The Lonely Princess

By Aelkezx_

70K 5K 342

Tamara adalah gadis Indigo yang penyendiri, kesepian dan pendiam di sekolahnya. Walaupun di rumah dia sangat... More

1. Muse
2. Pilihan
3. Stalker
4. Princess is ready
5. Ara mabuk
CAST
6. Wanita misterius
8. Ares
9. Hidup yang menyedihkan
10. Beloved Brother
11. Look at me
12. Ghosts
13. Mission Complete?
14. Sadness
15. Unpredected
16. Step by step
17. Abandoned
18. Friendship
19. Little peace
20. Secret
21. Youth
22. Love is mine
23. Teka-teki

7.Lucky Girl

2.8K 223 6
By Aelkezx_

Malam ini aku dan kakakku menjemput Papa dan Mama. Tapi baru beberapa langkah dari mobil saja, aku sudah melihat banyak hantu berkeliaran. Jujur, baru kali ini setelah sekian lama aku ke tempat umum dan ramai di malam hari.

Ku tundukkan kepalaku dan menggandeng kakakku erat. Kami menunggu di sebuah kursi panjang yang ada di Bandara itu.

"Lo jangan ketakutan ya, Ra. Kita bakalan pulang kok," ujar kakakku mendekapku erat.

"Gue sebenarnya mau pipis, Kak. Gimana nih?" Ku gerak-gerakkan kakiku karena sudah tidak tahan lagi ingin buang air kecil.

"Yaelah, Ara. Yaudah yuk, lo gak boleh nahan pipis." Kakakku menopang tubuhku untuk berdiri sambil memelukku.

Walaupun aku sangat ketakutan, aku harus pipis segera sebelum aku benar-benar ngompol.

"Lo masuk dong, Kak!" Kataku sambil menarik tangan kakakku.

"Eh ehh.. Gue gak berani, Ra. Ntar gue dikira cabul atau bahkan ntar gue di cabuli lagi sama tante-tante," tolak kakakku.

Kuperhatikan toilet yang terlihat bersih walaupun sepertinya sudah tidak ramai itu.

"Pokoknya kalo ada apa-apa, gue bakal teriak." Kataku memasuki toilet itu.

Saat aku masuk ke salah satu toiletnya, aku melihat hantu berambut panjang menatapku dengan mata hitamnya. Kututup dengan kuat pintu itu dan aku berlari keluar.

"Gue.. Gue.. Gue liat setan kak.. See set-" kataku tidak jelas.

"Apaaa??? Trus dia gak ikutin lo kan?" Tanya kakakku ketakutan.

"Nggak tau, pokoknya gue mau pulang, Kak. Gue ngerasa sakit banget dia ngeliat gue kayak gitu." Kataku menahan tangis. Kurasakan kehangatan dari bawah tubuhku.

Aku ngompol. Semua orang pantas menertawakanku. Aku malu, aku menangis. Kakakku menggendongku dari belakang dan berlari menuju mobil. Aku malu sekaligus takut.

Kakakku memasukkanku ke dalam mobil dan membawaku ke rumah secepat mungkin karena aku sudah terisak kuat.

Aku turun dari mobil dan berlari menuju kamar. Saat aku melewati ruang tamu, Mama dan Papa memberi surprise dan mengejarku karena aku menangis sambil berlari.

Aku mengunci pintu kamarku dan membersihkan diri. Suara Papa dan Mama sudah mulai pudar saat kakakku mengajak mereka berbicara di Ruang keluarga.

Setelah aku benar-benar bersih, aku pun akhirnya turun dan menemui Mama dan Papa.

"Aduhh, anak Papa. Sini Papa peluk dulu." Kata Papaku, aku langsung memeluk Papaku dan begitu juga Mama yang ada di sebelahku.

"Papa sama Mama kenapa buat acara gini sih? Kalo siang Ara gak masalah. Yang jadi masalah itu, ini udah malem dan Ara liat hantu seram." Kataku kembali menangis.

Papaku mengeratkan pelukannya.
"Maafin Papa sayang. Papa janji deh, kamu gak akan nangis lagi setelah hari ini."

"Papa kamu nih yang rencanain. Papa sama Mama lupa sayang, makanya jadinya gini deh. Maaf ya." Air mataku sudah tidak lagi keluar, semua itu karena kasih sayang keluargaku. Kehangatan ini, aku sangat merindukannya meski hanya 1 minggu.

"Ini Papa bawain oleh-oleh buat Ara." Mama mengambil sesuatu dari bawah sofa dan memberikannya kepadaku.

Aku menerima kotak kecil berwarna pink itu dan membukanya. Mataku membulat sempurna melihat kalung berlian bertuliskan namaku itu. Aku menganga sambil menatap keduanya.

"Ini untuk Little Princess kami yang cantik." Kata mereka tersenyum bangga.

Papaku mengambil kalung itu dan memakaikan nya ke leherku. Aku melihat kilauan berlian itu dan membuatku tersenyum.

Apa aku harus mengeluh menjadi diriku yang serba kekurangan ini jika aku tidak akan pernah merasa kekurangan bersama keluargaku ini? Kalau begitu aku bodoh.

