(8 Tahun kemudian)
BUGH..! BUGH..! BUGH..!
“Kim Nana..ireona..!”
BUGH..! BUGH..! BUGH..!
“Bangun atau Mommy takkan memberimu uang jajan..!!”
Srek..!
“Ne..aku sudah bangun Kookie Mommy-ku yg paling cantik” Ucap Nana masih setengah sadar.
Semalam ia keasyikan bermain game bersama para Daddynya hingga larut malam, melupakan fakta bahwa besok dirinya sekolah.
Diluar Kim Jungkook hanya terkekeh pelan, “Bagus..sekarang mandi dan bersiaplah..kau tak ingin terlambat dihari pertama belajarkan sayang ?”
“Arraso Mom~~” Jawabnya lemas kemudian berjalan menuju kamar mandinya.
Ngomong-ngomong, Jungkook sudah resmi menjadi istri Taehyung sekitar 7 tahun lalu. Begitupun dengan pasangan lainnya yg juga sudah menikah, kecuali Hoseok yg masih betah menjomblo diusianya yg sudah kepala 3.
Meski masing-masing sudah menikah, namun mereka tetap memutuskan tinggal bersama. Semua demi Nana..puteri mereka satu-satunya. Mereka tak ingin bertengkar hanya untuk memperebutkan hak asuh Nana.
Hanya saja Namjoon menambah beberapa fasilitas tambahan seperti peredam suara dimasing-masing kamar mereka, kecuali kamar Nana. Oh ayolah..mereka hanya tak ingin mengotori kepolosan Nana dengan desahan laknat uke mereka.
Tidak butuh waktu lama, Nana sudah terlihat manis dengan seragam SMA barunya. Ia tersenyum melihat penampilannya dicermin.
“Kim Nana fighting..!” Ucapnya pada diri sendiri.
Kemudian ia berjalan keluar menuju ruang makan dan mendapati Daddy beserta kedua Mommy-nya yg seperti tengah bercanda.
“Morning Dad..” Sapanya sambil berjalan mendekati Namjoon yg sedang membaca koran lalu mencium pipinya.
“Morning juga sayang..wah..seragam itu cocok untukmu” Puji Namjoon dengan mengelus rambut puteri manisnya itu.
“Aaahh~~~Daddy...rambutku jadi berantakan iihh..” Sungut Nana kesal.
Namjoon hanya terkekeh pelan, “Omo..mianhe princess” Ucap Namjoon.
“Sudah..sudah..Daddy-mu hanya bercanda sayang” Kata Jin yg baru saja meletakkan mangkuk berisi nasi goreng diatas meja.
Kemudian menatap wajah manis Nana lalu merapikan rambutnya kembali.
“Hehehe..gumowo Mommy..” Nana tersenyum lalu mengecup pipi Seokjin.
“Eoh..lalu bagaimana dengan Mommy-mu yg ini ? dimana jatah Kiss-ku ?” Rajuk Jungkook.
Nana tertawa geli dan mendekati Jungkook yg sudah duduk dikursinya, mencium pipi gembil kemerahan itu dengan gemas.
“Mommy makin cantik deh..”
Jungkook tersipu, “Duh..sudah pandai merayu eh..”
“Oh iya sayang..bisa bantu Mommy membangunkan Mommy dan Daddy-mu yg lainnya ?”
Nana mengangguk pelan lalu berlari menaiki tangga menuju lantai dua.
“Jangan lari-lari sayang..” Teriak Namjoon.
Jungkook dan Seokjin hanya tertawa saja.
“Hah...Nana sudah besar ya hyung...padahal dulu dia terlihat mungil sekali saat kau membawanya kemari” Ujar Jungkook sendu.
Seokjin tersenyum tipis sambil meminum tehnya, “Kau benar..tak lama lagi kita akan berpisah dengannya..aku tak mau”
“Ckk..siapa yg berani mengambil princess kita ? Akan kukuliti dia..” Ucap Namjoon tajam.
