MARRY YOU? [END]

By resetlove

641K 23.8K 308

Bellvania memilih untuk menyetujui pernikahannya dengan seorang pria bernama Arzachel. Pria yang berumur 8 ta... More

Prolog
1. The Wedding
2. Paris
3. You
5. You & I
6. Sweet Honeymoon?
7. Song For You
8. I Love You, And You?
9. Who Are You?
10. What Is Love?
11. This Is Me
12. I Love You
13. First Kiss
Info
14. True Love
15. About Time
16. Belive me
17. My Wish
18. Our time
19. Hurt
20. Goodbye
21. You Hurt Me
22. Broken Heart
23. Lee Jun Ho?
24. This Is Jun Ho
25. With You
26. Housemate
27. Falling In Love
28. I Love You, So Eun
29. Our Story
30. Always
Epilog
Back (1)
Back (2)
Back (3)

4. Without You

20.8K 826 3
By resetlove

Bellvania menatap Arza yang menikmati sarapannya. Setelah sarapan ini, Arza akan pergi ke Jepang selama sebulan. Dan hari-harinya akan semakin membosankan setelah kepergian pria itu. Walaupun ada sekertaris Park, tetap saja ia akan kesepian. Sekertaris Park hanya akan menemaninya setengah hari lalu ia akan kembali sendiri. Walau ada Ms. Lucy, ia tetap akan kesepian karena wanita itu akan sibuk dengan pekerjaannya.

"Ini, kamu dapat menggunakannya sesuakamu. Aku akan mengirimkan pinnya lewat pesan nanti" ucap Arza sambil menyerahkan beberapa ATM dan kartu kredit padanya

"Kenapa banyak sekali?"

"Ambil saja"

"Za, aku tidak ingin terlalu membebanimu..."

"Aku adalah suamimu. Sudah kewajibanku untuk memenuhi kebutuhanmu. Tidak perlu khawatir, kamu dapat menggunakannya sesukamu"

"Aku hanya tidak ingin membebanimu. Menemukan pembunuh itu sudah lebih dari cukup bagiku"

Arza terdiam mendengar ucapan Bellvania, ada rasa sedih dalam dirinya setiap gadis itu menyebutkan masa lalunya.

"Gunakan saja" ucap Arza lalu berdiri dan berjalan menuju kamar

   Bellvania menatap punggung Arza yang berjalan menjauhinya. Ia tahu pria itu memang ingin melaksanakan tugasnya sebagai suaminya, tapi bagi Bellvania pria itu begitu baik padanya. Arza selalu mengutamakan kebahagiaan Bellvania. Bahkan untuk sesuatu yang tidak perlu bagi Bellvania, Arza tetap memberikan padanya.

   Bellvania menatap piring Arza yang telah kosong. Ia lalu bangkit dan menyusul Arza menuju kamar mereka.

"Kamu sudah siap?" Tanya Bellvania melihat Arza yang tampak merapikan kemejanya

"Ya"

"Periksalah kembali barang-barangmu"

"Sepertinya tidak ada yang terlupa"

"Baiklah, kamu harus ke bandara sekarang"

   Arza tampak mematung. Pasti ada rasa bersalah dalam diri pria itu karena meninggalkan Bellvania sendirian.

"Aku baik-baik saja" ucap Bellvania sambil tesenyum pada Arza

"Aku sungguh tidak bermaksud untuk membuatmu merasa kesepian lagi. Tapi pekerjaan ini benar-benar tidak bisa aku tinggalkan"

"Aku mengerti"

"Aku akan menghubungimu setiap ada waktu. Sampaikanlah padaku saat terjadi sesuatu atau kamu membutuhkan sesuatu. Jangan terlalu sering mengurung diri, kamu bisa meminta sekertaris Park untuk mengajakmu jalan-jalan atau berbelanja"

"Aku mengerti, Za"

"Belajarlah yang rajin, ingat dua minggu lagi kamu akan tes masuk universitas"

"Siap, bos"

"Makanlah secara rutin"

"Berhenti menasehatiku" ucap Bellvania sambil terkekeh

"Kamu itu memang harus di nasehati"

"Kamu juga! Jangan tidur lebih dari jam 10. Tidak boleh bergadang!"

"Oke" seru Arza sambil menarik Bellvania kedalam pelukannya. Memeluk gadis itu dengan erat. Sedangkan Bellvania hanya membeku karena pelukan yang mendadak itu.

"Aku akan merindukanmu, little girl"

   Bellvania bisa merasakan kehangatan yang menjalar ketubuhnya. Ia tidak menyangka Arza akan memeluknya seperti ini.
•••

Bellvania berjalan menuju taman belakang rumah. Ia ingin membaca untuk mengisi waktu yang kosong. Mengingat tidak ada Arza yang harus ia urus, membuat Bellvania memiliki banyak waktu luang. Biasanya jam-jam segini ia sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan makan malam untuk pria itu.

