Secret Lover

By ari_scm

141K 17.4K 1.1K

Yunho merasa kesal karena kedua bumonimnya menjodohkan dirinya dengan seorang yeoja, padahal dia sudah memili... More

Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 6
Chap 7
Chap 8
Chap 9
Chap 10
Chap 11
Chap 12
Chap 13
Chap 14
Chap 15
Chap 16
Chap 17
Chap 18
Chap 19
Chap 20 (END)
After Married Part 2
After Married Part 3

After Married Part 1

6.5K 670 38
By ari_scm

Mata bulat itu terbuka meskipun terasa sangat berat, disentuhya lengan kekar yang mendekapnya semalaman lalu berusaha menyingkirkannya. Jaejoong mendudukan diri dengan perlahan sambil sesekali berdesis ketika merasakan bokong polosnya yang terasa nyeri dan perih. Jaejoong berusaha berdiri dengan bertumpu pada meja disisi ranjang. Dia merasa sesuatu keluar dari lubangnya yang membasahi paha dalamnya ketika berjalan tertatih. Tanpa memperdulikan tubuh polosnya yang dipenuhi tanda merah serta paha dalam yang terus meneteskan cairan putih dan lengket, Jaejoong melangkah memasuki kamar mandi tak lama terdengar suara percikan air serta alunan merdu dari dalam sana.

Yunho mengerjapkan matanya malas ketika merasakan sisi ranjangnya kosong. Yunho hendak beranjak dari ranjangnya namun terhenti ketika mendengar percikan air dari dalam kamar mandi. Dengan santainya Yunho kembali merebahkan tubuhnya diranjang dengan kedua lengan bertumpu dikepalanya. Mata musang itu kembali terpejam hingga terdengar dengkuran dari Yunho yang kembali terlelap.

Dengan jubah mandi yang sangat minim bermotif hello kitty, Jaejoong melangkah melewati Yunho yang masih tertidur menuju ruang ganti. Namun pipinya merona manis ketika matanya tidak sengaja melihat dada bidang Yunho yang terlihat karena selimut yang membalut tubuh suaminya itu sedikit merosot. Dilangkahkan kaki cepat seraya mengipasi wajahnya yang terus merona hingga leher karena terbayang beberapa malam penuh cinta mereka lewati selama dua minggu terakhir ini.

Setelah mengenakan rapi dengan kaos berkerah lebar serta celana pendek minim yang menampilkan kaki putihnya, Jaejoong menghampiri ranjang untuk membangunkan suami tampannya. Ditepuk pelan pipi Yunho seraya mengguncang tubuh besar itu.

"Yunnie bangun... apakah Yunnie tidak bekerja hari ini?" dengan kesal jemari nakalnya merambat ke selangkangan Yunho lalu meremas kuat kebanggaan suaminya.

"Yunnie yeobo, bangun!"

ARKHH...

"Oh Tuhan..." ringis Yunho sambil melihat Jaejoong yang duduk disampingnya tengah mengerjapkan matanya polos.

"Kenapa kau melakukannya, sayang? Padahal belum lama ini dia dipijat dengan nikmat oleh lubang ketatmu..." Yunho terus mengusap kejantanannya yang sedikit berdenyut.

"Karena Yunnie tidak juga bangun, jadi Joongie gemas."

"Gemas tidak harus menyakiti jalur keluar benihku juga, sayang." Jaejoong menundukkan kepalanya malu dengan rona merah yang memenuhi pipinya.

"Lebih baik, Yunnie segera membersihkan diri. Aku akan ke dapur untuk memasak sarapan." Yunho menahan lengan Jaejoong ketika hendak beranjak hingga terjatuh di paha namja tampan itu.

"Morning kiss..." Yunho tersenyum nakal pada Jaejoong yang merona malu dalam dekapannya.

"Yunnie~~~" lirih Jaejoong ketika Yunho menempelkan bibirnya dengan bibir plum itu lalu menahan lekuk Jaejoong agar dapat menikmati lebih dalam bibir merah itu. Tak lama terdengar suara desahan lembut dari keduanya yang memenuhi kamar itu.

...

Jaejoong yang tengah menata hasil masakannya seraya menonton berita pagi lantas terkejut ketika wajah adik iparnya terpampang di televisi besar itu. Terlihat beberapa foto Kyuhyun yang sedang kencan bersama seseorang bertubuh mungil pada sebuah restoran mewah hingga adegan lamaran yang cukup romantis meskipun penampilan dari foto-foto itu terlihat buram dan gelap.

