MISTAKE

By Lyly_Joy

114K 11K 1.7K

Kesalahan selalau terjadi pada orang orang yang ceroboh, atau justru orang orang yang bodoh? Kesalahan, kesal... More

PROLOG
TWO
THREE
FOUR
FIVE
SIX
SEVEN
EIGHT
NINE
TEN
ELEVEN
TWELFTH
THIRTEEN
FOURTEEN
FIVETEEN
SIXTEEN
SEVENTEEN
EIGHT TEEN
NINETEEN
TWENTY
TWENTY ONE
TWENTY TWO
TWENTY THREE
TWENTY FOUR
TWENTY FIVE (END)
EPILOG

ONE

6.6K 489 28
By Lyly_Joy

Sorry for typo's

Happy reading,

❇❇❇❇

"Jika tidak bisa menjaga perilaku diri sendiri, itu sama halnya dengan tidak bisa menjaga harga diri"

❇❇❇❇

◀⚫▶

Tukk..

Tukk..

Tukk..

Derap langkah angkuh dari seorang gadis yang menimbulkan suara ketukan berasal dari hills yang ia pakai itu cukup terdengar pada salah satu lantai gedung perkantoran elit yang ia pijaki.

Aura dingin langsung saja menyeruak dari sosok cantik nan anggun itu. Wajah datar tanpa senyum tetap sama seperti biasanya selalu ia tunjukan pada para karyawannya yang membungkuk hormat padanya.

Langkah panjangnya membawanya pada sebuah ruangan yang bertuliskan PRESDIR.

Sekertaris yang berada didepan ruangan itupun memberinya salam hormat dengan membungkukan badanya. Tapi hal itu sama sekali tidak dipedulikan oleh gadis angkuh itu, yang justru memasuki ruangan berarsitektur mewah dengan kesan klasik yang lebih dominan itu tanpa permisi.

"Appa.."

Sontak saja hal itu membuat seseorang pria paruh baya yang sedang duduk dikursi kebesaranya berjingkat kaget dengan kehadiran putri semata wayangnya itu tiba tiba.

"Oh, kau membuatku kaget, Ada apa?"

"Dua bulan lagi chanyeol akan pulang dari Inggris"

"Lalu?"

Sang gadis hanya mendesah seolah malas untuk berbicara bertele tele tele seperti itu, ia mendudukan dirinya dikursi dihadapan ayahnya yang terhalang meja diantara mereka.
"Lalu kapan appa akan menuruti keinginanku?"

"Im yoona, apa harus secepat ini heuh?"

Oh nama gadis angkuh itu adalah Im yoona, yang merupakan putri dari Im jae joong seorang konglomerat Korea selatan. Kekuasaan dan kekayaan tak perlu dipertanyakan darinya.

"Lalu apa harus selama itu juga?"

"Tunggulah setidaknya setelah satu tahun saja chanyeol berada diKorea"

"Mau itu sesaat setelah chanyeol kembali, atau satu tahun lagi, tetap saja bukan. Jika itu akan tetap terjadi"

"Pernikahan itu bukan hal yang bisa secepat itu diputuskan sayang"

Oh,
Pernikahan?
Chanyeol?

Satu kesimpulan setidaknya bisa kita tarik, jika chanyeol itu adalah kekasih atau justru sudah menjadi tunangan yoona. Karna itulah yoona meminta sebuah pernikahan denganya.

"Hal ini sudah kami fikirkan dengan sangat lama dan penuh pertimbangan appa"

"Dan hali ini juga sudah kita bicarakan sejak lama juga bukan"

Tatapan saling mengintimidasi sama sama mereka tunjukan.

Keras kepala, mereka memiliki sifat yang sama. Besar kemungkinan jika itu adalah sifat Tn. Im yang juga menurun kepada Yoona.

"Tapi aku tidak pernah setuju saat pembicaraan itu hanya selalu mengambil satu keputusan akhir yang appa buat sendiri"
Yoona tetap pada tatapan tidak mau kalahnya.

Sedangkan ayahnya juga tetap pada pendirianya, perlahan ayah yoona berjalan mendekati yoona.
"Apa kau benar benar yakin dengan keputusanmu itu?"

