[Completed] I Just Wanted You...

By CattyWyn

139K 11.7K 2K

"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you... More

1. I Wish You Were Never Born
2. Like a Shadow
3. I Can't
4. You Are My Beloved Unnie
5. You Love Her Taeng
6. You're Not a Kim Anymore
7. Unpredictable Kim
8. If This The Start?
9. Fitful
10. What Happened?
11. The Struggle
13. Annoying Twins
14. Rough Day
15. Just Go Home Without Me
16. Lost My Half
17. The Kisses
18. Hi Miyoung
19. I Like Hugging You
20. NO!
21. The Day Before You Leave
22.?
22. Never Leave Me Again
23. Brand New Day
24. END
24. Seriously?
25. Got Her Clingy
M!Countdown 170810
26. Another Fine Day
27. Sieun-ah..
28. It's a..
29. Fuck You Miyoung
30. She Grows AF
31. Another Change
32. Happy Belated Birthday Miyoung
32.5 Too Sweet To Judge
33. I Just Wanted You to Love Me
34. Lose Lost Loose
35. Saranghae
35.5 Saranghae II
36. Sweet Taetae
Go!!!
New Story

12. Where Are You Mi?

2.8K 291 18
By CattyWyn


"Miyoung?" Miyoung terkejut saat seseorang memanggilnya.

"Ah kau ini mengagetkan saja, ada apa Jimin?" Itu Jimin, temannya yang membantunya mencari pekerjaan.

"Kudengar kau sudah mulai bekerja"

"Ah ne, Jimin-ah gomawo kau sudah mencarikan pekerjaan untukku" ucap Miyoung dengan senyuman khasnya.

"Gubuk-gubuk kumuh itu akan digusur" Jimin menundukkan kepalanya.

"Kurasa kita akan berpisah Miyoung" lanjut gadis berambut blonde itu.

"Kita pasti akan bertemu lagi Jimin-ah, tenang saja" Miyoung menepuk pundak Jimin.

"Apa kau akan meninggalkan Seoul?"

"Aku tidak tau Jimin, aku tidak tau harus kemana"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sudah lebih dari seminggu Miyoung tidak ditemukan, Taeyeon jatuh sakit akibat kurang istirahat dan terlalu banyak pikiran, Jessica senantiasa menunggui Taeyeon yang keras kepala itu.

"Sooyeon-ah" panggil Taeyeon lirih.

"Ne? Kau butuh sesuatu Yeonie?" Jessica berdiri dari sofa di kamar Taeyeon mendekat pada gadis itu.

"Aku bosan" Jessica tersenyum menyibakkan rambut Taeyeon yang berantakan, dinyalakannya tv untuk hiburan Taeyeon.

"Biar aku yang cari siarannya" Taeyeon meminta remot tv pada Jessica.

"..... warga ilegal itu kini sebagian sudah dipulangkan ke tempat asalnya"

"Sebagian penduduk itu berasal dari desa dan perkampungan yang mengadu nasib di ibu kota dan akan dikembalikan ke kampung halamannya, sebagian lagi adalah imigran gelap dari negara lain dan warga yang kabur dari Korea Utara yang akan diproses secara hukum dan dideportasi dikembalikan ke negara asal, dan sebagian lagi tidak diketahui asal usulnya. Membludaknya jumlah penduduk di Seoul dipenghujung tahun ini sudah meresahkan warga ibu kota, menjelang perayaan paskah pemerintah memutuskan untuk menyapu bersih ibu kota Seoul" terlihat di layar besar itu petugas keamanan menarik paksa para penduduk perkampungan kumuh di pinggir ibu kota Seoul

"Saat ini pihak berwajib bers-"

"Miyo- yah!" Pekik Taeyeon.

"Kau ini tidak asik sekali, kau sedang sakit karna terlalu banyak beban pikiran, dan kau menonton berita yang tidak penting yang akan menambah pikiranmu" Jessica mengganti siarannya.

"Yah! Itu Miyoung Sooyeon-ah! Apa-apaan kau ini, aku melihat Miyoung di situ" teriak Taeyeon histeris, dengan panik ia merebut remot dari Jessica dan mengganti siaran kembali.

"Itu! Kau lihat kan, Miyoung di seoul! Dan petugas itu menyakitinya" Taeyeon bangkit dari ranjang nya.

"Kau mau kemana? Biar aku saja, aku akan bawa kembali Miyoung kita" Jessica tidak berhasil menahan Taeyeon, gadis itu terlalu khawatir pada adik sematawayangnya itu.

