My Bad Boy Senior [TELAH TERB...

By moonyyblue

28.6M 1.3M 77.7K

(Beberapa bagian dihapus untuk kepentingan penerbitan) "Berandal - berandal gini gue juga masih punya hati ko... More

Awal semuanya dimulai
Dia itu...
Pertemuan Kedua
Rasa Suka
Berubah
Pesan
Awal Sebuah Perjuangan
Awal Sebuah Perjuangan Part : 2
Pendekatan Pertama
Pendekatan Pertama Part : 2
Perasaan yang Mulai Muncul
Andra's Confusion
Fathan's Planning
Fathan's Planning Part : 2
Happy Sunday
Reason
Andra Itu Pacar Gue!
I Will Take Care Of You
PMS
First Dating
Fathanstagram #2
17 Agustus
Andra Sakit
Labrak
Honesty
Pasar Malam
Fandrastagram
Bye Budi
Berenang
Instagram
Bodyguard
Sorry
Nonton
Fandrastagram #2
War
Perawat Pribadi
Hello Nuel
Siapa Dia?
Fahira Natania
Berjuang Sendiri?
Bonus
Sabotase
Tinggal atau Pergi?
Prank
Info
Punishment
Info #2
New Year Party
Kiss?
Saksi Bisu
Back
Race
One chance
Happy Birthday!!
Trouble
Berubah 180°
Dilabrak?
He's Back
Terror
Dua Samsak Baru
Failed
She's Back
Accident
It's Hard
I will waiting
Keputusan
Hadiah
Last
Sequel?
SEQUEL
Ada apa??
VOTE COVER + GIVE AWAY!!!
OPEN PO!!!

Like What You Want Baby

386K 19.3K 479
By moonyyblue

"Aku cuma mau ngejaga kamu ndra. Karna aku ngga mau untuk kesekian kalinya kehilangan orang yang aku sayang. Apa aku salah?"

"Maksudnya kesekian kalinya?"

Fathan tertawa kecil. "Ada saatnya aku bakal ceritain ke kamu, tapi bukan sekarang."

Andra menyatukan kedua alisnya.
"Maksudnya apa sih?" Tanya Andra lagi.

"Udah ngga usah dipikirin." Jawab Fathan.

♢♢♢

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, Fathan dan Andra sampai. Andra langsung turun dan menyuruh Fathan masuk juga untuk mengobati memar di wajahnya.

"Masuk dulu. Biar aku obatin memarnya."

"Ngga usah biar aku ob-"

"Fathan... masuk dulu!" Ucap Andra menyekat Fathan.

Fathan mendengus pelan.
"Yaudah iyaa."

Akhirnya Fathan turun dari motornya. Ia berjalan masuk mengikuti Andra.

"Duduk dulu di sofa." Ucap Andra yang lalu diangguki Fathan.

Fathan langsung menjatuhkan dirinya di sofa,badannya terasa remuk dan lelah. Sambil terus memegangi memar memarnya, Fathan mengedarkan pandangannya.

"Bibi ngga ada?" Tanya Fathan.

"Ngga ada. Hari ini bukan harinya bibi dateng." Jawab Andra sambil membawa sekantung es batu dan satu baskom berisi air dan sebuah kain.

"Mana aja yang sakit?" Tanya Andra.

"Sini, sini, sini." Jawab Fathan sambil menunjuk tulang pipi, bibir, dan tulang hidungnya yang mancung.

Andra langsung mengobati memar memar tersebut. Otomatis wajah mereka berdua saling berdekatan. Andra sedikit gemetar saat harus selalu bertatapan sangat dekat dengan Fathan.

"Ngga usah gemeteran gitu kali ndra. Biasa aja, aku gak gigit kok."

"Ihh apaansi." Balas Andra sambil sedikit menekan bagian tulang hidung Fathan.

Fathan langsung meringis kesakitan."Aduh duh, sakit ndra. Pacarnya lagi sakit juga."

"Ya lagian kamu tuh. Untung aja tulang idung kamu nggapapa. Kalo kenapa kenapa gimana? Nekat banget si ngelawan 5 orang sendirian."

"Emang kamu ngga mau aku pesek ya?" Tanya Fathan sambil tertawa.

"Ya ngga lah." Jawab Andra cepat.

"Ehh Andra bego". Batin Andra.

"Berarti kamu udah mulai sayang sama aku." Balas Fathan.

Andra hanya diam, dia beranjak dari sofa sambil membawa kembali baskom dan es batu itu ke dapur.

"Mau makan apa?" Tanya Andra dari arah dapur.

"Kamu mau masak?" Tanya Fathan balik.

"Iya."

"Hmm." Fathan berfikir sejenak. "Nasi goreng boleh?" Lanjutnya.

"Boleh.. tunggu bentar ya. Tiduran aja dulu." Jawab Andra lalu diangguki Fathan.

Fathan langsung menutup matanya. Karna kepalanya sedikit pusing dan ia juga merasa ngantuk. Sedangkan Andra langsung mengambil bahan bahan di kulkas.