Kalimat itu sukses sedikit merubah ekspresi dingin yoona sedikit meluntur.
"Sangat"

Tn. Im nampak menghela nafas sambil tersenyum tipis
"Kalau begitu jangan kecewakan aku dengan keyakinanmu itu suatu saat nanti"

"Tidak akan"
Jawaban itu keluar dari mulut yoona begitu mudah dan lancar tetapi akankah semuanya akan semudah dan selancar yoona dalam berucap?? Semoga saja demikian.

Yoona berdiri mensejajarkan tingginya dengan sang ayah yang berdiri dihadapanya.
"Eomma sudah menungguku untuk pergi keluar sejak tadi, jadi aku pulang sekarang"

Senyum terpatri diwajah Tn. Im, tangannya digunakan ntuk mengelus surai lembut yoona.
"Hati hati"

Hanya anggukan dengan senyum tipis yang yoona tinggalkan sebelum melenggang keluar dari ruangan itu.

Dan tidak ada kata TERIMA KASIH, yang umumnya pasti akan diucapkan jika orang tadi selain yoona. Tapi tidak dengan yoona, dia selalu merasa tidak perlu berterimakasih pada siapapun walau itu orang tua atau mungkin Tuhan sekalipun. Karna dia selalu merasa semua yang ia dapatkan juga atas usahanya sendiri bukan karna orang lain.

Konyol,
Yoona benar benar konyol, jika berfikir semua yang ia dapatkan atas usahanya sendiri. Apa dia merasa jika hidupnya selama ini hanya atas usahanya sendiri? Tentu jika demikian, akan menjadi salah besar. Peran orang tuanya selama 26 tahun ini bukanlah hal yang yoona rasa perlu diberi Terima kasih.

Tapi memang begitulah kepibradian, keras milik gadis berwajah lembut itu.

⚫▶

Senyum cerah tersungging saat yoona sedang melakukan video call dengan chanyeol.

"Bagaimana kabarmu sayang?"
Terlihat chanyeol juga menyunggingkan senyum yang sama dengan yoona.

Yoona memandangi wajah tampan chanyeol dari layar ponselnya.
"aku baik, lalu bagaimana denganmu chan?"

"Aku juga baik, sepertinya ada hal baik yang membuat seorang Im yoona tersenyum cerah. Itu hal yang sangat jarang terjadi"

"Apa sangat terlihat chan?"

"Tentu, karna tidak biasanya kau akan tersenyum selebar ini meski itu padaku"

Yoona semakin memperlebar senyumannya
"Kau pun akan tersenyum sama sepertiku jika sudah mendengar kabar yang akan aku sampaiakan"

Chanyeol mengernyit,
"Apa itu?"

Ekspresi yoona sangat antusias saat akan mengatakanya.
"Ayahku menyetujui permintaan kita"

Chanyeol berdiam sebentar untuk mencerna ucapan yoona
"Maksudnya, tentang pernikahan kita?"

Anggukan yoona gunakan sebagai jawabanya.

"Syukurlah, akhirnya itu terjadi, setelah lama ayahmu selalu menolak"

"Bagaimana apa kau bahagia?"
Yoona bertanya pada chanyeol.

"Tentu saja, bahkan rasanya aku ingin memeluk juga menciumimu saat ini juga"
Chanyeol memasang wajah menggoda.

"Segeralah pulang, maka baru kau bisa melakukannya"

"Tunggulah sebentar lagi sayang"

Kini wajah mereka berubah sendu menyiratkan ekspresi tersiksa oleh perasaan rindu satu sama lain. Saling menatap dengan mendalam meski hanya melalui layar handphone masing masing, sudah menjadi hal biasa bagi mereka.

Sudah satu tahun chanyeol disana untuk beberapa urusan bisnis. Dua kali sudah yoona mengunjungi chanyeol keInggris, tiga bulan yang lalu terakhir kali yoona kesana.

"Aku akan selalu menunggumu"

Senyum keduanya sama sama mengembang.

"ya sudah, disini sudah malam. Jadi aku tutup ya"

"Hmm, good night"

"Too"

◀⚫▶
  

Dentuman musik keras begitu bising ditempat yang memang seharusnya demikian.

