[kth] Married To My Bestfriend

By givieen

211K 10.7K 674

[SUDAH DIBUKUKAN, TERSEDIA DI SHOPEE DAN TOKOPEDIA] Kupikir menikah dengan sahabat itu hanya ada di cerita no... More

Prologue
(1) D+1 Our Wedding
(2) Dating
(3) Work
(4) Mother-in-law came
(5) Drunk
(7) Jealously?
(8) I Love You, but...
(9) Sick?
(10) Ex-lovers (Kim Taehyung POV's)
(11) Pregnant?
(12) Hacking
(13) Why Don't be Honest?
(14) The Third
(15) Kim Seokjin
(16) Park Jimin
(17) Lie
(18) Worried
(19) Do You Love Me?
(20) Argument
(21) Aggressive Jeon
(22) End
(23) Im Yoomi
(24) Fact : You're My First Kiss
(25) Bae Irene
My Girlfriend, Masternim (Park Jimin FF)
Sefruit Sequel
Tes Ombak
INFO TERBIT
VOTE COVER!
Spoiler EXPART: D-DAY
PO SUDAH DIBUKA!!

(6) New Boss

5.5K 405 16
By givieen

Maaf ya telat update gegara sibuk proyek, biasanya tiap malem tapi ini... duh pokonya maaf deh😂

-----------------------------------------------------------

Yoora' POV

Kantor 08.00 AM kst

"Yooorraaaaaa ...!"

Aku menoleh saat kudapati seseorang meneriaki namaku.

"Ada apa Jieun?" ucapku sambil menoleh.

Lee Jieun, adalah seorang ratu gosip di kantor ini. Dan pasti maksud dia memanggilku adalah untuk menyebar gosip terbaru.

"Aku punya gosip baru!"

Tuh kan.

Aku menghela nafas pelan, "Aku tidak mau dengar gosipmu, cari saja orang lain yang tertarik dengan gosipmu sana."

"Ayolahh ... aku tau kau tidak suka dengar gosip, tapi aku yakin kau pasti tertarik!" balasnya dengan antusias. Dia orang yang sering antusias memang.

"Oke, cepatlah cerita."

"Kau tau tidak?" tanyanya sebagai pembuka gosipnya.

"Tidak, kau kan kan belum memberi tauku."

Jieun terkekeh, "Mian mian. Begini, kantor kita kedatangan bos baru menggantikan si 'tua' itu."

"Hush! Jangan bilang si 'tua'! Kalau dia dengar nanti kau bisa dipecat!" Aku menyentil dahinya karena dia sembarangan menyebut si bos lama dengan sebutan 'tua', kalau ketahuan kan dia bisa mati ditempat.

"Aku belum selesai. Kudengar bos yang baru sangat tampan, muda, kaya, dan yang paling penting ya dia itu masih lajang," kata Jieun dengan antusiasnya, terutama saat menyebut 'lajang'.

"Kalau dia lajang kenapa? Memangnya dia mau denganmu?" ucapku dengan malas

Jieun lagi-lagi terkekeh, "Mungkin saja kan."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang kami sedang berada di lobby kantor untuk menyambut si bos baru.

Aku berdiri di samping Yoongi dan para karyawan pria lainnya, aku tidak mau berdiri dekat dengan karyawan wanita karena mereka sekarang sedang saling berbagi gosip.

Akhirnya para pasukan berjas datang. Kami membungkuk tanda hormat kemudian berdiri tegak lagi, tapi aku kaget dengan bos baru itu, begitu pula dengan Yoongi. Kami berdua benar-benar kaget dengan 'rupa' si bos itu.

Kim Seokjin a.k.a Jin.

Para pria memuji ketampanannya Jin. Para wanita sedikit histeris dengan ketampanannya.

Sedangkan aku dan Yoongi? Masih tidak percaya kalau ternyata Jin jadi bos kami.

Aku dan Yoongi saling berpandangan, sepertinya kami berpikiran sama.