"Ada apa, sayang? Kenapa kau bergeming seperti ini?" Yunho menghampiri Jaejoong yang masih terpaku disisi meja makan.

"Y-yunnie... lihat berita itu." yunho mengikuti arah pandang Jaejoong dan menatap berita yang masih menampilkan adiknya. Tak lama ponselnya berbunyi yang mengejutkan mereka berdua.

"Yunnie, bagaimana ini? Apakah akan terjadi hal buruk pada mereka? Bukankah Kyuhyun berencana wamil 2 minggu lagi?" Jaejoong meremas jas hitam yang dikenakan Yunho cemas seraya menatap lemah suaminya.

"Aku harap tidak terjadi sesuatu yang buruk nantinya. Jja, aku mengangkat telpon dulu." Yunho mengecup dalam bibir Jaejoong lalu melangkah menjauhi istrinya untuk menerima telpon dari ponselnya yang terus bergetar.

...

Yunho memasuki ruangan diikuti assistantnya serta dua orang sekretaris ketika diberitahu jika Kyuhyun berada disana. Tadi ketika memasuki kantor, mobil Yunho terhalang beberapa pencari berita yang ingin tahu siapa orang beruntung yang dilamar Kyuhyun. Mereka seolah tahu jika Kyuhyun tengah berada di gedung besar dan mewah itu dan terus memenuhinya.

"Yunho-shi, kau datang..." Kyuhyun menatap Yunho yang memasuki ruangan dengan senyum tipis.

"Kau masih memanggilku seperti itu?" Tanya yunho sedikit tak percaya.

"Ya, ada masalah?" Yunho hanya menghembuskan napas bosan ketika mendengar balasan datar dari adiknya.

"Tidak... hanya saja aku bingung, kenapa kau terlihat sangat santai ketika banyak penggemar yang mulai menghujatmu dan mencari tahu keberadaan kekasihmu itu?"

"Lalu kau ingin melihatku frustasi dengan masalah yang sedang kualami?"

"Tidak juga, maksudku tidakkah kau memikirkan jalan keluar yang akan kau hadapi serta perasaan kekasihmu yang sedang dihujat banyak orang? Mungkin beberapa lainnya masih ada yang membelamu, namun tidak dengan calon adik iparku itu. Apalagi dengan popularitasmu yang kian meninggi, maka akan semakin banyak pula yang membenci kekasihmu."

"Mungkin aku akan melakukan konfrensi pers untuk mengumumkan jadwal wamilku serta siapa kekasihku, kalau bisa tanggal pernikahan pun aku umumkan. Bagaimana? Bukankah itu cukup?"

"Yeah, lebih dari cukup. Lalu bagaimana dengan kekasihmu?"

"Aku akan melindungi Sungmin. Aku tahu jika masyarakat Korea cukup mengerikan jika menyangkut seorang selebritis. Mungkin akan sedikit sulit dan lama, namun aku akan meyakinkan Sungmin untuk bertahan bersamaku."

"Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu, Kyuhyun-ah." Ketika mendengar itu Kyuhyun tersenyum tipis kepada Yunho

"Terimakasih, Yunho hyung." Yunho memeluk tubuh kekar adiknya lalu mereka tertawa bersama. Sudah lama keduanya tidak bersikap layaknya saudara. Ternyata sungguh melegakan hati.

...

Sungmin menghampiri namja cantik yang sedang duduk santai di pojok café seraya menikmati kue serta minuman yang dipesannya. Ditepuk pelan bahu namja cantik itu lalu mendudukan diri di bangkuk lainnya.

"Ahh... Sungmin!" seru Jaejoong sedikit keras yang membuat beberapa pengunjung menatap Sungmin yang mengenakan masker dengan curiga.

"Hyung!" jerit Sungmin tertahan lalu menatap Jaejoong kesal. Sepertinya namja cantik itu lupa jika saat ini Sungmin menjadi incaran masyarakat Korea. Meskipun mereka belum tahu pasti siapa orang yang dilamar Kyuhyun, namun beberapa oknum membocorkan identitasnya. Bahkan beberapa akun social medianya dipenuhi pertanyaan tentang Kyuhyun dan lamaran itu.

Jaejoong yang merasa risih dengan bisikan pengunjung lain yang terus menatap keduanya intens lantas menarik lengan Sungmin untuk meninggalkan café itu setelah menaruh beberapa lembar uang dan mencari tempat yang lebih sepi agar bisa leluasa berbincang.

