Only You (END) ✔

By Na_Uyoung

78.6K 9.3K 1.4K

Main Cast : Jung Yunho, Kim Jaejoong & Shim Changmin Genre : Romance, Yaoi, Drama, Hurt-Comfort, Fanfiction (... More

Only You 01 (A)
Only You 01 (B)
Only You 02 (A)
Only You 02 (B)
Only You 03 (A)
Only You 03 (B)
Only You 4 (A)
Only You 4 (B)
Only You 05
Only You 06
Only You 07
Only You 08
Only You 09
Only You 11
Only You 12
ONLY YOU 13 (FINAL)

Only You 10

3.1K 475 54
By Na_Uyoung

Warning : No Edit, Typo.
Happy reading... 😊😊
.
.
☆☆☆

Sepanjang perjalanan Jaejoong tidak berhenti meronta menangis karena ia merasakan kesakitan yang luarbiasa pada perutnya. Kedua tangannya erat memegangi perutnya yang bergejolak dan mengalami kram perut yang hebat. Changmin yang saat itu sedang menyetir mobil hanya bisa memandang ketakutan akan wajah pucat kekasihnya. Berulang kali ia melafalkan doa agar Jaejoong dan bayinya diberi keselamatan sebelum ia tiba di apartementnya.

"Aaaakh... Chwaaang... perutku... haa... sakit sekali... aakkhh!!!" Jaejoong menjerit keras karena rasanya benar-benar menyakitkan. Perutnya seolah-olah terbelah. Jaejoong hanya bisa menangis dan berteriak disaat rembesan darah mulai keluar dari selangkangannya.

Melihat akan hal itu Jaejoong seketika panik. Kepalanya ia gerakan ke kiri dan ke kanan karena ia benar-benar tak percaya jika ia telah mengalami pendarahan.

"Tidak... hiks... anakku... kumohon bertahanlah nak... aakhhh!!!" Teriakan Jaejoong membuat Changmin panik dan semakin melajukan mobilnya.

"Joongie baby... kumohon kuatlah. Aku mencintaimu... hiks..." Tidak tahan lagi akhirnya Changminpun ikut mengeluarkan airmatanya antara sedih dan ketakutan.

.
.

Shim Changmin hanya bisa menatap pasrah kedalam ruangan yang sudah tertutup rapat. Di dalam ruangan tersebut terdapat kekasihnya yang sedang berjuang untuk mempertahankan kandungannya. Changmin hanya bisa menggenggam kedua tangannya berdoa, berharap agar Jaejoong dan bayinya selamat.

Satu jam telah berlalu namun tidak menunjukkan tanda-tanda jika Jaejoong telah selesai diperiksa oleh dokter serta suster kepercayaannya.

"Tuan... tangan anda terluka. Sebaiknya segera diobati jika tidak maka akan terjadi infeksi." Lamunan Changmin terganggu ketika sebuah suara lembut memanggil dirinya.

Changmin hanya mengangguk pelan dan membiarkan perawat itu membersihkan lukanya.

"Mengapa anda tidak segera mengobati tangan anda tuan. Goresannya cukup panjang sehingga perlu diberikan perawatan khusus."

"Aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan diriku sendiri."

"Mengapa begitu?" Tanya perawat itu seraya membersihkan luka Changmin dengan cairan NaCl dan obat antiseptik.

"Kekasihku sedang berjuang didalam sana. Ia mengalami pendarahan hebat karena kesalahanku. Aku menyakitinya karena ia lebih memilih mantan kekasihnya daripada aku. Tapi aku sangat mencintainya." Perawat itu terdiam kemudian ia mengerti kemana arah cerita dari pria tampan ini.

"Jika tuan mencintai pasangan anda, jangan pernah sekalipun untuk menyakitinya karena setiap tetes airmata yang dikeluarkan oleh orang yang kita kasihi adalah dosa. Sebisa mungkin bahagiakanlah kekasih anda. Jika ia tidak membalas perasaan anda untuk apa anda memaksakan. Tuan tidak akan bisa bertahan dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Itu sangat menyakitkan." Tutur perawat tersebut membuat Changmin bungkam seketika. Kemudian Changmin tersenyum sambil menatap tangannya yang sudah terbalut sempurna ditelapak tangan kanannya.

