Every New Step to Make a New...

By Yoaanii

1M 64K 536

"cuma kamu yang bisa bantu papa" "aku?" "menikah lah dengan nya" kembali ke negara asalnya setelah melewati... More

Back To Jakarta
1 problem CLEAR
new problem is waiting
first step
like a doll
being a bride
new life
foto keluarga
penderitaan baru
luka hati
first dating
membuka hati
Kejutan
Aku rasa.... Aku
honeymoon
hanya masa laluku
perdebatan batin
masa lalunya
kekecewaan
stay or ......
pertahanan yang lemah
kesempatan kedua?
Kebahagian Anasztazia
Guam Island
new members
GIVE AWAY

ending of this story

55.6K 2.4K 47
By Yoaanii

Sudah 5 bulan usia anak kembarku. Nathanael Wielo Wihaja dan Natasha Wielo Wihaja. Aku menjadi wanita terbahagia selama aku memeliki 3 malaikatku.

Bima sering sekali pulang kerumah semenjak anak-anak nya mulai mengalami perkembangan, jika makan siang ia selalu menyempatkan pulang ke rumah. Bahkan sekarang ia tidak menerima rapat di luar jam kantor.

Sekarang mami pun ikut tinggal di Jakarta karna sudah memiliki cucu yang sangat luar biasa. Si kembar sangat gembul dan mengemaskan tidak heran rumah ku sering sekali ramai. Papa dan mama bahkan Anne dan Arsherie sering berkunjung. Tidak ingin melewatkan moment bersama si Kembar.

Aku sendiri bahagia dengan hidupku sekarang, bukan berarti aku dan Bima tidak pernah bertengkar. Bahkan semenjak memiliki anak pertengkaran kecil selalu terjadi. Perbedaan pendapat selalu saja mewarnai hidup kami sekarang.

Mulai dari pakai baby sitter atau tidak, dokter anak, baju bahkan dekorasi kamar yang selalu berubah, gaya rambut anak, dan lainnya.

Aku sempat ingin kembali bekerja, tapi Bima tidak mengijinkan sampai aku mendiami nya seminggu. Akhirnya ia lelah dan membiarkan aku bekerja, bukan di kantor. Bekerja sebagai sekretaris keuangannya dan membantu ia menghitung semua keuangan yang masuk secara pribadi.

Jadi sekarang aku tau bahwa kekayaan suamiku itu sangat banyak. Ia memang pekerja keras yang tidak pernah putus asa. Sekarang juga Bima lebih sering meminta pendapatku untuk kantornya. Aku lebih merasa di butuhkan sekarang karna apapun yang Bima akan lakukan pasti meminta pendapatku.

Aku mencoba menjadi istri yang selalu ada untuk suaminya di saat susah maupun senang. Mungkin aku tidak bisa menemani Bima merintih karir nya dari bawah, tapi aku mencoba menjadi istri yang selalu mendukung apapun yang ia lakukan, dan menegur ketika ia berada di posisi yang salah.

Menjadi ibu dan istri yang baik adalah tugas utamaku. Karna mereka adalah harta yang terbesar dan termahal untukku.

"Nasz, gimana kalau kita punya baby lagi? kayanya si kembar butuh dedek deh"

aku melihat ke arah Bima "kamu ga kasian sama aku kesakitan pas lahiran?"

"Kasian, tapi lebih kasian kembar kan? mereka butuh adik"

"Jangan centil!"

Aku sudah mulai mengenal Bima dengan baik begitupun sebaliknya. Terkadang kami akan mengalami fase pacaran, ya saling mengenal. Tidak sedikit masalah yang datang karna kami baru memulai perkenalan. Tapi aku rasa kami melawatkan fase ini dengan baik.

Awalnya aku memang ragu dengan pernikahan ini, karna aku tidak mengenalnya tapi seiring berjalannya waktu dan semakin mengenal Bima aku menjadi yakin ia adalah pasangan sempurnaku. Aku harap akulah tulang rusuknya dan aku sudah melengkapinya.

***

"Nasz, honeymoon yuk?"

Aku melirik sinis ke arah Bima. "trus si kembar gimana?"

"Ajak, jadi kita rame-rame sama mami papa mama. kan lumayan kalo kita berduaan bisa bantuin si kembar."

"Emang mau kemana?"

"Kemana ya enaknya?"

"Yeh, kirain mah udah tau makanya ajak."

