[Completed] I Just Wanted You...

By CattyWyn

139K 11.7K 2K

"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you... More

1. I Wish You Were Never Born
2. Like a Shadow
3. I Can't
4. You Are My Beloved Unnie
5. You Love Her Taeng
6. You're Not a Kim Anymore
7. Unpredictable Kim
8. If This The Start?
9. Fitful
10. What Happened?
11. The Struggle
12. Where Are You Mi?
13. Annoying Twins
14. Rough Day
15. Just Go Home Without Me
16. Lost My Half
17. The Kisses
18. Hi Miyoung
19. I Like Hugging You
20. NO!
21. The Day Before You Leave
22.?
22. Never Leave Me Again
23. Brand New Day
24. END
24. Seriously?
25. Got Her Clingy
M!Countdown 170810
26. Another Fine Day
27. Sieun-ah..
28. It's a..
29. Fuck You Miyoung
31. Another Change
32. Happy Belated Birthday Miyoung
32.5 Too Sweet To Judge
33. I Just Wanted You to Love Me
34. Lose Lost Loose
35. Saranghae
35.5 Saranghae II
36. Sweet Taetae
Go!!!
New Story

30. She Grows AF

1.5K 152 5
By CattyWyn

"Dia sudah besar sekarang" gumam Taeyeon dengan pandngan menerawang. Heechul tentu tidak mengerti kenapa Taeyeon berkata demikian, dalam paradigma apa gadis tempramen ini bicara seperti itu?

"Dia sudah bisa jatuh cinta sekarang, menyukai seseorang, mungkin ia juga akan menjaga orang itu dengan baik"

"Kwenchana?" Hanya itu yang dapat Heechul katakan. Ia tau betul bagaimana perasaan gadis yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya itu terhadap seorang Kim Miyoung.

"Aku akan berusaha sebaik mungkin" jawab Taeyeon lemah.

"Tidak begini sikap orang yang baik-baik saja" Heechul menatap Taeyeon dengan was-was, ia tau betul Taeyeon sangat ingin melempar botol di tangannya ke sembarang arah.

"Sebaik-"

"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" Bentak Taeyeon dengan wajah dan mata yang merah. Heechul terdiam tak percaya, Miyoung barbie polosnya bercinta?

"Bagaimana perasaanku melihat itu, kau bisa bayangkan? Hatiku seperti hancur berkeping-keping dan tak akan bisa kembali lagi utuh. Kenapa tuhan selalu membuatku sakit? Kenapa bukan sakit-sakitan saja? Kenapa selalu saja membuatku gila dengan semua ini?" Racau Taeyeon sudah banjir oleh airmata. Heechul hanya bisa menatapnya, Taeyeon tak akan bisa disentuh jika seperti ini, bahkan untuk seorang Jung Jessica.

~~~~~~~~~~~~~~

[Flashback]

Taeyeon dengan hati yang lumayan lega melangkah keluar dari mobilnya, setelah menerima ceramah Jessica ia memutuskan untuk pulang. Benar juga yang Jessica bilang "jika sayang tunjukkan, jika ingin menolak perasaan itu seharusnya jangan siksa dia lagi dengan kembali menjauhinya". Ia tak ingin melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, karna dia manusia, bukan keledai.

Taeyeon membuka pintu rumah besar itu dengan ringan, beberapa maid dan pekerja di rumah itu membungkuk ketika berpapasan dengannya. Taeyeon memutuskan untuk mandi berendam malam ini, ia hendak membuka pintu kamarnya sebelum berhenti karna mendengar suara-suara aneh dari kamar di sebelahnya.

Taeyeon tidak bisa tidak penasaran, suara itu sangat janggal apalagi berasal dari kamar Miyoung. Bagaimana tidak, Taeyeon tentu sangat familiar dengan suara ini. Itu suara desahan. Bagaimana bisa ia mendengar desahan dari kamar tidur Miyoung? Walaupun sangat samar namun suasana rumah yang selalu hening membantunya mengenali suara bercinta itu dengan jelas.

Taeyeon semakin menempelkan telinganya di pintu kamar Miyoung. Darahnya berdesir, jantungnya bekerja sangat keras. Kepalanya seperti dihimpit berton-ton batu. Apa yang adiknya itu lakukan di dalam sana? Menonton video porno? Apa bercinta?. Tentu Taeyeon sangat penasaran, perlahan dibukanya pintu putih itu dengan sangat hati-hati.

Matanya seperti lumpuh, badannya kaku, sekujur tubuhnya dingin. Apa yang baru saja ia lihat? Adik kecilnya dan gadis itu bertelanjang bulat sambil saling menggesek? Ya tuhan, Taeyeon tidak bisa lebih gila lagi dari ini. Setelah ditutupnya pintu itu, Taeyeon dengan berang menyambar kembali kunci mobilnya yang terletak di meja hias di depan kamarnya.

[Flashback end]

