The Deadly Clans (18+)

By EvanKoloay

2.2K 285 193

Mungkin kalian bosan dengan cerita fiksi remaja, romance, dan kisah-kisah cinta lain.? Yuk baca cerita ini... More

Prolog
Wilayah & Clan
BAB 1 : Harapan
BAB 2 : Hidup & Mati
BAB 3 : Clan Alexi Tidak Akan Pernah Mati
Bab 4 : Melindungi Tuan Muda
BAB 5 : Claimterd
BAB 7 : Pengkhianatan
BAB 8 : Kabar Burung
Info
Bab 9 : Black Forest 1
Black Forest II

Bab 6 : NW'S

105 14 28
By EvanKoloay

Aku sangat bersemangat hari ini. Hal yang seharusnya akan di ajarkan 5 tahun datang akan di ajarkan padaku hari ini. Siapa yang tidak senang dengal hal semacam itu. Pagi yang cerah ini membuat senyumku semakin melebar. Daun-daun pohon dan rumput masih basah dengan embun pada saat aku bangun. Udara segar pada pagi hari melengkapi kegembiraanku. Aku menghirup udara pagi dan mulai mencari air untuk membasuh mukaku. Air yang dingin membuat mataku terbuka lebar, aku tidak bisa tidur semalam. Aku sangat tidak sabar untuk pelatihan ini. Paman masih tertidur pulas, bukannya paman tidak biasa bangun pagi, akulah yang bangun terlalu awal, dalam hatiku aku ingin paman secepatnya bangun dan mengajarkanku. Tapi aku tidak bisa membangunkannya. Tangan paman masih terluka dan masih perlu beristirahat.

• • •

"Apa paman bisa melatihku dengan tangan terluka?" Aku bertanya pada paman karena aku kawathir.

"Tenang saja, hari ini paman hanya melatih konsentrasi dan meditasi."
Kata paman sambil mengelus-eluskan tangannya di tangan yang terluka. Sepertinya luka paman masih sakit.

"Kalau begitu ayo kita mulai paman."

"Kita harus makan terlebih dahulu baru berlatih." Kata paman sambil berjalan menuju perapian untuk menyalakan api.

Aku membantu paman untuk membuat makanan dan menyelesaikan rumah kecil untuk aku dan paman tinggali.

• • •

"Kita akan kemana paman?" Aku bertanya pada paman karena penasaran. Saat ini kita berjalan menyusuri hutan, tapi, bukan hutan yang menyeramkan itu. Hutan ini berbeda, hutan ini terlihat sangat indah. Bunga-bunga bermekaran menghiasi jalan setapak yang aku lalui.
Paman tidak menjawab pertanyaanku, aku hanya berjalan mengikuti paman dan menikmati indahnya hutan ini. Setelah beberapa saat aku mulai mendengar suara air dari kejauhan. Apa kita akan berlatih di sungai? Atau, apa kita akan mandi terlebih dahulu sebelum mulai latihan? Yahh, pasti kita akan mandi terlebih dahulu. Hahaha, tawa kecilku membuat paman yang berjalan di depanku berhenti dan melihatku. Paman heran kenapa aku tiba-tiba tertawa, tanpa menjawab ekspresi paman, aku langsung tersenyum manis sambil melihat paman.

• • •

Nielstar Kyuit, begitulah namanya. Niel, biasanya Will memanggil Nielstar Kyuit dengan nama itu. Niel dan Will telah berteman sejak lama. Pertemuan mereka pada saat Will melakukan perjalanan mencari kekuatan dan menjadi Adventish-petualang-. Will menolong Niel saat dia hampir mati oleh segerombolan penjahat. Saat melakukan perjalanan bersama Niel menjadi rekan yang paling dekat dengan Will.