Bar, memanglah demikian. Duania malam yang bising, keras, dan bahkan mungkin bisa disebut penuh dosa. Tapi anehnya tempat itu justru menjadi tujuan favorit bagi beberapa orang yang memang menyukainya.

Para wanita menari nari erotis dengan gaun mini bahkan nyaris memperlihatkan apa yang seharusnya tidak diperlihatkan bersama laki laki. Ada yang justru saling bercumbu diatara banyaknya orang tanpa rasa malu. Ada pula yang memilih menikmati minumanya dengan sendiri dan tenang duduk didepan bartender.

Seperti halnya seorang gadis yang tadi siang baru saja memdapatkan apa yang selama ini ia inginkan.

Ya,
Yoona berada ditempat ini untuk sekedar menikmati minum yang memang sudah sering kali ia lakukan sebagai pengisi waktu luangnya.

"Berikan satu botol lagi,"
Tangan yoona memberi kode pada bartender untuk memberinya lagi.

Sang bartenderpun memberikan botol ketiga pada yoona. Yoona memanglah pemabuk ulung, tidak akan mabuk jika hanya empat atau lima botol alkohol saja.

Setelahnya ia hanya menyesapi minumanya dengan sesekali melirik keseluruh sudut bar ini. Sedari dirinya masuk belum pernah senyum ia tunjukan, yang ada hanya ekspresi andalanya, datar dan dingin.

Pada salah satu sudut ruangan terdapat tiga pria sedang menikmati minumanya juga, tapi mereka juga menikmati para wanita yang sedari tadi menemani mereka.

"Apa irene mu tidak akan marah dengan kau mendatangi tempat seperti ini hun?"
Salah satu diantara ketiganya membuka pembicaraan.

"Baekyun bodoh, tentu kalau irene tahu dia akan marah. Tapi sehun tentu saja tidak akan membiarkan irene sampai tahu"

Oh,
Yang berbicara pertama tadi namanya adalah Baekyun, sedangkan orang yang sedang dibicarakan dan hanya diam saja bernama sehun. Lalu siapa yang menjawab pertanyaan baekyun tadi?

"Jangan mengataiku joongin"
Baekyuun tidak terima atas ejekan dari joongin.

"Memang dirimu bodoh"

"Ya!!"

Pletak..

Pukulan keras mendarat pada kepala joongin dari baekyun.

"Sakit bodoh!!"

Sehun yang sedari tadi memusatkan matanya pada seseorang yang berada dibartender tidak menggubris perdebatan dua sahabatnya itu.

Joongin yang pertama kali menyadari sehun memandang kearah itu.
"Kau tertarik pada gadis itu heuh?"

Sehun tersadar saat joongin menepuk pundaknya.
"Siapa?"

"ck, jangan berpura pura"

Sehun memalingkan wajahnya kearah lain
"Jangan konyol"

"Apa yang kalian bicarakan?"
Baekyun yang tidak menyadari apa yang dilakukan sehun,

"Sudahlah, tidak perlu dibahas"
Sehun lebih memilih menyesap cairan vodka.

"Kalau kau tertarik seharusnya kau dekati dia, tidak mungkin dia akan menolakmu"
Joongin memasang smirk menggoda sehun.

"Ooh, dia sangat cantik"
Baekyun baru saja sadar seseorang yang sedari tadi sehun dan joongin bicarakan.

"Tapi sepertinya dia berasal dari kalangan atas jika dilihat dari pakaiannya. Dan tentu dia bukan wanita wanita malam yang ada disini"
Baekyun melanjutkan ucapanya.

Sehun kembali melihat kearah gadis itu, yang merupakan yoona.

"Dekatilah dia, jangan sampai kau akan penasaran dan menyesal nantinya"
Kini joongin yang berbicara.

Entah dapat dari mana, Baekyun menunjukan sebuah kapsul pada joongin, dan smirk aneh langsung mereka tunjukan bersama.

"Jika kau tidak berani minum saja kalau begitu"
Setelah memasukan kapsul itu pada gelas vodka sehun, Baekyun menyodorkan gelas itu untuk sehun minum.