~~~~~~~~~~~~~

"Bagaimana bisa aku mencintai dia? Dia adikku, kami berbagi darah yang sama. Apa yang salah denganku ini, ada apa denganku, aku pasti sudah gila. Apa tuhan mengutuk ku karna sudah menjahati Miyoung selama bertahun-tahun? Apa boleh aku perbaiki dari awal? Aku akan lebih baik lagi padanya, aku janji. Aku tidak akan cemburu lagi ketika semua orang senang padanya" Taeyeon menarik ingusnya sambil terus terisak.

"Tapi tetap saja, kenapa ini sangat sakit? Mungkin ini adil baginya, begitu juga bagiku. Mereka saling mencintai, tentu itu wajar. Ya tuhan tidak sepantasnya aku cemburu. Tapi ini sangat sakit" Taeyeon terus meracau, sementara Heechul berusaha mengidentifikasi Taeyeon. Setelah yakin Taeyeon tidak akan memukulnya Heechul baru memberanikan diri memeluk gadis itu, diusapnya punggung taeyeon agar tenang.

"Menangislah, itu tidak melanggar hukum. Bahkan kau sudah banyak melanggar hukum seperti mengikuti balapan liar dan membangun arena ini diatas tanah yang ntah milik siapa" ujar lelaki penyayang itu sambil mengusap punggung Taeyeon. Taeyeon menghadiahinya satu pukulan kesal.

"Nan eotteokhae oppa?" Lirih Taeyeon.

"Apa Sooyeon sudah tau?" Taeyeon hanya mengangguk.

"Apa katanya?"

"Dia hanya akan mendukung ku" gumam Taeyeon masih bersandar di bahu Heechul.

"Seperti bukan Jessica.." gumam Heechul sangat pelan pada dirinya sendiri.

"Tck! Katanya, kalau aku tidak kuat lanjutkan saja perlakukan Miyoung sebagaimana aku ingin memperlakukannya, I mean like the special one, dan perlahan berikan pengertian pada Miyoung bahwa aku mencintainya seperti itu. Dan kalau aku ingin melupakan perasaanku, aku harus membiasakan diri memperlakukan Miyoung seperti selayaknya saudara dan berhenti cemburu berlebihan. Menurut oppa?" Tanya Taeyeon bagaikan meracau dalam pelukan oppa nya.

"Hmm, ya Sooyeon memang benar. Jadi ya tinggal kau pilih saja" jawab Heechul.

"Aish! Kau tak mengerti" suara Taeyeon meninggi karna kesal. Ia tegakkan kembali tubuhnya menghadap heechul.

"Menurutmu pilihan apa yang harus kau pilih, if you were on my shoe" Heechul menggaruk kepalanya memikirkan jawaban.

