My Bad Boy Senior [TELAH TERB...

By moonyyblue

28.6M 1.3M 77.7K

(Beberapa bagian dihapus untuk kepentingan penerbitan) "Berandal - berandal gini gue juga masih punya hati ko... More

Awal semuanya dimulai
Dia itu...
Pertemuan Kedua
Rasa Suka
Berubah
Pesan
Awal Sebuah Perjuangan
Awal Sebuah Perjuangan Part : 2
Pendekatan Pertama
Pendekatan Pertama Part : 2
Perasaan yang Mulai Muncul
Andra's Confusion
Fathan's Planning
Fathan's Planning Part : 2
Happy Sunday
Reason
Andra Itu Pacar Gue!
I Will Take Care Of You
Like What You Want Baby
PMS
First Dating
Fathanstagram #2
17 Agustus
Andra Sakit
Labrak
Honesty
Pasar Malam
Fandrastagram
Bye Budi
Berenang
Instagram
Bodyguard
Sorry
Nonton
Fandrastagram #2
War
Perawat Pribadi
Hello Nuel
Siapa Dia?
Berjuang Sendiri?
Bonus
Sabotase
Tinggal atau Pergi?
Prank
Info
Punishment
Info #2
New Year Party
Kiss?
Saksi Bisu
Back
Race
One chance
Happy Birthday!!
Trouble
Berubah 180°
Dilabrak?
He's Back
Terror
Dua Samsak Baru
Failed
She's Back
Accident
It's Hard
I will waiting
Keputusan
Hadiah
Last
Sequel?
SEQUEL
Ada apa??
VOTE COVER + GIVE AWAY!!!
OPEN PO!!!

