“Jangan main dengannya..dia tidak punya ibu”
“Benarkah ?”
“Ne..Eomma-ku bilang..anak yg tidak jelas orang tuanya. Dia pasti anak haram”
Gadis kecil itu membeku, matanya sudah memanas. Dia tidak mengerti kenapa teman-teman sekelasnya ini bisa mengatakan hal itu padanya. Walaupun ia tak begitu paham, tapi hatinya sakit.
“Aku..aku punya Daddy dan Appa..!!” Teriaknya.
Anak-anak yg mengejeknya itu terdiam, namun sedetik kemudian mereka tertawa mengejek.
“Ya..gadis jelek..! Harusnya itu Daddy dan Mommy bukan Daddy dan Appa..itu sudah jelas. Kau pasti anak haram” Ejek mereka.
Tangan mungil gadis itu mengepal erat, setitik air mata sudah jatuh membasahi pipi gembilnya.
“Aku..hiks..aku bukan anak haram..!!
Kenapa kalian jahat padaku..?!!” Pekiknya lagi, kali ini ia menangis dengan kencang.
Berjongkok dan menyembunyikan wajahnya dilipatan tangannya.
“Haishh..kenapa kalian suka sekali sih mengganggu orang..?!! Pergi sana..atau aku akan menghajar kalian..!!” Hardik sebuah suara. Membuat sekumpulan anak kelas 2 SD itu langsung berlari meninggalkan tempat itu.
“Hey..jangan menangis lagi”
Gadis kecil itu, Kim Nana..mendongak dengan mata berair dan hidung memerah. Mendapati seorang kakak kelasnya yg ia ketahui sudah kelas 4 SD itu menatapnya sambil tersenyum.
Anak lelaki berperawakan tinggi itu memberikan sebuah permen pada Nana, “Ini..makanlah..namaku Cha Eunwoo. Kau bisa panggil aku Eunwoo Oppa”
Nana berdiri lalu membersihkan air matanya dan mengambil permen tersebut, “Gumowo Oppa”
“Cheonma. Oh iya..kenapa belum pulang ?”
Nana yg asik membuka permen tangkai tersebut dan mengemutnya itu tersenyum, “Nana sedang menunggu Daddy..tapi Daddy lama” Gerutunya pelan membuat Eunwoo jadi gemas sendiri dan langsung mencubit pipi gembilnya.
“Aaww..Oppa..sakit~~”
“Kkkk~~~mian..kau menggemaskan sekali sih. Jadi namamu Nana ?”
Nana mengangguk semangat hingga poninya ikut bergoyang lucu, “Ne..Kim Nana kelas 2A Oppa”
“Nana-ah..” Panggil seseorang.
Gadis tersebut menoleh kebelakang dan tersenyum saat mendapati salah satu Daddynya sudah datang untuk menjemputnya.
“Hoseoki Daddy..!!”
“Eoh..sepertinya kau sudah dijemput. Kalau begitu aku pergi dulu, annyeong Nana-ah” Pamit Eunwoo lalu berlari begitu saja.
Hoseok yg sudah berada disamping puteri manisnya itu tersenyum kemudian ia menyamakan posisinya dengan Nana, “Maaf sayang Daddy terlambat” Ucapnya lalu mengecup pipi gembil Nana.
Nana tersenyum cerah, “Tidak apa-apa Daddy..lagipula tadi ada Eunwoo Oppa yg menemani Nana”
“Eunwoo Oppa ? Nugu ?”
Entah kenapa wajah putih Nana memerah seketika, “Kakak kelas Nana yg tampan..hehehe”
Seketika Hoseok tertawa geli dan mencubit gemas hidung Nana, “Eoh..apa Princess manis Daddy menyukainya ?” Goda Hoseok.
Wajah Nana semakin memerah, “Daddy~~~”
“Araso baby..kajja kita pulang” Hoseok yg sudah berdiri dan menggandeng tangan mungil Nana terdiam saat merasakan Nana menahan tangannya.
“Daddy..”
“Ya sayang ? Ada apa hm ?”
Nana mendongak dan menatap wajah cemas Hoseok, tiba-tiba saja dia jadi mengingat ucapan temannya tadi yg mengejeknya sebagai anak haram hanya karena ia tak memiliki ibu.
“Gendong~~” Ucap Nana sambil merentangkan tangannya.
Hoseok mengerut heran, tumben sekali puteri manis mereka ini minta gendong. Biasanya Nana akan menolak jika salah satu dari mereka ingin menggendongnya. Katanya ia sudah besar dan bukan bayi lagi.
