My Lovely Darkness

By Killyourbae_

63.1K 5K 565

(SASUFEMNARU!) Ini bukan yaoi beb, tulisannya kan sasufemnaru (fem itu female okd) Naruto tidak menyangka jik... More

Naruto
Pria Es Serut
Who
Kau, Aku dan Musim Semi
Meet The Panda Eye's
Kenapa harus TOMAT?
For The First Time
The Truth. Part 1
Brother Ponytail
Vampire World
Kedatangan Tamu
Secret Hidden Room
Naruto Hard Workout
Whether God is Real?
Am I Reincarnated ? (1)
Am I Reincarnated? (2)
Begins
Sebuah Kebohongan
Kebangkitan
He's Back.

The Truth. Part 2

2.2K 213 48
By Killyourbae_


Media by : Kyoumu Densen - ALI PROJECT
Source : youtube

HAPPY READING!

"Kita harus kembali, Hinata! Sasuke pasti membutuhkan pertolongan kita!" seru Naruto untuk yang ke empat belas kalinya.

"Sudah kukatakan berulang kali, Naruto. Kita tidak perlu ke sana, Sasuke itu vampir yang sangat kuat. Melawan musuh sebanyak itu bukanlah suatu masalah yang besar baginya. Ia akan baik-baik saja selama ia tetap meminum darah manusia," jawab Hinata untuk yang ke empat belas kalinya pula.

"Tapi dia hanya meminum darahku beberapa hari yang lalu. Dan aku yakin itu tidak akan cukup untuknya melawan monster sebanyak itu!"

Naruto kesal. Ia berjalan meninggalkan Hinata dan pergi mengintip dari balik batu besar yang berada cukup tinggi di atas bukit terjal. Di sana, ia dapat melihat dengan jelas jika Sasuke tengah berusaha keras melawan semua musuhnya.

Air matanya merebak kala ia melihat kondisi Sasuke yang jauh dari kata 'baik' seperti yang selalu Hinata katakan padanya.

'Persetan dengan Hinata," batinnya geram.

Kondisi pria itu sangat buruk. Pakaian Sasuke---yang entah sejak kapan telah menempel di tubuhnya--- berlumuran banyak darah. Entah darahnya sendiri atau darah milik musuh-musuhnya. Tubuhnya pun penuh luka di sana sini. Dan lagi, pancaran matanya yang tadi sangat nyalang dan bersemangat, kini tampak mulai meredup dan kelelahan.

Namun tetap penuh dengan kilatan dendam.

Tentu saja. Makhluk macam apa yang tidak akan lelah jika harus melawan ratusan musuh. Sendirian.

Dan juga tidak berhasil terhindar dari semua serangan.

Naruto bangkit dan hendak melompat dari ujung bukit itu saat Hinata mencengkeram keras tangannya.

"Lepaskan!" pekik Naruto panik. Ia tidak bisa membiarkan Sasuke bertarung sendirian. Tidak setelah apa yang telah terjadi di antara mereka.

Tidak peduli meski di sana nanti ia hanya akan mati sia-sia sebelum melakukan sesuatu.

"Apa yang kau lakukan? Sasuke bisa mengatasinya!" bentak Hinata.

"Lepaskan aku," ulang Naruto lebih tenang.

"Tidak! lagipula di sana kau hanya akan menghalangi Sasuke. Kau itu manusia dan itu tidak akan mengubah apa pun!"  seru gadis dengan iris indigo tersebut.

"Lepaskan. Kau kira aku selemah itu?" Naruto mendengus kasar. Ia menepis kasar tangan Hinata yang sedari tadi terus menahannya. "Akan kutunjukkan apa itu kekuatan yang sebenarnya padamu," tambahnya dingin. Ia melompat dari atas bukit itu tanpa pengaman dan perancanaan apa pun. Ia bisa mati.

Naruto bukanlah Naruto yang seperti biasanya.

Naruto yang ini sangat berbeda. Sangat dingin dan kasar. Entah apa yang telah terjadi padanya.

Dan Hinata berharap jika kali ini, apa pun yang akan gadis itu lakukan. Tidak akan berakibat buruk pada akhirnya.

Yang terpenting perbuatan Naruto nanti tidak harus membuat Hinata menelan anggota tubuhnya sendiri.

.
.
.

Sasuke menghindari tusukan pedang yang mengarah padanya. Ia tampak sangat kewalahan. Sekuat apa pun dirinya, ia tetap tidak sanggup jika harus melawan ratusan vampir sendirian sekaligus.

'Di mana kau Itachi? seharusnya kau sudah tahu jika aku datang ke sini!'  rutuknya kesal. Ia melampiaskan kekesalannya pada kepala seorang vampir hingga hancur.

'Dan seharusnya jika kau sudah tahu, kau akan datang untuk membantuku! awas saja jika kau tahu tapi pura-pura tidak tahu nanti!' batinnya kesal.

Pahanya tiba-tiba terasa perih dan panas. Ia melirik dan mendapati sebuah belati menancap di sana. Beruntung hanya belati logam. Itu tidak akan berpengaruh apa pun padanya.

Ia mencabut belati itu dan mengembalikannya pada pemilik sebenarnya. Dengan lemparan kuat yang mengarah pada mata tentunya.