Fahira Natania

308K 15.2K 264
By moonyyblue

Lembaran masa lalu itu udah aku tutup rapet rapet. Ngga ada satupun kenangan manis yang pengen aku inget. Sekarang, aku cuma pengen bikin lembaran baru. Dan itu sama kamu.

~~~

Seperti pagi pagi sebelumnya, Andra bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah. Namun bedanya adalah kali ini ada Nuel dirumah.

Andra turun dari kamarnya dengan menggemblok tas sekolahnya. Ia langsung duduk di meja makan untuk sarapan bersama Nuel.

"Pagi adeek." Sapa Nuel.

"Pagi kak." Balas Andra.

"Kok mukanya masih kucel gitu sih? Gak mandi kamu yaa?" Tanya Nuel sambil meletakan dua piring nasi goreng yang ia masak tadi.

"Hih. Enak aja, udah tau." Jawab Anda sewot.

Nuel menghela nafas. "Yaudah yaudah. Cepet makan, ntar telat di jemput sama Fathan."

Akhirnya Andra melahap makanannya dengan pikiran tidak karuan. Pasalnya, dari semalam Andra hanya memikirkan siapa itu Fahira.

Tepat setelah Andra selesai makan, terdengar suara motor Fathan.

"Tuh suara motornya Fathan. Kalo gitu aku berangkat dulu ya kak."

"Yaudah aku anter kedepan, pengen liat motornya Fathan juga."

Nuel pun mengantar Andra kedepan. Langsung lah terlihat Fathan dengan motor ninja merah yang selalu menjadi kebanggaannya.

"Weits, pagi than. Rajin juga lo pagi-pagi gini udah jemput adek gue." Ucap Nuel sambil membukakan gerbang.

"Pagi juga kak. Iyalah, kan biar ngga telat." Balas Fathan.

"Yaudah masuk du-"

"Ngga usah kak, aku sama Fathan mau langsung berangkat. Ada tugas yang pengen aku tanyain ke temen." Sekat Andra yang baru saja selesai memakai sepatu.

"Pagi ndra." Ucap Fathan sambil mengembangkan senyum di wajahnya.

"Pagi." Balas Andra cuek.

"Yaudah kak, aku sama Fathan berangkat dulu ya." Lanjutnya lagi.

"Iya. Ati ati ya. Lo juga than, jangan ngebut ngebut bawa adek gue." Perintah Nuel.

Fathan terkekeh. "Iya kak siap."

Andra pun langsung naik ke motor dan memakai helm. Setelah itu baru mereka melaju ke arah sekolah.

Selama perjalanan, Fathan sudah berusaha untuk mengajak Andra bicara. Tapi jawaban Andra hanya sebatas iya dan tidak. Fathan tau apa penyebab Andra jadi seperti ini, pasti karna Fahira.

Akhirnya mereka sampai. Parkiran sekolah masih sepi karena jam masih menunjukan pukul 06.10 sedangkan bel masuk adalah pukul 06.30.

Andra turun dari motor, setelah itu ia membuka helm dan memberikannya ke Fathan.

"Kamu kenapa sih? Dari tadi aku ajak ngobrol cuma jawab iya ngga iya ngga. Aku ada salah apa?" Tanya Fathan sambil turun dari motor.

"Ngga. Kamu ngga salah apa apa." Jawab Andra yang lagi lagi cuek.

Fathan menarik nafasnya dalam dalam dan memasukan tangannya ke saku celananya. Lalu ia menatap Andra dengan lekat membuat cewe itu salah tingkah.

"Hih, ngapain sih ngeliatin aku kaya gitu." Ucap Andra sambil memalingkan wajahnya.

Fathan memegang wajah Andra dan membuat Andra kembali menatapnya.
"Kenapa? Salting aku liatin kaya tadi? Sampe merah gitu mukanya?"

Andra berdecak.
"Apasi than. Siapa juga yang salting."

Fathan tertawa kecil.
"Mau kaya gimana pun kamu berusaha nutupin hal aneh dari aku, aku bakal tau ndra. Kamu ngga pinter bersandiwara di depan aku. Aku tau, kenapa sikap kamu jadi kaya gini."

Andra mengkerutkan keningnya.
"Kenapa emang?"

Fathan tersenyum miring.
"Fahira kan? Pasti kamu pengen tau tentang dia."

Andra hanya diam.

"Tuh kan diem. Lagian juga kok tumben sih kamu mau stalking kaya gitu, perasaan dulu kamu ngga pernah kepo sama masa lalu aku. Apalagi masalah cewe kaya gini."

"Oh, jadi aku salah kalo pengen tau tentang masa lalu kamu, iya? Lagian juga aku ngga kepo kepo banget kok, aku cuma nanya dia siapa. Kamu ngga mau jawab pun aku juga ga maksa. Udah ah aku mau ke kelas." Ucap Andra dengan nada tinggi lalu pergi meninggalkan Fathan.

Fathan menahan Andra.
"Jalan bareng aku. Ngga usah marah gitu, nanti juga aku bakal ceritain ke kamu. Tapi nanti."

Andra menepis genggaman Fathan.
"Aku ngga mau bareng kamu dan aku juga ga mau denger cerita kamu."

Fathan kembali memegang Andra.
"Nggak. Pokoknya jalan bareng aku."

Andra berdecak kesal, percuma kalau ia terus menerus melepaskan diri dari Fathan.

Mereka pun berjalan bergandengan menuju kelas Andra. Sesampainya disana Andra langsung melepas gandengan Fathan dan masuk ke kelas. Tapi Fathan tetap mengikutinya sampai Andra duduk.

"Ngapain masuk?" Tanya Andra sewot.

Fathan duduk di kursi depan Andra dan menghadap kebelakang, lalu ia menopang dagunya sambil menatap Andra.

"Ngga ada larangan buat aku masuk kan?"

"Udah lah mending kamu ke kelas aja. Ngga enak diliatin yang lain."

Fathan terkekeh.
"Yaudah... aku ke kelas dulu. Kamu belajar yang bener, ngga usah mikirin masalah tadi. Nanti pulang sekolah aku ceritain. Dada andlaa." Lalu Fathan mencubit pipi Andra dan pergi ke kelasnya.

"Gimana bisa aku kesel sama kamu kalo sikap kamu kaya gini ke aku." Ucap Andra sambil melihat Fathan beranjak dari kelasnya.

♢♢♢

Waktu demi waktu berlalu, beberapa menit lagi bel pulang berbunyi. Sejak tadi Andra tidak bisa konsen belajar karna terus menerus memikirkan siapa Fahira.

"Andra!" Ucap Kinta yang duduk di sebelah Andra.

"Apaansi kin. Kaget tau ga si."

