Secret Lover

By ari_scm

141K 17.4K 1.1K

Yunho merasa kesal karena kedua bumonimnya menjodohkan dirinya dengan seorang yeoja, padahal dia sudah memili... More

Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 7
Chap 8
Chap 9
Chap 10
Chap 11
Chap 12
Chap 13
Chap 14
Chap 15
Chap 16
Chap 17
Chap 18
Chap 19
Chap 20 (END)
After Married Part 1
After Married Part 2
After Married Part 3

Chap 6

5.7K 784 44
By ari_scm

Yunho menarik tangan Jaejoong ke halaman belakang resort yang terdapat kolam renang besar serta menghadap pantai yang indah. Dihempaskannya tubuh mungil Jaejoong pada sebuah ayunan kayu besar dan menatap namja cantik itu tajam. Jaejoong yang mendapat perlakuan seperti itu lantas menatap Yunho horor seraya memeluk sebuah bantal yang berada disisinya erat. Untung saja ayunan ini terlapisi sofa yang tebal, jika tidak mungkin saja pantat kencangnya akan kesakitan karena mencium kerasnya kayu.

"Apa yang kau lakukan, eoh?" Jaejoong berteriak keras kepada Yunho yang bersedekap dihadapannya.

"Lupakan itu! Sekarang jelaskan padaku, kenapa kau kabur hingga ke Gongju, Jaejoongie sayang?" Yunho menekan setiap kata yang terucap seraya menatap tajam kearah Jaejoong yang meringkuk ketakutan itu dengan wajah datar.

"S-siapa bilang jika aku kabur, eoh? Aku bersama Nami-chan sedang berlibur di Gongju sekaligus menjenguk Kwon jumma." Jaejoong menjawab santai dengan mata yang bergerak tak focus. Yunho hanya memutar bola matanya malas ketika namja cantik itu berusaha mengelak darinya. Didudukkan tubuhnya disamping Jaejoong yang masih meringkuk bak anak kucing dengan mata yang menatap kearah lain.

"Apakah kau tahu tentang perjodohanku? Apakah itu yang membuat sifat nakalmu kembali berulah, eoh?" Yunho menatap lekat Jaejoong seraya berusaha memeluk tubuh mungil itu.

"..." Jaejoong hanya terdiam sambil mengerucutkan bibirnya imut dan berusaha melepaskan pelukan Yunho namun itu hanyalah usaha yang sia-sia. Karena namja cantik itu tidak cukup kuat untuk melawan tubuh besar Yunho.

"Dengarkan aku, sayang! Apapun yang terjadi nanti... entah baik ataupun buruk, aku akan selalu bersamamu. Aku akan terus mengikatmu dan tidak akan melepaskanmu meskipun kau ingin. Ingat, kau itu milikku, Kim Jaejoong." Yunho menahan wajah Jaejoong dengan kedua telapak tangannya dan menatap bola mata indah itu lekat.

"Kau sungguh namja posesif yang mengerikan..." Jaejoong bergidik seraya menatap takut kekasihnya.

"Tapi aku suka! Cup" Jaejoong berseru senang seraya mengecup bibir hati itu singkat yang menghasilkan sebuah senyum tipis di bibir hati Yunho dan memeluk leher namja tampan itu seraya balas menatap mata musang itu penuh kasih.

"Tapi... Apakah kau mencintaiku seperti apa yang aku rasakan saat ini, layaknya seorang kekasih kepada orang yang dicintainya?" Jaejoong menatap Yunho dengan mata yang berbinar serta kedipan lucu.

"Kenapa pertanyaanmu itu berputar-putar?" Jaejoong membulatkan matanya ketika mendengar itu dan memukul punggung Yunho yang membuat namja tampan itu tertawa kecil.

"Apakah ini cukup untuk membuktikannya?" Yunho membawa jemari lentik Jaejoong menuju dadanya dan merasakan debaran keras yang tidak beraturan namun terasa nyaman.

"Sebenarnya aku lebih suka kau mengungkapkannya langsung, namun ini tidak buruk." Jaejoong tersenyum lebar pada Yunho yang menatapnya lembut.