NW'S, begitulah istilah para adventish ketika bertemu dengan Niel, Will dan Skyrine-masih menjadi rahasia-. Niel, Will dan Skyrine sangat terkenal di kalangan adventish, mereka telah melakukan banyak hal di usia muda. Karena itulah para adventish banyak berkeliaran di Clan Alexi. Nama mereka yang membuat para adventish harus mengunjungi Clan alexi.
Mereka merasakan suka dan duka bersama, sampai akhirnya mereka menjadi kuat dan kembali ke Clan. Will memutuskan untuk kembali ke Clan dan menjadi kepala Clan Alexi, bagaimanapun juga Will adalah keturunan dari kepala Clan sebelumnya. Sedangkan Skyrine memutuskan untuk tetap berpetualang dan sampai sekarang tidak ada yang tahu keberadaannya. Tapi Niel tetap mengikuti Will, setelah sampai di Clan Niel menjadi anggota Clan Alexi dan menjadi bawahan Will yang paling dekat dengan dia.
Adapun Robert Alexi adalah teman masa kecil Willyam Alexi. Robert juga menjadi bawahannya Will, mereka bertiga menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Clan bersama. Robert menjadi bawahan yang mengatur segala urusan politik Clan, sedangkan Niel yang akan mengatur berbagai kegiatan ekonomi dan keamanan Clan. Walaupun begitu, Will yang akan memutuskan segala sesuatu yang akan mereka kerjakan dan mereka usulkan. Politik, ekonomi, dan keuangan Clan menjadi lebih baik karena kekuatan, kepintaran dan kebijaksaan mereka.

Niel, penyihir tua yang sekarang membantu Mack. Salah satu orang yang sangat di percaya oleh Will dan salah satu teman yang telah melewati banyak hal dengan Will. Kekuatan Niel tidak usah di tanyakan lagi, penyihir tua itu salah satu Gray Erns. Gray Erns adalah salah satu tingkatan penyihir yang setara dengan 10 orang prajurit sedangkan untuk penyihir setara dengan 4 White Arys. Terdapat beberapa tingkatan di dalam penguasaan sihir, setiap orang memiliki bakat yang berbeda. Hanya orang yang sangat berbakat yang bisa mencapai kekuatan yang paling kuat.

Tingkatan yang paling rendah adalah White, ada dua bagian dalam tingkatan White : White Arys dan White Shart. Selanjutnya ada Gray : Gray Erns dan Gray Siters. Setiap tingkatan memiliki kekuatan yang berbeda, di atas White dan Gray terdapat beberapa tingkatan lagi.
Hanya segelintir orang yang mencapai Gray Siters. Niel dan Will berada dalam tingkatan Gray Erns, sedangkan Skyrine telah mencapai Gray Siters pada saat mereka berpisah. Hanya dari pengalaman, petualangan dan bakat lah yang akan membuat penyihir menjadi lebih kuat lagi. Kebanyakan Adventish adalah penyihir yang mencari kekuatan dan pengalaman.

• • •

"Kita akan latihan di sini" kata paman dengan nada serius.

"Paman bagaimana kalau kita mandi dulu, aku tidak tahu kapan terakhir aku mandi." Kataku pada paman dengan nada memohon. Aku menatap paman yang alisnya mengkerut karena permohonanku.

Neilstar POV

"Hmm...." Dengan pasrah aku mengangguk pelan. Aku tidak tahan melihat wajah Tuan Muda memohon untuk mandi.

"Pergilah, tapi, jangan terlalu lama. Latihan ini harus di mulai hari ini." Dengan nada yang sedikit tegas, aku harus mendidik Tuan Muda agar Dia menjadi sosok yang luar biasa. Walaupun sekarang Dia memang masih kecil dan masih bersifat kekanak-kanakan.

"Terima kasih paman."

Ada sedikit senyuman di wajahku, aku gembira melihat Tuan Muda bersemangat. Walaupun aku tahu seberapa sakit hatinya. Tuan Muda harus meninggalkan Clan pada usia muda, ayah dan saudara-saudaranya telah meninggal. Walaupun begitu Tuan Muda tidak menangis.