"Umm.. ntahlah, aku tak ingin mempengaruhimu dengan pendapatku. Karna yang akan menjalani kan kau, aku hanya bisa memberi bahu saat kau butuh"

"Aku sudah setengah gila, aku menyimpan ini dan melakukan apapun yang ku mau tanpa berniat memberitahu Miyoung. Tapi aku lupa bahwa aku juga bisa cemburu saat Miyoung memiliki kekasih" Taeyeon menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

"Aku bingung, dia adikku. Aku sudah banyak mengecewakan orangtua kami dengan sikapku terhadap putri bungsu mereka saat mereka masih hidup. Sekarang mana tega aku merusak putri kesayangan mereka, itu pasti akan sangat mengecewakan dan membuat mereka sedih. Dan juga, aku tidak akan kuat jika Miyoung menjauhiku lagi saat aku memberitahunya perasaanku. Walaupun tidak, ia pasti akan merasa aneh saat aku memperlakukannya dengan berlebihan, tapi itu hasratku. Aku juga tidak bisa membuang perasaanku, ini sudah terlanjur dalam oppa" curhat Taeyeon frustasi.

"Hufftt.. bagaimana ya. Begini saja, jika kau berani lakukan saja saran pertama Sooyeon. Miyoung itu adikmu, aku sangat tau seberapa sayangnya dia padamu. Saat kau menjalani semua dan Miyoung merasa aneh terhadapmu, ia tak akan meninggalkanmu. Ia pasti hanya butuh waktu menjernihkan fikirannya sementara waktu. Karna aku tau, kalian tinggal bersama dan kau sudah jatuh terlalu dalam sampai akan gila pada si barbie kecil, tak mudah menghapusnya begitu saja" Heechul berhenti sebelum melanjutkan.

"Yaa kalau kau cukup berani"

"Geure, gomapta oppa" ujar Taeyeon sedikit lega.

"GEUNDE! Bagaimana cemburu ku ini?! Aigoo.." Taeyeon kembali menutup mukanya dengan kedua tangannya. Tapi Heechul kini malah tertawa terbahak-bahak. Taeyeon menatapnya tajam.

"A- umm.. bagaimana ya Yeonie. Gadis itu kan pacarnya, jadi ya mau bagaimana lagi. Tak mungkin juga kau marah-marah pada Miyoung karna kau memergokinya tengah bercinta, itu akan terkesan tidak tau sopan santun. Miyoung tentu akan sangat malu dan merasa harga dirinya jatuh di mata mu, apalagi ia bercinta dengan seorang gadi- eh! Jika pacarnya seorang gadis berarti kau tidak merusak merusak amat lah menurut ku sih" ujar Heechul dengan santai, namun Taeyeon memikirkannya dengan serius.

"Jadi bagaimana cemburu ku oppa..!" Rengek Taeyeon. Tidak banyak yang tau sifat Taeyeon ini, hanya Jessica, Heechul dan Miyoung, serta tuan Song dan almarhum orangtuanya.

"Hahahaha umm uhum.. aku juga tidak mengerti harus diapakan cemburu mu itu. Ya kau nikmati saja bwahahaha" Taeyeon memasang tampang datarnya menatap horor pada Heechul.

"Serius!" Bentak Taeyeon, Heechul seketika diam, ia tak akan membuat kepalanya bocor untuk kedua kalinya.