Ditempelnya bibir hati itu pada bibir plum yang menggodanya. Perlahan Yunho menggerakkan bibirnya untuk menyesap lebih jauh rasa manis itu. Tangan Jaejoong meremas lembut rambut hitam milik Yunho seraya mengeluarkan desahan lirih ketika bibirnya dihisap terlalu kencang. Lidah Yunho membelai bibir yang telah bengkak itu dan mulai memasukinya untuk mengajak lidah didalamnya bermain. Saliva yang membasahi dagu Jaejoong tidak menghentikan aksi keduanya, bahkan kedua lengan kekar Yunho telah mendekap pinggang ramping itu.

Yunho melepaskan ciumannya yang menghasilkan bunyi decakan cukup nyaring ketika bahunya dipukul oleh Jaejoong. Terlihat bibir merah bengkak milik Jaejoong yang terus berdenyut serta saliva yang membasahi dagu putihnya. Diusap dagu itu oleh Yunho lalu kembali menyatukan bibir mereka singkat dengan gemas ketika melihat Jaejoong yang masih terengah.

"Apa yang kalian lakukan disana?" Jaejoong segera mendorong tubuh Yunho dan menatap Jihoon yang berdiri di seberang kolam dengan senyum canggung.

"Lalu harabeoji sedang apa, eoh?" Yunho menatap datar wajah Jihoon yang tersenyum menggoda kearahnya.

"Tidak ada, hanya ingin melihat betapa ganasnya kau mencium Joongie." Jaejoong hanya menundukan kepala untuk menutupi rona merah diwajahnya dan Yunho yang berdecak malas seraya menatap Jihoon yang tertawa keras.

"Sebenarnya apa yang ingin harabeoji katakan?" Yunho mulai melangkah mendekati Jihoon yang telah duduk di salah satu kursi yang dibantu assistant Ahn.

"Huft... baiklah. Kau tidak lupa dengan jadwal kita hari ini, kan?" Jihoon berujar santai sambil meminum air yang diberikan assistant Ahn dan menatap Jaejoong yang tengah menikmati angin pantai diatas ayunan.

"Ahh... aku akan ganti baju terlebih dahulu, harabeoji tunggu di mobil saja." Yunho melangkah menuju lantai atas untuk berganti baju setelah melihat kakeknya yang sudah rapi dengan setelan jas. Jihoon mulai melangkahkan kakinya meninggalkan halaman resort setelah melayangkan senyum menggoda pada Jaejoong diikuti assistant Ahn yang berjalan disisinya.

Jaejoong menatap kepergian Yunho dan Jihoon dengan bingung lantas berniat untuk pergi meninggalkan resort.

...

Ketika hendak melewati tangga yang melingkar indah sebuah lengan menahannya. Terlihat Yunho yang telah rapi dengan sebuah kemeja putih yang dilepas dua kancing teratas dan dilapisi jas.

"Kau mau kemana?" Jaejoong menatap Yunho berkedip lucu.

"Pulang ke rumah Kwon jumma." Ujar Jaejoong polos.

"Kau tidak kuizinkan keluar dari resort ini selama aku pergi."

"Huh? Kenapa?"

"Sudahlah, kau tunggu saja aku, ne? Cup!" Yunho menyesap singkat dan dalam bibir merah Jaejoong lalu segera melangkah keluar dari resort sebelum Jaejoong sempat menolaknya.

Jaejoong hanya menghembuskan napas kesal dan menatap sekeliling resort sebelum sebuah senyum kecil terlukis cantik diwajahnya. Dilangkahkan kaki jenjangnya menuju dapur besar yang berisi banyak sekali bahan makanan serta peralatan masak nomor satu yang pastinya sangat mahal. Jaejoong membuka kulkas empat pintu dan memperlihatnya berbagai sayuran, buah-buahan, beberapa minuman dan sedikit makanan instan yang membuat bibirnya membulat. Diambilnya beberapa bahan makanan untuk diolah dan dinikmatinya sebelum menikmati semua fasilitas yang berada di resort mewah ini yang pastinya membutuhkan banyak tenaga.

...

Yunho yang baru saja memasuki sebuah ruang kerjanya disalah satu kantor cabang Gongju, setelah memantau pembangunan dan pembetulan beberapa resort serta berdiskusi tentang pabrik lama yang telah ditutup karena kebakaran beberapa tahun lalu itu menatap seorang namja tampan yang tengah duduk di salah satu sofa dan menatapnya datar.