“Hyung..padahal dulu kau yg menolaknya..”Cibir Jungkook.
“Karena dulu aku tak suka anak kecil sebelum malaikat kecil itu datang ditengah-tengah kita.”
“Kau benar Namjoon-ah. Tapi kita tak bisa selamanya terus menjaganya, suatu saat dia pasti akan menikah dan memiliki keluarga sendiri”
“Aku tahu sayang..karena itu, aku akan memastikan dia mendapatkan seorang pria yg layak yg bisa menjaganya melebihi kita. Dan kalau sampai pria itu menyakitinya, aku sendiri yg akan membunuhnya” Final Namjoon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Sementara itu)
Nana sudah berdiri didepan kamar Hoseok, hendak mengetuknya namun pintunya sudah terbuka duluan dari dalam.
“Eoh..Daddy..Nana baru saja ingin membangunkanmu Dad..”
Hoseok yg sudah rapi itu tersenyum lebar lalu memeluk tubuh mungil Nana, mencium puncak kepala gadis itu sayang.
“Daddy-mu ini selalu bangun pagi sayang...tapi makasih ya sweety..”
Nana terkekeh pelan lalu mengecup pipi Hoseok kilat, “Kalau begitu Nana akan membangunkan yg lainnya dulu Daddy..”
“Okey sayang..Daddy keruang makan dulu” Ucap Hoseok lalu beranjak turun kebawah.
Nana kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar disebelah kamarnya.
Ngomong-ngomong, kamar Nana itu terletak ditengah-tengah para orang tuanya. Ingatkan dengan jumlah kamar mereka yg ada 12 ?
10 dilantai atas sedangkan 2 dibawah sebagai kamar tamu.
Membukanya perlahan dan terkikik saat melihat Yoongi dan Jimin masih bergelung didalam selimut. Ia mendekat perlahan lalu sedikit menyentuh pipi Mommy dan Daddy-nya itu.
“Mommy..Daddy..ayo bangun..”
Hening.
“Mom..Dad..wake up..!”
Hening.
“Mommy..Daddy..I’m Serious..wake up jebal..!”
Hening.
Nana menggembungkan pipinya jengkel. Kenapa kedua orang tuanya yg ini sulit sekali dibangunkan?
Gadis itu hampir saja menyerah jika saja ide jahil tak terlintas diotaknya. Well, bergaul dengan Taetae Daddynya yg jahil itu sedari kecil ternyata ada gunanya juga.
Jadi, dengan semangat..ia melompat ditengah-tengah Yoongi dan Jimin. Membuat kedua orang itu mengerang karena terganggu. Bersyukurlah karena Nana memilik tubuh yg mungil, jadi lompatan dasyatnya itu tak membunuh Yoongi serta Jimin.
“Ugh..Baby girl..apa yg kau lakukan ?” Tanya Jimin dengan suara serak khas bangun tidur.
“Astaga..sayang..kau mau membunuh Mommy huh ?” Keluh Yoongi.
Nana yg berada ditengah-tengah mereka terkekeh pelan, “Mian..habisnya mommy dan Daddy tidak mau bangun sih”
“Dasar nakal” Ucap Jimin yg langsung menarik tubuh Nana dan memeluknya bak bantal guling.
“Omo..!! Kyaaaaa..Daddy..! Seragam Nana kusut iihh...” Berontaknya namun apa daya..lengan kekar Jimin malah semakin memeluknya erat.
“Mommy..help me~~~” Pintanya pada sang Mommy yg ternyata sudah bangkit dari ranjang dan sedang melakukan sedikit pemanasan.
“Shireo”
“Huweeeeee...Mommy jahaaat...”
Tak.!
“Auch..Mommy..itu sakit..!” Rengek Nana saat keningnya disentil oleh Yoongi.
