My Bad Boy Senior [TELAH TERB...

By moonyyblue

28.6M 1.3M 77.7K

(Beberapa bagian dihapus untuk kepentingan penerbitan) "Berandal - berandal gini gue juga masih punya hati ko... More

Awal semuanya dimulai
Dia itu...
Pertemuan Kedua
Rasa Suka
Berubah
Pesan
Awal Sebuah Perjuangan
Awal Sebuah Perjuangan Part : 2
Pendekatan Pertama
Pendekatan Pertama Part : 2
Perasaan yang Mulai Muncul
Andra's Confusion
Fathan's Planning
Fathan's Planning Part : 2
Happy Sunday
Reason
Andra Itu Pacar Gue!
I Will Take Care Of You
Like What You Want Baby
PMS
First Dating
Fathanstagram #2
17 Agustus
Andra Sakit
Labrak
Honesty
Pasar Malam
Fandrastagram
Bye Budi
Berenang
Instagram
Bodyguard
Sorry
Nonton
Fandrastagram #2
Perawat Pribadi
Hello Nuel
Siapa Dia?
Fahira Natania
Berjuang Sendiri?
Bonus
Sabotase
Tinggal atau Pergi?
Prank
Info
Punishment
Info #2
New Year Party
Kiss?
Saksi Bisu
Back
Race
One chance
Happy Birthday!!
Trouble
Berubah 180°
Dilabrak?
He's Back
Terror
Dua Samsak Baru
Failed
She's Back
Accident
It's Hard
I will waiting
Keputusan
Hadiah
Last
Sequel?
SEQUEL
Ada apa??
VOTE COVER + GIVE AWAY!!!
OPEN PO!!!