"Aku tau kau khawatir, tapi bukan berarti kau lupa diri Kim" gumam Jessica menghela napas panjang, diambilnya jacket tebal Taeyeon di dalam lemari disusulnya gadis malang itu.

"Biar aku yang menyetir" Jessica menahan tangan Taeyeon yang hendak membuka pintu sebelah kiri.

Setibanya di lokasi penggusuran mereka tercengang, yang ada hanyalah petugas kebersihan dan alat berat yang menghancurkan gubuk kumuh itu.

"Um permisi tuan, kemana para penghuni itu dibawa?" Tanya Jessica pada salah satu petugas.

"Oh itu, mereka dibawa ke kantor pusat" jawabnya santai sambil memakan donat.

"Baiklah kalau begitu terimakasih saya permisi dulu" Jessica menarik tangan Taeyeon kembali ke mobil.

"Bagaimana?" Tanya Taeyeon.

"Kita cari dia di kantor pusat" dengan kecepatan sedikit diatas rata-rata Jessica menyetir mobilnya menuju kantor pusat kepolisian.

Mereka melangkah dengan tergesa, benar saja, banyak sekali orang-orang berpakaian lusuh sedang duduk di lantai, dicarinya Miyoung diantara sekian banyak orang disana.

Belum berhasil menemukan Miyoung petugas disana sudah menyuruh orang-orang itu untuk masuk kedalam mobil dan diangkut ke rumah singgah sementara proses pemulangan dilakukan.

"Jankaman!" Teriak Taeyeon, ia memeriksa satu persatu wajah mereka.

"Maaf nyonya Kim, apakah anda sedang mencari seseorang?" Tanya salah satu petugas yang mengenali Taeyeon.

"Um ah a-anniya, aku mencari seseorang, aku be-berhutang budi padanya" jawab Taeyeon, ia tak bisa lantas memberitahukan bahwasanya ia mencari Miyoung, itu akan membahayakan Miyoung diluar sana, dan juga membahayakan adiknya itu dan juga perusahaan.

"Boleh saya tahun ciri-cirinya? Biar kami bantu mencarinya"

"Umm dia berkulit pucat, rambut dan matanya berwarna coklat, dan tingginya sekitar sama dengan temanku ini. Ia punya tailalat di sekitar tulang selangkanya, gadis itu dulu tinggal di pemukiman terlarang itu" jawab Taeyeon ragu.

"Begitukah? Baiklah akan kami carikan informasi tentangnya untuk anda, sekarang orang-orang ini akan dibawa ke rumah singgah sebelum dipulangkan"

"Ah ye kamsahamnida"

Setelah itu Jessica membawa Taeyeon pulang kembali mengingat kondisi kesehatan Taeyeon yang kurang baik, berharap akan ada kabar baik dari kepolisian mengenai Miyoung.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Sieun-ah angkat jemuran!" Teriak Dongjun.

"Nee! Aish cerewet sekali" gerutu Sieun.

Sieun keluar untuk mengangkat jemuran meninggalkan pekerjaannya menyiang sayur. Dengan sempoyongan Sieun membawa kain jemuran yang banyak itu seorang diri, itu adalah pakaian miliknya, Dongjun, dan halmoni, mereka hanya tinggal bertiga di rumah itu.

"Aigoo Dongjun-ah! Kenapa tidak kau bantu Sieun mengangkat jemuran? Ini sangat banyak kau tidak lihat badannya yang kecil itu kesusahan" cerewet halmoni saat pulang dari ladang ketika melihat Sieun kesusahan mengangkat kain kain itu.

"Aku tidak menyuruhnya membawa sekaligus, dia saja yang bodoh"

"Haih! Kau ini, bagaimana bisa kau menjawab semua kata-kata ku, aigoo tuhan bagaimana bisa kau beri aku anak seperti dia" dumel halmoni.

"Ahaha halmoni aku sudah selesai" kata Sieun.

"Aigoo cucuku yang manis, kemarilah akan ku bukakan semangka untukmu"

"Asiik apa ini semangka di kebun kita?" Sieun berlonjak kesengangan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Hong Yeongpil?" Baca Taeyeon pada berkas yang diberikan oleh kantor polisi kepadanya.

"Kita bisa mencarinya disana, disini tercatat bahwa ia memiliki putri bernama Hong Jimin yang berusia 15 tahun, ia pasti berteman dengan Miyoung" lanjut Jessica.