“Berhentilah bersikap seperti bayi sayang, kau itu sudah 15 tahun”
“Kalau begitu bantu Nana Mommy...”
Yoongi menghela nafas panjang lalu melirik Jimin__suaminya__yg sepertinya kembali tidur sambil memeluk puteri mereka.
“Jim..lepaskan dia..dan bangun sekarang juga”
“Ugh..sedikit lagi hyungie”
“Sekarang Park Jimin” Tegas Yoongi.
Dalam sedetik Jimin langsung melepas pelukannya dan sudah bangkit dari ranjang. Lebih baik menghindari beruang betina yg mengamuk dipagi hari.
Nana terkekeh geli, sang Daddy memang sangat takut dengan Mommynya yg jutek namun perhatian ini.
“Wow..Dad..aku baru tahu kalau Daddy memiliki tubuh yg seksi” Ucap Nana saat melihat tubuh Jimin yg topless dan hanya memakai celana pendeknya saja.
“Heol..jadi selama ini kau tak tahu kalau Daddy-mu ini seksi begitu ?”
“Anya..Daddy terlalu pendek sih..hahahahaha”
Jimin syok.
Dan Yoongi sudah tertawa geli.
“Wah..gadis ini benar-benar...” Sebelum Jimin sadari Nana sudah berlari keluar kamarnya sambil tertawa terpingkal-pingkal. Menggoda Jimin memang kesenangan tersendiri bagi Nana.
Nah, kini tinggal Daddy-nya yg terakhir.
Nana memasuki kamar disebelah kamar Jimin dan Yoongi, membukanya pelan dan mendapati surai merah yg bersembunyi didalam selimut.
“Daddy..Taetae Daddy..ayo bangun..” Ucapnya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Taehyung. Taehyung yg terganggu tidurnya mengerang pelan.
“Sebentar lagi baby”
“Ayolah Daddy..Nanti Kookie Mommy marah dan Nana terlambat kesekolah”
“Katakan saja Daddy sudah bangun hm ?”
“Aishh..geotjimal. Daddy pasti akan tidur lagi nanti..Daddy~~~”
Ok, Taehyung menyerah..kenapa princess manisnya ini sangat keras kepala ? Mirip Yoongi saja.
Jadi dengan malas Taehyung menurunkan selimutnya masih dengan mata terpejam. Berusaha mengumpulkan nyawanya yg masih melayang dimana-mana.
“Duh..apa Daddy masih mimpi ? Kenapa ada bidadari disini sih ?” Goda Taehyung sambil tersenyum.
Wajah putih Nana memerah seketika, “Aishh...Daddy..!!”
“Kkkkk~~~Arasso baby...berikan morning kiss Daddy”
Nana tersenyum lalu mengecup kedua pipi Taehyung dengan kilat.
“Thank you princess...nah, sekarang tunggu Daddy dibawah..okey ?”
“Ayeaye captain..!” Seru Nana semangat kemudian berlari kecil keluar kamar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Diruang makan)
Semua orang sudah berkumpul dan sedang menikmati sarapan mereka dengan nikmat, sesekali terdengar candaan dan godaan yg dilontarkan untuk puteri manis mereka satu-satunya.
“Nah..sudah siap kesekolah sayang ?” Tanya Jin.
Nana mengangguk namun sedetik kemudian wajahnya murung, membuat para orang tuanya heran.
“Kenapa sayang ?” Tanya Jungkook lembut.
“Bagaimana jika mereka membenci Nana lagi ?”
Satu pertanyaan itu cukup membuat hati mereka mencelos. Nana memang pernah mendapatkan perlakuan buruk dulu saat ia SMP, hingga ia harus beberapa kali pindah sekolah.
Hanya saja, mereka tak pernah tahu apa masalahnya. Setiap kali bertanya, gadis mungil mereka hanya menggeleng saja. Namun mereka yakin, bukan Nana yg memulai semua pertengkaran itu.