"Tapi aku belum mau menyerah." Perawat itu hanya tersenyum kecil menanggapi antusiasme dari seorang pria tampan bernama Changmin.

"Semoga berhasil. Aku doakan yang terbaik untuk tuan dan kekasih tuan."

"Terimakasih Kim Bomi." Ucap Changmin sebelum ia meninggalkan perawat yang baik hati itu menuju kamar tempat Jaejoong dirawat.

.
.

Kesedihan kini sedang dirasakan oleh Jung Yunho dan kedua orangtuanya. Mereka hanya terdiam menunggu pihak kepolisian datang menemui mereka di rumah sakit.

Tangis Yunho kini sudah reda namun pikirannya telah dipenuhi dengan perasaan khawatir dan merindukan sosok hangat Jaejoong yang selalu disampingnya. Namun saat ini ia benar-benar kehilangan. Yunho sangat tertekan akan hal ini.

"Maafkan Eomma Yunho... Eomma menyesal telah berbuat jahat kepada kalian. Karena Eomma lah yang berniat ingin memisahkan kalian dengan ke egoisanku. Aku sangat menyesal." Tertunduk kepala Mrs. Jung tidak kuasa karena ia sangat malu kepada anaknya.

"Lalu apa yang kau lakukan setelah kami berpisah? Apa saja yang telah Eomma perbuat terhadap Jaejoongku?"

"Aku... aku adalah dalang dari peristiwa terbakarnya cafe Jaejoong. Membuatnya mengalami kerugian besar hingga ia harus menjual apartementnya untuk mengganti rugi. Dan disaat itulah aku menyuruh Changmin agar mengajak Jaejoong untuk tinggal bersama. Karena tidak ada pilihan lain. Jaejoongpun menyetujuinya." Yunho mengusap kasar wajahnya karena frustasi.

"Apa karena Jaejoong dan Changmin tinggal bersama, hingga mengakibatkan Jaejoong hamil Eomma?" Mrs. Jung menggeleng pelan.

"Lalu anak siapa yang Jaejoong kandung?" Masih menundukkan kepalanya Mrs. Jung akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Jaejoong... ia mengandung anakmu Yunho. Ia... hamil karenamu."

DEG...
DEG...

Mata Yunho terbelalak terkejut mendengar hal itu. Sungguh ia tidak habis pikir jika sang ibu memisahkan dirinya dan Jaejoong disaat Jaejoong tengah berbadan dua.

"Mengapa kau begitu jahat pada kami Eomma!!! Kenapaaaa!!!" Marah... Yunho benar-benar marah kepada ibunya. Emosinya semakin tidak terkendali membuatnya berteriak dan mengumpat. Lagi-lagi airmata kesedihan mengalir deras, membasahi kedua pipi Yunho.

"Yunho... maafkan Eommaa... maafkan Eomma... aku memang bersalah. Aku memang jahat. Maafkan Eomma." Mrs. Jung menggenggam erat tangan anaknya sambil meneteskan air matanya, namun segera ditepis oleh Yunho.

"Aku tidak akan memaafkanmu sebelum Jaejoongku ditemukan. Aku ingin Jaejoongku... aku ingin anakku Eomma..." Mrs. Jung menganggukkan kepalanya dan berjanji akan membawa Jaejoong untuk anak Yunho.

"Eomma berjanji Eomma akan membawa Jaejoong kembali kesini nak. Eomma akan-" Ucapan Mrs. Jung langsung terputus tatkala mendengar suara kesakitan dari Yunho yang memegangi kepalanya erat.

"Yunho.... Yunho... ada apa nak..." Panik Mrs. Jung melihat Yunho dengan kuat menarik rambutnya.