Seharusnya Sasuke merasa senang karena lemparannya tepat mengenai sasaran. Namun kini ia justru merasa gelisah. Perasaannya tidak enak tanpa alasan yang jelas dan mendalam.

"Sepertinya akan terjadi sesuatu," renungnya masam.

.

Naruto mendarat dengan mulus di tengah medan pertempuran. Vampir pertama di sana yang tercengang saat melihatnya, pastilah Sasuke orangnya.

Naruto sendiri turut tercengang saat mendapati tubuhnya tidak apa-apa walau mendarat dari ketinggian 40 kaki lebih tanpa pengaman apa pun.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya pria itu hampir tersedak darahnya sendiri yang mengalir keluar di ujung bibirnya.

"Aku tidak bisa melihatmu seperti ini, Sasuke. Biarkan aku menolongmu, sekalipun nyawaku taruhannya."

Sasuke tercengang. Ia tidak habis pikir, apa yang telah Hinata berikan pada Naruto hingga gadis itu menjadi tidak waras seperti ini? ia bisa mati hanya dalam hitungan detik saja jika ia memaksakan diri untuk melawan vampir-vampir itu. Satu vampir saja tidak akan tumbang karenanya.

Intinya, tindakan ceroboh Naruto hanya akan berakhir buruk saja bagi semuanya.

Dan Hinata adalah vampir pertama yang akan menelan seluruh organnya sendiri karenanya.

"Pergilah, Naruto! apa yang kau pikirkan?  kau hanya akan celaka!" kini Sasuke pun turut membentaknya.

Namun, belum sempat Naruto membantah, seorang vampir telah mengoyak urat nadi lehernya hingga nyaris putus. Gadis itu seketika terkapar dengan darah yang menyembur keluar dari lehernya.

Sasuke meraung dan menebas kepala vampir tadi dengan sekuat tenaga hingga otaknya mencuat keluar. Selesai, pria itu segera menghampiri kekasihnya yang tampak tak berdaya.

Hanya tampak saja. Sebenarnya Naruto masih memiliki kepala yang sangat keras seperti batu.

Gadis itu bangkit meski kepalanya hampir putus. Dan dia masih bisa bernapas meski tersedak darahnya sendiri.

Naruto menerjang seorang vampir yang dengan mudahnya melayangkan pukulannya pada perut gadis itu. Naruto kembali jatuh tersungkur.

Belum sempat bangkit, tiga vampir datang mendekatinya dan memukulinya habis-habisan. Terlebih pada bagian dada dan kepalanya.

Dan kali ini, bala bantuan terlambat datang.

Sasuke baru memecahkan kepala tiga vampir itu setelah sekujur tubuh Naruto mati rasa. Tangan dan kakinya nyaris hancur.

Naruto berada di ambang kematian.

Dan gadis itu tetap berusaha bangkit.

"Naruto!" raung Sasuke pada matenya yang telah benar-benar terkapar tak berdaya. Wajahnya tertutup oleh rambutnya yang berlumuran darahnya sendiri yang berwarna merah tua pekat----hampir terlihat seperti hitam.

Sasuke menghampiri gadis itu. Ia tidak tahu harus melakuan apa untuk mengatasi keadaan Naruto yang sangat parah itu.

Dan ini adalah kali pertamanya otak jeniusnya tidak berfungsi.

Hinata datang terlambat. Dan Sasuke melemparkan tatapan penuh ancaman neraka padanya. Pada gadis vampir yang sama sekali tidak menghargai makna tatapan itu.

"Sasuke, berikan darahmu pada Naruto. Itu akan memulihkan keadaannya!" seru Hinata yang tengah sibuk menangani sepuluh vampir yang datang mendekat.

Sasuke menggoreskan belati pada tangannya dan menempelkannya pada mulut Naruto.

"Ini tidak akan cukup," rutuknya pedih saat melihat darahnya hanya menetes sedikit. Ia menariknya dan menggores lebih besar lagi. Tidak peduli jika tangannya hampir putus. Toh, juga bisa kembali lagi.

Dan berhasil. Luka Naruto berangsur-angsur mulai membaik. Bahkan tampak seperti sedia kala seperti tidak pernah terjadi hal buruk apa pun di sana. Meski dalam proses penyembuhannya terasa ngilu karena luka-lukanya yang sangat parah.

Sasuke membantu Naruto yang bersikeras untuk duduk. Tubuh gadis itu bergetar hebat entah mengapa.

"Aku akan membawamu ke tempat yang aman," ujar Sasuke yang ditolak mentah-mentah oleh Naruto. Gadis itu masih tetap keras kepala.

"Tidak. Aku ingin bermain saja di sini dengan mereka," ujar Naruto. Gadis itu mendongak dan membuat Sasuke terhenyak sakaligus bahagia.

"Narutoku telah kembali," bisiknya bahagia. Ia melumat bibir gadis itu dalam-dalam dengan segenap kebahagianya.

TBC

Tuh kan lemot up nya /(ò.ó)┛彡┻━┻ sabar ya buat kalian (๑・ω-)~♥”

Continue Reading

You'll Also Like

381K 31.5K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.1M 60.8K 65
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
147K 24.2K 45
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
764K 45.8K 19
"Hidup ini melelahkan"- Zian Sebastian. "Kini aku benar-benar menyerah pada kalian, Aku benar-benar lelah dan semoga kalian cepat sadar akan keberada...