Nana itu gadis yg baik dan ceria.
Setidaknya..itulah yg mereka yakini.
“Aigoo..tidak akan. Percaya sama kami oke ?” Bujuk Hoseok lembut.
“Kami akan menjagamu sayang” Jungkook berkata lagi.
“Kali ini..jika ada yg mengganggumu kau harus memberitahukan pada kami, kau mengerti sayang ?” Ucap Yoongi.
“Mommy-mu benar sayang..jangan takut..karena kau begitu berharga untuk kami. Kami akan sedih jika princess manis kami terluka” Jimin membuka suara.
“See ? Everything’s gonna be okay my little sweety” Namjoon berucap pelan sambil tersenyum.
“Dengar sayang..apapun yg mereka katakan jangan dengarkan..kau tetap berharga bagi kami. Hidup ini memang seperti ini..tidak semua orang menyukai kita. Ada yg membenci kita hingga berusaha menjatuhkan kita. Namun disitulah letak keistimewaannya..semakin kita dijatuhkan, maka kita semakin kuat” Jelas Seokjin.
Nana terdiam.
Dadanya menghangat mendengar kalimat-kalimat penguat yg selalu membuatnya dapat bertahan selama ini.
Entah kenapa, selalu saja ada orang yg membencinya. Menghina dirinya beserta ketujuh orang tuanya ini. Hal itulah yg terkadang membuat Nana kalap dan menghajar mereka, hingga dia lah yg harus mendapatkan hukuman.
Nana benci jika ada yg menghina keluarganya.
Memangnya kenapa kalau mereka semua lelaki ?
Memangnya kenapa kalau mereka mencintai sesama jenisnya ?
Memang kenapa kalau mereka tidak seperti kebanyakan orang tua diluar sana ?
Karena bagi Nana..bagaimanapun orang tuanya..Nana tidak perduli. Gadis itu begitu menyayangi ke-7 lelaki dirumah itu yg sudah rela membesarkannya dan berperan sebagai pengganti orang tua kandungnya.
Nana sudah tau semuanya, perihal orang tuanya yg meninggal karena kecelakaan ataupun tentang cinta sesama jenis mereka dan tidak ada yg menjijikan tentang hal itu.
Malah mereka terlihat begitu manis terhadap pasangannya masing-masing.
Karena itu jugalah, Nana selalu memendam semuanya sendirian. Membiarkan hati kecilnya yg terluka dibandingkan melihat ke-7 pria dihadapannya ini bersedih.
Dia memang baru kelas 1 SMA, tapi Nana sudah bisa memahami segalanya. Dia hanya berpura-pura ceria dan tegar didepan keluarganya agar mereka tidak cemas. Nana begitu menyayangi mereka hingga ia rela mengorbankan apapun.
Namun dibalik semua senyumannya..sejujurnya hati gadis mungil itu sudah hampir hancur.
“Terimakasih Mommy..Daddy..aku sayang kalian semua..” Lirihnya sambil tersenyum lebar.
Dan saat itu, Nana membelalak saat merasakan tubuhnya dipeluk erat.
“Jangan tersenyum jika ingin menangis sayang..jangan pendam semuanya sendirian. Ada kami disini yg selalu mendukungmu” Ucap Taehyung pelan, membuat gadis itu menangis detik itu juga.
Taehyung selalu bisa memahami isi hatinya.
Tbc
Vreyalene^^
Annyeong...
ada yg nunggu nih ff ?
Oh iya..ff ini gk bakal vreya bikin panjang ya..paling cuma 5 atau 6 chap saja..
karna hanya berisi beberapa konflik aja kok..
Tp liay aja nnti deh..vreya orgnya plin plan juga sih.. 😂😂
Btw maafkan daku soal keleletan updatetan ff yg lain..vreya kehabisan stok ide..
help meehh...😭😭😭😭
Okelah..
Vomment jangan lupa 😘😘