"Kepalaku... aarghh... sakit..." Mendengar akan hal itu Mrs. Jung langsung memerintahkan Yoochun yang kebetulan ada diruang tunggu agar segera mencari Dokter ataupun suster.

"Yoochun... cepat panggil Dokter!!!" Yoochun langsung bangkit dari duduknya dan berlari mencari pertolongan.

"Yunho... betahanlah... sebentar lagi Dokter akan datang." Mrs. Jung mengusap-usap kepala Yunho berusaha agar rasa sakitnya hilang. Namun Yunho terus merintih kesakitan dan terus menyebut nama Jaejoong, kekasihnya.

.
.

Changmin termenung memandangi wajah pucat calon istrinya yang kini sudah tertidur pulas. Mata rusanya tidak pernah berhenti memandangi wajah cantik itu dengan penuh cinta. Kemudian arah pandangnya teralihkan pada perut Jaejoong.

"Apa kau akan membenciku nak? Aku hampir membunuhmu dan juga ibumu. Tapi aku tidak memiliki niatan sedikitpun untuk melukai kalian." Tangan besar Changmin terjulur ingin mengusap pelan perut buncit Jaejoong.

"Aku berjanji tidak akan melukaimu lagi anakku. Aku akan membahagiakan kalian semampuku. Aku akan terus mempertahankan kalian. Dan aku berjanji tidak akan melukai siapapun asal kau dan ibumu terus bersama denganku, sekalipun Boa aku akan memaksanya untuk menjauhi Yunho karena aku tahu ia akan berbuat ulah setelah ini. Aku mencintai kalian berdua." Ujar Changmin lalu mencium-cium lembut perut Jaejoong dan pelipis Jaejoong dengan sayang. Kemudian Changmin segera menempatkan posisinya berbaring disebelah Jaejoong. Memeluk pelan agar kekasihnya tidak terbangun. Dan melafalkan doa sebelum pria tampan ini memejamkan kedua matanya.

Perlahan mata doe Jaejoong mulai terbuka, dirinya masih mencerna apa yang dikatakan oleh Changmin barusan.

Airmata Jaejoong mulai membasahi pipinya. Sekuat mungkin ia membungkam mulutnya agar tidak terdengar suara isak tangis yang ia keluarkan. Jujur Jaejoong benar-benar sangat dilema. Ia bingung, apa yang harus ia perbuat. Changmin benar-benar tulus mencintainya, tapi rasa cinta yang Jaejoong miliki hanya untuk Jung Yunho seorang. Jaejoong benar-benar bingung, tidak bisa dipungkiri Changmin adalah pria yang baik tapi masih sulit baginya untuk membalas cinta pria yang tengah memeluknya.

"Changmin-ah... aku akan ikut denganmu. Tapi aku mohon jangan sakiti lagi siapapun, jangan pernah berbuat kekacauan lagi. Aku akan memegang janjimu, tolong jauhkan Yunho dari perbuatan jahat Boa. Walau bagaimanapun aku masih sangat mencintainya dan aku tidak ingin ia menderita fisik lagi. Aku akan mengalah demi dirinya dan akupun tidak sanggup membalas kebaikanmu yang begitu besar padaku. Dan aku sangat bersyukur karena baby masih bertahan untukku. Kau telah menyelamatkan kami. Kau terlalu banyak berbuat kebaikan pada kami. Mungkin ini adalah jalan yang terbaik. Tolong jagalah kami berdua." Ujar Jaejoong final sebelum ia ikut memejamkan kedua matanya dan mengusap lembut perutnya agar anaknya merasa tenang didalam perutnya.

Dibalik mata rusa yang terpejam, Changmin tersenyum bahagia karena pada akhirnya Jaejoong menyerah dan mau hidup bersama dengannya meski ia tidak pernah mendapatkan cinta Jaejoong, setidaknya ia masih memiliki ragawi Jaejoong. Changmin tidak peduli, ia hanya ingin Jaejoong selalu disampingnya hingga menuju pernikahan mereka satu minggu yang akan datang.

