Only You (END) ✔

By Na_Uyoung

78.6K 9.3K 1.4K

Main Cast : Jung Yunho, Kim Jaejoong & Shim Changmin Genre : Romance, Yaoi, Drama, Hurt-Comfort, Fanfiction (... More

Only You 01 (A)
Only You 01 (B)
Only You 02 (A)
Only You 02 (B)
Only You 03 (A)
Only You 03 (B)
Only You 4 (A)
Only You 4 (B)
Only You 05
Only You 06
Only You 07
Only You 08
Only You 09
Only You 10
Only You 11
ONLY YOU 13 (FINAL)

Only You 12

4K 522 98
By Na_Uyoung

Warning : Typo, no edit, Don't like don't read. Happy Reading.
.
.
.
☆☆☆☆☆

Suara alunan musik mulai terdengar, lagu-lagu yang melantunkan tentang cinta menambah indahnya hari bahagia ini. Terlihat banyak sekali para tamu undangan yang datang ke acara suci tersebut membuat suasana semakin meriah.

Di sebuah kamar terdapat seorang pria cantik menatap dalam diam parasnya yang tarpantul dalam cermin. Mata doenya mengamati penampilannya bak seorang tuan putri. Bisa ia lihat gaun pengantin mahal berwarna putih tengah membalut tubuhnya. Kepalanya pun sudah dihiasi dengan sebuah tudung kepala.

Tiba-tiba matanya memanas dan berembun. Wajahnya memerah dan tubuhnya gemetar. Sekelebat keraguan kembali menghantauinya. Jujur ia sangat takut mengambil keputusan ini.

Tangan kanan terjulur mengusap perutnya yang sudah membuncit, menatap bagaimana dirinya yang tengah mengandung anak dari kekasihnya Jung Yunho tetapi ia malah menikah dengan pria lain yaitu Shim Changmin.

Apakah ia sanggup melewati hari ini? Apakah ia akan bertahan menjalani pernikahan yang tanpa dilandasi cinta?

Tapi Shim Changmin mencintai Jaejoong. Sedangkan ia...

Jaejoong langsung memeluk perutnya sayang guna menyalurkan kesedihan dan ke khawatirannya.

"Baby... apa yang harus Eomma lakukan? Apa kau akan marah padaku karena menikah dengan oranglain selain dengan Ayahmu?"

"Eomma tau... Shim Changmin memang pernah menyakiti Eomma. Tapi ia sangat baik pada Eomma. Ya Tuhan... apa yang harus aku lakukan..." Jaejoong menangis dan terduduk lemas diatas lantai meratapi nasibnya yang sebentar lagi akan berubah.

"Joongie..." Panggil seorang wanita paruh baya membuat lamunan Jaejoong terganggu.

"Apa kau sudah siap nak?" Tanya wanita itu lagi memastikan kesiapan Jaejoong yang akan segera menikah dengan anaknya Shim Changmin.

Jaejoong tidak menjawab namun hanya anggukkan kecil yang ia lakukan. Mrs. Shim hanya tersenyum dan lalu menata kembali tudung kepala Jaejoong agar menutupi wajah cantik calon menantunya.

"Kau tahu... hari ini adalah hari terbahagia bagiku karena Changmin akan menikah denganmu. Aku bisa melihat bagaimana bersemangat dan gugupnya ia ketika menantikan hari ini tiba. Anak nakal itu adalah sumber kebahagiaanku, jika ia bahagia maka aku akan bahagia." Jaejoong terdiam mendengar ucapan Mrs. Shim. Jujur ia menjadi takut jika ia akan menyakiti perasaan Mrs. Shim yang begitu ramah padanya.

"Tapi... apakah kau akan bahagia jika bersama dengannya?" Sekali lagi pertanyaan Mrs. Shim kali ini benar-benar menusuk di hatinya. Ya Tuhan ini pertanyaan sulit dan benar apa yang ditanyakan oleh Mrs. Shim, apakah ia akan bahagia menjalani hidup dengan Shim Changmin?

Dengan cepat Jaejoong menundukkan kepalanya menahan airmata yang mulai berembun, membuat wajahnya memanas karena ia mulai menangis terisak.

