[ALVIS PAULSEN]
Saya baru keluar dari kereta. Here I am, di bawah apartment Corin. Saya cek jam tangan, baru pukul 930 malam. Harap2 lah dia ada di rumah. I really need to see her!
TOK! TOK! TOK!
Damn...mau 5 minit juga saya berdiri2 di depan pintu rumah dia, tapi dia belum pi buka pintu. Hati saya mulai tidak tenteram.
Saya masih bulih dengar lagi suara Becca sebut nama Corin di telinga saya. Sampai sekarang saya masih belum bulih terima bah yang Corin lah saya cari selama ni.
Tiba2...
Saya dengar pintu kena unlock dari dalam, jantung saya mulai berdegup laju. Sebaik saja pintu kena buka, there she is!
"A-Alvis??!" Muka dia betul2 terkejut nampak saya di sana.
Lama bah saya tinguk muka dia. Tanpa sepatah kata, kedua2 tangan saya pegang pipi dia kiri dan kanan, saya tarik muka dia dan....cuppp! I kissed her on her lips!
Dia tidak balas kiss saya tapi dia tidak tolak pun badan saya. Saya masih menghayati setiap inci bibir dia, dan mata kami bertentangan.
Bibir kami masih bercantum, tangan saya mulai merangkul pinggang dia. Saya melangkah masuk dalam rumah, dan kaki kanan saya pi tolak tutup pintu rumah.
Ada dalam 2 minit lah kami berkissing baru dia tolak lembut dada saya.
"A-Alvis..what are U doing?"
"Lama sudah sa mau kiss ko, Corin...since kita di firm lagi."
"Alvis---"
"Please..don't say anything sekarang. Let's just kiss." Sebelum dia banyak cakap saya sambung kiss dia.
Kali ni dia seolah2 menyerah kalah. Dia balas kiss saya, slowly...dan lama2 kissing kami jadi makin rancak. Kami masing2 hanyut dengan perasaan kami sendiri.
🌼🌼🌼
[CORIN MARKUS]
Kringg!!! ⏰⏰⏰
Saya terbangun bila dengar alarm jam saya berbunyi. Tangan saya dengan pantas pi capai tu jam di meja di sebelah katil saya, cepat2 saya kasih mati tu alarm.
"Ow shit!!!!"
Punya saya terkejut bila saya nampak Alvis tidur di sebelah saya.
OMG OMG OMG
This can't be happening!!!
Terus saya teringat semalam kami make out di ruang tamu sampai dia tarik saya masuk bilik.
Saya ingat betul macam mana dia buka nightgown saya, dan saya buka kemeja dia. Oh gawd... Nasib baik kami tidak sampai tahap seks.
"Vis..Vis...Wake up!"
Saya bangun pi ambil towel dan tutup body saya, nasib saya masih pakai bra dan santut. Saya kasih bangun lagi dia baru saya keluar dari bilik.
Satu saja dalam fikiran saya sekarang, Troy!! Saya pi cek handphone saya di ruang tamu, habis batt. Langsung tidak dapat onn. Lepas saya cas, saya pi dapur masak air dan buat coffee.
Damn....
Balik2 saya terflashback scene saya dan Alvis making out semalam. Saya usap2 bibir saya. Gosh!!!
"Good morning, Corin." Tiba2 Alvis muncul di dapur, dia pakai boxer saja aah. Damn... Saya scan body dia atas bawah...gawd...tergugat iman saya skejap.
"V-Vis...M-Morning..er..kenapa ko tidak pakai baju?" Cepat2 saya pusing tinguk luar jendela. Pura2 saya pi cuci tangan sana sinki.
Dia pi berdiri di belakang saya, sangat dekat...sampai saya bulih rasa something 'keras' terkena di atas punggung saya. Dengan perlahan dia pi tarik towel yang saya pakai, senang2 saja tu towel terjatuh di atas lantai.