.
.

Seorang pria bertubuh tinggi terlihat sangat serius ketika berbicara dengan pengacaranya dan pihak kepolisian yang datang menemuinya. Tanpa ada sedikit ketakuan, Changmin menjawab semua pertanyaan dari polisi dengan lancar dan tenang. Ditambah dengan seorang pengacara dari pihak Changmin ikut menguatkan statementnya.

"Aku memiliki alasan untuk membawa Kim Jaejoong pulang bersama denganku. Dan saat itu aku hanya cemburu karena ia telah berselingkuh. Maka dari itu aku langsung menyetubuhinya tanpa memikirkan tempat."

"Setidaknya anda harus menjaga emosi anda tuan. Kalau seperti ini akan menjadi kasus kriminal. Lagipula aku mendengar jika anda telah menjatuhkan tubuh saudara Jaejoong hingga membentur lantai dan berdasarkan laporan yang kami terima anda juga telah menyakiti Mrs. Jung." Changmin tersenyum kecut lalu ia menunjukkan bagian wajah dan tubuhnya yang terkena cakaran oleh Mrs. Jung.

"Ini juga merupakan perbuatan dari Mrs. Jung. Bukankah kami impas karena memiliki luka yang sama? Lagipula aku mengambil hak ku. Kim Jaejoong adalah calon pengantinku, dan aku berhak membawanya pulang karena satu minggu lagi kami akan menikah." Kedua polisi itu ikut membenarkan perkataan dari Changmin.

"Aku akan meminta jalur kekeluargaan saja dalam menyelesaikan masalah ini. Aku akan meminta maaf dan akan bertanggung jawab atas luka pada tubuh Mrs. Jung."

"Baiklah kalau begitu, segera selesaikan masalah anda dengan keluarga Jung. Kami percaya jika anda akan bertanggung jawab. Jalan kekeluarga itu adalah salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah. Kami permisi dulu." Changmin mengangguk dan memperhatikan para polisi itu keluar dari Apartementnya.

"Seunghoon-ssi tolong pesankan enam tiket pesawat dengan tujuan Irlandia. Keluargaku akan ikut kesana menghadiri acara pernikahanku dan Jaejoonh." Sang pengacara yang juga sahabat akrab Changmin mengangguk patuh lalu segera pamit menuju bandara. Setelah mengunci pintu Apartementnya Changmin segera memeriksa keadaan kekasihnya yang ternyata sudah terbangun dari tidurnya.

"Sayang..." Jaejoong langsung menolehkan kepalanya lalu menundukkan kepalanya menghindari kontak mata dengan Changmin. Jujur ia menjadi kaku setelah kejadian beberapa hari lalu.

Changmin hanya tersenyum tipis kemudian mendudukkan tubuhnya disamping Jaejoong.

"Sudah saatnya kita mandi sayang, setelah ini kita sarapan bersama. Maid sudah menyiapkan makanan yang kau inginkan." Kedua tangan Changmin bergerak ingin membuka piyama Jaejoong.

"Kau tidak memiliki niatan untuk melepaskanku?" Pergerakan Changmin terhenti lalu menatap wajah Jaejoong yang masih berharap jika ia akan melepasakan kekasihnya. Changmin terkekeh kecil dan kembali melanjutkan untuk membuka piyama Jaejoong.

"Aku tidak akan melepaskanmu, apalagi membiarkanmu dengan pria lain. Aku sangat mencintaimu Kim Jaejoong."

"Tapi aku tidak mencintaimu." Changmin menghela nafasnya kecil dan mulai menggendong tubuh Jaejoong menuju kamar mandi.

"Aku tidak mempermasalahkan jika kau tidak mencintaiku. Bukankah aku pernah mengatakan hal ini dulu?" Jaejoong terdiam sambil mengalungkan kedua tangannya pada leher Changmin.

