11. Look at me

2.6K 202 6
                                    

Once again, i feel your love but you don't feel the same

◾◼⬛

"Gila, itu tadi kakak lo ciuman sama nenek lampir, Ra?" Tanya Bryant  yang kini berada disampingku sambil tertawa terbahak-bahak.

"Tau ahh, kesel gue." Balasku sambil menumpukan pipiku yang tembem di kedua tanganku.

Bryant kini berpindah ke hadapanku dan menirukan sikapku saat ini dan menembus badan Mia yang sedang duduk.

"Kok gue tiba-tiba merinding ya?" Ujar Mia menoleh ke belakang.
Aku tertegun dan mengisyaratkan agar Bryant segera pergi dari situ.

"Iya iya gue pergi. Padahal gue ngerasa hangat nembus badan nih cewek." Kata Bryant sambil tertawa kecil dan pindah ke sampingku.

"Ehh Ra, tadi itu kakak kamu ya?" Tanya Mia sambil tersenyum manis.

"Hehe iya Mi." Balasku sedikit canggung karena biasanya dia tidak pernah tersenyum kepadaku.

"Ganteng banget sih, style nya ala-ala bad boy gitu. Kenalin aku sama dia dong, Ra." Ujarnya kegirangan sambil memegang kedua tanganku.

"I-iya nanti aku bilangin." Balasku tersenyum maksa.

***

"Tamara Flodaen yang cantik. Yuk kita makan." Saat bel, kudengar suara kakakku dari depan kelas berjalan ke arahku. Dan yang paling parah, dia kesini bersama geng nya.

Siapa lagi kalau bukan cogan SMA ini? Kak Gerald, kak Randy, Ares dan 2 orang lainnya.

"Ini makanan buat lo, Ra, harus habis dan gak boleh ada sisa sedikit pun." Katanya memberikan aku seporsi nasi goreng kantin. Aku memukul keningku dan menyesali kepindahan kakakku kesini.

Bayangkan saja, semua cewek di kelas itu seperti cacing kepanasan ingin cari perhatian kepada cogan-cogan ini dan bukan hanta dari kelasku, anak kelas lain juga pura-pura ada yang penting ingin datang ke kelasku.

"Makan yang banyak lo, kita nemenin lo disini biar gak ada gangguan lagi." Kata Ares duduk di hadapanku.

"Apaan sih kalian ini? Udah sana pergi." Bentakku kepada mereka semua, sumpah aku sangat malas menjadi sorotan orang banyak.

"Terserah gue dong, gue kesini mau ketemu sama first kiss everlasting love gue kok." Kata kak Denis yang membuatku semakin panas.

"Hai, aku juga bawain ini buat kamu." Kakakku menyodorkan cokelat kepada Farrah yang membuat Farrah tertegun tidak bisa berkata apa-apa.

"Ra, kamu tenang aja, ini semua kita lakuin demi kamu kok." Kata kak Gerald menenangkanku sambil tersenyum manis. Memang dia sangat bisa membuatku tenang.

"Udah dong, Den, pulang yuk." Pinta Ares yang sudah bosan melihat tingkah kakakku.

"Mmm gak ahh, Denis masih mau disini sama Farrah." Jawab kakakku sok imut dan membuat kami semua geli.

"Najis!!" Kata Ares sambil memukul kepalanya hingga terantuk meja.

"Aduh.. Sialan." Ringis kakakku dan mengejar Ares seperti anak-anak bermain kejar-kejaran.

"Ra, kok berhenti?" Deja vu.

*Remember one thing on*

"Ara, kok berhenti? Kejar lagi dong." Teriaknya.

The Lonely Princess Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt