[Spesial Chapter] I Want To B...

De Reiichunnie

128K 10.7K 1.7K

Spesial Chapter from I Want To Be Your Man ^^ hope you all enjoy it ^^ Author : Angelina Bahasa trans : Reiic... Mai multe

Spesial Chapter 1 : Bulanmadu seharusnya merupakan hal yang indah.
Spesial Chapter 2 : Honeymoon should be Pure.
Spesial Chapter 3 : Xiaomi dan Yanyan setelah Menikah..
Spesial Chapter 4 : Jika Sendainya Aku tidak Memilikimu...
Spesial Chapter 6 : Jika Kau Mencintaiku, Maka Kau Harus Mendengarkanku.. (1/2)
Spesial Chapter 7 :Jika kau mencintaiku,maka kau harus .. (2/2)
Spesial Chapter 8 : Perayaan QingMing,Aku akan pergi kemanapun kau..(1/2)
Spesial Chapter 9 : Perayaan Qing Ming , Aku akan pergi kemana pun kau.. (2/2)
Spesial Chapter 10: Xiaomi yang tinggal di rumah.
Spesial Chapter 11 : Si Pembuat Onar.
Spesial Chapter 12: The domineering Yanyan and his tenderness.
[TAMAT] Spesial Chapter 13 : Kehidupan yang begitu bahagia.

Spesial Chapter 5 : Bagaimana jadinya aku tanpa dirimu..

10.9K 900 133
De Reiichunnie

"Yan~ aku sudah tidak memiliki baju yang bisa aku pakai lagi..", Xiaomi dengan memasang ekspresi sedih melompat kedalam pangkuan Yanyan dan tanpa sengaja ia menduduki junior Yanyan.

Yanyan melenguh pelan. Ia lalu mendorong tubuh Xiaomi untuk turun dari pangkuannya.

" coba kau lihat saja sendiri sebanyak apapun pakaian yang kau punya,penampilan mu tetap saja tidak banyak berubah. Lalu untuk apa kau perlu berganti ganti pakaian baru terus setiap hari?",ketus Yanyan kejam.

"Yan~~ jangan berkata seperti itu. Kata kata mu itu bisa melukai perasaan ku. Lagi pula, aku rasa aku terlihat lebih baik setiap kali aku mencoba model pakaian baru setiap harinya. Jika sampai kau merasa bosan padaku, apa yang harus aku lakukan? Jika suatu hari kau tiba tiba berkata ' Su Xiaomi,sebaiknha kita berpisah saja',bagaimana kau bisa membuatku menerima hal seperti itu?",sekali lagi Xiaomi mencoba menempel erat memeluk Yanyan.

Yanyan pun beranjak bangkit berdiri, ia menyalakan sebatang rokok dan dengan ekspresi dingin menatap kearah Xiaomi.

"Kalau sampai kita berpisah,hanha karena satu alasan."

"Apa itu?"

"Karena kau bicara terlalu banyak."

Setelah berkata seperti itu Yanyan beranjak pergi menuju kamar dan bersiap untuk pergi bekerja. Xiaomi merasa tidak senang dengan perkataan Yanyan tadi. Ia pun segera beranjak bangun dan mengikuti Yanyan dari belakang.

"Yan~ apa maksudmu tadi? Sejak kapan aku banyak bicara? Orang lain saja harus memohon mohon padaku agar aku mau bicara dengan mereka tetapi aku menolaknya. Aku hanya banyak bicara ketika bersama dengan mu. Tapi ternyata kau malah protes,"lalu Xiaomi memeluk tubuh Yanyan dari belakang ketika Yanyan sedang akan mengeluarkan pakaian kerjanya dari dalam lemari," coba katakan saja yang sebenarnya, apa kau sudah mulai tidak mencintaiku lagi?"

"Jangan berakting seperti itu,kau berkata seperti itu hanya agar bisa berbelanja pakaian pakaian baru lagi kan?"