Jadi Hoseok langsung mengangkat tubuh mungil Nana dan menggendongya, membiarkan gadis mungil itu memeluk erat lehernya.
“Hey..ada apa baby ? Ada yg mengganggumu ?”
Diam.
Nana tak menjawab dan semakin mempererat pelukannya. Hoseok hanya menghela nafas saja lalu berjalan menuju mobilnya. Dia akan meminta Jungkook membujuk Nana bicara nanti, biasanya ini urusan para uke.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Dirumah)
Sesampainya dirumah Nana langsung turun dari mobil dan masuk begitu saja kedalam rumah, ia bahkan mengacuhkan Jungkook yg menyapanya. Melesat begitu saja menuju kamarnya dan menutup pintu kamarnya.
Jungkook yg heran lalu menatap Hoseok yg berjalan mengikuti Nana tadi, “Hyung..Nana kenapa ?”
“Entahlah Kook...dia sudah bertingkah aneh saat kujemput tadi. Coba bicaralah dengannya”
Jungkook mengangguk paham dan langsung masuk kedalam kamar puteri manis mereka yg didominasi warna pink, kerjaannya Seokjin kalau mau tahu sih.
Jungkook mendapati Nana sedang duduk diatas ranjangnya dengan wajah tertekuk, menggemaskan sebenarnya tapi Jungkook tak ada waktu untuk berteriak gemas.
“Sayang..kau kenapa ? Mau cerita pada Appa ?” Tanya Jungkook lembut sambil menaikkan tubuhnya diatas ranjang dan duduk menghadap Nana.
“Appa..”
“Hm ?”
“Apa..Nana ini anak haram ?”
Mata Jungkook langsung membulat kaget, “Omo..siapa yg bilang itu ?”
Tiba-tiba saja Nana sudah menangis lagi, mengingat dirinya yg selalu diejek hanya karena ia tak punya ibu membuatnya sedih.
“Te-teman-teman Nana yg bilang..hiks..karena Nana tidak punya ibu..mereka bilang Nana anak haram..hiks..apa itu benar Appa ?” Gadis mungil itu mulai sesenggukan.
Jungkook langsung memeluk tubuh kecil Nana, mengelus rambut panjangnya sayang, “Itu tidak benar sayang..kau bukan anak haram”
“Benarkah ?”
“Tentu saja..”Jawab Jungkook sambil tersenyum.
“Lalu..hiks..dimana ibu Nana ?”
Nah..sekarang Jungkook bingung harus jawab apa. Bisa saja dia bilang jika ibu dan ayah kandungnya sudah meninggal, tapi Jungkook ragu anak seusia Nana akan paham.
“Ibu dan Ayah Nana sudah bersama Tuhan sayang”
Nana memiringkan kepalanya bingung, “Nana tidak mengerti Appa”
Jungkook terekekeh gemas dan mencium ujung hidung Nana lembut, “Saat Nana sudah dewasa nanti, Nana akan mengerti”
“Jinjja ?”
“Ne..my princess”
“Appa..”
“Ya ?”
“Nana mau punya ibu”
JEDAR..!!
Ok..Jungkook butuh bantuan sekarang.
Lah..dikira cari ibu gampang kayak cari mainan dimall ya. Duh, rasanya Jungkook pengen nangis dipelukan Taehyung.
“Nana sayang..itu..anu...hm...gimana ya..”
“Boleh tidak kalau Nana panggil Kookie Appa, Jinnie Appa dan Yonggi Appa dengan Mommy ?”
Dan Jungkook membeku seketika.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(5 jam kemudian, tepatnya pukul 5 sore)
Hampir semua penghuni dirumah mewah itu sudah pulang dan sedang bersantai diruang TV, hanya Namjoon saja yg masih belum pulang. Menjadi seorang CEO itu cukup menyibukkan.
“Yoongi Mommy..”
Yoongi yg sedang minum air itu seketika tersedak dengan tidak elitnya, Seokjin yg lagi menyiapkan makan malampun menoleh dengan gerakan cepat hingga lehernya terasa sakit. Bahkan para Seme yg sedang asyik menonton TV dan bermain game itu menatap horror puteri manis kesayangan mereka itu, kecuali Jungkook yg bertampang biasa saja.
Yoongi sendiri mengorek kupingnya, siapa tahu ia salah dengar.
“Iihh..Mommy..kenapa diam saja..?!!” Sungut Nana kesal karena Yoongi tak merespon panggilannya.