'Bagaimana bisa Jin jadi bos kita?'

'Bagaimana jadinya kalau dia jadi bos kita?'

'Kenapa dia tidak cerita pada kita kalau dia itu akan menjadi atasan kita?'

Itulah kira-kira apa yang kami pikirkan bersama.

Jin tersenyum ramah pada semua karyawan yang kini menyambutnya. Lalu kemudian matanya tertuju padaku kemudian tersenyum sambil berjalan ke arahku.

Dia mengacak rambutku, "Kerja yang rajin ya, jangan mengecawakanku." Aku menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Dia juga menepuk bahu Yoongi, "Kau juga ya dongsaeng kerja yang rajin ya, sekarang aku ini atasanmu." Sama sepertiku, Yoongi menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Para karyawan wanita yang lainnya saling berbisik dan menatapku dengan sinis. Mungkin mereka iri denganku, tapi aku tak peduli.

Setelah penyambutan tadi, kami kembali ke meja kerja masing-masing. Aku dan Yoongi masih diam sambil berpikir 'bagaimana bisa dia—' dan seterusnya.

"Yoon." Yoongi menoleh setelah ku panggil.

"Kau mau ikut pesta penyambutan Jin oppa nanti malam?" tanyaku.

"Entahlah, mungkin lebih baik aku tidur saja."

"Ya! Kalau kau tidak ikut, nanti aku harus ngobrol dengan siapa? Lagi pula semua karyawan kan wajib."

"Ngobrol saja sana dengan Jin hyung! Lagi pula kalau wajib kenapa kau malah bertanya aku ikut atau tidak."

Aku diam tak melanjutkan perkataanku. Percuma, yang ada nantinya akan menjadi debat tak berujung.

"Ra-ah, lebih baik kita makan siang saja, aku sudah lapar," ajak Yoongi.

***

Seperti biasa, aku dan Yoongi duduk di pojok berdua. Tapi seseorang menghampiri meja kami. Siapa lagi kalau bukan Jin, si bos baru.

Gara-gara Jin duduk di meja kami, hampir semua karyawan di kantin ini menatap kami dengan sinis, mungkin mereka beranggapan kalau aku dan Yoongi sedang cari perhatian. Sungguh, aku merasa risih dengan tatapan itu, dan Yoongi? Dia memasang wajah 'aku tak peduli, terserah kalian mau bilang apa'.

"Kalian akan datang kan ke pesta penyambutanku nanti?" tanya Jin memulai percakapan.

"Entahlah hyung, aku pikir lebih baik aku tidur." Jin malah tersenyum mendengar jawaban dari Yoongi, entah ada apa maksud dibalik senyuman itu.

"Kalau aku oppa, aku kan punya suami yang harus ku urus, jadi ya— intinya aku ikut atau tidak itu keputusan suamiku." Jin mencubit kedua pipiku dengan gemas, sakit dan menyebalkan memang si bos baru ini.

"Uhh ... aku iri dengan Taehyung yang punya istri yang sangat pengertian ini ... huft ... harusnya kau jadi istriku saja ya."

"Hyung jaga mulutmu, jangan jadi perusak rumah tangga orang lain," timpal Yoongi dengan menatap Jin datar.

Jin terkekeh, "Mian, aku tidak bermaksud, tapi aku juga tidak bercanda. Cha~ kalau begitu aku duluan ya, masih banyak pekerjaan yang harus ku kerjakan di hari pertama," ucapnya sambil beranjak dari tempat duduk.

"Ya sudah sana pergi saja sajang-nim," balasku dan Yoongi serentak.





***



"Halo sayang~"

"Tae, bisa kau jemput aku sekarang?"

"Tidak biasanya kau minta jemput."

"Jemput saja, tolong lah supaya aku punya alibi untuk menghindar."

"Menghindar dari?"

"Aishhh! JEMPUT SAJA APA SUSAHNYA SIH! NANTI SAJA AKU CERITAKAN."

"Iya ... iya, sebentar lagi aku selesai tuan putri cantikku."