"Bagaimana keadaanmu, Min-ah?" Sungmin mendudukan diri di samping Jaejoong dengan bibir yang dipoutkan lucu .

"Buruk, hyung... beberapa aku sosial mediaku dipenuhi pertanyaan tentang masalah ini, lalu tadi pagi kolom komentar instagr*mku dipenuhi hujatan dengan kata-kata kasar" rajuknya manja lalu menatap sekitar untuk memastikan tidak ada orang di sekitar mereka dan melepas maskernya. Sesekali jemari lentik Sungmin memainkan rumput dengan kesal. Jaejoong mendesah lemah lalu menatap sungai yang terhampar cantik didepannya dengan pandangan menerawang.

"Aku harap tidak terjadi sesuatu yang buruk pada hubungan kalian nantinya... Ku lihat sesuatu melingkari jari manismu, apakah berita itu memang benar terjadi?" pipi Sungmin merona manis ketika mendengarnya lalu menatap jari manisnya yang dilingkari sebuah cincin berkilau indah sambil terus tersenyum. Dia menatap Jaejoong di sampingnya.

"Berita itu benar, hyung. Semalam Kyuhyun memang melamarku, namun paginya foto-foto itu tersebar luas di media. Untung saja appa tidak mempermasalahkanya." Jaejoong menggenggam jemari Sungmin dengan lembut lalu menatap wajah manis itu dengan penuh kasih.

"Berarti kau harus mempersiapkan mentalmu mulai detik ini, Min sayang. Aku rasa akan semakin banyak penggemar Kyuhyun yang menghujatmu. Namun kau tidak perlu takut Min, kami semua selalu bersamamu. Jadi kau harus kuat, arraseo?"

"Tentu, hyung. Sejak aku menerima Kyuhyun, aku telah bersiap dengan hal ini. Terlebih setelah tahu popularitas Kyuhyun yang terus naik, aku sudah pasti mempersiapkan mentalku." Jaejoong mengusap pipi tembam Sungmin lembut lalu menepuknya pelan.

"Berarti semua orang tahu jika Kyuhyun sudah terikat. Dan hanya orang yang tidak tahu malu yang berniat merebutnya darimu, Min. Aku rasa Kyuhyun beruntung mendapat namja manis sepertimu yang sangat mencintainya."

"Jae hyung..." rajuk Sungmin dengan nada malu-malu serta semburat merah di kedua pipi chubbynnya yang membuat Jaejoong tertawa gemas.

"Bagaimana jika kita pergi berlibur meninggalkan kedua Jung itu untuk menyelesaikan masalah ini? Setidaknya kau tidak perlu pusing untuk mencari jalan keluarnya dan tinggal menunggu hasilnya saja bukan? Kurasa waktu dua hari cukup untuk menjernihkan kepala dari penatnya masalah di kota, dan sepertinya kita harus mengajak Jung halmeoni dan Jung umma." mata Jaejoong berbinar ketika memikirkan liburan yang akan dilaluinya.

"Apakah tidak terlihat seperti melarikan diri dari masalah, hyung?" Sungmin menatap Jaejoong ragu.

"Kau benar juga... tapi biarlah para namja yang menyelesaikan masalahnya, sedangkan kita pergi bersenang-senang, bagaimana?" Sungmin mengangguk pelan yang membuat Jaejoong terpekik senang lalu memeluk tubuh berisi Sungmin dengan erat.

"Tapi hyung, bukankah kita juga namja?" Sungmin menatap Jaejoong bingung.

"Eoh? Kau benar! Kita memang namja... tapi tidak usah kau acuhkan perkataanku tadi, lebih baik kita merencanakan tempat untuk berlibur kali ini." Jaejoong mulai mencium pipi bulat Sungmin yang berkedip lucu dengan gemas.

...

Di sebuah ruangan yang terlihat luas itu terlihat lima namja yang saling berdiskusi. Dua diataranya terlihat sangat serius mencari jalan keluar dari masalah yang sedang mereka hadapi, berbanding terbalik dengan tiga paruh baya lainnya yang asik berbincang santai. Dibalik jendela langit sudah mulai menggelap, namun hal itu tidak membuat kelimanya beranjak dari sofa dan pulang. Mereka masih menikmati perbincangan mereka sambil sesekali menggoda salah dua namja muda diantaranya.