"Ada perlu apa kau jauh-jauh kemari untuk menemuiku, Chulwoo-ah? Bukankah kita masih bisa bertemu di mansion Seoul?" Yunho mendudukan diri pada sofa dihadapan Chulwoo yang mulai menatapnya lekat.

"Aku akan kembali ke Swiss."

"Ada masalah? Kenapa terlalu mendadak, huh?" Yunho bertanya santai pada Chulwoo yang menatapnya tajam.

"Untuk apa aku berlama-lama disini ketika kekasihku lebih memilih dijodohkan dengan kakak sepupuku sendiri, huh!" Chulwoo berujar penuh emosi seraya menekan setiap kata yang diucapnya. Yunho yang mendengar itu hanya menghela napas pendek dan mulai menatap adik sepupunya lekat.

"Jadi karena itu kau pergi untuk melarikan diri... baiklah, lakukan sesukamu." Yunho kembali menatap santai sepupunya yang terbengong seraya menganggukkan kepalanya bosan.

"Kenapa kau melakukan itu padaku, hyung! Tidakkah kau mengerti perasaanku! Kau sungguh keterlaluan! "

"Aku tidak melakukan apapun. Dan memang aku tidak bisa mengerti perasaanmu. Tapi siapa yang keterlaluan disini?"

"Maksudmu?" Chulwoo menatap bingung Yunho yang beranjak dari duduknya untuk menghubungi sekretarisnya agar mengantarkan beberapa kudapan untuk mereka melalui interkom.

"Dengar! Sejujurnya aku tidak menerima apalagi menolak perjodohan itu, karena memang aku belum memutuskannya. Lagipula aku sudah mempunyai Jaejoong, dan aku tidak ingin menyakiti kekasihku itu. Jika kau ingin mengambil kembali apa yang kau punya, maka lakukanlah. Raih dia kembali jika memang kau mencintainya." Yunho berujar santai seraya menikmati teh yang berada diatas meja.

"H-hyung..."

"Kau sudah cukup dewasa untuk mengerti hal itu, Chulwoo-ah. Aku tidak akan memaksamu namun aku tidak mau kau menyesal nantinya."

"Aku akan memikirkannya kembali. Tapi, bagaimana dengan Joongie nuna? Apakah dia sudah tahu dengan hal ini?"

"Dia akan selalu baik-baik saja dan aman jika bersamaku. Terima kasih sudah menghawatirkannya." Yunho tersenyum tipis seraya menatap sepupunya yang mulai tenang lalu mulai menikmati kudapan dengan santai tanpa diselimuti suasana tegang dan canggung seperti sebelumnya.

...

Yunho memasuki resort besar dipinggir pantai ketika langit telah menggelap serta angin pantai yang berderu kencang. Dilangkahkan kakinya menuju kamarnya di lantai atas sebelum mencari Jaejoong. Yunho menaruh map hasil perjanjian dengan beberapa direksi lalu membuka jas yang dikenakannya seraya melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"KYA..." Yunho terkejut ketika membuka pintu kamar mandi dan melihat Jaejoong berteriak didalam bathtub mewah lalu dengan terburu-buru mengenakan jubah mandi sambil memandangnya horror. Lelah yang sebelumnya menggelayuti tubuh Yunho kini hilang sudah digantikan semangat serta hasrat yang membara.

Yunho mendekati Jaejoong yang masih mengikat jubah mandi hanya menutupi seperempat pahanya dan memperlihatkan kaki mulus nan jenjang milik namja cantik itu. Jaejoong yang terlalu gugup lantas tidak sadar jika Yunho mulai mendekatinya. Ditariknya tubuh mungil itu kedalam dekapannya seraya mendekatkan bibirnya di lekuk leher putih Jaejoong yang terbuka serta lembab.

"Y-yunnie-ah..." Lirih Jaejoong seraya mendorong tubuh besar Yunho yang mendekapnya semakin erat serta hisapan dilehernya yang semakin kuat hingga membuatnya meringis.

"Bagaimana kau bisa terlihat sangat menggoda, Jae-ah?" Desis Yunho seraya terus memberikan kecupan kuat disekitar leher Jaejoong yang mulai penuh dengan tanda merah buatannya.