Sipucat berbalik seketika menghadap Nana dan mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh mungil gadis kecil itu.
“Sayang..siapa yg Nana panggil Mommy ?” Tanya Yoongi lembut.
“Tentu saja Yoongi Mommy..siapa lagi ?”
Seokjin yg tadinya diam kini ikut menghampiri Nana, “Kenapa memanggil Yoongi Appa dengan Mommy sayang ?”
“Jinnie Mommy tidak suka ?”
Nah, bahkan Seokjin pun terkena imbasnya. Para Seme tiba-tiba saja jadi khawatir, gadis kecil mereka tak berniat memanggil mereka dengan Mommy juga kan ?
“Bukan begitu sayang..Appa hanya bertanya” Jelas Jin lembut.
Jungkook yg hanya memperhatikan dari tadipun menghampiri kemudian menggendong Nana, “Hyung..maafkan aku, tapi aku yg mengiyakan ia memanggil kita dengan Mommy”
“Mwo ? Wae ?” Tanya Yoongi tidak terima. Hey, dipanggil Mommy itu sangatlah tidak swag bagi Yoongi.
Nana agak kaget karena mendengar nada suara Yoongi yg sedikit meninggi, hingga ia terisak pelan. Berfikir jika sang Mommy memarahinya, “Mianhe Mommy..hiks..”
“Omo..omo..jangan menangis sayang..baiklah, kau boleh memanggilku Mommy” Bujuk Yoongi.
Gadis mungil itu mendongak, “Jinjja ?”
“Ne..akupun tidak keberatan jika princess manisku ini memanggilku Mommy” Ucap Seokjin.
“Gumowo Mommy..!!” Pekik Nana senang sambil terkekeh.
Jungkookpun menurunkan Nana, “Nah..sekarang bermainlah dengan Daddy-mu sayang..Mommy mau membantu Jinnie Mommy memasak dulu”
“Siap Mommy~~” Ujar Nana semangat kemudian berlari kesenangan menuju para Daddynya yg masih bengong dengan situasi.
Yoongi menghela nafas lalu menatap Jungkook, “Jadi, jelaskan”
“Sepertinya Nana diganggu disekolahnya hyung. Tadi dia murung saat pulang dari sekolah, lalu aku menemuinya dan bertanya. Tiba-tiba dia menanyakanku..apakah dia anak haram ? Karena temannya bilang, ia tak memiliki ibu itu berarti Nana adalah anak haram. Hal itu membuatnya menangis dikamar. Lalu berikutnya, ia meminta mengubah panggilan kita menjadi Mommy. Mana bisa aku menolaknya ?”
“Sialan..! Bocah siapa yg mengatai princessku anak haram ?! Akan kupotong lidah mereka” Geram Yoongi.
“Astaga...ya sudahlah. Kupikir tidak buruk juga dipanggil Mommy” Ucap Jin.
“Tapi itu tidak swag hyung..!” Yoongi masih berisikeras.
“Haishh..turuti saja keinginannya..! Awas kalau kau membuatnya menangis..kupotong jatah makanmu” Ancam Jin lalu kembali kedapur.
“Sudahlah hyung..kurasa itu cukup lucu kok” Hibur Jungkook.
“Arrrghhh..jika kudapat anak sialan itu akan kucincang dan kulempar dagingnya dikandang singa..!” Geram Yoongi frustasi.
Jungkook hanya meringis kemudian berjalan mundur menuju tunangannya yg sedang bermain bersama Nana beserta yg lainnya. Yoongi yg mengamuk itu menyeramkan.
“Yoonginie Mommy..bisakah kau membuat susu untuk princess kita ?~~~”
Oh, itu suara Jimin dan Yoongi bersumpah mendengar kekasih bantetnya itu terkekeh geli.
“YAK..! PARK BANTET JIMIN SIALAN..!!..KAU BOSAN HIDUP HAH..?!!”
“MIN YOONGI..! JANGAN BERKATA KASAR KALAU DIRUMAH..!!” Jin balas teriak dari dapur tak kalah brutalnya.
Tbc
Vreyalene^^
Mueheheheeh..
Othe ?
Othe ?
Jadi gini..sebenarnya Vreya mau update yg B-eyed dan conflict juga malam ini..tp filenya hilang..Huweeeeeeee...😭😭😭😭😭
Vreya kudu othoke ?!! 😢😢😢
Malas tau ngetik ulang..jari vreya udah kriting nih..hikseu..sedih aku tuh..😭😭😭😭
VOMENT TETEUP LOH YA...😘😘😘