Sehun hanya menurut saja tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Baekyun dan joongin tersenyum penuh arti, mereka berfikir jika berhasil mengerjai sehun. Tidak ada niat buruk dari mereka, itu hanya salah satu keisengan dari mereka yang sudah sering terjadi.

Yoona masih setia berada pada bartender yang sama sejak tadi, kini sudah botol keempat yang ia minum. Tapi bahkan tanda tanda mabuk sama sekali belum terlihat, memang benar jika yoona adalah pemabuk ulung.

Perlahan tapi pasti derap langkah seseorang mendekat kearahnya, tapi yoona acuh tidak perduli. Sampai pada saat sebuah tangan mendarat menepuk pada bahunya.

Akhirnya yoona menoleh, tapi tidak menunjukan ekspresi apapun.

"Kau hanya sendiri saja?"
Basa basi sok akrab sehun berikan pada yoona,

Sedangkan yoona hanya menatap sehun dengan diam, senyum tipis tersungging pada bibir tipisnya.

"Jadi benar tebakanku?"
Sehun kembali berbicara, dan mendudukan dirinya pada kursi depan bartender disamping yoona.

Sehun memesan minuman pada bartender,
"Apa kau sudah biasa berada disini?"

"Hmm"
Hanya itu kata yang keluar dari yoona, setelah sehun bertanya sejak tadi.

"Rupanya kau jual mahal, cukup menarik"
Ungkap sehun dalam hati

Tak lama setelahnya Baekyun mendekat pada mereka, untuk memesan minuman. Tapi tangan Baekyun memasukan sesuatu yang sama dengan yang dimasukan pada gelas sehun pada minuman yoona. Setelahnya ia segera berlalu dari sana, bergabung kembali dengan joongin dan gadis gadis penggoda.

Yoona meneguk habis cairan yang ada pada gelas kecilnya.

Sehun memandang takjub
"Apa kau cukup kebal pada alkohol?"

Yoona mengangguk sedikit limbung, mungkinkah benda itu sudah bereaksi.

Sehun mengernyit, saat yoona mulai merancau mabuk.

"Apa kau mabuk nona?"
Ditepuknya pelan bahu yoona oleh sehun.

"Dia sudah menghabiskan empat botol sejak tadi"
Sang bartenderlah yang menjawab pertanyaan sehun.

Yoona semakin mengigau tidak jelas, bahkan kepalanya sudah diletakanya dimeja bartender. Yoona bukan mabuk karna terlalu banyak minum tapi karna sesuatu yang Baekyun masukan pada minumanya tadi.

Tapi bukankah minuman sehun tadi juga dimasukan benda yang sama, lalu kenapa sehun terlihat biasa saja?

Jawabanya adalah, tingkat kekebalan pada obat perangsang itu berberda beda. Jika sehun terlihat biasa biasa saja, hal itu dikarnakan kapsul itu bereaksi perlahan pada sehun yang memiliki kekebalan cukup kuat terhadap efeknya.

Sedangkan yoona?
Meski yoona pemabuk ulung, kekebalan tubuh yoona tidak cukup kuat untuk efek yang ditimbulkan dari kapsul itu.

"Dia hanya datang sendiri?"

"Benar tuan, sedari tadi aku tidak melihat dia berbincang dengan siapapun. Kufikir anda adalah temanya"

"Ck, bagaimana ini"
Sehun mendengis bingung apa yang harus ia lakukan pada yoona.

Joongin dan baekyun mendekat,
"Bawa saja dia kerumahmu"
Joongin menggoda sehun.

"Mana mungkin"

"Lagi pula memangnya kau tahu dimana rumahnya?"

"Mana kutahu"

Sehun terus memandangi yoona yang sudah terkulai lemah dimeja bartender.

"Lagi pula, ini kesempatan untukmu"
Baekyun mengerling pada sehun.

Sehun memdelik kearah Baekyun,

"Jangan munafik sehun, sebenarnya sedari tadi kau menginginkanya bukan?"