Aku seharusnya bersyukur dengan kekuranganku karena tidak akan ada yang sempurna di dunia ini. Aku mungkin indigo dan kesepian, tapi disisi lain aku punya keluarga yang luar biasa yang sangat mencintaiku.

Jadi, aku tidak akan pernah menangis lagi.

***

Aku merasa bersalah dengan kak Gerald. Semalam aku sudah membentak dia, padahal dia tidak punya salah apapun. Memangnya siapa aku di hidupnya sehingga aku marah dia punya pacar?

Sungguh, ini benar-benar sakit. Aku bukanlah siapa-siapa nya?! Aku harus minta maaf. Aku masuk ke kelasku dengan murung. Dan saat aku berbelok, aku menabrak seseorang.

"Aww.. Ehh, kalo jalan liat-liat dong. Buta ya lo??!!" Bentak nya. Siapa lagi dia yang suka ngomel kalau bukan Farrah?

"Maaf ya Farrah, aku gak senga-"

"Alah.. Udahlah. Gue gak butuh permintaan maaf lo. Pokoknya sekarang lo ikut kita." Kata Deby, teman Farrah sambil menarikku.

Apa lagi yang mereka inginkan? Mereka akan membawaku kemana? Aku takut. Sangat takut. Mereka mendorongku kuat untuk masuk ke gudang sekolah yang hampir tidak pernah lagi dikunjungi siapa pun. Aku meringis kesakitan dan mereka hanya tertawa melihatku.

"Ternyata orang cupu bisa ya bergaul sama manusia tampan selain setan. Gue kirain setan doang yang mau jadi temen lo." Kata Farrah disertai tertawaan teman-temannya.

"Kalian mau apa?" Tanyaku dengan nada bergetar.

"Kita mau apa yang seharusnya kita dapat. Lo gak pantes dekat sama Gerald. Jadi kita mau lo, jauhin Gerald!" Bentak Deby sambil menahan kedua pundakku dan diakhiri dengan dorongan keras, tanganku terluka akibat dorongan yang sangat keras itu.

Aku menangis. Menangis berharap semuanya berakhir. Penghinaan mereka, tawaran mereka, siksaan mereka.

Bruuakkkkk

Kulihat ada meja yang melayang menghantam mereka semua sampai jatuh. Kuperhatikan asal meja itu. Itu hantu Fajar, dia yang melempar itu. Dia tersenyum dan kemudian menunjukkan diri di depan Farrah dan teman nya itu sampai mereka teriak ketakutan. Mereka segera keluar dan meninggalkan ku.

Hantu Fajar melihatku kembali sambil tersenyum, kubalas senyuman itu sebelum akhirnya dia pergi. Dia memang tidak pernah berbicara, hanya membantu dan tersenyum.

"Ara, lo gak papa? Gue tadi liat Farrah sama temennya dari sini makanya gue kesini," sewot Bryant.

"Sttt, hantu Fajar yang nolongin gue." Kataku sambil berusaha berdiri dengan tas yang sangat berat ini.

"Mereka itu harus dikasih pelajaran emang, Ra. Tega banget ya mereka liat lo menderita." Aku berjalan keluar sebelum Bryant semakin bawel.

"Ara, tangan lo berdarah!" Aku menoleh kebelakang tapi ternyata Bryant menghilang. Ada apa dengan anak itu? Aku melanjutkan jalanku.

Kudengar teriakan orang banyak dari gerbang masuk, aku penasaran siapa dia. Kuintip siapa orang itu. Tapi tidak bisa karena banyak orang yang mengkrumuni dia.

Tiba-tiba dia berhenti di depanku dan menatapku sambil tersenyum.
"Ini dia pacar gue." Mataku melebar dan aku menganga tidak tau apa yang terjadi.

Yang jelas, dia tadi bilang aku adalah pacar nya dan semua orang berteriak. Ya, berteriak tidak setuju.

Aku langsung berlari dari situ. Tapi tidak berhasil karena dia menahanku dan menarikku. Kali ini lebih parah, dia merangkul ku. Siapa sih dia ini? Kuakui memang sangat tampan dan tinggi, tapi dia sedang mempermainkan ku dan aku hanya terdiam? Aku harus bertindak.

Sebelum aku akan bertindak mendorongnya, dia menarik tanganku duluan. Dia menarik dengan sangat kuat sampai aku meringis kesakitan. Ini tanganku yang terluka kan? Aku bisa melihat darah mengalir, dan itu membuatku lemas. Aku lemah melihat darah mengalir.

"Lo kenapa? Kok berhenti?" Aku sangat pusing. Hanya itu kelemahanku, darah yang mengalir.

"Ya ampun, darah!! Maafin gue, aduh gimana nih?" Dia menatapku yang sudah terduduk di bangku luar kelas kak Gerald.

"Ara??!!" Itu suara kak Gerald.

"Dia kenapa, Res?" Aku masih pusing dan lemas disini tanpa mempedulikan kak Gerald ada disitu.

"Dia kayaknya trauma liat darah deh, atau phobia?" Aku menggeleng-geleng.

"Haa? Darah?" Kak Gerald melihat tanganku yang sudah banyak darah. Di langsung melepas tasku dan menggendongku ke UKS.

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 251K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
5.1M 215K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 214K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.9M 102K 56
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...