"Baiklah kita semua akan ikut ke rumah Hong Jimin itu" Yuri memberi suara.

"Tidak usah kawan, kalian disini saja, aku tidak ingin merepotkan kalian lebih banyak"

"Yah! Kau anggap apa kami ini? Kita ini keluarga mu Kim Taeyeon" hardik Sooyoung tidak terima kesungkanan hati Taeyeon.

Akhirnya setelah sedikit perdebatan mereka semua berangkat ke Donghae di provinsi Gyeongbuk untuk mencari Miyoung di rumah keluarga Hong.

"Kau lelah?" Tanya Jessica pada Taeyeon yang sedang menerawang keluar jendela.

"Anniya" jawab Taeyeon singkat, sepasang mata memperhatikan bagaimana interaksi antara Jessica dan Taeyeon, begitu perhatiannya Jessica pada Kim itu membuatnya sedikit cemburu, tidak, bukan sedikit tapi sangat cemburu.

"Jika kau mengkhawatirkan Miyoung, kami disini juga mengkhawatirkan nya, kita akan menemukannya Taeng" ujar Jessica lembut sambil mengelus-elus lengan Taeyeon.

"Kalian tentu lebih dekat dengannya, tentu kalian yang paling khawatir padanya, aku unnie yang buruk kan" kata Taeyeon sendu.

"Tidak, kau hanya pemalu Taeng. Setelah tahun-tahun kau lalui dengan perasaanmu yang membingungkan itu akhirnya kau bisa mengalah dan menyadarinya sekarang. Tapi sekarang semua sudah terlanjur runyam, dan kau tipe orang yang susah menyampaikan perasaanmu" ucapan Jessica membuat Taeyeon menatap nya aneh, sebenarnya gadis es ini membicarakan apa.

"Tidurlah, setelah sampai akan aku bangunkan" kata Jessica kembali, didalam van itu mereka semua gusar, cemas, dan lelah terlihat sangat jelas.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam ini Miyoung menerawang menatap langit cerah penuh bintang, ia berbaring di rumput berbantalkan tangannya.

"Apa yang sedang unnie lakukan ya?"

"Aku merindukan mereka semua"

"Terutama Taetae unnie"

"Semoga dengan tidak adanya aku dia bisa lebih bahagia sekarang"

"Akan lebih baik jika mereka menganggapku sudah tiada"

"Mengadakan upacara kematian dan membuatkan makam untukku agar mereka bisa sesekali mengunjungiku" ujar Miyoung berbicara sendiri, memikirkan apa yang baru saja ia katakan membuat airmata nya menetes dari matanya.

Miyoung sangat rindu rumah, Taeyeon, Jessica, dan semua kehidupannya dulu. Namun jika kehadirannya hanya membuat masalah, itu tak lantas membuat Miyoung bahagia. selama ini, hanya orangtuanya lah yang benar-benar menginginkannya, ditambah Jessica yang sudah baik menganggapnya adiknya.

Namun, selama sudah beberapa lama setelah kematian orangtuanya, keadaan kian memburuk. Miyoung tidak ingin keadaan itu terus berlanjut dan memutuskan untuk hidup sendiri, tapi secara tak sengaja ia tidak membawa apapun bersamanya, kini ia harus bersusah payah menghidupi dirinya dengan bekerja.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rombongan Taeyeon akhirnya sampai di Donghe di daerah Cheongok, mereka berhenti di Hi Mart untuk istirahat sebentar.

"Kalian mau Ramyeon?" Tanya Sooyoung.

"Nee" jawab mereka serentak.

"Geunde.." semua menatap Seohyun tajam, mereka tau apa yang akan dikatakan gadis itu.

"Ge-geunde.. umm aku mau ikut kedalam membantu Sooyoung unnie" akhirnya Seohyun tidak jadi mengutarakan pendapatnya.

Mereka berdua masuk kedalam, sementara yang lain menunggu diluar mart duduk di kursi yang disediakan.

"Kau juga ramyeon Seohyun?"

"Um.. ne" jawab Seohyun setelah ragu.

"Tak apa, kau tak akan langsung mati memakan satu ramyeon" sahut Sooyoung.

Selain ramyeon Sooyoung juga membeli beberapa snack karna persediaan yang mereka beli di ET Land setelah makan di 7 eleven di daerah Songjeong di Gangneung sudah habis.