"Alvis.." Saya mau ambil tu towel tapi dia tahan saya. Dia kasih pusing saya supaya saya menghadap dia. Mata dia mulai scan satu body saya, dari dada turun pi breast, perut...makin lama makin turun bawah tu mata dia...
Tiba2 dia senyum. Bingung2 terus saya bah. Dia kasih maju muka dia, terus dia kiss di leher saya.
"We need to talk, Corin" Bilang dia.
Tangan dia sudah pi capai tu towel dan pass saya. Cepat2 bah saya cover body saya balik terus saya berdiri jauh2 dari dia.
"YA! U better explain urself, Alvis!"
Dia duduk di atas kerusi dapur, berdepan saya. Kali ni muka dia betul2 nampak serius.
"It was U, Corin..."
"Me?"
"Ko lah perempuan yang sa cari selama ni. Ko lah perempuan yang tidur sama2 sa di rumah Troy dulu kan?"
OMG
Alvis sudah tau!
"Macam mana ko tau?"
"Becca. She told me. Kenapa ko tidak kasih tau sa, Corin? Sa pernah kasih cerita ko pasal kisah silam sa kan, then kenapa ko tidak mengaku yang ko lah tu perempuan?"
"It's not easy, Alvis."
"Okay...let's make it easy now. Kenapa ko bulih ada di rumah Troy?"
Gawd!! Apa saya mau jawab ni? Alvis tidak bulih tau yang bapa jual saya sama Troy.
"Were U one of Becca's friend?"
"NO." Punya cepat saya jawab.
"Then?"
"Alvis...sa teda masa untuk semua ni. Sa ada class lagi ni nanti."
Saya kasih tinggal dia saturang di dapur. Saya pi mandi terus saya bersiap. Actually kelas saya jam 2pm tapi saya ada group discussion masa lunch nanti, sama kawan2 saya.
Saya keluar dari bilik, Alvis sana di ruang tamu sudah. Siap sudah dia pakai baju dia. Saya pi ambil tu handphone saya yang bercas. Tu mata dia kan...ish...Saya perasan ni dia tinguk saya.
"Were U one of Troy's girls?" Bilang dia. Masih juga bah dia tidak puas hati.
"Vis...please."
"Answer me, Corin!!" Suara dia makin tinggi. Tapi saya tetap juga diam.
"Kalau ko bukan kawan2 Becca, means ko perempuan Troy..U know what I mean kan? Troy is my best friend. Sa tau dia banyak perempuan yang sanggup one-night-stand hanya kerana duit. And U....U were one of many of them kan?!!!"
PAKKK!!!
Saya tidak sangka2 pula tangan saya pi tampar dia. Sudahlah dia rogol saya, sekarang dia tuduh saya sama macam perempuan2 murahan Troy. Shit!!
"Watch ur mouth, Alvis!!"
Saya ambil beg saya terus saya kasih tinggal dia di rumah.
🌼🌼🌼
Saya baru habis group discussion sana library kolej sama diorang Eliza dan Rudy. Diorang ni bulih dikatakan close friends saya sebab masa saya baru masuk kolej ni, diorang duluan yang pi tegur saya, terus kami jadi geng. Eliza ni asal sabah dan Rudy asal Labuan, kira orang sendiri lah kan 😅. Sekarang kami semester kedua sudah, tidak rasa bah tu masa, saya rasa macam baru kemarin2 saya dapat tawaran belajar di sini.
Masa on the way masuk kelas saya decide mau call Troy. Dia ada whatsapp saya tadi pagi, kasih tau yang dia sudah sampai Beijing. Tapi saya teda reply sebab fikiran saya masih kalut lagi pasal Alvis. Sudah lah dia tiba2 datang pi rumah semalam then kami tidur sama2. Shit! Mati lah saya kalau Troy tau.
📞 Me: "Hello dear. How's ur flight?"
📞 Troy: "Hello, sweety. Super tired. Ko ada kelas hari ni?"