"Aku berjanji tidak akan menyakiti siapapun termasuk Yunho. Aku akan memerintahkan body guard keluargaku untuk memantau keadaan nya agar aman."

"Apakah ini ancaman?" Tanya Jaejoong ketika tubuhnya sudah masuk kedalam bath up. Changmin hanya tersenyum dan mulai membuka seluruh pakaiannya tanpa mau menjawab pertanyaan dari kekasihnya.

.
.

Di Seoul hospital tempat dimana Yunho dirawat, berdirilah seorang ibu yang menatap iba akan kondisi anaknya yang masih belum sadarkan diri akibat shock dan trauma yang menyebabkan Yunho jatuh pingsan.

Mrs. Jung sadar jika ia telah melakukan kesalahan yang begitu fatal hingga mengakibatkan kondisi anaknya seperti ini. Disamping itu ia juga harus menerima kenyataan jika pelaporannya ditolak oleh kepolisian karena Changmin juga menunjukkan bukti yang lebih kuat dan memilih jalur damai walau hingga kini pria itu belum muncul dihadapannya.

"Apakah aku harus merebut Jaejoong walaupun aku harus berbuat kriminal, hum?" Tanya Mrs. Jung sambil mengusap punggung tangan Yunho.

Wanita itu hanya mampu menangis dan meruntuki segala kesalahan yang pernah ia perbuat dan terus menatap wajah pucat sang anak dengan rasa bersalah.

Sebentar ia menghela nafas lalu berjalan menuju pintu ingin keluar menemui sang suami.

"Eomma..." Mendengar suara serak sang anak membuat Mrs. Jung langsung berjalan cepat mendekati ranjang rawat Yunho.

"Kau sudah bangun nak? Bagaimana keadaanmu, apa ada yang sakit?" Tangan Mrs. Jung bergerak khawatir mengusap tubuh Yunho dan memastikan bahwa Yunho baik-baik saja.

"Biarkan... Aku yang membawa Jaejoong pulang kesini... Aku... tidak ingin... kau melakukan... hal ceroboh lagi... aku tidak ingin kehilangan Jaejoong dan... anakku. Tolong bantu aku agar... cepat sembuh... bantu aku agar bisa... berjalan lagi Eomma. Kumohon." Mrs. Jung tidak tahan ingin meneteskan airmatanya dengan cepat wanita paruh baya itu langsung memeluk tubuh anaknya yang masih lemah. Tangisannya pecah dan ia sangat bersyukur jika anaknya masih sangat peduli dan mau memaafkannya.

"Iya... Eomma berjanji akan membawamu ke Rumah Sakit yang bisa menanganimu nak. Eomma pastikan kau akan bisa segera berjalan dan sehat kembali. Teruslah bersemangat dan bawa Jaejoong kemari. Aku ingin meminta maaf padanya. Apapun akan aku lakukan untuk membahagiakannya." Yunho tersenyum miris namun ia harus berjuang memfokuskan dirinya untuk sembuh terlebih dahulu kemudian ia akan mencari pria cantik tambatan hatinya. Dan tidak akan membiarkan Jaejoong pergi lagi dari kehidupannya.

'Bantu aku untuk mendapatkan Jaejoong kembali Tuhan. Persatukanlah kami ke dalam cinta dan kasih sayang tiada tara. Utuhkanlah keluarga kami. Dan izinkanlah aku untuk bertanggung jawab sebagai seorang ayah atas anak yang dikandung orang yang sangat aku cintai. Kim Jaejoong.' Doa Yunho didalam hati sambil membalas pelukan sang ibu dengan sayang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continue...

Maaf singkat banget chapter ini karena kesibukan real life. Young sempatin waktu buat up FF ini. Di usahakan FF ini tamat bulan November. Makasih ya buat yang sudah vote dan komen. Sampai ketemu lagi... 😊😆

Love,

😙Na U-Young

Continue Reading

You'll Also Like

53.9K 476 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
83.7K 7.9K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
62.4K 4.6K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
200K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...