"Joongie... jangan menangis anakku." Mrs. Shim langsung membawa tubuh Jaejoong masuk kedalam pelukannya.

"Aku tahu semua yang terjadi pada kalian. Aku tahu itu. Aku mohon maafkan sifat Changmin yang egois, anakku. Ia hanya terlalu memuja mu sehingga ia menjadi seperti ini. Jujur aku sangat sedih jika melihatmu begini. Lagipula kau sedang hamil anak dari Jung Yunho. Seharusnya kau menikah dengannya bukan dengan Shim Changmin. Walau aku sangat senang karena kau akan menjadi menantuku tetapi aku juga harus membuka mata hatiku jika kau tidak mencintai anakku." Mrs. Shim segera melonggarkan pelukanya dan memegang kedua pundak Jaejoong.

"Jika kau ingin membatalkan pernikahan ini, aku bisa membantumu pergi dari sini detik ini juga. Aku tidak tega melihat kau seperti ini karena akupun merasakan hal yang sama padamu dulu tepat sebelum aku menikah dengan ayah Changmin. Tapi semuanya sudah berlalu, aku hanya berpasrah diri dan mengabdi kepada suamiku walau dulu aku tidak mencintainya. Sekarang cepat tentukan keputusanmu nak. Jika kau tidak mencintai dia kumohon jangan sampai pernikahan ini terjadi. Jangan seperti diriku nak." Tidak ada jawaban dari Jaejoong ia terlihat sangat bingung dan ketakutan.

"Cepat katakan isi hatimu Joongie." Suara Mrs. Shim terdengar memelas karena mengingat tidak ada lagi waktu yang tersisa.

"Maaf... maafkan aku nyonya... aku... masih belum bisa mencintai anak anda." Mrs. Shim langsung tersenyum lega karena pada akhirnya ia mendengar suara Jaejoong untuk pertama kalinya.

"Tapi... aku harus menikah dengan anak anda karena aku masih memiliki hutang budi padanya. Dan aku berusaha mencegah Changmin agar tidak menyakiti Mrs. Jung dan Jung Yunho. Aku masih ingin melihat mereka bahagia walaupun aku sudah menikah dengan Changmin."

Tangan Mrs. Shim tergerak mengusap lelehan air mata yang membasahi pipi Jaejoong.

"Kau tahu... pernikahan bukanlah permainan. Jika kau sudah menikah maka kau akan selamanya terikat." Jaejoong menanggukkan kepalanya mengerti. Kemudian ia menggenggam erat telapak tangan Mrs. Shim.

"Asalkan orang yang aku cintai hidup tenang tanpa ada lagi yang mengusik kehidupannya, aku akan senang. Tidak masalah bagiku jika aku yang harus berkorban."

"Baik. Jika itu adalah keputusanmu, aku hargai itu. Aku doakan semoga kalian bahagia." Jaejoong tersenyum kecil seraya mengusap airmatanya.

"Terimakasih nyonya."

.
.

Disebuah ruangan bercat cream terlihat seorang pria tengah melamun dan memejamkan kedua matanya. Wajahnya terlihat sedang tersenyum kecil mengingat wajah cantik kekasihnya ketika tersenyum.

Masih ingat dengan jelas bagaimana indahnya rupa Kim Jaejoong di benaknya.

Pria itu membayangkan bagaimana jika ia akan segera menjadi seorang ayah dan menikah dengan kekasih hatinya. Bisa ia rasakan bagaimana bahagianya dirinya jika hal itu benar terjadi.

Sebentar ia kembali membuka kedua matanya dan tersadar akan sebuah realita jika ia sudah tidak bersama dengan kekasihnya lagi.

"Aku merindukanmu Boo... sangat... apapun yang terjadi aku akan membawamu kembali kedalam pelukanku. Aku berjanji." Semangat pria bernama Jung Yunho semakin tinggi karena ia benar-benar termotivasi ingin sembuh agar dapat mengambil Jaejoong dari Shim Changmin, tidak peduli jika pada kenyataanya kekasihnya telah menjadi istri dari rivalnya. Ia akan berusaha merebut Jaejoongnya kembali padanya.

.
.