"Ya lagian lo dari tadi bengong mulu. Kesambet aja lo, mikirin apa sih?"

"Kemaren gue ngestalk facebooknya Fathan. Terus gue nemuin cewe yang namanya Fahira Natania, dia ngirimin status mulu ke Fathan." Jawab Andra mengingat kejadian kemarin.

"Hmm. Mungkin ngga sih kalo Fahira itu mantannya kak Fathan?" Tanya Kinta yang hanya dibalas gelengan kepala dari Andra.

Kinta tepuk jidat.
"Yaampun ndra ndra, lo tuh kenapa sih ngga bisa cemburuan dikit sama kak Fathan. Jangan terus terusan kak Fathan yang cemburuin lo, kak Fathan juga pengen kali di cemburuin. Ya okay ngga semua cowo suka sama cewe yang terlalu cemburuan, tapi lo? Jangankan cemburu, disuru kepoin kak Fathan aja gamau. Lo pacarnya apa bukan sih?"

"Ya itu kan gue udah kepoin. Masa kurang sih? Gue juga ngga mau terlalu ngurusin masa lalu Fathan, biar dia yang cerita ke gue. Dan gue juga gamau Fathan ngungkit lagi masa lalu dia yang kelam."

"Andra. Kak Fathan butuh perhatian lo. Gak bisa semua hal tiba tiba dia ceritain ke lo, lo juga harus mancing dia untuk bisa lebih terbuka tentang masa lalunya yang lain."

Andra hanya terdiam. Ada benarnya juga kata Kinta. Mungkin selama ini masih banyak masa lalu Fathan yang belum Andra ketahui.

Kring...

Bel pulang pun akhirnya berbunyi, membuat seisi kelas bersorak.

Sedangkan di kelas Fathan, Fathan dengan segera membereskan buku bukunya.

"Yaelah than gausah buru buru gitu kali. Andra juga ngga bakal kemana mana." Ucap Satya.

"Ada masalah yang harus gue jelasin ke Andra. Makanya gue buru buru."

Satya mengkerutkan keningnya.
"Masalah? Masalah apaan?"

Fathan menarik nafas dalam.
"Fahira. Andra udah tau masalah Fahira yang masih ngejar gue."

"Anjir. Kok bisa sih?" Tanya Satya penasaran.

"Udah lah, nanti aja di grup gue ceritain ya. Gue duluan. Bye."

Fathan langsung menggemblok tasnya dan berjalan keluar meninggalkan kelas. Dengan langkah cepat ia berjalan menuju kelas Andra. Ternyata Andra sudah menunggunya di depan pintu.

"Tumben udah nungguin. Biasanya harus aku samperin ke dalem dulu." Ucap Fathan.

"Terus kenapa? Salah?" Tanya Andra yang masih sewot.

"Ihh ngga ngga, ngga salah. Yaudah, kita ke taman kota aja yuk."

Fathan langsung menggandeng Andra tanpa menunggu jawabannya. Mereka berjalan berdampingan menuju parkiran motor.

♢♢♢

Sampailah mereka ditaman kota, Fathan mengajak Andra untuk duduk dan membicarakan semuanya.

"Kamu mau tau siapa Fahira?" Tanya Fathan.

"Kalo aku ngga mau tau, ngga akan kemaren aku telpon kamu cuma buat nanyain dia." Jawab Andra.

Fathan terkekeh.
"Berarti kamu stalking yaa? Ciee."

"Ihh apasi than." Balas Andra jutek.

Tiba tiba saja tawa Fathan terhenti. Wajahnya langsung berubah menjadi serius.
"Fahira Natania. Cewe pertama yang bikin aku tau apa itu jatuh cinta, apa itu patah hati, dan apa itu persaingan."

Andra terdiam. Ternyata benar bahwa Fahira adalah pacar pertama Fathan.

"Kamu inget ngga, ketua basket SMA Dirgantara yang waktu itu sparing sama SMA kita?" Andra mengangguk.

"Namanya Angga. Dia dulu sahabat aku, Satya, dan Budi. Tapi, setelah kita kelas 8 SMP, aku dan Angga suka sama Fahira. Mulai dari situ kita mulai saingan, awalnya emang baik baik aja. Tapi ternyata Fahira lebih milih aku. Dan tanpa pikir panjang, aku nembak dia. Dari situ lah Angga ngga pernah mau nganggep aku sebagai temennya, begitu juga sebaliknya. Tapi aku salah, Fahira ngga sebaik apa yang terlihat. Pergaulannya jauh beda sama aku. Bahkan karena dia aku pernah nyobain alkohol. Bego banget kan aku. Sampe akhirnya setelah mama, papa, dan kevin meninggal, aku ancur, bisa dibilang depresi. Dan saat itu Fahira ngga ada disamping aku. Hampir satu tahun aku sama dia pacaran, aku sabar hadepin sikap dia yang lama lama berubah. Sampe akhirnya, dia mutusin aku, ninggalin aku disaat semua keluarga aku juga udah ngga ada. Mulai dari situ aku gamau nginget dia. Karena dia, persahabatan aku rusak." Lanjut Fathan yang langsung membuat Andra iba.

"Aku minta maaf than udah marah marah sama kamu kaya tadi." Ucap Andra sambil mengusap punggung Fathan.

Fathan menggenggam tangan Andra.
"Kamu ngga perlu minta maaf ndra. Lembaran masa lalu itu udah aku tutup rapet rapet. Ngga ada satupun kenangan manis yang pengen aku inget. Sekarang, aku cuma pengen bikin lembaran baru. Dan itu sama kamu."

Andra tersenyum, Fathan pun membalas senyumnya. Tapi Andra masih khawatir Fahira akan kembali dan mengambil Fathan darinya.

Yeey update.
Gimana, kalian udah ngeliat musikalisasi puisi aku kann? Hehe😅
Oh iya, kalian lebih suka cover yang sekarang atau yang dulu? Jawab yaa.
Jangan lupa voment yaa😊❤

Continue Reading

You'll Also Like

22M 1M 79
PINDAH KE APLIKASI BESTORY! Menjadi sasaran bullying dari si biang masalah seperti Argalins bukanlah keberuntungan bagi Inara. Rupanya, menarik teli...
3.9M 10.8K 4
cerita klasik yang selalu jadi andalan cerita fiksi. nikah dengan cowok playboy di sekolah yang tahunya gue suka dia. etsss... itu dulu... dulu bange...
1.4M 102K 44
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
1.4M 14.6K 8
ANGGREO GASLI TAMA Cowok IPS yang hobinya bikin ribut, suka merokok, suka bolos pelajaran, keluar masuk BK udah menjadi salah satu hobinya, sering bi...