Aku seharusnya bersyukur karena Tuan Muda telah sadar dari tidur panjangnya, 58 hari totalnya, aku membawa Tuan Muda jauh dari tempat kelahirannya. Aku terpaksa melakukannya demi kepentingan Clan. Walaupun aku harus melewati beberapa masalah dalam perjalanan aku harus tetap berjalan dan menyelamatkan Tuan Muda. Sekarang kita berada di wilayah utara Clan Mensars. Clan Mensars berada jauh dari Clan Alexi, aku harus melewati 2 Clan besar untuk mencapai Clan Mensars ini.

Perjalanan yang panjang dan melelahkan aku lewati agar para pembunuh yang di kirim dari Clan Klax Ki tidak bisa mengejar mereka sampai di sini.

Hutan ini memang sangat terkenal karena keganasannya, hanya segelintir orang yang bisa memasuki tempat ini. Oleh karena itu aku memilih tempat ini untuk melatih Mack, jauh dari keramaian dan aman dari musuh. Tapi, aku harus menjaga Mack dari serangan monster yang seringkali keluar untuk mencari mangsa. Tapi monster yang berkeliaran di hutan ini berbeda dengan monster yang berada di hutan kegelapan. Di hutan kegelapam terdapat beberapa monster yang hanya bisa dikalahkan oleh penyihir dengan tingkatan Gray. Bahkan aku yang memiliki tingkatan Gray hampir mati oleh serangan monster.

Mack dengan girangnya bermain dengan air, dia mencipratkan air kemana-mana. Hampir setengah jam Mack bermain dengan air dan aku masih membiarkannya. Sambil menunggu Mack yang masih asik bermain aku mempersiapkan beberapa hal yang berkaitan dengan pelatihan Mack.

Sebuah batu besar melayang di atas tanah menuju ke tengah sungai. Dengan cepat aku melepaskan sihirku yang membuat batu besar itu terjatuh ke tengah sungai, berat batu itu membuat suara dentuman yang kuat. Air yang awalnya mengalir tanpa hambatan menjadi terhalangi oleh batu itu yang membuat pusaran air di bagian belakang batu. Keringat membasahi dahiku, butuh tenaga yang sangat besar untuk memindahkan batu besar itu. Sambil merebahkan kaki dan badan aku beristirahat sedikit di samping sungai.

Mataku hampir terpejam saat aku mendengar suara gelombang air yang besar. Gelombang besar itu berasal dari tempat Mack mandi. Aku dengan cepat berdiri dan menghindar dari gelombang besar itu. Ombak itu seperti monster yang sangat besar, tingginya hampir beberapa belas meter. Aku berlari masuk ke dalam hutan lagi untuk menghindari air itu, tapi gelombang air tersebut terlalu kuat dan cepat. Dengan cepat aku melompat untuk meraih batang pohon yang berada di depanku, sebelum aku meraih batang pohon gelombang air itu menghempas badanku, tanpa daya aku tergulung oleh gelombang air tersebut. Aku mencoba keluar dari gulungan gelombang air itu, sia-sia, kekuatan gelombang ini terlalu kuat. Dadaku mulai terasa di tekan, aku butuh udara untuk bernafas. Sial sebenarnya apa yang terjadi? aku terus mencoba berenang keluar dari gulungan air ini. Sebelum aku hilang kesadaran gelombang yang besar itu tiba-tiba berhenti dan mulai normal kembali. Dengan cepat aku berenang ke atas untuk mencari udara. Aku merasa seperti orang yang baru terlahir kembali saat aku menghirup udara. Aku mulai berenang ke tepian, luka yang ada di tanganku terbuka lagi. Bukan hanya itu, di sekujur badanku banyak luka goresan akibat terseret gelombang itu. Setelah sampai di tepian aku melihat pemandangan yang mengejutkan. Semua pohon yang tadinya berdiri kokoh di samping sungai telah tumbang dan terseret gelombang besar tadi. Pikiranku seolah tidak mempercayai hal ini, siapa yang bisa melakukan ini. Hanya dengan air dia bisa menghancurkan apa saja yang dia lewati. Aku mulai waspada dengan serangan musuh, musuh ini terlalu kuat untuk aku hadapi. Tanah yang telah menjadi lumpur menempel di sepatuku yang membuat sepatuku terasa lebih berat dari biasanya. Aku berjalan menyusuri sungai ke tempat Mack berada, beberapa saat kemudian aku sampai di tempat aku menempatkan batu besar untuk latihan Mack. Bahkan batu yang aku letakan dengan susah payah di tengah sungai telah hilang di seret gelombang. Aku tidak terlalu heran dengan hal tersebut, karena pohon yang sangat besarpun terseret oleh gelombang itu.

