Greensleeves

By NUGO0815

12.6K 781 102

Menikah dengan vampire?!! SERIUSS!! Tapi itulah yang terjadi pada Rose. Sebuah perjanjian untuk membalas rasa... More

GREENSLEEVES (prolog)
PESTA ULANG TAHUN I
PESTA ULANG TAHUN 2
PART 3 : Yes, My Lord!
PART 4 : Stranger
PART 5 : Saingan
BERUBAH
BERUBAH 2
Bitter Sweet
Between us
Gak penting, tapi baca aja ya!
I'll Be Your Man
Shallow Hearts
SNOW FLOWER
YOLO (you only live once)
Meet me on the Battlefield
Let's we dancing under the moonlight
The promise
180 degree
pengumuman

TRAP!

186 24 12
By NUGO0815

Sekian lamaaaaa..

aku menunggu...

untuk kedatangan muuuuu.. #Dangdut mode on  PLAK!

ada yang kangen cerita ini? (si nugo suka gitu ntar rajin besoknya mendadak lama update)

Sorry guys.. biase anak busy busy  hahaha gak jadi gini . Niat nyelesein bulan februarikan gagal ya jadi aku mau pake sistem 5,13, 31 gitu. maklum orang sibuk hehehe (X_X).

well pokoknya aku update di tanggal 5,13,31 gitu. okey. ga mau banya cincau. yuuuk cauuuuuu. Happy reading.

Don't forget si bintang dan komen ya karena pembaca bijak tinggalkan jejak.. ^^

===========================================================================

"Jadi ini rumah mu.."

ucap seseorang yang kini mendudukan dirinya di sebuah sofa. matanya bergerak menatap seisi ruangan ini. membuat sang pemilik rumah hanya menatap takut.

"Cuma seorang diri tinggal di apartemen. Kenapa kau tidak tinggal bersama kakak-kakak mu yang kaya itu?" tanyanya pada gadis itu.

Rose terdiam, otaknya kembali berputar mencari jawaban. Ia harus mengalihkan pembicaraan ini secepatnya.

"Hanya belajar mandiri. Mau minum sesuatu?"

"Sure, a glass of blood maybe"  sahut si wanita itu cepat.

Sontak hal itu berhasil membuat gadis berambut pirang tersebut membeku di tempat.

"Hahahaha bercanda.. air juga cukup kok" balas wanita itu yang di ikuti dengan gelak tawanya.

dengan terpaksa gadis itu pun melangkah pergi menuju dapur. Otaknya terus berpikir keras. Wanita ini kenapa terus mengikutinya. Apa dia akan menghisap darahnya.

Mungkin saja..

Bagaimana pun ia harus waspada..

beberapa menit kemudian Rose pun kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan yang di atasnya terdapat makanan kecil dan juga air dingin.

"Apa yang kau pakai di leher mu? kalung salib? ah.. dan bawang putih yang kau genggam.."

Tebaknya yang kembali membuat Rose perlahan bergerak mundur.

"Bodoh ! cerita anak TK seperti itu saja kau percayai"  tukasnya yang kemudian meneguk habis isi gelas bening tersebut.

"Kak.. maksud ku.."

"psssst! panggil aku Megan, Nona Megan!."

Rose mengagguk paham. ia pun kembali menarik nafas panjang. Jantungnya terus berdegup kencang. otaknya mulai berpikir kalimat apa yang akan ia ucapkan selanjutnya.

"Sejujurnya aku senang jika seseorang berkunjung disini hanya saja, tolong percaya pada ku. Akuh-- akuh-- sebenarnya .."

BRAAAAKK

mendadak Megan membanting gelas itu di atas meja tersebut. Matanya menatap tajam ke arah Rose. Lantas ia pun bangkit diri.

"Baik aku pergi. Tapi ingat ini baik-baik Rose. Jauhi kakak ku, dan jangan pernah kau ungkit-ungkit soal Vampire, Paham!" Ancam Megan yang hanya mendapat kedipan shock dari Rose.

Tanpa membuang waktu lama lagi. Megan pun melangkah pergi dari apartemen tersebut. Meninggalkan Rose yang kini hanya bisa bersandar lemas ke dinding bangunan rumahnya. Rose tidak pernah menyangka bahwa ia akan mengalami hal-hal sulit seperti ini? Entah hal sulit apa lagi yang sedang menantinya nanti.

=============================================================================

Author POV's

Instagram Update

Irona_ranie

Irona_Ranie 

#MeTime membawa berkah. Ketemu sama si ganteng tadi, tinggal minta restu macan hahahahaha

view all 1550 comments

Sseulgittea Panas euyyy panasss

Jenniekim  Wiih gaspol cuuuy

Lisasay  jasa free tag!  Hei Cassanova_Chu kamu masa di bilang macan nih. Blacklist aja dia!

Irona_Ranie hey shut your mouth! Macan itu Mama Cantik tau. Rachel kitakan cantik

ya kan kakak pacar Cassanova_Chu

Rachel kini mengegeleng kepalanya. Bibirnya tak henti-hentinya menyunggingkan senyuman. Membuat seseorang yang sedang mengemudi mobil tersebut meliriknya penasaran.

