Bertemu

6.7K 227 8
                                    

Sudah lama Riandirga menjauh dari Marsa Kumala.

Hampir empat bulan mereka tidak bertemu...

Sempat bertemu sekilas namun tidak bersapa, hanya Dirga yang melihat. Marsa tidak.

Dirga merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Dirga sekarang sudah tidak tinggal bersama keluarganya. Dirga tinggal di sebuah apartemen, dan yang tau hanya keluarganya.

*flashback*

"Ma, Pa. sudah seharusnya Dirga mandiri."

"Kenapa kau bicara seperti itu, Nak?" tanya Papa nya dengan tegas.

"Dirga ingin mandiri, ya walaupun sekarang pun juga mandiri karena Mama sama Papa jarang di rumah."

"Terus? Apa kabar kamarmu nanti, Nak?"

"Akan kuberikan kamarku kepada Koko, Pa. Koko anak budhe Jum kan  berencara bekerja disini."

"Iya kah? Kenapa bukan Koko saja yang mencari apartemen?"

"Pa, Dirga hanya minta itu saja. Janji! Dirga akan melanjutkan kuliah lagi di luar negeri setelah cuti."

"Tapi kau juga harus berjanji kepada Papa dan Mama. Jangan bekerja di tempat lain lagi."

"Baiklah, Waktu itu Dirga hanya menambah pengalaman saja."

"Yasudah, nanti biar Papa yang atur. Kau siapkan saja barang yang menurutmu penting harus dibawa dan dipindahkan ke apartemen baru kamu."

"Terimakasih banyak, Papa." Dirga mencium kedua pipinya.

...

"Ma?"

"Iya sayang?" parau suara Mama nya.

"Mama jangan sedih dong, Dirga tetap main ke rumah kok. Ya , Dirga tau ini sulit. Tapi Dirga gakmau terus-terusan menyusahkan Mama sama Papa."

"Mama, hanya terharu saja sayang, kau ternyata sudah dewasa."

"Semuanya akan baik-baik saja, Ma. Mama juga bisa main ke apartemen Dirga kok."

"Baiklah kalau itu memang pilihan kamu sayang. Cepatlah berkemas, bawa barangmu yang penting saja."

"Siap, Love you, Ma!"

"Love you to."

*flashback-off*

"Ternyata sepi juga tinggal sendirian." gumam Dirga kesal.

Dirga merasa bosan sendirian di apartemen. Ia memutuskan untuk live di instagram.

Koneksi yang stabil bantuan oleh wifi apartemen membuat Live nya lancar tanpa lemot.

Baru aja beberapa detik, Mishelena komentar.

"Duh, duh. Anak galau"

Dirga menjawab pertanyaan Mishelena...

"Lo yang sering galau."

Memang akhir -akhir ini Dirga sangat dekat Mishelena.

Dekat bukan karena suka atau cinta, melainkan untuk pelampiasan melupakan Marsa.

Sedangkan, Mishelena selalu berharap lebih , Dirga segera menyatakan cinta kepadanya.

Dirga semakin yakin untuk melupakan Marsa.

Di sisi lain ia selalu berpikir Marsa tidak pernah mencarinya, dan setiap bertemu Marsa di suatu tempat Marsa merasa bahagia dengan Rano.

Namun, apa yang di pikirkan Dirga itu sangatlah jauh dengan apa yang terjadi.

Cinta dan Benci (GxG) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang