DIVERGE

By RevelD

409 69 9

Mengalami beberapa revisi pada bagian cerita --- Mereka saling menyukai, itu adalah faktanya. Tak ada yang sa... More

Prolog
1. Kenangan
2. Reta dan Renata
3. Wawancara Terindah
4. Cukup Tau Saja
5. Mungkin Jodoh
6. Hilang Akal
7. Mengalir Seperti Air
9. Ilusi
10. Akhir Kenangan
11. Tentang Masa Lalu
12. Mencoba Mengiklaskan
13. Dia

8. Pangeran Berkuda

15 4 0
By RevelD

Kadang waktu memang terasa begitu cepat berlalu bila kamu menjalaninya dengan suka cita. Hal itulah yang kini dirasakan Reta, ia lebih bahagia menjalani hidupnya akhir-akhir ini, mungkin karena ia mulai membuka kembali hatinya pada Dana. Ia tak ingin lagi pusing dengan terus memikirkan alasan Dana yang kembali mendekatinya dan lebih memilih mengikuti alur yang ada.

Walaupun demikian, ia tak mau seperti dulu. Ia memang membuka hatinya tapi ia tak akan bersikap manja atau sejenisnya pada Dana seperti dulu. Ia hanya perlu bersikap biasa dan tidak berlebihan walaupun kadang ia tetap bertingkah seperti seorang secret admirer dengan mengamati Dana dari kejauhan.

Ujian Nasional telah selesai, sekarang para siswa kelas 12 hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan mereka. Hal itu membuat sekolah menjadi lebih sepi karena kebanyakan siswa kelas 12 tidak hadir ke sekolah karena memang kehadiran mereka sudah tidak terlalu diperlukan. Kini para siswa kelas 10 dan 11 lah yang tengah berjuang dalam ulangan penaikkan kelas yang telah berlangsung hampir seminggu. Ditengah kesibukkan ulangan, organisasi OSIS dan jurnalis tetap mempersiapkan event yang sebentar lagi akan dilaksanakan tepatnya seminggu lagi.

Para anggota dari kedua organisasi tersebut tidak terlalu panik dalam mempersiapkan event itu karena event itu sendiri sebenarnya sudah hampir 70 persen siap untuk dilangsungkan. 30 persen yang tersisa hanyalah penataan gedung yang akan diadakan pada acara perpisahan pada malam puncak serta beberapa hal kecil lain.

"Akhirnya selesai juga ulangan yang seharusnya disebut penyiksaan ini." ucap Naya begitu mereka telah menyelesaikan mata pelajaran terakhir yang diulangankan.

Reta menganguk setuju sambil merenggangkan tubuhnya yang kaku karena terlalu lama duduk.

"Jalan yuk." ajak Denara.

"Kemana?" tanya Reta.

"Ke mall atau kemana kek, refreshing setelah ulangan."

"Yuk, kita ke Yelo Caffe aja. Gue mau cuci mata, kemarin gue liat pegawainya ada yang cogan tuh. Gimana?" tanya Reta bersemangat.

"Dasar pemburu cogan. Kalo gue sih oke" ucap Denara.

"Lo Nay?" tanya Reta.

"Hmm nggak bisa nih, si Akran ngajakin ketemuan mumpung dia lagi di Jakarta."

Akran adalah pacar Naya sekaligus sahabat kakaknya yang sama-sama berkuliah di ITB.

"Yah jadi kita berdua aja nih?" tanya Reta lagi.

"Eh bentar yah, kak Tara nelpon nih." ucap Denara.

"Halo kak?"

"Halo Den, Reta lagi sama lo?"

Denara melihat ponselnya sekali lagi untuk memastikan kalau yang menelponnya tadi adalah Tara karena suara yang barusan menyapanya bukanlah milik Tara.

"Maaf siapa yah?"

"Gue Dana. Ada nggak? Soalnya gue telpon nomornya nggak aktiv."

Denara segera memberikan ponselnya pada Reta.

"Kenapa?" tanya Reta tanpa suara.

"Kak Dana." jawab Denara juga tanpa suara.

"Ya, kenapa kak?"

"Papa sama mama kamu nyuruh kamu pulang sekarang Ren."

"Kenapa?" tanya Reta bingung karena biasanya orangtuanya tidak akan berada di rumah di jam seperti ini.

"Aku juga nggak tau tapi ortu kamu tadi nyuruh Ardan nelpon kamu tapi nggak aktif, jadi aku nelpon Denara."

"Kalau gitu bilang aja aku ke rumah sekarang." ucap Reta lalu memutuskan panggilan.

"Kenapa?" tanya Naya.

"Disuruh pulang, nggak tau juga kenapa. Sejak kapan sih kak Tara akrab sama kak Dana?"

"Kak Tara lagi ada projek gitu sama kak Dana, mungkin buat perpisahan." jawab Denara.

"Kalo gitu gue balik dulu yah, sorry Den hangout kita batal." pamit Reta.