📞 Me: "Yup..on my way to my class. Baru habis group discussion tadi. How about U?"
📞 Troy: "Baru sampai hotel. Gadd..I need my sleep. Tomorow is gonna be a long day."
📞 Me: "Auwww...poor my deary. Bah ko pi rest dulu lah. We talk later k. Love U.
📞 Troy: "Okay sweety. Love U too."
End call.
Petang tu saya ada kelas Contract Law sampai pukul 5pm. Masa saya masuk kelas, Eliza dan Rudy ada sudah di tempat duduk diorang.
"Hey guys...awal juga kamu masuk kelas?" Bilang saya.
"Right after discussion tadi kami terus pi sini. Ko dari mana? Tiba2 hilang." Bilang Rudy.
"Sa on phone bah tadi."
Tidak lama tu lecturer kami, Mr Liam masuk dalam kelas. Mr Liam ni berumur sudah maybe dalam late 50's, ada law firm sendiri, tapi dia jadi lecturer untuk 1-2 subject saja di kolej kami. Macam biasa dia start kelas, explan itu ini dan sesi soal jawab.
"Okay people. Before we end our class today, I would like to make an announcement. Today is my last day of teaching."
Mula lah ada suara2 students lain bercakap2, termasuk saya dan diorang Rudy. Kelas baru start 3 minggu, tiba2 pula Mr Liam last day sudah. He is a nice man, saya suka cara dia mengajar..but too bad...Today is his last day. Dia bilang dia terpaksa focus sama kerja dia di law firm sebab dia ada 2 big cases sekarang jadi dia tidak dapat ulang alik dari office pi kolej lagi.
"But don't worry, next week ur new lecturer will replace me. And, if U need my help for ur study U may call me. Ok, class dismiss." Bilang dia.
Selepas kelas, saya dan Eliza tumpang kereta Rudy balik. Selalunya Troy yang ambil saya, tapi untuk hari ni saya tumpang Rudy.
"Girls, mari kita pi cari makan before balik. Lapar oo.." Bilang Rudy, ngam2 kami baru keluar dari college building.
"Bulih juga. Corin?"
"Sa ok saja, sa---"
"Corin!!!" Serentak saya dan diorang Rudy pusing tinguk arah tu suara yang panggil saya.
😨😨😨
"Apa ko buat sini?" Bilang saya. Bulih2 bah sampai di kolej Alvis cari saya. Saya perasan tu muka diorang Rudy blur2 sudah tinguk saya dan Alvis.
"Waiting for U lah. Finish ur class already?" Bilang Alvis.
"Erm..ya...baru habis."
"Ok. Let's go."
"Excuse me? Ada sa cakap kah mau ikut ko?"
"Is everything alright, Corin?" Tiba2 Rudy masuk campur. Takut sudah saya kalau ada apa2 jadi, sudah lah kami masih di area kolej.
"It's ok...Rudy...Liz...Sa ikut kawan sa balik. See U guys next week." Cepat2 saya tarik tangan Alvis pi parking area.
🌼🌼🌼
Alvis bawah saya pi minum sana starbuck. Selepas dia pi order, dia bawah dua gelas coffee untuk saya dan dia.
"Sa ingat ko sudah balik JB." Bilang saya.
"Ya...habis kerja saja tadi sa terus drive balik sini." Bilang dia sambil minum coffee dia.
"Now what?"
"U still owe me an explanation, Corin. Ko tau kah sa tidak dapat fokus kerja sa sebab fikir ko." Bilang dia. Tajam bah tu mata dia renung muka saya.
Gawd...Saya takut tinguk mata dia, bikin cair. Suddenly saya rindu Harvey...my Harvey...Geram saya tinguk muka Alvis, sama betul muka dia dengan Harvey.
🎶🎶🎶🎶
Tiba2...Handphone dia ringing. Dia ambil dari poket dia, sekejap saja dia tinguk di skrin. Dia cancel tu call terus dia letak tu phone dia atas meja.