"Kenapa beli banyak sekali unnie? Bukannya kita sudah dekat?" Tanya Seohyun.

"Mereka tinggal di desa, disitu tidak ada supermarket jadi kita beli saja disini, mumpung disini semuanya tersedia lengkap" mata Sooyoung masih sibuk mendata makanan, sedangkan troli belanjaan yang disorong Seohyun sudah hampir penuh.

"Kita tidak akan lama disana, hanya bermalam sehari lalu pulang setelah mengajak Miyoung pulang, lagian ramyeon kita akan dingin jika terlalu lama"

"Hmm benar juga, ayo" Sooyoung berjalan mendahului Seohyun menuju kasir untuk membayar dan mengambil ramyeon mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Siang ini Miyoung sibuk mengangkat sayur ke gerobak, sayur-sayur itu akan disortir lalu dikirim ke kota untuk dijual di pasar dan sebagainya.

Sudah 3 hari Miyoung bekerja di sini, ia juga mendapat tempat tinggal yang layak untuk tempat berlindung. Miyoung benar-benar menghidupi dirinya dengan gigih, penat pun tak menghentikan dirinya untuk tetap berjuang mendapatkan pundi-pundi won untuk ditabungnya.

"Haiyuhh lelah sekali" Miyoung duduk meminum air yang sudah disediakannya dari rumah.

"Sebentar lagi musim dingin, orang-orang harus mendapat sayur yang  cukup hingga musim semi, aku tidak boleh malas" Miyoung meyakinkan dirinya.

Ia berdiri lagi untuk mendorong gerobaknya untuk mengambil sayuran lagi, sayur-sayur ini akan berangkat setelah sore hari agar dinginnya malam membuat sayur tetap segar.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Baiklah ayo berangkat sebelum gelap" seru Yoona.

"Pabo, gelap atau tidak pun kita pasti sampai tengah malam disana" celetuk Hyoyeon.

"Yah!"

"Mwo?" Cibir Hyoyeon, pertengkaran kecil diantara mereka membuat perjalanan tidak membosankan.

"Tersenyum lah sedikit Taeng, aku tau bagaimana perasaanmu, tapi stress mu itu tidak baik untuk kesehatanmu. Akhir-akhir ini bukannya kau jatuh sakit kan, jangan terlalu larut kawan, kita sedang mencarinya sekarang" Yuri menepuk pundak Taeyeon memberikan ketegaran pada sahabatnya itu.

"Setelah ini, baik lah padanya, dia menyayangimu Taeng" setelah mengucapkan itu Sunny masuk ke mobil, satu persatu menyusun diri di dalam van.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Sieun-ah" panggil halmoni.

"Ne?" Sahut Sieun, mereka sedang mencuci baju di dekat sumur.

"Kau bilang ingin sekolah" Sieun berhenti mengasah kain mendengar halmoni .

"Tentu ingin, tapi-"

"Aku sudah mendaftarkanmu, mulai besok kau sudah bisa sekolah sebelum libur musim dingin tiba" Sieun menatap halmoni tidak percaya, airmatanya menggenang di pelupuk mata.

"Halmoni.."

"Sudah.. jangan menangis, aku tidak ingin cucuku bodoh seberti si kerbau itu karna tidak sekolah"

"Tapi uang kita tidak-"

"Sssst sudah jangan kau pikirkan, aku sudah menabung uang selama ini. Aku ini sudah tua cucuku, hidup di desa seperti ini tidak butuh uang banyak jika hanya untuk makan. Sekolahmu sangatlah penting Sieun-ah, aku ingin kau bisa seperti anak lainnya" Sieun sudah bercucuran air mata, dipeluknya halmoninya itu dengan haru.

"Gomawo halmoni, mianhae, aku merepotkanmu selama ini" isak Sieun.

"Aigoo uri yeppeunie.. uri yeppeunie.." halmoni memeluk Sieun dengan sayang.

#################

Continue Reading

You'll Also Like

226K 22.9K 43
[MATURE CONTENT] Dia aneh.. Dan aku suka..
32.3K 3.1K 47
Sejak mata ini pertama kali melihatmu, kamu berhasil menyita perhatianku. Kala itu, kalau kamu masih ingat, kamu menggunakan sepatu nike, yang sepert...
149K 82.5K 73
Semuanya terasa aneh setelah Seulgi bertemu dengan wanita cantik misterius. Pertemuan pertama lalu kedua setelah itu pertemuan-pertemuan selanjutnya...
375K 31.2K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.