"Ada apa?" tanya orang itu.

"Lihat kak! Ron sekarang mulai akrab dengan teman-teman ku. Dia bahkan tersenyum ahh harusnya dia begini setiap hari" tutur Rachel yang mulai mengetik pada layar smartphonenya.

Orang tersebut hanya tersenyum. Tangannya mulai mengelus halus punggun pemilik rambut panjang kecoklatan itu.

"Kau tahu Ron tidak boleh sampai tahu tentang ini.." tutur pria itu pelan

Rachel menatap kembali pria itu. Iyah, dia pun tak ingin Ron ikut campur dalam masalah ini.

"Akan ku pastikan ! Aku berjanji!" janjinya pada pria itu.

"kalau kau kesulitan hubungi aku ya Rachel" tutur pria itu yang di balas anggukan mantap dari wanita tersebut.

Setelah mobil terparkir rapi di dalam basement. Lantas Rachel pun melangkah cepat memasuki gedung. Ia ingin cepat-cepat menyelesaikan ini. Tapi di sisi lain ini jelas hal sulit baginya. Ini jelas bukan gayanya.

Triiiiing

lift pun terbuka, ia pun segera masuk dan menekan angka 20. Kakinya terus bergerak resah. Apa yang akan di ucapkan Rachel sesampainya disana nanti.

Menyapa? seperti hallo.. apa kabar gitu?

tidak.. tidak..

Rachel sulit berdamai dengan orang itu. 

dan

TRIIIIIIIIING

Akhirnya Rachel pun sampai di tempat tujuannya. 10 meter di depannya terlihat sebuah pintu berwarna coklat dengan nomor 1410. Awalnya Rachel hendak berbalik dan masuk kembali kedalam lift. tapi dia teringat seseorang. iyah seseorang yang mungkin akan kecewa jika tahu betapa pengecutnya seorang Rachel Oliver.

Rachel pun dengan setengah berlari menghampiri kamar tersebut. 

"Apa aku harus menekannya sekarang?" gumamnya pelan.

Namun belum sempat menekan tiba-tiba pintu terbuka.

"Oh... Kak Rachel?" tanya seseorang dengan nada bingung.

" Oh.. Rose... "

"Hai Roseline!"

======================================================================================

Ron POV's

Sepanjang jalan aku terus berfikir ini dan itu. Lalu bagaimana dan mengapa. Aku selalu penasaran bagaimana mungkin ibu Rose adalah dalang dari kematian ibu.

Akhir akhir ini aku mulai menyibukan diri dengan menyelidiki masalah itu. Aku merasa banyak hal yang belum ku ketahui walaupun faktanya aku juga saksi hidup dalam tragedi itu. 

Insting ku mengatakan bahwa ada yang tidak beres. Kau tahu seperti susunan puzzle yang tidak lengkap. Begitulah aku saat ini.

Sumber informasi diam diam mulai ku kerahkan. Mulai dari mengerahkan beberapa pelayan rumah sampai mendekati teman teman kakak ku. 

Tak banyak memang yang kudapatkan, bahkan aku sempat putus asa awalnya tapi melihat Rose. Entahlah rasanya seperti ada sesuatu yang harus di perjuangkan.

Ku baringkan tubuhku pada sofa. Kantuk mulai menguasai diri ku. Perlahan mata ku mulai merapat.

Hingga..

TOK! TOK! TOK!

"Permisi tuan.." suara nyaring wanita terdengar dari balik pintu kamar ku.

"Tuan Ron, bolehkah saya masuk ke dalam?" Tanya wanita itu dengan sopan.

"Ya! Masuklah" kata ku memberi ijin. Lantas aku pun segera mengubah posisi menjadi berdiri. Menunggu seseorang yang kini muncul dengan pakaian khas pelayan.

"Tuan, saya mendapatkan informasi terbaru" tuturnya agak berbisik.

"Ayo ikut dengan ku" ajak ku yang berjalan ke arah rak buku dan menekan tombol tersembunyi di sampingnya.

kami pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan langsung menaiki anak tangga. Yah, kamar ini memang sengaja ku rancang khusus agar memiliki ruang pribadi.

Tak butuh banyak waktu akhirnya kami pun sampai pada sebuah ruangan berukuran 15x20 meter. Aku mulai mendudukan diri pada sebuah sofa berwarna abu sedangkan wanita itu kini berdiri tegap di depan sebuah papan tulis transparan yang berada di depan ku.

"Tuan sepertinya kecurigaan anda tepat sekali. Seminggu terakhir ini saya mengikuti segala gerak geriknya. Dan ia selalu menemui orang yang sama. Seseorang dengan mobil berwarna hitam." tutur wanita itu.

Otak ku kembali berputar. Menebak kemana arah masalah ini sebenarnya. Satu-satunya cara adalah membuat orang itu mengaku.