"Apa yang sa mau explain?" Bilang saya.
"Everything. Apa ko buat di rumah Troy malam tu? Who are U? Kenapa Troy tidak kasih kenal ko sama kami masa tu party?"
"It's complicated, Vis."
"Ok. Explain me one by one. I'll try my best to understand."
Lama ni saya diam. Saya mau jawab tapi saya tidak tau apa jawapan yang selamat. Saya takut saya salah cakap. Walau pun Alvis sudah tau identiti saya, tapi dia tidak bulih tau kenapa saya ada dalam rumah Troy malam tu.
"Kenapa ko tidak tanya Becca saja? Dia patut tau sepa sa dan apa sa buat di rumah Troy."
"She's dying, Corin. Lagi pun sa mau dengar dari mulut ko sendiri. Ok..fine..kalau ko tidak mau jawab, it's ok."
Dia ambil phone dia atas meja, dia skrol2 macam mencari something dalam phone dia.
"What are U doing?" Bilang saya.
"I'm calling Troy."
😨😨😨
Cepat2 saya berdiri pi rampas phone di tangan dia tapi campin betul dia mengelak. Dia kasih loudspeaker, ringing sudah phone Troy, tunggu kena angkat saja.
Shit!
Saya berdiri dari tempat saya terus saya pi dekat Alvis, masih juga saya cuba rampas tu phone. Tapi lain pula yang jadi. Dia tarik tangan saya sampai saya terduduk di atas paha dia.
📞 Troy: "Hello, man."
Ow shit!!! Troy sudah pick up phone.
📞 Alvis: "Hello, Troy man. How's Beijing?"
📞 Troy: "Ok-Ok lah. Haha.."
Tangan kanan Alvis masih pegang phone dia. Tangan kiri dia peluk erat di pinggang saya. Saya cuba buka tu tangan dia tapi makin juga erat dia peluk saya.
📞 Alvis: "We need to talk, Troy."
📞 Troy: "Ui serius juga. Tunggu sa balik lah bah. Urgent kah?"
Saya buat muka kesian sudah depan Alvis, sambil saya geleng2 kepala saya. Dia tersenyum nakal tinguk saya ni. Shit...bergagar jantung saya. Mata dia masih renung muka saya, makin lama makin dekat. Tangan dia pun makin erat peluk saya.
📞 Troy: "Vis...U still there. Hello?"
📞 Alvis: "I'm here. Bah...bila ko balik?"
📞 Troy: "Next week."
📞 Alvis: "Ok then. I'll see U next week. Take care, man."
End call.
"U such a stupid moron!!!!" Saya tolak kasar dada dia, saya pi duduk balik di kerusi saya.
"Hahahahaha...U are so cute, Corin."
"Stupid!!"
"Hahahahaha..."
🎶🎶🎶🎶
Untuk kali kedua ringing lagi phone dia. Tu phone dia atas meja saja so saya bulih nampak caller id dia 'My Love'...sepa lagi kalau bukan Rysa. Tapi selamba saja ni dia pi cancel tu call.
"Kenapa ko tidak pick up? Rysa cari ko sudah."
"She can wait. U and me have business. Corin..I raped U..Ko tidak benci sa kah?"
Macam mana saya mau benci dia sedang kan saya tidak pernah tau pun dia lah rogol saya. Masa saya sudah tau identiti dia, sudah terlambat untuk benci dia 'cause I already fall deeply in love with him. Cuma dia saja tidak tau feeling saya.
"Kenapa ko diam?" Bilang dia lagi.
"Nothing...Vis, dulu masa di rumah Troy tu...U and me...was mistake okay. Yes, U raped me, but I moved on." Waa..macam senang saja bah saya cakap saya move on.
"Mistake? Yupp..it was a mistake. Sa tidak tau apa sebenarnya terjadi dulu..but yes...it was a mistake. Tapi...last night, we slept together, Corin. Itu bukan mistake."