Acara pernikahan Shim Changmin dan Kim Jaejoong akan segera dilaksanakan. Seluruh tamu undangan telah menempati kursinya masing-masing menunggu seorang mempelai untuk memasuki ruangan.

Seorang pria paruh baya yang merupakan sahabat dari Mr. Shim terlihat sedang berbicara dengan putra sulung dari Mr. Shim.

"Donghae-ya, kenapa acara pernikahan Chwang dan calon istrinya tidak di selenggarakan di gereja saja seperti rencana awal?" Donghae tersenyum dan membisikkan sesuatu ke kuping Mr. Seungwon.

"Calon istri Chwang sedang hamil. Chwang sangat khawatir jika Jaejoong kelelahan menuju gereja makanya ia putuskan untuk menikah dikediaman kami disini." Mr. Seungwon langsung menatap tidak percaya apa yang dikatakan oleh Shim Donghae.

"Bukankah calon istri Chwang adalah seorang pria?" Donghae hanya terekekeh geli lalu menganggukkan kepalanya cepat.

"Itu lihat Kim Jaejoong sudah memasuki ruangan. Ah tidakkah paman lihat perutnya yang membuncit?"

"Aku tidak percaya ini. Ck... Chwang benar-benar beruntung." Pria paruh baya itu tidak henti-hentinya memuji kecantikan dan kelebihan Jaejoong yang sedang berjalan bergandengan tangan dengan Mr. Shim.

Disisi lain...

Jantung Jaejoong berdegub dengan cepat ketika ia sudah memasuki ruang acara pernikahannya. Bisa ia lihat, banyak sekali tamu undangan yang berdiri menyambutnya dengan gembira.

Telapak tangan Jaejoong mulai dingin, hingga dengan erat ia mencengkram lengan baju bagian atas Mr. Shim sebagai tanda jika ia benar-benar gugup.

"Tenang saja anakku. Tidak usah terlalu gugup. Tetaplah pegang lenganku." Jaejoong mengangguk dan terus berjalan pelan menghampiri Changmin yang sudah berdiri menantinya.

Bisa Jaejoong lihat dengan jelas bagaimana pancaran wajah Changmin yang menatapnya tajam, penuh arti membuat Jaejoong merasa sedikit terintimidasi.

Dengan lembut Changmin mengulurkan tangan kanannya dan menggenggam tangan Jaejoong agar berdiri disampingnya.

"Kau sudah siap sayang?" Tanya Changmin dengan suara yang pelan. Jaejoong tidak menjawab karena ia kembali larut kedalam pikirannya dan percakapannya dengan Mrs. Shim beberapa menit lalu.

"Kami sudah siap pak pastur." Akhirnya Changmin mengambil keputusan jika Jaejoong sudah siap.

Tubuh Jaejoong menegang ketika pastur tersebut menanyakan kesiapan dirinya sekali lagi. Namun Changmin segera menyela agar ia dapat segera menjadi suami resmi Kim Jaejoong.

"Baiklah. Kita langsung saja memulai acara pernikahan hari ini, karena mengingat kondisi dari mempelai sedang berbadan dua." Changmin tersenyum senang lalu ia segera menegapkan tubuhnya saat sang pastur mulai memberikannya sebuah pertanyaan.

"Saudara Shim Changmin, apakah kau bersedia menikah dengan Kim Jaejoong sebagai istrimu dan akan senantiasa menjaga, merawat, melindungi dan mencintainya dengan sepenuh hati selalu bersama baik suka maupun duka hingga ajal misahkan?"

"Saya bersedia..." Jawab Changmin tegas dengan penuh percaya diri.

Kemudian sang pastur mulai memberikan pertanyaan yang sama kepada Jaejoong yang tengah dilanda rasa gugup dan takut.

"Saudara Kim Jaejoong, apakah kau bersedia menikah dengan Shim Changmin sebagai suamimu dan akan senantiasa menjaga, merawat, melindungi dan mencintainya dengan sepenuh hati selalu bersama baik suka maupun duka hingga ajal misahkan?"

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Jaejoong membuat Changmin terdiam melihat adanya keraguan yang terpancar dari wajah calon istrinya.

