Move On

4.7K 208 10
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Marsa dengan Rano. Dirga datang bersama Diazz.

"Lu udah siap?"

"Udah."

"Hati lu udah siap?"

"Semoga."

"Yaudah ayo berangkat, keburu telat."

"Yaudah gue ambil mobil dulu."

"Oke gue tunggu dah di depan."

.

Sesampainnya di gedung pernikahan Marsa. Dirga dan Diazz masuk ke dalam.

Dirga dan Diazz berjalan menuju ke Marsa.

Dirga bersikap biasa saja , padahal hatinya remuk.

.
.
.

Dirga berbisik kepada Marsa.

"Kamu cantik."

Marsa tidak percaya kalau Dirga hadir. Dan akan berbisik seperti itu.

"Selamat ya, MarsaQueee. Dirimu mendahului diriku." ucap Diazz dengan santai.

"Hehe i..iya" jawab Marsa tidak fokus.

Tiba-tiba Marsa menarik tangan Dirga dan berbisik...

"Besok temui aku di depan apartemenmu. Aku mau ngomong."

"..." Diga hanya mengangguk pelan.

Dirga dan Diazz menuju ke tempat prasmanan, untuk makan.

Sebenarnya Diazz yang makan, Dirga hanya ikut saja tapi tatapan matanya tidak pernah lepas dari Marsa.

"Lu kaga makan?"

"Gue udah kenyang."

"Makan apa lu?"

"Makan ati. Udah lo makan dulu. Gue mau kesana. Haus."

"Gausah di lihat."

.....

Setelah selesai Dirga dan Diazz untuk pulang.

"Marsa cantik?" tanya Diazz pelan.

"Iya."

"Iya apa?"

"Cantik."

"Oh iya, lu kapan balik kesana?"

"Sebentar lagi, mungkin."

"Yakin lu mau tinggal disana aja?"

"Yakin."

"Lu tadi dibisikin apa sama Marsa?"

"En..nggak. Cuma bilang Diazz ganteng. Gitu katanya." ujar Dirga bohong , bercanda.

"Seriusan? Argh! Dulu harusnya gue gebet si Marsa."

"Gue bohong."

"Bohong tentang apa?"

"Tentang dia bilang ganteng ke lu. Hahaha."

"Dirga, lu jahat. Udah bikin gue terbang. Lu sekarang jatuhin gue."

"Lo gak pake sayap sih, jadi terbang cuma sebentar. Terus jatuh lagi."

Cinta dan Benci (GxG) [END]Där berättelser lever. Upptäck nu