Riandirga

16.7K 565 8
                                    

AUTHOR POV

Pagi hari yang sangat sejuk dengan udara dingin menampakan sebuah awan yang sangat indah menawan dan enak dipandang, suara burung berkicauan dan ayam berkokok kukuruyuk membangunkan seluruh orang yang sedang terlelap tidur dan bermimpi indah.

Pagi yang indah ini membuat mata seorang Riandirga terbelalak melihat jam yang sedang berbunyi sangat nyaring di telinganya.

"Ishh sial, kenapa sih ganggu tidur gue!" kesal Dirga sambil mematikan jam yang ada di meja. Dan kemudian tidur kembali.

Beberapa menit kemudian Riandirga pun bangun kembali dari tidurnya dan tiba-tiba apa yang terjadi.

"What? Jam 7? Gila aja nih, gue ada rapat. Jangan sampai telat nih" Dirga pun buru-buru langsung mengambil handuk untuk mandi.

Setelah Riandirga mandi ia sangat terburu-buru karena takut terlambat. Ia merapikan dan mempersiapkan segala sesuatu untuk digunakan di kegiatan tahun ajaran baru kepada adik kelasnya yang sudah diterima di International High School.

Setelah semuanya selesai Dirga pun menuruni tangga rumahnya dengan tegesa-gesa. Saat Dirga turun ia merasa aneh karena rumahnya sangat sepi tetapi Dirga tak memperdulikan kesunyian didalam rumahnya.

"Pada kemana sih? Kok sepi banget ni rumah?" batin Dirga

Tiba tiba ada yang memanggil Dirga dari arah dapur. Dan menepuk pundak Dirga.

"Eh anak Mama udah bangun, tumben banget jam segini bangun? Mau kemana Dirga sayang?". Tanya Mama ke Dirga.

"Astaga, Mama ngagetin aja. Dirga mau berangkat sekolah, keburu telat., Ma" masih sibuk mencari syahrini (sesuatu) tetapi ntah apa yang dicari karena lupa.

"Dirga sayang tunggu, Dirga cari apa? Hihihi ". Mama sambil tertawa kecil

"Cari kunci motor, Ma. Tau ga? Loh kok malah ketawa sih?". Tanya Dirga heran.

"Sini Mama kasih tau dulu, Dirga sayang sekarang masih jam setengah 5 pagi sayang. Kenapa buru-buru? Itu rok kamu juga belum kamu pakai? Sekolah mau pakai boxer gitu? Hahaha sifat kamu sama seperti Papa kamu. Buru-buru yang sangat buruk". tawa Mama semakin terbahak-bahak.

"Ishh, Mama ngeselin terus siapa yg ngecepetin jam beker Dirga di kamar? Opss, untung diingetin kalo ga Dirga ke sekolah cuma boxeran deh. Haduh terlalu bersemangat Dirga, Ma". muka Dirga memerah merona karena malu oleh kelakuan konyolnya.

"Adik-adik kamu Dirga,terus siapa lagi? mereka kan suka jail tuh. Jangan buru-buru lagi makanya udah buruan naik keatas bantuin Mama bangunin kedua adikmu". Mama menggeleng geleng kepalanya sambil menahan tawa melihat kelakuan anak pertamanya.

"Awas aja tuh mereka, Dirga gamau bangunin mereka, Ma. Biarin mereka kesiangan. Hufft" Dirga pun menaiki tangga menuju kamarnya.

Berjalan menuju kamar dengan bolak balik naik turun cukup melelahkan bagi Dirga. Keringat pun membasahi badannya dan membuatnya menjadi bau.

Akhirnya Dirga pun memutuskan untuk mandi lagi agar badanya segar dan harum. Karena Dirga merawat tubuhnya dengan baik-baik. Merawatnya bukan seperti layaknya perempuan tetapi Dirga merawat dengan cara berolahraga rutin seminggu 2 kali atau sekali.

Biasanya Dirga berolahraga dengan lari atau gym dirumah. Rumah Dirga sangat luas, bahkan hampir sama seperti sebuah istana yang megah dan membuat semua orang ketagihan, bermimpi mempunyai apa yang Dirga punya.

Berkat kedua orangtuanya yang dulunya mempunyai sebuah usaha kecil yang sukses dari penjual ketoprak sederhana di pinggir jalan sampai memiliki perusahaan besar diluar negeri.

Cinta dan Benci (GxG) [END]Where stories live. Discover now