"Aku tunggu di halte ya Taelien."

Aku menutup telepon dengan sepihak sebelum Taehyung berteriak karena kupanggil Taelien.

Aku langsung menuju halte depan kantor dan menunggu disana.

Tiiinnn...

Suara klakson mobil membuyarkan lamunanku.

"Kau sedang apa?"

"Aku sedang menunggu Tae, katanya dia mau menjemputku."

"Taehyung sepertinya masih lama, mau ku antar? Atau mau ikut pesta penyambutanku sekalian?"

"Tidak ... tidak kau duluan saja, aku masih mau menunggu."

Tiba-tiba Jin keluar dari mobilnya menghampiriku dan duduk disampingku.

"Oppa, sedang apa kau duduk disini?"

"Menemanimu menunggu," responya sambil melihat ke depan, ke arah jalanan.

Tidak ada percakapan sama sekali, mungkin dia tahu kalau aku sedang malas bicara padanya, tidak lama kemudian Taehyung datang dengan mobilnya, aku langsung berdiri dan menghampiri Taehyung pastinya.

Taehyung memelukku dan mencium keningku, di depan Jin tentunya.

"Lama menunggu?" tanya Taehyung, aku mengangguk sambil tersenyum.

Aku pamit pada Jin yang masih duduk di halte dan masuk ke mobil.

"Kenapa ada Jin hyung disana?" tanya Taehyung membuka percakapan.

"Dia menemaniku menunggu."

"Jauhi Jin hyung." Aku menoleh dan membulatkan mataku ketika Taehyung berbicara seperti itu dengan dinginnya.

"Tidak bisa, sekarang dia bos ku, pasti setiap di kantor aku bertemu dengannya."

"Mwo!? Dia bos mu!?" ucapnya agak meninggikan suara. Aku hanya mengangguk.


Rumah 19.25 PM kst

"Tae, jangan dulu tiduran, kau harus mandi dulu!"

"Ya...ya kau duluan saja," usir Taehyung dengan mata terpejam sambil mengibaskan tangannya.

Aku mendengus kesal dan langsung melesat ke kamar mandi.

Tidak perlu waktu lama aku mandi, hanya beberapa menit saja aku sudah selesai.

Aku memakai kaos oblong kebesaran milik Taehyung dan hotpant. Gara-gara kaosnya kebesaran, aku jadi terlihat seperti tak pakai celana.

Oke lupakan itu.

"Tae, ayo bangun! Kita makan malam!"

"Tae~."

"Sayang~."

Cup!

Aku mencium bibirnya, siapa tahu dia bangun, tapi ternyata tidak. Aku menghela napasku kasar dan—

Bugghh...

"Ya! Yoora! Bisakah kau membangunkanku dengan sedikit lembut?" Aku menendangnya sampai terjatuh dari tempat tidur, dia memang susah dibangunkan kalau tidak dengan cara seperti itu.

Aku menatapnya dengan datar, "Cepat ganti baju setelah itu ayo makan malam, kau lapar kan?"

"Ppoppo dulu sebagai permintaan maafmu karena menendangku~" Aku mengecup bibirnya lagi supaya dia cepat beranjak.

***

Tidak ada yang istimewa dari acara makan malam kami.

Ah aku salah, ada hal kecil yang menurutku istimewa, hal iti ketika Taehyung demgan manisnya mengelap sisa makanan yang menempel di sekitar wajahku.

Selain itu, Taehyung juga menaruh lauk di mangkuk nasiku. Itu memang sepele, tapi aku suka karena itu adalah tindakkan yang manis.

Hal-hal kecil itulah yang membuatku bahagia bersamanya, walaupun hatiku belum sepenuhnya menerimanya dalam kehidupanku.

Tbc.

-----------------------------------------------------------

1386 words euy...
*duh bingung mau bilang apa lagi

Continue Reading

You'll Also Like

481K 36.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
431K 34.6K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
94.7K 13.3K 29
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
190K 9.3K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...