I Feel, I'm In Love

By mayratrin_

202K 7K 240

Arisa Felice Agatha, telah berjanji tak akan lagi mencintai Kevin. Namun nyatanya, ia kembali mencintai pria... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
BUKAN UPDATE
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Pengumuman
27
28
30

29

2.3K 88 3
By mayratrin_

Setelah Rey pergi, kesunyian merambat disekitar Arisa dan Renan. Tak ada aktivitas yang mereka lakukan selain tenggelam dengan pikiran masing-masing.

Tak berselang lama, Renan melepas tautan tangannya dan beralih memeluk pinggang Arisa, "sepertinya Dean sudah sampai, ayo.."

Arisa menganggukkan kepalanya dan mematuhi segala instruksi dari Renan hingga mereka sampai dirumah masing-masing dengan selamat.

***

Renan termenung dikubikelnya. Tangannya diletakkannya diatas meja, sikunya tertahan untuk menopang dagunya. Otaknya tak henti-hentinya berpikir. Arisa. Kevin. Ia mencoba mengingat-ingat lagi, namun yang didapat hanyalah sebuah bayangan hitam.

Ponselnya yang ia letakkan diatas meja kerjanya bergetar, membuatnya terkejut dan mau tak mau mengecek ponselnya. Nama Arga tertera disana.

Tunggu.

Arga?

"Terus lo gimana sama Arisa?" Kalimat tersebut tiba-tiba terbesit dikepala Renan. Kalimat tersebut adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh Arga pada temannya–Kevin–saat ia bertamu kerumah Arga dan tak sengaja bertemu dan berkenalan dengan seseorang bernama Kevin.

Kevin?

Hahaha.. Nggak mungkin, nggak mungkin. Itu pasti cuma kebetulan aja.. Nggak mungkin. batin Renan sembari menertawakan pikirannya sendiri dengan tawa garing.

Namun sesaat kemudian tawanya terhenti, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Renan menggelengkan kepalanya dengan cepat, membuat beberapa orang yang berada disana menoleh untuk memperhatikan Renan.

Sebelumnya, Arisa pernah mengatakan bahwa cinta pertamanya adalah seorang pria dewasa yang ketahuan berselingkuh itu kan? Dan namanya.. Kevin?

Dan satu poin penting lagi yang tiba-tiba terlintas dipikiran Renan, Arisa pernah mengatakan bahwa Kevin tinggal di Jakarta.

***

"Tumben nih lo main kesini?" tanya Arga.

"Emang gue nggak boleh main kesini?" tanya Renan.

"Ya nggak masalah sih. Eh btw, kata Manda, lo habis balik dari Jogja sama cewek lo, ya? Gimana orang tua lo sama cewek lo?" tanya Arga sambil berlalu menuju lemari pendingin.

"Orang tua gue udah gue kenalin sama cewek gue. Mereka suka, dan mendukung banget. Waktu gue mau balik ke Jakarta aja orang tua gue bukannya nahan gue tapi malah nahan cewek gue biar nggak pergi.." ucap Renan dengan sedikit tertawa.

Renan mengambil sekaleng minuman bersoda dari tangan Arga, dan membukanya. Sedangkan Arga, duduk di kursi berlainan dengan sekaleng rootbeer ditangannya.

"Manda udah ketemu sama cewek lo, orang tua lo sama Ryan juga udah ketemu sama cewek lo, cuma gue doang nih yang belum ketemu sama cewek lo.." ucap Arga.

"Lo aja yang terlalu 'sok' sibuk," ucap Renan mencebik.

"Kenalin ke gue dong.. Siapa namanya?" tanya Arga, ia mencondongkan sedikit tubuhnya.

"Arisa. Namanya Arisa.."

Arga melebarkan matanya, tubuhnya pun menegak, "oh.. Ah.. Namanya bagus.." matanya mengerjap beberapa kali, "orangnya pasti secantik namanya, benar kan?"

"Dia bahkan lebih cantik dari siapapun. Gue ada fotonya nih, lo mau lihat nggak?"

"Uh boleh-boleh.." Arga menjawab dengan lirih.

Renan pun mengambil ponselnya dari dalam saku celananya, "jangan sampe lo naksir cewek gue ya," ucapnya saat jemarinya sibuk memilih foto Arisa di galeri ponselnya.

Renan menyerahkan ponselnya pada Arga, Arga pun menerimanya dan melihat foto Arisa disana. Arisa yang Kevin cari selama ini, ternyata adalah kekasih dari saudara sepupunya yang sudah seperti sahabatnya sendiri, Renan.

Mata dan bibir Arga membulat sempurna, ia pun mengatupkan bibirnya, "A-arisa?" ucapnya lirih.

Menyadari perkataannya, Arga pun segera menyadarkan diri dan mengembalikan ponsel milik Renan, berharap Renan tak menyadari ucapan Arga.

Namun terlambat, Renan telah memasang mata dan telinganya dengan baik demi memperhatikan reaksi Arga ketika diperlihatkannya foto Arisa, dengan begitu maka Renan dapat mengetahui apakah Arga mengetahui sesuatu tentang seseorang bernama Kevin dan hubungannya dengan Arisa.

"Lo kenal sama Arisa?" pancing Renan.

Arga menolehkan kepalanya pada Renan dengan cepat, "ah.. Eng-enggak enggak, gue nggak kenal. Itu tadi gue.. Gue asal nyebut aja.. So-soalnya cewek lo cantik banget, gitu.. hehehe.."

Arga yang tidak tenang sama sekali membuat matanya bergerak kesana-kemari membuat keresahannya terlihat sangat jelas oleh Renan. Buru-buru dikembalikannya ponsel Renan.

