-Author POV-
Harry baru saja kembali dari berburu nya bersama Zayn, Liam, dan Louis. "Zoe, I'm home!", ucap Harry setelah membuka pintu flat nya. Tetapi, Harry tidak mendapat balasan apapun dari seorang Zoe, yang sementara ini ia tidak ketahui bahwa Zoe telah menghilang.
"Zoe?", ucap Harry lagi. Tetapi, sama seperti sebelumnya, ia tidak mendapat balasan. "Hey, Harry. Diamlah!", pekik Louis yang sedang duduk didepan TV itu. Harry memutar matanya, "Lou, tidak seperti biasanya, Zoe tidak membalas ucapanku.", ucap Harry, yang terdengar curiga itu.
"Temuilah saja dia.", ucap Louis enteng. Harry menggeram, dan Harry berjalan menuju ruangan Zoe.
Sesampainya di depan ruangan keberadaan Zoe, Harry tanpa mengetuk pintu, langsung memutar knop pintu. "Hello Z--", ucapan Harry terpotong karena Harry tidak menemukan keberadaan Zoe di ruangan ini. "Zoe!?", teriak Harry.
Tetapi sama saja.
Zoe tidak muncul dihadapannya.
Bahkan, jendela ruangan ini terbuka.
Harry merasakan matanya berubah warna, menjadi merah, dan dia menutup pintu ruangan dengan keras.
"Oi! Tidak bisakah kau menutup pintu dengan perlahan!?", ucap Liam kesal, sesaat Harry turun dari tangga. "Aku tidak peduli. Aku harus memberitahu kalian sesuatu.", ucap Harry dingin.
Tanpa menunggu lama, Harry berkata:
"Zoe menghilang. Aku bisa mencium aroma jejak Vampire di ruangannya, dan jendelanya terbuka. Kita akan mencari Zoe, mulai dari sekarang."
***
-Zoe Avery Skyline POV-
"Bangun !"
"Zoe Avery Skyline, bangun sekarang juga."
Itulah perintah yang membuatku membuka mataku dengan perlahan. Aku melihat sekeliling ruangan.
Dimana aku?
"Akhirnya kau bangun juga.", ucap sesosok Vampire yang berasal dari sudut ruangan.
Aku membelalakkan mataku.
Sial, aku diculik.
Aku bangkit dari ranjang ini, dan memandang sesosok Vampire yang menculikku.
"Well, kau pasti heran, mengapa aku masih hidup. Benar ,'kan?", ucap Vampire itu dengan nada pelan.
Aku mengenal suara ini...
Dia adalah...
Niall Horan.
Tetapi, mengapa bisa dia masih hidup?
Bukankah, Edward telah membunuhnya dengan cara menembuskan tangannya kearah jantung Niall?
"Ya, aku kembali kehidupmu, Zoe.", ucap Niall, perlahan berjalan menuju kearahku. Dapat kulihat, tubuhnya yang terkena sinar bulan dari jendela itu.
"Apa yang kau inginkan?", ucapku, dingin. Sekarang, Niall telah menunjukkan tubuhnya.
Matanya berwarna biru laut, berbeda dari yang dulu, biru kehitam-hitaman.
Aku bisa melihat kedua taringnya yang tajam, walaupun ia tidak membuka mulutnya.
Tubuhnya juga sedikit terlihat lebih gagah.
Apa yang terjadi dengannya?
Niall tertawa kecil, "Calm down, Zoe. I'm not going to rape you.", ucapnya, lalu menyeringai lebar kearahku.
Rude!
Aku memilih untuk diam, menunggu jawaban atas pertanyaanku tadi terlontar dari mulutnya itu. "Kau menunggu jawabanku, huh?", sambung Niall. "Bawa aku kembali ke Harry.", ucapku.
Woah.
Seharusnya, kau mengatakan Damon.
Niall sedikit tergelak, "Harry? Jadi, kau berpaling dari Damon?", balasnya, dengan nada mengejek.
Dia mengenal Damon!?
"Bagaimana bisa kau mengenal Damon?", tanyaku. "Tidak penting untukmu, Zoe.", balas Niall, dingin. Aku memutar mataku, "Untuk menjawab pertanyaanmu tadi.... Aku ingin memberitahumu beberapa hal.", ucap Niall.
"Kau pasti ingin tahu, mengapa aku masih hidup, benar?", ucap Niall. Aku menghirup napas dalam-dalam, lalu mengangguk pelan. "Baiklah, aku akan memberitahumu.", balas Niall.
"Jadi begini. Aku diselematkan oleh suami mu, Damon. Kalian semua telah meninggalkanku, sendirian , dan sekarat. Disaat itu, aku sudah mengetahui bahwa aku akan menghadapi ajalku. Tetapi, Damon datang. Damon memberiku beberapa kantung darah, yang sekaligus menutup luka yang diakibatkan oleh Edward gila itu. Lalu, setelah aku merasa lebih baik, dia mengajakku , ke kediamannya. Kami berbicara, dan sampai-sampai, Damon memberi tahuku bagaimana cara membunuh lawan dengan benar.", ucap Niall panjang lebar.
Damon, jadi Niall sudah mengenal Damon sebelum aku mengenalnya.
Lalu, mengapa Damon menyelamatkan Niall?
"Sebenarnya... Ada satu hal yang disembunyikan Damon darimu, Zoe.", ucap Niall. "Apa itu?", tanyaku. Niall menghirup napas dalam-dalam,
"Sebenarnya. Damon adalah Edward. Kau tidak menyangka kan? Damon mengincar jiwa Harry, sejak Harry baru terlahir. Aku tahu, Harry pasti telah memberitahumu mengapa ia menjadi Vampire. Dan Megan, adalah Vampire yang menganut tugas dari Damon untuk merubah Harry menjadi sesosok monster yang tidak diinginkannya. Dan disaat Harry pingsan setelah digigit oleh Megan, Damon datang. Damon menggigit pergelangan tangannya, dan mengalirkan darahnya ke mulut Harry. Dan disaat itulah, Damon bisa mengendalikan tubuh Harry. Damon adalah dibalik ini semua, Zoe.", ucap Niall. "Damon adalah Edward, sosok gelap yang berada di dalam tubuh Harry.", sambung Niall.
Aku menganga.
Jadi... Damon adalah Edward yang muncul saat Harry marah?
Aku tidak percaya ini semua.
"Say something.", ucap Niall. Aku menatap Niall nanar, "Aku tidak percaya ini semua. Kau berbohong.", ucap ku, getir.
Tubuhku bergemetar.
Tidak mungkin.
"Itu semua kenyataan, Zoe. Percayalah padaku.", ucap Niall dengan nada pelan. Aku menggelengkan kepalaku.
Damon, yang kukenal baik itu...
Ternyata adalah Edward?
"Tidak mungkin! Damon buk---", ucapanku terpotong karena ada suatu suara berkata:
"Tapi, sayangnya ucapan Niall benar, sayang."
Suara ini...
Aku dan Niall bersamaan melihat kearah jendela yang telah terdapat sesosok yang kuduga adalah...
Damon.
"Percaya atau tidak, aku adalah Edward, Zoe. Edward yang sering mengambil alih tubuh Harry.", ucap Damon lagi.
Tidak mungkin.
********
Aku sebenernya ga pingin update hari ini, karena ada salah satu dari kalian komen nya rada ga aku suka di chap 9. Dan itu membuatku bener bener males update. Sungguh.
Vote and Comments.
Ask.fm : stylesuppp (boleh nanya nanya disini)