Namun, saat Bellvania melewati ruang keluarga langkah kakinya terhenti saat melihat wanita yang berdiri sambil tersenyum padanya. Di samping kiri dan kanannya berdiri pria bertubuh besar.

"Mommy..." panggil Bellvania pelan sambil berjalan mendekati ibu mertuanya itu

"Hai, Bellvania"

Bellvania langsung memeluk  lalu mencium tangan mommy.

"Ah, aku merasa bersalah padamu. Maafkan Arza yang meninggalkanmu karena bisnisnya itu"

"Saya baik-baik saja. Itu pasti tugas penting yang tidak bisa ia tinggalkan"

"Padahal aku sudah menasehatinya untuk membagi waktu antara keluarga dan bisnisnya"

"Arza sudah menjelaskannya pada saya, ini adalah proyek besar perusahaan"

"Seharusnya kalian sedang bulan madu sekarang" ucap Marquees Aimee yang terlihat kesal

"Kami bisa berbulan madu di lain waktu, mom"

Aimee mengelus pelan rambut Bellvania, "Apa yang kamu kerjakan sekarang?"

"Tidak ada"

"Apa kamu pernah jalan-jalan selama di Paris?"

"Ya, semalam Arza mengajak saya makan malam di restoran"

"Itu hanya taktik karena ia akan pergi meninggalkanmu"

Bellvania hanya tersenyum mendengar ucapan ibu mertuannya

"Lalu, kemana lagi?"

"Ah... hanya itu"

"A..apa? Cuma itu?"

"Ya"

"Ya ampun! Aku tidak menyangka memiliki anak yang begitu membosankan pada istrinya. Anak itu... aku tidak akan membiarkannya lagi!"

"Mom...."

Aimee menatap Bellvania bingung, "Ya?"

"Arza sangat baik padaku. Mungkin dia memang kurang romantis... tapi dia sangat baik padaku" ucap Bellvania pelan

"Ya Tuhan, untunglah anak itu mendapatkan istri yang begitu baik"

"Mom, mau makan malam bersama saya? Saya akan masak menu spesial khas Indonesia"

"Benarkah?"

"Ayo, mom"

    Aimee menatap punggung Bellvania yang berjalan dengan penuh semangat menuju dapur. Ia tidak bisa menahan senyum di bibirnya melihat gadis itu.

   Mengizinkan Arza menikahi Bellvania  adalah keputusan yang begitu besar bagi Aimee. Butuh banyak waktu baginya sebelum menyetujui permintaan Arza untuk menikahi Bellvania. Namun sekarang ia bahagia melihat kehidupan keduanya yang akur. Walau ia tahu kedua masih saling mengenal satu sama lain. Aimee menghela nafas berat, entahlah... ia tetap saja merasa khawatir.

"Mom, are you okay?" Tanya Bellvania membuyarkan lamunan Aimee

"Tidak... tidak... ayo, kita masak bersama"
                          •••

   Arza memasuki apartemennya. Ia langsung membuka kemeja yang sejak pagi ia kenakan. Saat ia ingin menuju kamar mandi, bunyi ponselnya menghentikan langkahnya.

"Hello, mom"

"Apa yang kamu lakukan?"

"Aku baru saja berencana mandi"

"Boy, Kamu benar-benar meninggalkan Bellvania sendirian?" Tanya Aimee dengan kesal

"Aku sudah meminta sekertaris Park untuk menemaninya"

"Sekertaris Park itu sibuk! Dia hanya bisa menemani Bellvania hingga jam makan siang saja"

"Aku juga sibuk"

"Hey, jangan ngecewakan mommy! Kamu sendiri yang meminta menikah dengan Bellvania, sekarang gadis itu adalah tanggung jawabmu"

Arza menghela nafas berat, "Aku mengerti, mom. Hanya saja, proyek ini sulit untuk aku tinggalkan"

"Ingatlah bahwa kamu dan Bellvania itu belum saling mencintai. Kalian masih saling mengenal. Walau kamu suaminya, ia bisa saja jatuh cinta pada pria yang lebih perhatian padanya. Dan saat itu terjadi... mommy harap kamu tidak menyesalinya karena itu adalah kesalahanmu sendiri"

"Em"

"Bellvania adalah gadis yang baik, Za"

"Dia sangat baik"

"Dia terlihat sangat kuat walau nyatanya ia sangat rapuh. Terlalu mudah terluka"

"I know..."

"Karena itu... mommy memohon padamu... jaga dia"

"Mom..."

"Jangan sampai melepasnya... mommy begitu menyukainya. Mommy bahagia karena dia menjadi menantu mommy"

"Aku akan menjaganya"

"Kerjakan pekerjaanmu dengan baik. Kerjakan setengahnya, dan serahkan sisanya pada Seung Jae"

"Mom, please..."

"Ikuti kata-kata mommy jika kamu ingin mempertahankan Bellvania! Mommy akan mengatur bulan madu kalian"

"Mom..."

"Arza!" Teriak Aimee dengan kesal membuat Arza terkejut

"What?"

"Aku sejak tadi menahan emosiku. Kamu bahkan baru sekali mengajaknya jalan-jalan! Ais, awas ya... aku akan menghukummu begitu kita bertemu"

"Mom..." rengek Arza begitu mendengar ancaman mommy

"Pokoknya selesaikan pekerjaanmu dan pergi bulan madu"

   Arza menghempas ponselnya di atas sofa begitu mommy memutuskan sambungan telponnya. Ya, begitulah mommy.

   Arza masih ingat, begitu sulit meyakinkan mommy saat ia ingin menikahi Bellvania. Menurutnya, keputusan untuk menikahi Bellvania itu terlalu besar dan beresiko. Butuh waktu yang sangat lama bagi Arza untuk meyakinkan mommy. Jadi, Arza mengerti kalau mommy begitu mengkhawatirkan Bellvania sekarang.

   Arza meraih ponselnya, dan menekan angka satu pada layar. Beberapa saat kemudian, ia bisa mendengar suara Bellvania yang terdengar begitu senang.

"Halo?"

"Kamu belum tidur? Bukankah sudahku bilang untuk tidak begadang!"
Omel Bellvania begitu selesai menghitung jam di Tokyo sekarang

"Aku terlalu asyik bekerja hingga lupa waktu"

Bellvania terdiam beberapa saat, "Apa yang kamu lakukan sekarang?"

"Mommy baru saja menelponku"

"Mommy? Ada apa?"

"Dia meminta kita untuk honeymoon"

"WHAT? Honeymoon?"

Arza tertawa mendengar suara Bellvania yang begitu terkejut.

"Yap, bulan madu"

"Tapi... aku harus kuliah. Dan... apa dia meminta cucu?"

Tawa Arza sontak pecah mendengar Pertanyaan Bellvania.

"Aku serius, Za!"

"Memangnya kenapa? Bukankah kamu tetap bisa kuliah dalam keadaan hamil?"

"NO!" Teriak Bellvania membuat Arza semakin tertawa

"Ah, haruskah aku menyetujui saran mommy?"

"Arza..."

"Ayo berikan dia cucu"

"Bukankah kamu bilang kita cukup saling mengenal saja terlebih dahulu, kenapa sekarang kamu memintaku hamil"

"Aku hanya bercanda" jawab Arza disela tawanya

"Itu tidak lucu, Za"

"Tapi, mommy serius meminta kita untuk bulan madu. Mungkin dia ingin kita lebih dekat"

"Tapi, kamukan sedang sibuk. Lagipula aku harus kuliah bulan depan"

"Kamu berangkat saja ke Jepang besok. Aku akan memintakan tiket pesawat pada sekertaris Park"

"Hah? Apa maksudmu?"

"Aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku disini. Dan mommy terus memintaku menemanimu. Menurutku, tinggal di Tokyo bersamaku adalah satu-satunya solusi"

"Aku harus tes universitas dua minggu lagi"

"Tidak perlu lama-lama, setelah seminggu kamu bisa kembali ke Paris"

"Aku baik-baik saja disini"

"Kamu harus menyusulku. Bulan depan kamu harus kuliah, ini waktu yang tepat untuk bulan madu. Hidup kita tidak akan tenang sebelum memenuhi permintaan mommy untuk bulan madu"

"Benarkah? Aku akan menjelaskannya pada mommy nanti"

"Aku tidak yakin itu akan berhasil. Ah, atau kamu benar-benar ingin memberikan cucu untuk mommy?"

"Tidaaaak! Apapun yang terjadi aku akan ke Tokyo besok"

Arza kembali tertawa mendengar jawaban cepat dari Bellvania, "Baiklah, sampai bertemu besok. Selamat malam, Bellvania"

"Selamat malam, Za"

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 35.1K 48
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
67.2K 5K 53
Berawal dari kesalahpahaman di WhatsApp sampai dikira menyontek selama UAS malah membuat Rana terjebak bersama Pak Raka. Selama semester 7, gadis itu...
223K 12.6K 50
Centana, perempuan 30th yg memiliki trauma pada pernikahan, tiba-tiba harus dihadapkan dengan sebuah insiden mengejutkan. Ia terbangun dan mendapati...
1.5M 59.4K 32
I LOVE YOU! Abinaya Satrio Prasetia Laki-laki berusia 30 tahun. Seorang arsitek yang bekerja diperusahaan kontraktor milik keluarganya. Senang memban...