. . .

"Tuan muda apa kamu baik-baik saja?" Dengan heran aku bertanya pada Tuan Muda. Aku heran Tuan Muda baik-baik saja bahkan masih asik bermain dengan Air.

"Baik-baik saja? Apa ada sesuatu yang terjadi paman? Dan kenapa paman terluka?" Pertanyaan Mack makin membingungkan ku. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa ada musuh yang mengintai di sekitar sini dan bermaksud untuk membunuh ku?

"Tuan Muda apa kamu melihat seseorang atau suatu hal aneh yang terjadi di sekitar sini?"

Kening Tuan Muda tiba-tiba menggerut dan menoleh kiri dan kanannya. Wajahnya seperti mencari sesuatu yang aneh.

"Aku dari tadi hanya bermain di sini, dan mencoba membuat ombak kecil dengan tanganku tapi aku mulai bosan dan mulai permainan yang lain."

"Ombak kecil?" Kataku dengan penasaran. Apa Tuan Muda yang membuat gelombang besar tadi? Aku tidak percaya dengan hal itu karena kekuatan itu sangat kuat.

"Yahh, aku membuat ombak kecil dengan tanganku." Tangannya mulai mendorong air beberapa kali, Tuan Muda mencontohkan apa yang dia lakukan tadi beberapa kali. Tapi tidak ada yang terjadi saat itu.

"Sudah lah, hari ini kita batalkan latihannya. Paman harus menyembuhkan luka-luka ini terlebih dahulu." Aku tidak punya kekuatan lagi untuk melatih Tuan Muda hari ini, pengalaman hari ini sangat tidak terduga. Harus lebih waspada lagi dari berbagai ancaman, sepertinya ada beberapa orang yang mengawasi kita di sini. Aku tidak percaya bahwa Tuan Muda lah yang membuat gelombang besar itu karena tingkat sihir yang di gunakan sudah melebihi tingkat Gray Siters.

"Paman bisakah saya bermain sedikit lagi?"

"Bermainlah sampai kamu puas, paman akan beristirahat sejenak di tepi sungai. Setelah selesai bangunkan paman." Dengan sengaja aku mengizinkannya karena aku masih penasaran dengan kekuatan tadi, walaupun aku tidak ingin percaya bahwa Tuan Mudalah yang menciptakan gelombang itu, tapi, jika memang kekuatan itu di keluarkan oleh Tuan Muda maka itu adalah sesuatu yang sangat bagus.

"Yeaaayyyy ... Terima kasih paman." Tuan Muda melompat kegirangan dan mulai bermain kembali.

~oOo~

Terima kasih telah membaca The Deadly Clans

Salam dari Mack.

Author : KOLOAY E.

Continue Reading

You'll Also Like

210K 23.6K 73
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...
4.4K 444 26
โตŒใ€Œ ๐š๐š’๐š–๐š—๐šŠ๐šœ ๐š๐šŠ๐š—๐š๐š’๐šŒ๐š๐š’๐š˜๐š—! ใ€ Hujan asam itu meluruhkan seluruh kehidupan, yang disisakan hanyalah kota mati. Beberapa survivor...
695K 90K 200
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...