♢♢♢

Setelah hampir 30 menit Fathan tertidur pulas di sofa, Andra telah selesai memasak nasi goreng. Andra berjalan mendekati Fathan, dengan niatan ingin membangunkannya.

Tapi sampai tepat di depan Fathan, Andra merasa tidak tega. Melihat wajah Fathan yang terlihat sangat capek.

Andra duduk tepat di samping Fathan. Ntah mengapa, Andra ingin sekali mengelus kepala Fathan.

"Makasi ya udah jagain aku." Ucap Andra pelan sambil mengelus kepala Fathan.

"Sama sama ndra." Jawab Fathan yang ternyata pura pura tidur sejak Andra mengelus kepalanya.

Andra langsung menarik tangannya, dan langsung berdiri. Pipinya memerah, jantungnya berdebar lebih cepat.

"Kamu denger kata kata aku tadi?" Tanya Andra gugup.

"Denger." Jawab Fathan sambil berusaha duduk.

Duh anjir malu banget gue. Batin Andra

"Ngga usah malu gitu ndra. Aku seneng malah kamu kaya tadi." Ucap Fathan seakan akan tau isi hati Andra.

"I.. iyaudah makanannya udah jadi. Makan yuk." Balas Andra mengalihkan pembicaraan.

"Yee makanannya udah jadii." Ucap Fathan antusias dan langsung mengikuti Andra ke meja makan.

"Baunya enak banget sumpah." Celetuk Fathan.

Andra tidak menanggapi ucapan Fathan tersebut, tapi ia sedikit mengembangkan senyum di wajahnya.

Fathan dan Andra duduk berhadapan. Sebelum makan mereka berdoa terlebih dahulu. Baru mereka mengambil sendok dan garpu yang sudah Andra tata rapih. Satu suapan masuk ke dalam mulut Fathan, begitu pula Andra.

"Gila ndra. Sumpah masakkan kamu enak banget." Ucap Fathan setelah menelan makanannya.

"Biasa aja." Jawab Andra singkat.

"Aku tau kok, dibalik ucapan kamu tadi. Kamu seneng masakan kamu dipujikan? Tuh, buktinya pipi kamu merah gitu." Ucap Fathan seraya menoel pipi Andra.

Andra menepis tangan Fathan perlahan."Ihh apaansi Fathan. Noel noel pipi orang."

"Biarin. Kamu kan pacar aku." Balas Fathan.
Andra memutar matanya malas lalu melanjutkan acara makannya.

Setelah selesai, Fathan dan Andra membawa piring mereka masing masing ke tempat cuci piring.

Tadinya Andra sudah melarang Fathan untuk mencuci piringnya. Tapi Fathan menolak, karna dari dulu, dia sudah di ajarkan untuk mandiri.

Andra memperhatikan cara Fathan mencuci piring. Sangat telaten, bahkan lebih telaten dari pada dirinya. Ah, Andra jadi kagum.

"Awas pecah piringnya."

"Dih ngeremehin aku. Dirumah juga aku yang biasanya cuci piring." Balas Fathan sambil melirik Andra.

Setelah Fathan selesai, giliran Andra mencuci piringnya. Tak butuh waktu lama bagi Andra mencuci piring tersebut.

"Abis ini aku pulang ya." Ucap Fathan sambil membantu Andra merapikan rak piring.

"Kamu udah gapapa? Kalo kenapa napa di jalan gimana?" Cerocos Andra.

"Perhatian banget siii." Fathan mencubit pipi Andra.

"Ihh sakittt." Ucap Andra sambil menepis tangan Fathan. Fathan terkekeh.

"Aku udah gapapa kok. Luka kaya gini mah aku udah biasa ndra."

"Hmm." Andra mendengus pelan. "Jangan anggep diri kamu itu sekuat baja. Kamu itu cuma manusia biasa than. Ngga selamanya kamu bakal baik baik aja kalo di kroyok kaya tadi." Lanjut Andra.

"Tapi dengan adanya kamu, bikin aku jadi lebih kuat ndra."

Blush. Andra mematung.

"Yaudah. Aku pulang dulu yaa." Ucap Fathan sambil mengacak acak rambut Andra, lalu Andra mengangguk.

"Ati ati ya. Kalo udah sampe kabarin."

Fathan tersenyum tipis. "Tanpa kamu minta, aku juga akan ngabarin kamu ndra."

"Besok jangan telat ya." Lanjut Fathan lalu diangguki Andra.

Andra mengantar Fathan sampai Fathan menaiki motornya dan pergi menghilang dari tatapannya.

Keesokan Harinya

Tepat pada pukul 6.10 Fathan sampai dirumah Andra. Ia sudah melihat Andra duduk manis di teras.

"Pagi Andraa.." Ucap Fathan sambil mematikan mesin motornya.

"Pagi Fathan.." Jawab Andra.

"Yaudah langsung naik aja yuk." Ucap Fathan yang diangguki Andra.

Setelah Andra naik, Fathan langsung melajukkan motornya. Karna jalanan tidak terlalu ramai, Fathan bisa dengan cepat sampai di sekolah.