"Begini saja, ayo balapan" ajak Heechul.

~~~~~~~~~~~~~~~

Taeyeon baru saja kembali dari arena, sedikit balapan dengan heechul dan teman-temannya yang lain meredakan sedikit emosinya. Dulu sekitar 4 tahun yang lalu Taeyeon dan teman-teman nakalnya sempat hampir tertangkap oleh polisi yang berkeliling saat tengah balapan di jalanan pinggir kota, kala itu Taeyeon sangat muda masih berusia 15 tahun. Mereka berpencar untuk bersembunyi, namun Taeyeon hilang akal akan kemana. Ia tersesat sendirian hingga ke perbatasan provinsi dan menemukan tanah tak bertuan tersebut dan membangun arena beberapa bulan setelahnya.

Kini ia sedang dalam perjalanan kembali ke apartemen pribadi nya, sudah lama sekali sejak Jessica mampu menampung dirinya yang rapuh di tengah keluarga kecilnya yang hangat. Namun kini Taeyeon ingin sendiri, ia ingin tenang.

Sesampainya di basement Taeyeon tak menoleh kemanapun, ia langsung saja menuju lift untuk sampai di apartemen nya di lantai paling atas. Sedikit tergesa karna ia tak ingin siapapun melihat dirinya berada disana. Hingga akhirnya ia berhasil masuk dan merasa aman.

"Okey.. a little work" gumam Taeyeon menyingkirkan seluruh kain putih yang menutupi setiap perabotan mewah disana.

Dipasangnya masker nya sebelum mulai menyingkirkan satu persatu kain tersebut. Semua termasuk kamar tidur, kamar tamu, dapur, dan kamar mandi. Setelah meletakkan kain-kain itu dalam laundry box dihidupkannya air purifier, auto cleaner robot, serta robot khusus yang ia pesan dari jepang untuk membersihkan apartemen mewahnya itu. Saking malas dan banyak uangnya, taeyeon menerapkan rumah pintar di apartemen tersebut yang menggunakan voice activation.

"Clean the house" perintah Taeyeon melalui benda sebesar pulpen itu.

Setelah itu taeyeon baru menyalakan pendingin ruangan atau air conditioner atau lebih dikenal AC untuk sirkulasi udara. Begitu bersih-bersih sudah dilakukan(yang notabennya dilakukan sendiri oleh rumah itu) Taeyeon masuk ke kamarnya yang nyaman lalu mengganti baju. Bersantai di sofa goyang nya dengan secangkir kopi hangat dan kaki yang terbungkus selop bulu yang hangat.

"Hahh.. ini rumah kecil yang nyaman" gumam Taeyeon sambil sedikit tersenyum.

Memang lebih kecil dari mansion sang appa yang kini ia tinggali bersama Miyoung, namun juga jangan tertipu dengan ucapan caebol itu. Satu set apartemen itu adalah sebuah apartemen mewah yang luas, dan milik Taeyeon adalah dua apartemen yang dijadikan satu oleh gadis itu dengan sedikit kerjaan.

Ia lebih senang berada disini kalau boleh jujur. Selain tidak ada siapa-siapa, ia juga tidak perlu orang lain untuk membantunya bersih-bersih, cukup robot-robot itu saja. Jadi ia akan benar-benar sendiri dalam ketenangan.

"Andai semua seindah mimpi Miyoung-ah" gumam Taeyeon lagi tersenyum miris menatap Seoul yang sibuk di malam hari.

Pikiran Taeyeon melayang, ia membayangkan situasi yang ia inginkan sekarang. Ia dan Miyoung akan tinggal disini, tanpa seorang pun. Tak akan ada yang mengganggu quality time mereka. Tak akan merasa tak enak pada para pekerja di rumah jika ingin bermesraan. Ia membayangkan betapa bahagianya ia dan miyoung akan saling mencintai di apartemen nya yang nyaman ini. Bangun lebih dulu di setiap pagi hanya untuk menatap dan mengecup gadisnya lebih dulu.

Taeyeon memang hanya 19 tahun, tapi tak ada lagi yang ia harapkan selain kehidupan orang dewasa yang damai. Ia tak membayangkan akan membuat bangga orangtuanya dengan prestasinya di universitas atau dengan pekerjaannya yang sukses. Ia tak memimpikan memiliki kisah unik sebagai remaja yang baru saja menetas. Taeyeon juga tak memimpikan pergi ke konser idolanya atau shopping menghabiskan uang sang appa.

Taeyeon sudah melewati itu semua meski singkat. Kini ia hanya ingin bahagia mencintai wanita kecintaannya yang mungkin akan mustahil terjadi, membangun keluarga yang damai dan indah. Membahagiakan gadis itu dan menjaganya sepenuh jiwa. Bercinta di pagi hari yang sejuk dan menikmati lampu kota Seoul bersama di malam hari dengan coklat hangat atau teh atau apapun yang gadis itu suka. Keinginannya begitu simpel.

#####################

Continue Reading

You'll Also Like

Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
17.9K 17 1
Naomi bukan lesbian. Dia hanya suka melihat perempuan. Tersenyum kepada perempuan. Dan sesekali... memikirkan perempuan. Tapi dia yakin bukan berarti...
1.4M 19.5K 48
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
50.7K 5.8K 31
Kim Yongsun telah menikah dan Moon Byulyi jatuh cinta padanya.