Sebenarnya, siapa sosok yang ditemuinya  dalam mobil hitam itu?

"Tapi ada hal yang lebih penting dari itu.."

entah mengapa rasanya aku menangkap sinyal buruk untuk bagian ini.

"Mereka menyebut nama gadis itu berulang kali. Sayangnya saya ketahuan jadi saya langsung melarikan diri saat itu"

kepala ku mulai berdenyut keras. Apa yang sebenarnya mereka rencanakan?

"Baik, lanjutkan terus pengintaian mu. Jika ada perkembangan segera hubungi aku.." kata ku yang lantas mendapat rundukan hormat darinya.

setelah pamit ia pun pergi meninggalkan ruangan ini.

Sekarang giliranku untuk menyusun kepingan puzzle tersebut.

Topeng --> Private party --> undangan pink,hitam, dan biru --> pesan suara berat misterius --> kematian ibu ku --> menghilangnya ibu Rose --> orang itu --> mobil misterius.

tunggu..

MUNGKINKAH!!

===========================================================================

Rose POV's

Mata ku terus mengarah pada sebuah surat pemberian kak Rachel. surat yang cantik berwarna merah muda.

uh..

untung aku membuka pintu tepat pada waktunya. Sejujurnya aku tak menyangka kak Rachel akan mengunjungi ku. Mungkin tak tepat rasanya untuk  di sebut sebagai berkunjung karena kakak ku bahkan tak masuk kedalam ataupun sekedar mengobrol.

"Bisa kah kau menghadirinya.." tuturnya yang saat itu terlihat gelisah.  Tangannya memberikan sebuah undangan dan paper bag cantik kepada ku.

"Kak Rachel ini apa?"

"Tidak tahukah  kau betapa sulitnya aku melakukan ini semua. Pokoknya datang sajalah !"

"Apa ini?! pesta ulang tahun? Kakak mengundang ku?!"

"Berjanjilah bahwa kau akan datang, dan satu hal lagi usahakan untuk tidak telat ya!"  Tutup kak Rachel  yang langsung berbalik dan berjalan cepat meninggalkan ku.

              Saat itu aku berfikir apakah kak Rachel sudah berubah?

              aku hanya bisa tersenyum seperti orang bodoh saat itu, pasalnya kak Rachel seperti malu untuk mengatakannya. Ini adalah surat undangan untuk perayaan ulang tahun Kak Rachel. tapi rasanya ia seperti mengundang seorang pria yang ia tksir sejak lama hahahaha.

Baiklah. Nanti sore aku akan membelikan sebuah hadiah untuknya.

Hanya saja...



Kira-kira hadiah  yang cocok apa ya?

Ku rasa aku harus menelpon seseorang. Seseorang yang sangat mengenalnya. Dan sekarang aku tahu harus menghubungi siapa.

==============================================================================

Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing!

Dering telpon berbunyi keras saat itu. membuat salah seorang dari penghuninya dengan malas mengangkat gagang telpon tersebut.

"Halo.." ucap orang tersebut.

"Oh.. Kak Ron? Ada Kak Rain?" tanya suara di ujung sambuan telpon.

"Dia tidak ada sekarang. Seminggu yang lalu ia melakukan perjalanan bisnis." tutur pria itu tenang dengan khas coolnya.

"Ah, sayang sekali. Oh iyah kak! aku boleh tanya padamu. Ini soal kak Rachel"

Kening Ron pun berkerut kemudian dengan tenang ia berkata.

"Baik tapi cepat ya, aku sibuk!"

helaan nafas terdegar jelas dari ujung telpon.

"Kak Rachel mengundang ku ke pesta ulang tahunnya. Kira kira hadiah apa yang cocok untuknya?"

"Tunggu, pesta ulang tahun kak Rachel kata mu?!"

"Iyah! Dia kesini dan memberi ku undangan juga gaun merah muda yang cantik"

"Kekeke konyol.." sindir Ron sinis

"Aku serius! hobi mu merendahkan orang itu tidak pernah hilang ya!"

sontak Ron terdiam. Aneh pikirnya, bukankah Rachel membenci Rose. Lalu untuk apa Rachel mengundang Rose?   

terlebih Rachel kan berpikir bahwa kematian ibu adalah penyebabnya..

tunggu.. ? Mungkinkah?

"Rose jangan kemana-mana. tetap disana!"

"Kenapa? aku harus pergi sekarang. Kak Rachel menunggu ku"

"KU BILANG JANGAN! YA JANGAN!" tutup Ron kasar. dengan cepat ia melesat pergi meraih kunci mobilnya.

====================================================================

to be continue..

yok di klik bintangnya, terus di comment dibawah

Mana lebih cocok!

ROSE sama Ron atauROSE sama LUCAS

di isi kuy biar semangat. makasih untuk semua yang udah nunggu cerita

*CLUE episode selanjutnya!

tangan yang menggenggam hayooo

 

Continue Reading

You'll Also Like

102K 17.5K 26
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
496K 49.6K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
295K 30.3K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
106K 10.3K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...