Sesampainya di sekolah, Fathan langsung memarkirkan motornya. Ia memarkirkan motornya tepat di sebelah sederetan motor ninja teman temannya yang ternyata datang lebih awal dari biasanya.

Kesambet apaan nih pada dateng pagi. Batin Fathan heran.

Fathan mematikan mesin motornya. Dan seperti biasa, dia akan mengulurkan tangannya kebelakang untuk membantu Andra turun.

"Nanti istirahat makan sama aku ya." Ucap Fathan sambil turun dan melepas helmnya.

"Iyaa terserah kamu."

"Yaudah ayo ke kelas." Ucap Fathan sambil merangkul Andra.

"Than, ngga usah rangkul rangkul."

"Bodo. Aku maunya rangkul, gimana dong?"

Andra memutar matanya malas.

Sesampainya di kelas, Fathan melepas rangkulannya. Dan Andra bisa bernafas lega.

"Istirahat tungguin aku ya. Nanti aku samperin." Ucap Fathan diangguki Andra.

"Yaudah aku ke kelas dulu ya. Belajar yang bener ya sayaang." Ucap Fathan sambil mengacak acak rambut Andra lalu kabur.

"Ish kebiasaan." Celetuk Andra.

♢♢♢

4 jam berlalu. Bel yang ditunggu tunggu pun terdengar. Membuat anak anak mengeluarkan senyum sumringah mereka.

"Mau jajan apa nih?" Tanya Rosa pada ketiga temannya.

"Gue mau somay ah." Jawab Kinta.

"Gue minum ae lah." Kali ini Tania angkat bicara.

Sedangkan Andra? Ia hanya diam.

"Ndra." Teriak Rosa.

"Anjir kaget gue. Apaansi ros"

"Ya lagian lo diem aja. Tadi kan gue nanya mau jajan apaan."

"Andra mau jajan sama gue. Kalian bertiga duluan aja." Jawab seorang cowok yang ternyata sudah dari tadi berkaca pinggang di depan kelas. Fathan.

"Anjir kak Fathan." Ucap mereka bertiga serentak.

"Eh- i yaudah kak. Kita bertiga duluan ya. Selamat istirahat kak." Ucap Kinta sambil menarik tangan Rosa dan Tania.

Andra menggeleng gelengkan kepalanya lalu berjalan mendekati Fathan.

"Kebiasaan muncul tiba tiba."

"Aku kan punya kekuatan gaib."

Andra membulatkan kedua matanya sambil menatap Fathan.

Fathan tertawa girang melihat ekspresi Andra. "Ngga lah ndra canda."

"Aku mau ke toilet bentar tapi." Ucap Andra tiba tiba.

"Yaudah.." Ucap Fathan lembut.

Mereka berdua berjalan menuju toilet di dekat kelas Andra. Banyak mata yang memandangi mereka. Namun seperti biasa, Fathan tidak akan peduli.

Keadaan toilet sepi, bahkan tidak ada orang. Mungkin karna semuanya lebih memilih untuk ke kantin terlebih dahulu.

"Tungguin ya. Aku bentar doang kok."

"Mau lama juga aku tungguin kok ndra.." Jawab Fathan lembut 'lagi'.

Baru sekitar 2 menit Andra masuk. Pintu toiletnya langsung terbuka lagi. Jelas hal tersebut langsung membuat Fathan menoleh.

"Kenapa ndra? Ngga jadi?" Tanya Fathan mendekat ke pintu toilet.

"Hmm. Bukan.."

Fathan menyatukkan keduan alisnya."Terus?"

"Aku PMS than." Ucap Andra pelan.

"Loh, terus gimana? Kamu butuh apa?" Tanya Fathan panik.

"Kamu mau gak beliin pembalut di koperasi? Kalo gak mau gapapa kok. Nanti kamu malu lagi."

Sebenarnya agak berat bagi Fathan melakukan hal seperti itu. Seorang Fathan, bad boy di SMA NUSA 1 membeli sebuah pembalut? Apa kata orang?

Tapi Fathan menuruti permintaan Andra.

Fathan mengelus lembut rambut Andra.

"Like what you want baby. Tunggu disini bentar ya." Andra mengangguk.

Lalu Fathan langsung buru buru pergi ke koperasi. Sedangkan Andra? Dia menunggu di dalam toilet.

Aku bersyukur punya pacar kaya kamu than. Batin Andra.

Yee update lagii.

Makasi buat 3,16k readers.
Jangan lupa voment juga yaa😊.

Mau promot ig juga ni hehe @denaa.dn

Continue Reading

You'll Also Like

162K 5.1K 54
•Versi baru• Berawal dari ketidak sengajaan untuk saling mengenal satu sama lain. Kemudian terjadi suatu kesalah pahaman yang diciptakan oleh seseora...
559K 27.1K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
22M 1M 79
PINDAH KE APLIKASI BESTORY! Menjadi sasaran bullying dari si biang masalah seperti Argalins bukanlah keberuntungan bagi Inara. Rupanya, menarik teli...
439K 52.4K 73
⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Another book from "Our Baby Na" "Kejadian ini terulang kembali dengan korban berbeda dan lebih banyak dari sebe...