"Ternyata kau masih tidak mampu mencintaiku sayang." Seketika Jaejoong menolehkan kepalanya menatap wajah tampan Shim Changmin.

"Jujur aku memang sangat ingin menikah denganmu. Tapi jika seperti ini aku tidak akan pernah bisa merasakan kebahagiaan. Aku tahu aku telah egois tapi aku benar-benar menginginkanmu."

Tangan Changmin terjulur mengusap pipi kanan Jaejoong dengan lembut.

"Kau adalah seseorang yang berharga Jae, kau adalah sosok yang sempurna dimataku. Aku benar-benar menyukai semua yang ada pada dirimu hingga menutup mata hatiku karena terlalu menginginkanmu menjadi milikku."

"Lalu aku harus bagaimana Chwang?" Tanya Jaejoong bingung dengan perkataan Changmin yang berbelit-belit.

Dengan pelan Changmin membuka penutup kepala Jaejoong, membuat pastur dan seluruh tamu undangan bingung dengan perlakuan Changmin.

Kedua tangan Changmin menyentuh lembut kedua pipi Jaejoong lalu menatap penuh arti kedalam mata doe Jaejoong.

"Kau sangat cantik Jaejoongie. Benar-benar cantik. Tidak ada kekurangan apapun pada dirimu. Kau membuatku terpesona." Jaejoong yang disanjung langsung menunduk malu karena Changmin memujinya sangat berlebihan. Terlebih kini ia dihadapkan dengan banyak pasang mata.

Changmin tersenyum kecil dan mengusap lembut pipi Jaejoong. Kemudian tubuh Jaejoong seketika menegang karena Changmin mencium puncak kepalanya dengan sayang.

Segeralah Jaejoong mengangkat kepalanya dan menatap wajah teduh Changmin yang berbeda dari biasanya.

"Berbahagialah dengan Jung Yunho. Kebahagiaanmu bukan denganku Jae. Tapi dengan pria itu, pria yang kau cintai." Jaejoong mengedip-ngedipkan matanya bingung mendengar perkataan Changmin.

Jujur ia masih tidak mampu mencerna apa yang Changmin katakan. Membuat kepalanya sedikit pusing karena ia benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Mulai hari ini... Aku Shim Changmin akan membatalkan pernikahanku dengan Kim Jaejoong. Mohon maaf karena aku dan Jaejoong tidak bisa meneruskan pernikahan ini karena sesuatu hal. Terlebih karena cinta dari malaikat seperti Jaejoong tidak pantas aku miliki. Aku begitu mencintai Kim Jaejoong sehingga harus merelakannya bersama dengan orang yang ia cintai. Cukup bagiku melihat kecantikannya hari ini. Aku sangat bersyukur Tuhan telah menyadarkanku. Dan terimakasih untuk Ibu ku yang telah membuka mata hatiku." Seluruh tamu undangan semakin ramai karena mereka rasa ini adalah acara yang sia-sia. Benar-benar kacau dan mengecewakan. Mr. Shim pun mulai naik darah karena sikap anaknya yang semena-mena namun segera ditahan oleh sang istri yang mencoba untuk menenangkan.

"Para hadirin yang berbahagia, aku ucapakan sekali lagi permintaan maafku yang sebesar-besarnya kepada anda semua. Jaejoong adalah orang yang berharga bagiku, aku tidak dapat melanjutkan pernikahan ini karena terlalu takut akan menyakitinya lagi. Sekali lagi aku dan atas nama keluarga besar Shim meminta maaf yang sebesar-besarnya." Mrs. Shim langsung berlari memeluk Changmin dengan penuh kebanggaan.

"Kau serius anakku?" Tanya Mrs. Shim seraya membawa wajah Changmin agar menatapnya. Mata sipit Mrs. Shim terus mengamati raut wajah anaknya yang sedang menahan tangis.

"Aku serius Eomma dan maafkan aku karena telah menguping pembicaraanmu dengan Jaejoongie. Hehehe..." Ujar Changmin terkekeh geli sambil mencoba menutupi kesedihannya, seketika Mrs. Shim tersenyum dan segera mencubit hidung mancung anaknya.