Sehun kembali mendengus mendengarnya
"Aku akan membawanya kerumahku, tapi aku tidak akan melakukan hal gila yang kalian fikirkan"

Joongin dan Baekyun terkekeh mendengar ucapan sehun.
"Apa kau yakin sehun"
Joongin semakin memojokan sehun.

"Sudahlah kau diam saja, aku akan membawanya pulang bersamaku"

Dipapahnya tubuh yoona oleh sehun menuju mobil sehun, didudukanya yoona dikursi depan samping pengemudi. Sesaat sehun menatap wajah yoona saat wajah mereka berdekatan, tapi sehun bergegas masuk kemobil.

Saat dalam perjalanan yoona tertidur, dan sehun sesekali menatapi wajah cantik yoona yang samar samar tekena sinar lampu penerangan jalan.

Tinn..

Tinn..

Satpam dirumah sehun segera membukakan gerbang, Dan terlihatlah, Rumah megah tiga lantai dengan keseluruhan berwarna putih gading. Tidak ada yang tidak akan takjub saat melihatnya, arsitekturnya bergaya eropa klasik. Pilar pilar tinggi menyangga teras yang ada pada rumah itu.

Sehun segera membopong yoona yang sudah tertidur turun dari mobilnya untuk memasuki rumah. Saat masuk rumah sudah gelap dan sepi, karna memang ini sudah dini hari. Ditambah lagi sehun hanya tinggal dirumah ini sendiri, sudah pasti para maid terlelap saat dini hari seperti ini.

Sehun membopong yoona masuk kekamarnya, dengan perlahan sehun merebahkan tubuh yoona pada ranjangnya.

Tapi..

Hueekk...

Yoona memuntahkan isi perutnya secara tiba tiba, dan hal itu membuat kemeja yang ia kenakan kotor terkena muntahannya sendiri.

"Astaga kenapa kau harus memuntahkannya nona, kau membuat bajumu kotor"

Sehun mengerang kesal, sekarang bagaimana ini. Mau tidak mau sehun harus menggantikan baju yoona, tapi sehun adalah laki laki normal yang tentu kalian akan bisa menebak sendiri hal apa yang akan terjadi jika sehun menggantikan baju yoona.

Tapi mana mungkin sehun akan membiarkan yoona tidur dengan baju kotornya? Itu tidak mungkin, karna terbukti perlahan sehun berjalan menuju lemarinya menarik sebuah kemeja putih miliknya untuk digunakan menggantikan baju yoona.

Perlahan sehun membuka satu persatu kancing baju yoona, tangan sehun terhenti saat dirasakanya takut berbuat kesalahan pada yoona jika ia melanjutkanya.

Namun pada akhirnya sehun telah membuka semua kancing baju yoona, dan jiwanya sebagai seorang laki laki tergugah seketika. Ditambah sudah sejak dibar tadi sehun begitu tergiur dengan diri yoona, apa lagi efek dari kapsul tadi sudah mulai beraksi pada tubuh sehun, sehun sadar apa yang telah teman temannya lakukan tadi padanya juga yoona. Sehun tahu karna ini bukanlah kali pertama bagi sehun dikerjai seperti itu.

Pikirannya terlalu kalut untuk berfikir jernih saat ini, hingga tanpa sadar sehun telah menggali lubang kuburanya sendiri saat melakukan ini.

Pada saat inilah kesalahan telah dimulai.

TBC


Semoga suka dengan karya kedua dari author yang masih jauh dari kata sempurna ini.

Author masih butuh banget kritik dan saran dari readers, jadi jangan sungkan sungkan buat berpendapat lewat komen.

Terimakasih buat yang udah mau baca terlebih vote + komennya..

See you next part 👋👋

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 372K 36
Bos yang satu ini emang bikin emosi banget. © intoyourlove, 2019. ; Alternative Universe. ; Bahasa. ; Non Standard Language. (nonbaku) ; Romance - Co...
112K 11.2K 38
a m o r p h o u s // t i d a k b e r b e n t u k start; 2019 end; 2020 ©privetjae
159K 11.8K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
43.8K 1.1K 200
Collection of Taylor Swift songs Ini berisikan semua lagu-lagu Taylor Swift yang di terjemahan ke bahasa Indonesia