War

325K 14.7K 240
By moonyyblue

Dalam kamus hidup aku, gaada kata kata mengalah untuk menang.

~~~

Hari ini, tekad Fathan sudah bulat untuk menyelesaikan urusannya dengan Tama. Dan Fathan mau agar Tama tidak mengusik hubungannya dengan Andra lagi.

Saat diperjalanan menuju rumah Andra, Fathan berfikir bagaimana respon Andra saat mengetahui bahwa dirinya dan Tama akan bertengkar sepulang sekolah nanti.

"Andra pasti bakal marah sama gue. Tapi bodo amat lah, gue udah gak tahan pengen ngabisin tu junior." Ucap Fathan di sela perjalanan.

Sesampainya dirumah Andra, ternyata Andra sudah berdiri di depan pagar rumahnya dengan tatapan memecing.

"Pagi ndra." Ucap Fathan sambil menghentikan motornya tepat di depan Andra.

"Hmm." Jawab Andra sinis.

Fathan mengkerutkan keningnya. "Kok cemberut gitu. Kenapa sih?"

"Gausah pura pura gatau. Aku yakin, kamu pasti udah mikirin respon aku kalo kamu mau berantem sama Tama kan? Dan tebakan kamu bener. Aku bakal marah."

"Udah sekarang gausah banyak ngomong dulu. Cepetan naik, kamu mau telat?" Tanya Fathan mengalihkan perhatian.

Setelah itu Andra naik dengan lesu ke motor Fathan. Walaupun begitu, pikiran Andra tidak bisa terlepas dari rencana Fathan yang akan bertengkar dengan Tama nanti.

♢♢♢

"Ndra. Nanti kak Fathan beneran mau berantem sama Tama?" Tanya Rosa sambil mengunyah bekalnya.

"Katanya sih gitu." Jawab Andra seadanya.

"Terus lo ga nyegah kak Fathan gitu? Biasanya kan lo anti banget denger kak Fathan berurusan sama yang gitu gi-"

"Lo semua gausah ikut campur urusan gue sama Tama deh. Pake nanyain Andra udah nyegah atau ngga. Ya jelas dia udah nyegah lah." Ucap seorang cowo yang menyekat perkataan Kinta sambil berkaca pinggang di depan pintu dan membuat seisi kelas menoleh.

"Anjir kan ndra. Pacar lo tuh kebiasaan deh. Untung senior, kalo seangkatan, duh... udah gue penyetin kali." Cerocos Kinta sebal.

Andra terkekeh. "Maklumin aja ya."

Setelah itu Andra beranjak dari kursinya dan berjalan menuju Fathan.

"Kamu udah makan?" Tanya Fathan yang diangguki Andra.

"Makan apa?"

"Tadi aku bawa bekal." Jawab Andra yang dibalas anggukan dari Fathan.

"Than." Panggil Andra.

"Apa ndra.." Jawab Fathan lembut.

"Kamu nanti beneran mau berantem sama Tama?" Fathan mengangguk.

"Kenapa gak ngalah aja sih sama cowo kaya dia. Kalo makin kamu ladenin, dia bakal merasa berhasil mancing kamu." Lanjut Andra.

Fathan tersenyum miring.
"Ndra. Dalam kamus hidup aku, gaada kata kata mengalah untuk menang. Sekalinya aku mau ngalah, dia bakal merasa lebih menang lagi. Jadi please ndra. Biarin aku untuk nyelesein urusan aku sama Tama."

"Terserah kamu lah. Kamu ngga pernah ngerti gimana rasanya jadi aku yang ngawatirin kamu kalo kamu bertindak kaya gini."

"Maaf ndra. Kali ini kamu ga bisa ngeluluhin ego aku."

Setelah mengucapkan itu, Fathan pun memilih pergi dari pada terus menerus beradu argumen dengan Andra. Sedangkan Andra pun kembali ke kursinya tadi.

"Kenapa ndra? Kok malah jadi kusut gitu muka lo?" Tanya Tania.

"Udah lah jangan tanya tanya dulu. Mood gue lagi jelek parah." Jawab Andra sinis.

Akhirnya Kinta, Rosa, dan Tania pun memilih untuk diam. Karena mereka tau, mengintrogasi Andra sekarang sama saja seperti memancing singa keluar dari kandangnya.

Sedangkan dilain tempat, Fathan pun sedang berfikir tentang perkataannya pada Andra tadi. Ditengah lamunannya tiba tiba.

"WOI THAN!" Ucap Satya sambil menggebrak meja Fathan.

"Bangsat. Kaget gue bego." Ujar Fathan sambil memegangi dadanya.

"Ya lagian. Ngelamun aja dari tadi. Ditungguin di kantin ga dateng dateng. Ehh ternyata di kelas lagi ngelamun. Kesambet arwahnya Joni mampus lo." Cerocos Satya.

"Hah? Joni? Siapa tuh?"

"Lahh si bego, kudet banget si jadi kapten basket. Itu loh, anak kelas 10 yang meninggal seminggu yang lalu di toilet gara gara."

"Gara gara apaan?" Tanya Fathan dengan tatapan penasaran.

"Itu loh anuu."

"Apaansi ana anu."

Satya tertawa puas. "Gara gara dia kepeleset di lantai yang baru di pel. Kayanya si dia buru buru mau pipis gitu. Ehh malah dapet musibah. Kasian ya."

Fathan memutar matanya.
"Ya namanya umur mana ada yang tau. Eh parah banget si kita ngegibahin orang yang udah meninggal."

"Eh iya ya. Ya tuhan ampunilah dosa hambamu ini." Ucap Satya sambil mengangkat tangannya dan menatap keatas.

"Eh tadi lo kenapa ngelamun gitu?" Lanjutnya lagi.

"Gue mikirin Andra. Tadi dia marah sama gue gara gara gue gamau ngalah sama Tama." Jawab Fathan lesu.

Satya pun mengangguk paham. "Gara gara itu. Ya emang sih, kalo gue jadi Andra, gue bakal ngelakuin hal yang sama. Tapi kalo gue jadi lo, gue bakal abisin tu junior abis abisan."

Fathan berdecak.
"Sumpah ya sat, ngomong sama lu ga guna."

Satya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehehe ya seenggaknya lo udah ceritain ini, jadi beban pikiran lo sedikit tersalurkan."