Gosh...panas bah pipi saya terus bila Alvis mention pasal kami tidur sama2 semalam. Walau pun tidak sampai tahap making love tapi...damn...tu make out session kami betul2 panas. Tipu lah saya kalau saya cakap saya tidak wet masa tu. 😅
"U kissed me back...like U want me sooo bad, kan?" Bilang dia lagi.
"Enough, Alvis."
"Okay..Okay... 😏 U and Troy owe me an explanation. Sa akan tunggu Troy balik, then we talk about it again."
"Fine. But please...jan kasih tau dia pasal--pasal kita semalam."
Lama bah dia renung muka saya, terus tu mata dia pandai tinguk lagi di bibir saya. Ow shit...Kalau macam ni lah selalu saya tidak tau berapa lama iman saya bulih bertahan.
"Pasal apa? Pasal kita kissing, pasal macam mana kita buka baju masing--"
"Alvis...shut up!"
"Hahaha..Ok2, sa tidak kasih tau Troy tapi sa tidak janji 😏 . Let's go...sa hantar ko balik."
Sepanjang perjalanan balik kami banyak diam. Saya buang pandangan saya di luar jendela. Saya bulih rasa ni jantung saya tidak dapat berdegup normal bila duduk dekat dia.
🎶🎶🎶🎶
Tiba2 handphone saya ringing, saya cek phone skrin...terbulat bah mata saya nampak tu caller id.
(incoming call from Rysa)
"Er--Rysa call sa."
"Hah?"
"Kamu ada masalah kah?" Bilang saya. Bikin hairan bah, tadi dia call Alvis tapi Alvis tidak angkat phone. Macam diorang ada problem ni.
"No..Sudah lah tidak payah angkat tu phone." Saya kasih biar saja tu phone saya ringing. Macam ada dua kali juga lah Rysa try call saya tapi saya kasih biar saja. Saya rasa bersalah betul oh sama Rysa sekarang.
"Sa mau pi lawat Becca ni, ko mau ikut?" Bilang Alvis.
"Tidak mau lah. Sa rasa dia tidak mau jumpa sa juga tu."
"Hmm...Ok.."
Tidak lama tu kami sampai apartment saya. Masa saya keluar dari kereta tu, Alvis pun ikut juga keluar.
"I thought U are leaving?"
"No...sa hantar ko sampai di atas."
"Ish..tidak payah lah. Dulu pun ko hantar sampai bawah saja kan."
"😏 Itu dulu. Now, let's go..."
Shit!
Saya duluan jalan pi lift, dia ikut di belakang saya. Sampai dalam lift pun kami masih banyak diam.
"U know U don't have to do this, Vis." Dia pusing tinguk saya, terukir senyuman nakal di muka dia.
"Why? Ko takut sa kiss ko lagi?" Dia mula berdiri rapat dengan saya. Oh please lift...cepatlah ko sampai.... Dup dap dup dap sudah jantung saya.
Makin lama makin dia dekat dengan badan saya. Pelan tu tangan dia pandai pi merangkul di pinggang saya. Dia tolak saya sampai saya tersandar di dinding lift. Kali ni muka dia lagi makin dekat.
"A-Alvis..." Dahi kami bertemu, mata kami bertembung, hujung hidung dia mula menyentuh di hidung saya.
"Ko tampar sa tadi pagi kan. So sa mau balas balik...but with a kiss. 😏"
TING!!
Fuh...selamatttt.....
Pintu lift terbuka saja cepat2 saya keluar dari sana. Saya pigang2 lagi dada saya aah, tidak tentu sudah tu rentak degupan jantung saya. Saya dengar tu tapak kaki dia ikut saya dari belakang. Masa mau sampai area rumah, punya saya terkejut nampak Rysa sedang berdiri2 di pintu rumah!
"Rysa?"
"Hai Corin...Alvis????" Hilang tu senyuman dia bila dia nampak Alvis di belakang saya.
*to be continued*