Denara mengatakan tidak masalah. Reta pulang dengan mengendarai motornya. Sepanjang perjalanan Reta memikirkan alasan orangtuanya menyuruhnya untuk pulang karena pasti ada sesuatu yang akan mereka katakan pada Reta yang selalu dapat membuat Reta terkejut.

Sesampainya ia di rumahnya, ia segera memarkirkan motornya di halaman rumah karena Pak Tarjo, penjaga rumahnya pasti akan memindahkan motornya kedalam garasi. Reta memasuki rumah dan langsung menuju ruang keluarga dan disanalah ayah dan ibunya yang begitu jarang ia temui.

"Duduk sini dek." panggil Ardan pada Reta.

Reta duduk disebelah Ardan dan memandangi kedua orangtuanya di hadapannya.

"Kenapa?" tanya Reta merasa kedua orangtuanya tak kunjung mengeluarkan suara.

Ayahnya berdehem. "Papa dapat promosi dari kantor untuk dipindahkan ke kantor cabang di Korea dengan posisi direktur utama dan papa terima. Kita akan pindah ke Korea 3 hari lagi."

Reta merasa dunianya runtuh untuk kedua kalinya dalam hidupnya. Pertama saat kedua orangtuanya memutuskan pindah dari Kendari, kota kecil tempat dimana ia lahir dan menghabiskan masa kecilnya kemudian pindah ke Jakarta 5 tahun yang lalu.

"Gimana sama kuliah kak Ardan?" tanya Reta lalu menoleh pada kakaknya itu yang tengah menunduk.

"Kakakmu tidak akan pindah, ia akan tinggal di sini sampai kuliahnya selesai." jawab ibu Reta.

"Aku juga nggak mau pindah." ucap Reta tegas.

"Kamu harus Renata, kamu masih terlalu manja untuk mandiri kayak kakakmu." sekali lagi ibunya bersuara.

"Kenapa kakak bisa sementara aku nggak bisa? Aku mandiri kok, buktinya aku masih bisa ngurus diriku disaat orangtuaku hanya pentingin uang dan anak laki-lakinya."

"RETA!!!" tegur kakaknya.

Reta bangkit lalu memutuskan keluar dari rumahnya dan berlari pergi sejauh-jauhnya dari bangunan yang entah masih bisakah disebut rumah itu.

Reta berhenti di taman dekat SMPnya yang sering ia gunakan sebagai tempat pelarian saat ia bertengkar dengan ibunya. Ia memandangi taman itu dalam diam. Tak ada yang berubah dari tempat itu, masih sama seperti dulu.

Reta rasanya ditarik kembali kemasa dimana ia pertama kali bertemu Dana.

"Eh ada orang yah? Gue kira tadi hantu."

Reta menoleh kesal pada seorang cowok berseragam SMA.

"Bukan orang tapi bidadari!"

"Heh?!" Cowok tadi menatap bingung Reta yang juga masih berseragam sekolah, hanya saja Reta memakai seragam SMP.

Reta tampak tak peduli dan melanjutkan aktivitasnya tadi yang sempat tertunda karena seorang cowok SMA tiba-tiba menabraknya yakni mencari pokemon.

"Kayaknya gue kenal deh sama lo."

Cowok tadi masih terus mengikuti Reta.

"Tapi gue nggak."

"Serius deh. Lo mirip banget tetangga gue."

Reta berbalik ke cowok tadi sambil memasang wajah datarnya, tanda ia tidak peduli dengan semua ocehan cowok SMA itu.

"Gue Dana. Panggil gue senior atau kak atau apalah kalo lo agak takut panggil gue Dana."

Reta hendak pergi saat Dana menarik tangannya. Reta reflek menepis tangan Dana sambil memasang wajah kesalnya.

"Eh sorry."

Dana masih terus memperhatikan Reta yang berlalu pergi dari hadapannya dengan senyuman kemenangan karena ia baru saja ingat siapa pemilik mata tajam itu.

Reta menarik napas panjang begitu sadar ternyata matahari telah tenggelam dan digantikan oleh sinar rembulan.

"Masih betah di sini?"

Reta tersentak begitu mendengar suara serak itu.
Apakah hantu?

"Yuk pulang!" Pemilik suara itu telah berada tepat di samping Reta dalam bentuk sesosok manusia, bukan hantu seperti bayangannya dan dia adalah Dana.

Reta memandang Dana dalam.
"Kenapa bisa disini?" Tanya Reta.

"Bukannya aku udah bilang saat kamu mikirin aku dimanapun itu, aku pasti akan tau dan bakal nyamperin kamu."

"Ren, saat kamu mikirin aku dimanapun itu, aku pasti akan tau kamu dimana. Jadi tenang aja, aku nggak akan pernah buat kamu rindu biar sedetik pun."

Reta menahan senyum saat mendengar gombalan receh milik Dana.

"Udah, nggak usah gombal. Nyetir yang bener." Ucap Reta sambil memukul belakang helm Dana.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 35.8K 49
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
464K 2.5K 19
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
1.4M 69.6K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
2.8M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...