Segala hal mengenai Xiaomi, Yanyan sudah paham betul bagaimana sifat pasangannya itu. Xiaomi hanya memiliki sedikit cara yang sering dia gunakan. Tapi herannya Yanyan yang juga paham betul bagaimana sifatnya sendiri itu pun masih saja selalu kalah dengan trik trik Xiaomi tersebut.

"Jika kau tidak mau membelikan ku pakaian baru, aku akan telanjang saja ketika pergi keluar dan berbelanja nanti."

Yanyan mulai merasa terusik. Yanyan pun lalu mengulurkan tangannya kedalam lemari pakaian dan mengeluarkan tumpukkan pakaian milik Xiaomi.

"Merah,pink,kembang kembang.. apa kau tidak punya selera yang lebih bagus ketika berpakaian?"

"Karena itulah makanya aku ingin mencoba gaya baru. Aku sudah banyak melihat lihat trend baru di internet dan majalah fashion. Aku sudah paham bagaimana cara berpakaian yang baik sekarang."

Tatapan dikedua mata Xiaomi terlihat bersungguh sungguh. Yanyan melirik kearah jam di pergelangan tangannya. Sudah waktunya ia harus berangkat  berkerja. Ia tidak ingin membuang buang waktu lagi untuk berdebat dengan Xiaomi. Yanyan pun lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada Xiaomi.

"Ini yang terakhir kalinya."

Xiaomi menerima uang yang diberikan oleh Yanyan tersebut dan dengan girang ia terlihat melompat lompat senang keluar kamar. Kalau soal Yanyan yang mengatakan padanya bahwa 'ini yang terakhir kalinya' Xiaomi sama sekali tidak mengkhawatirkannya.
(Iyalah...Yanyan..kata 'terakhir kalinya' ntah udah berapa kali keluar -,,-" Xiaomi sudah kebal)

******

Di malam hari nya ketika Yanyan sudah pulang dari kantor. Ia bisa langsung melihat ekspresi berseri seri di wajah Xiaomi. Biasanya jika Xiaomi habis belanja banyak ia pasti memasang ekspresi seperti ini. Yanyan berjalan melewati Xiaomi. Xiaomi membantu Yanyan untuk melepaskan jas yang ia pakai dan menggantungkannya dengan baik. Yanyan baru saja akan berjalan menuju sofa untuk menonton Tv ketika tiba tiba Xiaomi melompat kecil dihadapannya.

"Yan~ hari ini aku membeli pakaian baru. Dan tentu saja tidak berwarna merah,pink ataupun kembang kembang."

"Oh.."

"baju nya sangat bagus"

"Oh.."

"Ini yang terbaik dibandingkan pakaian pakaian yang pernah aku beli sebelumnya."

"Oh.."

"Aku akan berganti pakaian dan coba saja kau lihat."

Yanyan tidak berkomentar apapun lagi. Karena ia sebenarnya tidak ingin melihatnya. Ia tidak pernah memiliki ekspetasi lebih pada hal hal yang dilakukan Xiaomi selama ini, karena ia paham betul nantinya itu pasti hanya akan membuatnya kecewa sendiri. Saat Xiaomi sibuk berganti pakaian,Yanyan terlihat menyalakan Tv.

"Dang! Dang! Dang! Daaang~~ "

Xiaomi bersuara seperti akan melakuka sebuah pertunjukan. Yanyan menatap sekilas pada pakaian yang kini sedang dikenakan oleh Xiaomi. Ekspresinya terlihat biasa saja.

"Yah..sepertinya kali ini memang bukan merah,pink ataupun kembang kembang."

"Benarkan?! Benarkan?! Aku sudah berubah sekarang."

Dan sama seperti biasanya,dugaan Yanyan pun selalu tepat. Kali ini Xiaomi terlihat menggunakan sebuah kaos berwarna hijau gelap. Ia kini terlihat seperti sebatang pohon yang sibuk berkeliling keliling disepanjang ruang tamu.

"Majalah fashion apa yang baru kau baca kemarin?"

Tapi Xiaomi sengaja mengabaikan pertanyaan Yanyan tersebut. Ia pikir Yanyan pasti sedang memuji nya kali ini.