"Yunnie! Biarkan aku mengenakan baju agar kau dapat membersihkan diri." Jaejoong menatap Yunho tajam seraya membenarkan letak jubah mandinya setelah berhasil melepaskan diri dari dekapan kuat Yunho.

Jaejoong yang hendak melangkah keluar dari kamar mandi lantas terkejut ketika lengan kirinya tertarik keras dan membentur dada bidang Yunho yang terbuka karena seluruh kancing kemeja itu telah terlepas hingga menampilkan dada kokoh serta otot perut yang kencang. Jaejoong membulatkan matanya ketika wajahnya berhadapan dengan tubuh coklat Yunho secara langsung. Padahal ketika Yunho memeluknya tadi baju itu masih terkancing rapi namun yang dilihatnya sekarang sangat membuatnya berdebar. Jaejoong terbengong seketika seraya menatap lekat dada Yunho dihadapannya, seingat namja cantik itu Yunho memiliki badan yang sedang serta otot perut yang samar namun yang dihadapannya adalah badan yang kekar dengan otot perut yang kencang dan kokoh.

Yunho yang melihat kekasihnya tengah menatap dadanya dengan lekat lantas mendelik nakal dan menarik dagu lancip nan indah itu agar wajah Jaejoong dapat menatapnya.

"Apakah dadaku sangat indah hingga kau tidak mengalihkan pandangan sedikitpun dari sana?" Jaejoong yang mendengar itu lantas tersadar dan menatap Yunho dengan semburat merah yang mulai muncul di pipi pualamnya.

"A-aniya!" Jaejoong mengembungkan pipinya yang merona itu imut dan mendelik kearah namja tampan didepannya.

Yunho tertawa kecil sebelum mengajaknya kedalam lumatan yang lembut dan intens. Yunho melingkarkan lengannya di pinggang ramping Jaejoong seraya menahan lekuk namja cantik itu. Jaejoong yang lemas lantas melingkarkan kedua lengan kurusnya di leher Yunho. Jemari nakal milik namja tampan itu perlahan merambat kepaha Jaejoong yang terbuka dan mengelusnya lembut seraya meremasnya gemas yang membuat Jaejoong mendesah tertahan karena bibirnya yang masih dikuasai Yunho.

EHEM

Jaejoong mendorong tubuh Yunho kencang dan menatap seseorang yang berdiri didepan pintu sambil bersedekap seraya menatap keduanya dengan delikan nakal. Jaejoong menundukkan kepalanya malu dan menutupi semburat merah dipipinya serta menurunkan letak jubah mandinya yang sedikit naik.

"Apa yang harabeoji lakukan disana?" Yunho menutupi paha Jaejoong yang terbuka dengan handuk disisinya seraya menghampiri Jihoon yang masih menampilkan senyum menggoda. Sedangkan Jaejoong melangkah menuju ruang pakaian untuk mengenakan baju yang tadi siang dikenakannya.

"Aku hanya memastikan keberadaan cucuku yang telah meninggalkanku di pabrik tanpa memberi kabar." Jihoon melangkah pelan dengan tongkatnya menuju salah satu ruang kerja Yunho yang terdapat sofa besar yang berada cukup jauh dengan kamar mandi dan ruang pakaian.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

176K 23.1K 24
"I'm...your...mommy?" | ft, ATEEZ dan kapal-kapalnya 🌚 | Warn, bxb area! πŸ”žπŸš¨ Theme : Parallel Universe |Homophobic minggat :) |Non baku Hong dom...
628K 103K 101
Penasaran? Baca aja langsung ya :D . . Top: Hj, Mg, Sn, Ys Bot: Sh, Yh, Wy, Jh β”Šβ”Šα­₯Νœκ¦Έπ– „ Φ―Μ£ΰ½» Start: 2 mei 2020 β”Šβ”Šα­₯Νœκ¦Έπ– „ Φ―Μ£ΰ½» Finish: 30 Desember 2021
165K 14.6K 51
[END] "Aku hamil" "Anak?" Tanya salah satu dari mereka "Gatau" "Perkiraan udah berapa minggu? Bulan?" "Katanya sih baru 2 minggu" "Sebentar, buka...