"Ya bantu mikir dong. Ke Hongkong? Jepang?"

"Ke bali aja yuk? Aku belum keliling bali sama sekali. Pas ke sana cuma di panti asuhan aja"

"Serius ga keliling waktu disana?" Aku mengangguk. Aku memang tidak berkeliling ke Bali karna aku memfokuskan untuk kabur waktu itu. Padahal pulau Dewata itu sering di puja-puja oleh turis-turis.

"Yauda yuk. Aku coba cari tiket ya?"

***
Setelah sekian minggu Bima mencari tiket dan menginapan serta kesibukan yang tidak terlalu padat, sampailah kami sekeluarga di pulau Dewata ini. Pulau yang sangat di kagumi oleh kaum adam maupun hawa. Pantai, pasir, kuliner, dan budaya yang di berikan di pulau ini sangat menarik.

Setelah menempuh penerbangan 1 jam 30 menit, akhirnya kami mendarat dengan sempurna. Awalnya aku sedikit khawatir dengan si kembar bakal rewel di pesawat. Tapi ternyata dugaan ku salah. Mereka sangat menikmati, meskipun ketika ingin take off dam landing sempat menangis, mungkin karna telinga mereka berdengung akupun tidak mengerti.

Aku dan Bima mengambil koper-koper kami. Arsherie tidak bisa bergabung karna jadwal kuliahnya. Sedangkan Anne, ia tidak akan melewatkan liburan ini bahkan pacarnya pun di bawa.

Mama dan papa juga terlihat sangat senang bisa berlibur bersama. Sedangkan mami, tidak usah di tanya. Ia sangat bersemangat bahkan ia sudah membeli baju kembaran dengan si kembar. Ia juga memesan baju sekeluarga dengan motif yang sama. Sangat-sangat bersemangat mertuaku yang ini.

Bima dan aku sudah memasuki villa yang kami sewa. Kami menyewa villa agar lebih besar dan nyaman. Di villa ini terdapat private pool dan berbagai macam fasilitas. Apa lagi dengan di janjikan pemandangan pantai. Bima tanpa pikir panjang langsung membooking Villa ini.

Sesampainya di depan villa, memang semua yang di janjikan ada disini. Suasana villa yang bersih dan asri pun memberikan suasana pedesaan, sangat jauh dengan polusi yang selalu kami dapatkan di Jakarta. Terkadang memang jalan-jalan keluar kota dan mencari suasana asri dan bersih itu sangat perlu. Selain untuk membuat kepala jernih, paru-paru pun sedikit mendapatkan udara yang bersih.

"Gimana kamu suka?" ucap Bima ketika kami sudah sampai di kamar.

"Suka banget, kayanya ga keluar villa juga betah deh"

"Yauda, kita di villa aja. Biarin mereka jalan-jalan sekalian kan bisa program baby lagi."

"Jangan ngaco!"

Mami bersih kekeh kalau si kembar tidur dengannya. Begitu juga papa dan mama. Sedangkan aku dan Bima sangat senang. Karna kami bisa memiliki quality time. Eits, bukan berarti kami adalah orang tua yang butuk. kami hanya memberikan kakek nenek mereka menjalin hubungan erat. toh si kembar memang tidak pernah rewel jika tidur. Apa lagi tidur dengan oma dan eyang nya.

***
Saat ini Bima mengajakku makan di sebuah restaurant yang tidak jauh dari villa. Tanpa mengajak yang lain, awalnya aku sedikit bingung tapi ia bilang bahwa semua akan baik-baik saja.

Sesampainya di restaurant, ternyata ia sudah menyiapkan dinner ala-ala yang romantis. Aku sebenarnya sudah curiga ia menyiapkan ini.

"Duduk, gimana kamu suka?"

aku mengangguk. "Kamu selalu tanya ke aku, aku suka apa ga semua yang kamu kasih ke aku. Kenapa?"

"Kepuasan aku aja. Denger dari mulut kamu kalau kamu suka dengan apa yang aku buat."

Aku tersenyum. Kami menikmati makan malam ini. Dengan hembusan angin, suara air pantai, bunyi suara binatang malam, bintang yang bertaburan di sisi laut, musik yang menemani makan malam. Bima sering sekali melontarkan lelucon yang menghidupka  suasana.