"Ga.. Lo sodara gue kan? Gue percaya banget sama lo," ucap Renan.

Arga mengerutkan dahinya.

"Gue yakin lo tau soal ini, bisa lo jujur sama gue? Kenapa lo pura-pura nggak kenal sama Arisa?"

"Gue.. Itu karna..."

***

Hari sudah semakin malam, jalan raya belum juga sepi, masih berseliweran para pekerja kantoran dan pegawai dengan kendaraan bermotornya masing-masing.

"Dean! Ngapain sih kamu ngotot banget mau nemenin aku sampe kerumah?" tanya Arisa kesal.

"Perasaan aku tuh nggak enak. Aku nggak mau terjadi sesuatu sama kamu. Lagipula kamu juga kenapa musti ngotot nggak mau aku antar naik motorku?"

Keduanya saat ini sedang duduk di halte menunggu bus yang biasa Arisa naiki. Setelah perkuliahan selesai, tiba-tiba Dean dilanda perasaan tidak enak, dan perasaan tidak enak itu mengenai Arisa, maka dari itu Dean ingin mengantar Arisa sampai dirumah dengan selamat, namun Arisa malah menolak dan lebih memilih naik bus.

"Justru motormu itu yang bahaya, kamu kalo lagi naik motor itu tuh bawaannya kan pengen ngebut terus. Nanti kalo kenapa-napa gimana? Mending aku naik bus lah," ucap Arisa.

"Arisa.."

Arisa dan Dean sontak memutar kepalanya.

Kevin.

Arisa dan Dean bangkit dari duduknya bersama-sama. Kevin mencoba untuk tersenyum ramah pada keduanya. Arisa tak merespon apapun, sedangkan Dean telah mengambil tempat didepan Arisa, matanya menyorot tajam pada Kevin, menandakan bahwa Dean benar-benar tidak suka dengan kedatangan Kevin.

"Jadi perasaan gue nggak enak tuh ternyata ini? Huh.." decih Dean.

"Boleh aku bicara dengan Arisa sebentar?" tanya Kevin ramah.

"Lo pikir gue semudah itu bakal ngebolehin lo buat ketemu sama Arisa? Yang bener aja, brengsek," maki Dean.

"Tolong jaga bicaramu. Saya nggak ada urusan dengan kamu," ucap Kevin.

"Brengsek! Urusan Arisa urusan gue juga! Mending lo pergi sekarang daripada muka lo habis sama gue."

Kevin tersenyum, "maaf ya, tapi sayangnya saya nggak akan menuruti kamu." Kevin pun melangkahkan kakinya hendak mendekati Arisa.

Bughh

"Argh! Dean!" teriak Arisa setelah melihat Dean melayangkan tinjunya dan mengenai tepat pada rahang Kevin.

Kevin menyentuh rahangnya, dia berdecak sembari tersenyum simpul. Tak lama, Kevin melayangkan tinju balasan pada Dean hingga membuat Dean meringis merasakan sakit.

Arisa panik, ia melihat keduanya tampak saling bersiap untuk melanjutkan perkelahian. Kevin masih beberapa kali menyentuh rahangnya, sedangkan Dean telah mengucurkan darah dari sudut bibirnya.

Arisa kalah cepat, keduanya telah saling melayangkan pukulan. Kevin bahkan sempat tersungkur.

Tak ingin berlama-lama, Arisa mencoba maju ditengah-tengah antara Dean dan Kevin untuk menghentikan keduanya.

"Cukup! Cukup!" Arisa mengepalkan kedua tangannya disamping tubuh, ia berteriak dengan memejamkan matanya.

Perlahan Arisa membuka matanya, "mau sampai kapan kalian saling tinju? Sampai mati?!"

Arisa memperhatikan Kevin dan Dean, dilihatnya darah di tubuh mereka. Arisa menatap geram pada keduanya.

Arisa menggaet tangan Dean dan Kevin, dan membawa keduanya untuk duduk dikursi halte, "kalian berdua duduk disini." Dean dan Kevin pun menuruti perkataan Arisa.

Arisa mengadahkan tangannya didepan Kevin, "kunci mobil?"

Kevin masih menatap tangan Arisa.

"Di mobil Mas Kevin pasti ada P3K kan?"

"Oh.. ah.. iya.. ini.." ucap Kevin tergagap sembari memberikan kunci mobilnya pada Arisa.

Arisa kembali dengan membawa kotak P3K. Dia membuka tasnya mencari kemungkinan ia membawa air, namun barang yang dicari ternyata tidak ada. Arisa pun mendesah frustasi.

"Kalian tunggu disini, aku mau beli air mineral dulu disana. Jangan coba-coba bertengkar lagi. Oke?" ucap Arisa.

Arisa pun meninggalkan keduanya untuk membeli air mineral yang akan digunakannya untuk membersihkan luka mereka.

Dean dan Kevin berada dalam pikirannya masing-masing mencoba menuruti perkataan Arisa untuk tidak bertengkar lagi. Lagipula, tenaga mereka juga sudah banyak terkuras.

"Jadi, kamu masih menyukai Arisa, huh?" tanya Kevin.

"Gue masih sayang sama Arisa.."

*** 

LAH KOK DEAN MASIH SAYANG SAMA ARISA??? ._.

Haloooo
Akhirnya up jugaaa hehehe
Jangan lupa komen+vote yaaa

JANGAN LUPA BACA CERITAKU YANG SATUNYA "COMPLICATED"


Yang gak komen+vote sini cium dulu 😘

.

Continue Reading

You'll Also Like

350K 1.2K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
470K 39K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
933K 13.8K 22
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
375K 39.9K 22
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...