"Tidak pernah kuduga sebelumnya kalau akan tiba saat nya nanti aku akan bisa lebih paham mengenai fashion seperti saat ini. Sekarang bukan hanya kau saja Yan yang tahu bagaimana caranya terlihat keren."

Sebatang pohon ini masih sibuk melompat lompat kecil diruang tamu. Yanyan tidak berkomentar apapun lagi. Ia terlalu malas untuk mengatakan apapun.

"Yan~ apakah kau menyukainya juga? Apa kau juga mau aku membelikan satu untuk kau pakai? Kita bisa menggunakan kaos pasangan nantinya!"

Kali ini Xiaomi berhasil memaksa Yanyan untuk berbicara. Jika Yanyan tidak segera menolaknya, ia pasti akan mendapatkan pakaian yang sama seperti yang sedang Xiaomi pakai itu besok. Dan menggantungkannya didalam lemari pakaian Yanyan.

"Tidak usah. Thanks."

"Tidak apa apa. Kita kan pasangan suami 'istri' . Lagipula pakaian ini juga tidak terlalu mahal. Aku tidak perlu mengeluarkan banyak uang hanya karena harus membeli satu lagi untukmu."

"Aku bilang tidak perlu,thanks."

"Benar benar tidak apa apa Yan, jika kau juga menyukainya kau cukup mengatakannya padaku. Suami 'istri' kan tidak perlu merahasiakan apapun."

"Jika kau berani mengatakan apapun lagi saat ini,lihat saja akibatnya."

Xiaomi pun segera menutup rapat mulutnya. Ia menurut dan segera berjalan menuju dapur untuk memasak. Saat ia sudah berada didapur Xiaomi pun mulai menggerutu lagi.

"Apa yang salah dengannya? Aku kan hanya ingin membelikannya pakaian. Sikap macam apa itu?belum pernah ku temui seseorang yang suka berpura pura seperti itu. Kalau dia memang menyukainya, ya cukup katakan saja. Untuk apa bersikap malu malu seperti itu . Contoh saja aku, begitu terus terang dan hidup juga tentu akan lebih mudah."

"Kau masih terus membahasnya?!"

*******

Beberapa hari kemudian,dipagi hari. Xiaomi menggoyang goyang pelan tubuh Yanyan yang pagi itu masih tertidur.

"Yan~"

" ada apa?"

"Aku sudah tidak memiliki baju yang bisa aku pakai lagi hari ini..."

Saat mendengar perkataan Xiaomi,Yanyan pun kemudian langsung membalikkan tubuhnya membelakangi Xiaomi.

"Kalau begitu tidak usah pakai apapun."

Xiaomi mendekap tubuh Yayan dari belakang.

"Yan~ kau bersikap begitu dingin padaku."

Tapi rengekan Xiaomi itu hanya mendapat respon hening dari Yanyan . Xiaomi memeluk erat tubuh Yanyan sepanjang pagi itu tetapi ia masih belum mendapatkan respon apapun dari Yanyan. Akhirnya hingga Yanyan bersiap berangkat bekerja pun ia hanya meninggalkan begitu saja Xiaomi yang telanjang di dalam kamar.

Xiaomi memutuskan untuk tidak menggunakan pakaian selama sehari penuh itu untuk menunjukkan protes nya pada Yanyan. Tetapi hingga satu jam berlalu sejak waktu jam pulang Yanyan kantor.Xiaomi pun mulai khawatir dan terlihat sibuk mondar mandir didalam rumah. Hingga tiba tiba terdengar suara dering telepon. Si penelpon belum sempat berkata apapun tapi Xiaomi sudah berbicara terlebih dahulu.

"Yan~ mengapa kau belum pulang juga? Apakah kau marah padaku? Aku tidak akan membeli pakaian baru lagi. Jadi tolong jangan tinggalkan aku sendirian dirumah,"Xiaomi nyaris akan menangis.

"Aku dibawah,kau cepatlah turun."

"Eh?"