Obrolan mereka pun terhenti saat terdengar bel istirahat selesai, pertanda pelajaran selanjutnya akan segera dimulai.

♢♢♢

4 jam berlalu, bel yang ditunggu tunggu pun terdengar. Sorak gembira bagi seluruh siswa, terkecuali Fathan dkk dan Tama dkk. Ini tandanya bendera perang sudah mulai dikibarkan.

Fathan berjalan dengan segera ke kelas Andra, namum hasilnya? Nihil. Andra sudah tidak ada disana. Hanya ada Rosa, Kinta, dan Tania.

"Rosa." Panggil Fathan dari pintu kelas.

"Eh- i.. iya kak." Jawab Rosa sambil menghampiri Fathan.

"Gausah gugup gitu kali, biasa aja. Andra mana?"

"Hmm." Rosa berfikir sejenak, apakah dia harus jujur, atau tidak.

"Jawab!" Sentak Fathan membuat seisi kelas terkejud.

"Andra buru buru pulang kak. Katanya males ketemu kak Fathan." Jawab Rosa cepat.

Tanpa berkata apa apa, Fathan justru berlari menuju gerbang sekolah. Ditatapinya satu persatu anak yang melewati gerbang tersebut, tapi Fathan sama sekali tidak melihat Andra.

"Than." Ucap Varo sambil memegang pundak Fathan. "Udah lah, gue yakin Andra udah pulang."

"Ya tapi kan harusnya dia ga kaya gini." Bantah Fathan.

"Udah, mending sekarang lo cepetan ke taman belakang sekolah. Tadi gue liat Tama dkk udah kesana." Ucap Varo yang lalu diangguki Fathan.

Mereka pun berjalan kearah taman belakang sekolah. Ternyata disana sudah ada Satya, Dave, Wahyu dan Tama dkk.

"Nahh ini nih yang nyari ribut. Dateng juga akhirnya." Ucap Tama sambil bangkit dari posisinya.

"Hah apa lo bilang? Gue nyari ribut sama lo? HAHAHA. Kurang kerjaan banget gue." Ucap Fathan.

"Oh iya mana tuh calon cewe gue? Ga nemenin calon mantan pacarnya untuk saat saat terakhir?" Balas Tama sambil menaikan sebelah alisnya.

"BANGSAT!"

Fathan langsung mendaratkan pukulannya ke pipi kiri Tama, dan sukses membuat cowo itu tersungkur. Tanpa menunggu Tama bangkit, Fathan kembali mendaratkan pukulan demi pukulan ke Tama tanpa ampun. Saat mereka sedang beradu jotos, Fathan dkk dan Tama dkk hanya memandangi mereka, karena memang mereka diminta untuk tidak ikut campur.

"Mau lo apasih? Kenapa lo selalu ngusik hubungan gue sama Andra ha?" Ucap Fathan sambil menarik krah baju Tama.

"

GUE MAU. LO SAMA ANDRA PUTUS. PUAS LO?" Jawab Tama menantang.

Tanpa berkata apa apa lagi Fathan kembali mendaratkan pukulan demi pukulan ke Tama, begitu juga sebaliknya. Namun sayang, Fathan jauh lebih menguasai bela diri karena ia pernah ikut taekwondo beberapa tahun lalu.

Merasa perang diantara mereka harus segera diselesaikan akhirnya Varo melerai mereka.

"Than udah stop than. Dia udah kalah." Ucap Varo sambil tetap memegangi Fathan yang terus berontak.

"Tam udah lah. Lo udah bonyok kaya gini masih aja ma berantem sama Fathan? Mau mati lo?" Ucap Berry yang juga menahan Tama.

Akhirnya Tama dkk memilih untuk menarik Tama mundur, padahal Tama masih terus menerus mengeluarkan perkataan yang sengaja ia ucapkan untuk memancing amarah Fathan. Fathan sempat berontak, tapi tenaganya sudah habis untuk melepaskan tahanan teman temannya.

"Udah lah than. Lo juga udah lebam lebam gini. Mending sekarang kita pulang, lo udah menang than." Bujuk Dave.

"Percaya atau ngga, pasti tu anak bakal nyari gara gara lagi sama gue." Balas Fathan.

"Yaudah itu urusan nanti. Sekarang lo pulang naik mobil gue, nanti biar motor lo diambil sama mang Diman." Ucap Varo.

Mereka pun menggotong Fathan ke mobil Varo. Saat di mobil, Fathan langsung tepar. Dan Mereka semua langsung bergegas berangkat ke rumah Fathan.

Sedangkan disebrang sana, Andra terus menerus memegangi handphonenya. Berharap ada kabar dari Fathan.

"Gimana keadaan Fathan sekarang. Dia baik baik aja kan, gajadi berantem kan." Ucap Andra gelisah.

Beberapa saat kemudian, handphonenya bergetar. Dengan cepat Andra langsung melihatnya dan ternyata itu adalah telpon dari Satya.

"Hallo kak?"

"Hallo ndra. Lo sekarang kerumah Fathan bisa gak?"

Andra pun mengkerutkan dahinya.
"Kenapa ya kak?"

"Udah gausah banyak tanya. Kalo bisa buruan ke rumah Fathan. Ok bye."

Tut...tut...tut

"Sumpah perasaan gue gaenak."
Ucap Andra cemas.

Yey update.
Lagi lagi aku ga nepatin janji aku untuk update malming.
I'm so so sorry.
Fathan gapapa kan? Atau Fathan bakal kenapa kenapa?
Tunggu Fathan minggu depan yaa.
Maaf kalo ada typo nya dikit yaa hehe.
Vomment jangan lupaa😊

Continue Reading

You'll Also Like

15.4M 991K 72
Banyak yang mengatakan, Galaksi itu adalah sosok yang teramat sulit untuk didekati, apalagi untuk digapai. Bahkan jika ingin bertatap mata saja rasan...
1.4M 102K 44
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
162K 5.1K 54
•Versi baru• Berawal dari ketidak sengajaan untuk saling mengenal satu sama lain. Kemudian terjadi suatu kesalah pahaman yang diciptakan oleh seseora...
1.4M 14.6K 8
ANGGREO GASLI TAMA Cowok IPS yang hobinya bikin ribut, suka merokok, suka bolos pelajaran, keluar masuk BK udah menjadi salah satu hobinya, sering bi...