TOK TOK

Kelima pasang mata itu menolehkan kepalanya pada daun pintu yang memperlihatkan seorang namja muda yang terlihat ragu menghampiri mereka.

"Ada yang ingin kau sampaikan pada kami, Park-shi?" Jihoon, salah satu namja yang tengah duduk disana bertanya sambil menikmati kopi beraroma khas miliknya.

"Maaf jika aku mengganggu perbincangan anda semua, tuan-tuan. Tapi saya baru saja diberitahu oleh seorang kepala kru penerbangan, kalau salah satu pesawat telah digunakan untuk sebuah perjalanan menuju Amsterdam 10 menit yang lalu."

"Huh? Memangnya siapa yang menggunakan pesawat itu? Setahuku keluarga kita jarang sekali pergi ke Belanda." Sahut Ilwoo bingung lalu mereka menatap Yunho yang sedang duduk santai dengan curiga.

"Kenapa kalian melihatku seperti itu? Bukankah kita berlima sudah terjebak disini sejak sore tadi, dan aku tidak membuka ponselku sama sekali." Yunho berujar tak acuh.

"Biasanya kau yang sering keluar negeri untuk perjalanan bisnis, Yunho-ah." Jelas Bumsoo, seorang menteri pertahanan Korea yang merupakan ayah dari Sungmin.

"Pesawat kali ini membawa cukup banyak pramugari dan awak lainnya, tuan. Sekitar 15-20 orang serta pilot dan assistantnya yang dibawa dalam perjalanan panjang itu." lanjut assistant Park

"Apakah ada yang tahu kenapa ponsel halmeoni dan umma tidak dapat dihubungi?" Yunho yang mendengar perkataan Kyuhyun lantas mengeluarkan ponselnya untuk menelpon istrinya yang tadi izin untuk pergi bersama Sungmin.

"Jaejoong juga tidak bisa dihubung."

"Ponsel Sungmin pun tidak bisa dihubungi..." Bumsoo menatap para namja di sekitarnya seolah tengah memikirkan sesuatu. Tak lama seorang namja paruh baya memasuki ruangan dengan sebuah note kecil yang terlipat rapi.

"Maaf tuan-tuan. Saya hendak memberikan sebuah pesan dari Mrs.Jung."

"Siapa? Umma? halmeoni atau Jaejoong?" tanya Yunho cepat

"Nyonya Taehee."

"Berikan padaku, Ahn-shi." Namja paruh baya itu mendekati Jihoon untuk memberikan note lalu segera mengundurkan diri diikuti assistant Park hingga kembali menyisakan lima namja yang menatap Jihoon penuh rasa penasaran, ketika dia mulai membaca note kecil itu. Jihoon menatap keempat namja di depannya sambil mendesah lega.

"Mereka memang pergi ke Belanda untuk berlibur selama 2 hari atau lebih." Yunho mendesah malas dengan Kyuhyun yang menatapnya kesal.

"Aku tahu ini pasti rencana istrimu, hyung."

"Sudah pasti... Jaejoong selalu saja membebankan setiap masalah padaku. Setidaknya istriku menjauhkan kekasihmu dari Korea untuk sementara waktu." Yunho berujar santai pada Kyuhyun.

"Biarkan mereka pergi selama beberapa hari, setidaknya kita bisa lebih santai mencari jalan keluar tanpa gangguan mereka. Mungkin kita bisa berbincang lebih lama lagi di kantor ataupun tempat lain tanpa khawatir." Jihoon berkata dengan tenang sambil menatap namja di depannya.

"Mungkin ditemani beberapa gelas alcohol tidak terlalu buruk, bukan?" Kyuhyun menatap keempatnya seolah meminta persetujuan.

"Baiklah.. kita pergi berburu alcohol untuk malam ini saja. Meskipun beberapa dari kita sudah tidak pantas untuk meminumnya, tapi menemani dua namja muda yang baru saja ditinggal sepertinya tidak buruk." Yunho dan kyuhyun sedikit tersedak oleh salivanya sendiri ketika Jihoon menatap keduanya dengan seringai menggoda.

...

Sungmin menatap Jaejoong yang sedang mendengarkan music serta kedua mata yang tertutup potongan timun. Manik rubah betina itu beralih melihat Taehee dan Eunhye yang sedang mendiskusikan sesuatu sambil sesekali menunjuk beberapa gambar di majalah. Lalu melihat Chulwoo yang sedang asik dengan berbagai hidangan di hadapannya.