"Bukankah kau bilang kau ingin berbelanja tadi pagi? Cepat turun,sebelum aku berubah pikiran."

"Baiklah, baiklah..aku memakai pakaian ku dulu."

Setelah itu Xiaomi langsung memutus panggilan Yanyan. Yanyan terlihat sedikit bingung.

"Bocah itu benar benar tidak menggunakan apapun sepanjang hari ini?!!"

Xiaomi dengan secepat kilat berlari menuju mobil Yanyan dan dengan ekspresi senang ia segera memeluk Yanyan.

"Aku tahu Yan, kalau kau begitu mencintaiku!!"

"Sana menjauh."

Yanyan melajukan kendarannya menuju pusat perbelanjaan. Setelah sampai ia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu. Xiaomi yang sudah turun duluan sibuk melihat lihat. Yanya dengan ekspresi dingin menarik Xiaomi kedalam untuk melihat lihat lalu ia mendorong Xiaomi masuk kedalam sebuah toko yang terkenal.

"Barang barang di toko ini sangat mahal Yan~  jangan membuang buang uang mu disini,"bisik Xiaomi pelan.

"Kau tidak berhak untuk berkomentar seperti itu."

Karena pada dasarnya barang barang yang sudah dibeli oleh Xiaomi selama ini juga lebih dari pemborosan.

Yanyan terlihat melihat lihat sepanjang display pakaian didalam toko tersebut. Ia lalu mengambil beberapa potong pakaian lalu melempakannya pada Xiaomi. Xiaomi pun langsung mencoba pakaian pakaian tersebut diruang ganti. Akhirnya ia pun kini lebih terlihat seperti 'manusia normal' setelah berganti pakaian.

"Pakai yang ini saja"

Kasir di toko tersebut terlihat begitu ramah pada Yanyan. Mereka juga bahkan melipat kembali pakaian awal yang tadi dipakai Xiaomi dan memasukkannya kedalam kantong belanja. Yanyan menerima kantong belanja tersebut kemudian berjalan keluar toko. Xiaomi pun mengikuti dibelakangnya. Segalanya terjadi begitu cepat. Xiaomi masih terlihat bingung. Saat Xiaomi akan mengatakan sesuatu, Yanyan terlihat sedang membuang kantong belanja yang berisi pakaian Xiaomi tadi ketempat sampah.

"Yan! Apa yang sedang kau lakukan? Apa yang sedang kau lakukan?! Apa yang sedang kau lakukan?!"

Xiaomi nyaris berlari menuju tempat sampah untuk mengambil kembali pakaiannya. Tetapi ia berhasil dicegah oleh Yanyan.

"Sampah sudah seharusnya dibuang ketempat sampah. Lain kali jika kau ingin pergi shopping, kau hanya bisa pergi jika bersama denganku,mengerti?"

"Baiklah,aku paham"

Setelah mendengar perkataan Yanyan tersebut, kemarahan Xiaomi pun berubah menjadi rasa bahagia. Bersama sama dengan Yayan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi Xiaomi. Xiaomi pun memeluk erat Yanyan.

"Yan~ jika  aku harus hidup tanpa mu, entah akan menjadi seperti apa hidup ku nantinya.."

"Tanpa ku, kau pasti sudah tamat."

Yah..pada kenyataan nya,perkataan Yanyan tersebut ada benarnya juga.

*******

Selamat membaca :)

*note*
- chapter 6 & 7, saingan si yanyan muncul .-. Dan Xiaomi... #menghelanapas masih o'on kayak biasanya -,,-"

Continuă lectura

O să-ți placă și

4.2K 238 16
Cerita ini bukan karya aku.. Author: Khun Mame Orawan Title: Wedding Planner Translator Indonesia Original by: Risicy ❤️ Aku hanya suka dengan ceri...
6.8K 928 16
Siapa yang nggak tau War, ketua geng berandalan kampus? Setiap orang yang kuliah di fakultas teknik pasti pernah kena palak dia dan gengnya. Apalagi...
302K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
126K 10K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...