"Dasar anak nakal. Tapi kau memang anak Eomma yang paling hebat. Terimakasih anakku." Changmin tersenyum dan mengangguk mantap. Kemudian Changmin segera menggeser tubuh ibunya dan mulai berjalan mendekati Jaejoong yang masih terdiam membeku.

"Jaejoongie..."

"Huh!?"

"Yaaa!!! Ternyata kau tidak mendengarkan dengan baik. Aish... menjengkelkan." Dengan kesal Changmin menoyorkan pelan kepala Jaejoong dengan sayang.

"Kita batal saja ya menikahnya. Kau sudah aku izinkan untuk menikah dengan si beruang jelek itu. Tapi jika suatu saat kalian bercerai maka kau harus menikah denganku." Jaejoong memiringkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang Changmin katakan.

"Sekali lagi kau bilang tidak mengerti dengan ucapanku maka akan aku perkosa kau saat ini juga!!!"

"Andwaeee!!!" Dengan cepat Jaejoong memukul kepala Changmin kesal. Membuat para tamu undangan tertawa dengan tingkah kocak kedua pasangan yang gagal menikah.

"Jae!!! Sakiiitttt!!!" Jaejoong panik langsung reflek mengusap kepala Changmin dan mengucapkan permintaan maaf.

CUP...

Dengan jahil Changmin mencuri sebuah ciuman di pipi kiri Jaejoong sekali lagi.

"Aish kau!!" Changmin tertawa terbahak-bahak karena ia sangat senang bisa melihat kembali sifat alami Jaejoong yang sudah lama tidak ia lihat.

Ini bagaikan nostalgia, senyuman cerah dan keluarnya rasa kesal Jaejoong membuat Changmin dapat bernafas dengan lega. Tandanya ia telah berhasil mengembalikan keceriaan Jaejoong seperti dulu lagi. Ia benar-benar senang dan lega.

Memang terlambat baginya karena telah kehilangan banyak senyuman dari pria yang sangat ia cintai. Disamping itu iapun harus merelakan pernikahannya batal, setidaknya ia masih bisa melihat tawa Jaejoong seperti ini.

Sebuah keputusan berat harus ia terima. Tapi ia cukup bijak karena telah berhasil menurunkan egonya dan mendahulukan kebahagiaan orang yang dicintainya. Apapun yang terjadi ia akan mencoba untuk melapangkan dadanya demi Kim Jaejoong.

"Terimakasih Chwang..." Jaejoong tersenyum manis dan langsung memeluk erat tubuh Changmin. Changminpun segera membalas pelukkan Jaejoong. Dan mencium beberapa kali puncak kepala Jaejoong dengan sayang.

Para tamu undangan langsung berdiri dan bertepuk tangan. Entah mengapa mereka menjadi tersentuh, melihat bagaimana Changmin yang berlapang dada mau melepaskan Jaejoong dan bagaimana cantiknya Jaejoong yang sudah mau tersenyum kembali karena sifat usil Changmin. Mereka sadar jika cinta tidak bisa dipaksakan dan jika dipakskan tentu ada hati yang terluka.

.
.

Di sisi lain, tepatnya di ujung ruangan berdirilah seorang wanita muda tengah tersenyum mencemoohkan dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Ck... Kau bodoh Chwang. Kau telah melepaskan Kim Jaejoong sama artinya jika kau juga telah berhenti melindunginya. Well... Terimakasih karena kau telah memudahkan jalan untukku. Karena mulai saat ini aku tidak akan pernah membiarkan Kim Jaejoong bersama dengan Jung Yunho dan juga kau adikku. Hahahahaa..." Wanita itu tertawa senang lalu berjalan keluar menuju mobilnya meninggalkan kediaman keluarga Shim dengan penuh kebencian.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUE...

DEG... DEG-AN!!! 😂😂
Hayooo yang baca chapter kali ini bagaimana perasaan kalian???
Satuuuu Chapter lagiii yaa end... 😸😸

Yoo vote dan komennya silahkan...
Semoga kalian lega yaaaa... 😁😁

Dan... Semoga bisa Up Chapter selanjutnya...

See you next time...

Love,

🙆Na U-Young

Continue Reading

You'll Also Like

72.1K 6.5K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
510K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
1M 86.6K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
99.1K 9.7K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...