"Hyung, apakah mereka akan baik-baik saja? Aku merasa khawatir." Jaejoong melepaskan potongan timun itu dan menaruhnya pada sebuah mangkuk kecil yang terdapat beberapa potongan timun terendam air dingin.

"Kau tidak perlu khawatir, Min sayang. Kyuhyun akan aman bersama lainnya. Lebih baik kau menikmati liburan kita kali ini dan lupakan masalah yang ada di Korea. Sekarang kau rilekskan tubuhmu dan aku akan menempelkan buah segar ini di wajahmu, manis." Jaejoong mendorong bahu Sungmin lalu mengikat poni namja manis itu dan mulai menempelkan beberapa potongan timun di wajah imut Sungmin.

"Terima kasih, Jae hyung..." ujar Sungmin lucu yang membuat Jaejoong gemas.

"Tentu saja, Min sayang. Aku bahkan sudah menganggapmu sebagai adikku." Senyum sungmin semakin lebar. Jaejoong kembali menempelkan wajahnya dengan timun yang tersisa setelah menutup telinganya dan Sungmin dengan earphone untuk menghalangi pendengaran mereka dari suara gaduh disekitar mereka.

"Eomeonim, aku lebih suka Sungmin mengenakan gaun ini."

"Tidak Eunhye, Minnie akan lebih menawah mengenakan gaun yang aku pilih."

"Tapikan Sungmin itu bagianku, eomeonim."

"Tapi tetap saja..." mereka terus berdebat pakaian yang akan dikenakan Sungmin di pernikahannya nanti. Padahal Kyuhyun saja berencana wamil terlebih dulu sebelum menikahi bunnynya.

"Nona cantik~~~ bisakah kalian keluarkan makanan manis lainnya..." Chulwoo berseru dengan nada manis pada pramugari di dekatnya yang kembali meramaikan pesawat.

"Tentu tuan."

Jaejoong menelan salivanya yang hendak menetes ketika mendengar seruan keras sepupu dari suaminya itu. Di kepalanya mulai terbayang kue dengan lelehan coklat manis, entah kenapa dia sangat menginginkan kue itu serta beberapa gelas susu hangat. Manik bulatnya menatap pramugari lain yang melintas di dekatnya. Seolah tahu jika Jaejoong menatapnya, pramugari itu bertanya dengan lembut pada istri atasannya.

"Apakah anda menginginkan sesuatu, nona Jung?"

"Bisakah... bisakah aku mendapatkan kue dengan lelehan coklat serta beberapa gelas susu mocha. Dan... sepiring spaghetti dengan banyak potongan ayam." pramugari itu sedikit bingung dengan banyaknya pesanan Jaejoong. Apakah makanan itu muat diperut kecilnya, pikir pramugari itu sebelum tersenyum lembut dan pergi menuju dapur.

"Silahkan tunggu beberapa saat, nona."

Taehee dan Eunhye melihat Jaejoong beberapa kali mengusap bibirnya yang meneteskan liur lalu saling berpandangan dengan senyum bahagia.

"Apakah eomeonim berpikiran sama denganku?"

"Tapi aku ragu..."

"Kenapa harus ragu? Ah! Aku harus mencari alat itu, sepertinya aku sempat menyimpannya didalam tas." Eunhye membuka tas mahalnya dan mengeluarkan semua barang-barang didalamnya.

"Tapi mereka baru saja menikah selama 2 minggu lebih, tidak mungkin langsung jadi." Taehee terus menatap Jaejoong yang berbinar ketika pesananya datang dan mulai memakannya dengan lahap.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

436K 38.9K 18
Jaejoong sangat membenci Yunho. Bosnya yang begitu gagah dan tampan. Yang telah menghamilinya dan tidak mau bertanggung jawab. YAOI/MPREG/YUNJAE
207K 19.4K 13
Ryu Danbi belum mencapai usia tiga puluh, tidak pernah tinggal di luar negeri, dan terutama tidak pernah menikah dengan siapapun. Tapi, itu dulu. Saa...
27.1K 1.1K 4
Hayun menikah dan hidup bahagia dengan suaminya, Joshua. Tapi apa jadinya jika setiap malam ia malah memimpikan lelaki lain? Lelaki yang tak ia kenal...
194K 17.7K 51
yeoja mungil yang sangat membenci namja yang merupakan ayah kandungnya, karena sakit yang diderita oleh sang ibu. membuat dia tak pernah percaya deng...