Ia menggenggam tanganku sesudah makan dan mengajakku berjalan di bibir pantai. Awalnya ia menggenggam tanganku erat tapi seiring hembusan angin semakin kencang ia merangkulku ke dalam pelukkannya.

Menikmati malam seperti ini sangat jarang kami lewatkan, jadi aku sangat memanfaatkan waktu dengannya.

"Enak yah pacaran setelah nikah" ucapnya memecah konsentrasiku ketika sedang menikmati suara angin, air dan suara jangkrik.

Aku mengangguk. "Jadi legal apa pun yang mau kita lakuin." Aku melihatnya bingung. Apa yang sebenarnya yang ingin si Bima ucapkan.

"Nasz."

Aku melihat ke arahnya, air muka yang ia tampilkan sangat serius. "Aku mau ngomong"

"Kita kan lagi ngomong?"

"Ngomong serius, jangan potong ucapanku ya?" Lagi lagi aku mengangguk.

"Aku mau minta maaf sama perlakuan aku ke kamu yang waktu itu. aku tau kamu udah maafin aku. Tapi, aku mau nebus semua kesalahan aku dengan sisa hidup aku sama kamu. Aku cinta kamu. I really mean it nasz. Kamu adalah wanita satu-satunya yang aku mau dan kamu ibu dari anak-anak aku sekarang. Kamu kebahagian aku, kamu hidup aku. Aku ga bisa janji ga buat kamu sedih, tapi aku selalu usaha bikin kamu ga nangis, ga bikin kamu sedih dan kecewa. Bantu aku lakuin itu. Aku sangat bersyukur kalau kamu yang jadi istri aku. Dengan keterbatasan aku, aku mau kamu bimbing aku jadi suami idaman kamu. Dengan keterbatasan aku juga aku mau buat kamu bahagia. Aku juga mau anak-anak bangga sama aku papanya. Kamu pondasi aku sekarang, kamu tau di balik semua kesuksesaan aku, tanpa kamu aku ga ada apa-apa nya. Jangan pernah tinggalin aku lagi ya?"

Air mataku turun dengan sendirinya. Bukan air mata sedih tapi air mata terharu. Ternyata di mata Bima aku adalah segalanya.

Aku memeluknya erat, aku mengangguk dan mencium bibirnya halus.

"We do it together for our little family. We are your personal cheerleaders dan kita bakal dukung kamu dengan semua keadaan. Cukup jadi Bima untuk anak-anak dan Bima untuk suami aku. Kamu ga usah berusaha menjadi orang lain buat kita bahagia karna kebahagian kita ya dengan apa adanya Bimaku ini. Kamu Bima aku, dengan menjadi Bima sebenarnya adalah kebahagian aku. Aku percaya sama kamu dan aku mau berubah buat kamu menjadi yang lebih baik lagi. Tuntun aku untuk jadi istri dan ibu yang baik. Aku cinta kamu Bim"

Kami berpelukan di bawah sinar bulan dan bintang, hembusan angin dan air pantai.

Aku tau masalah tidak selesai sampai disini, tapi aku memutuskan untuk menjadi yang lebih baik untuk keluarga kecilku. Supaya aku bisa lebih kuat dalam menghadapi masalah.

Kebahagian yang aku miliki sudah cukup. Aku tidak akan meminta lebih dari ini, dengan adanya Bima, anak-anak dan yang lain sudah cukup.

Semua langkah yang aku ambil dari awal, membawaku pada jalan yang baru untuk perjalanan hidupku dan aku bahagia karna keputusanku bukan keputusan yang salah.

tamat

Continue Reading

You'll Also Like

364K 23.7K 38
#6 in Romance Tak ada yang tahu di usia yang baru menginjak 21 tahun, Tisha pernah menikah. Perpisahan menyedihkan dengan suaminya yang terpaut enam...
137K 9K 43
-- CAN I BE HIM? -- Cantik, karir lancar, hidup dalam keluarga yang berkecukupan, modis, dan pintar, itulah gambaran sosok Ayudia Septha Ivanka. Gadi...
9.5K 1.8K 25
κ’° ongoing - a regulus black x readers κ’± κ’° book written in bahasa indonesia κ’± enchanted /inˈCHantid/ filled with delight; charmed. "It was enchanti...
683K 48.1K 45
Nayyara menerima pinangan Rayyan sebagai jalan keluar "kabur" dari rumah orangtuanya dengan cara yang baik. Padahal dia tahu, lelaki yang selalu dian...