[Completed] I Just Wanted You...

By CattyWyn

139K 11.7K 2K

"BAGAIMANA AKU AKAN BAIK-BAIK SAJA MELIHAT DIA BERCINTA DENGAN PACARNYA ITU?! HUH?!" ~~~~~ I just wanted you... More

1. I Wish You Were Never Born
2. Like a Shadow
3. I Can't
4. You Are My Beloved Unnie
5. You Love Her Taeng
6. You're Not a Kim Anymore
7. Unpredictable Kim
8. If This The Start?
10. What Happened?
11. The Struggle
12. Where Are You Mi?
13. Annoying Twins
14. Rough Day
15. Just Go Home Without Me
16. Lost My Half
17. The Kisses
18. Hi Miyoung
19. I Like Hugging You
20. NO!
21. The Day Before You Leave
22.?
22. Never Leave Me Again
23. Brand New Day
24. END
24. Seriously?
25. Got Her Clingy
M!Countdown 170810
26. Another Fine Day
27. Sieun-ah..
28. It's a..
29. Fuck You Miyoung
30. She Grows AF
31. Another Change
32. Happy Belated Birthday Miyoung
32.5 Too Sweet To Judge
33. I Just Wanted You to Love Me
34. Lose Lost Loose
35. Saranghae
35.5 Saranghae II
36. Sweet Taetae
Go!!!
New Story

9. Fitful

3.4K 333 22
By CattyWyn


"Sini unnie peluk" Pinta Jessica begitu melihat Miyoung mendekat, Miyoung dengan senang hati berhambur ke pelukan unnie favorit nya itu.

"Unnie, pelukanmu hangat seperti eomma" Miyoung tersenyum dan menatap wajah anggun Jessica.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan lebih sering memelukmu mulai sekarang" melihat kedekatan adik sematawayangnya itu dengan Jessica membuat Taeyeon sedikit tidak senang. Sebenarnya dari dulu ia tidak sepenuhnya membenci Miyoung, namun ia sembunyikan tidak sukanya itu dengan sikap dinginnya yang santai membaca buku.

"Aww kalian benar-benar sweet seperti adik kakak sungguhan" ujar Sunny dengan kagum.

"Aku memang sudah menganggap Jessie unnie seperti kakakku sendiri" jawab Miyoung.

"Sepulang sekolah aku boleh mampir ke rumah Jessie unnie kan Teatae unnie? Aku rindu daddy dan eomma" izin Miyoung pada Taeyeon yang dibalas deheman oleh Taeyeon.

"Memang kau tidak bekerja?" Tanya Sooyoung.

"Mungkin aku akan ke kantor sebelum jam pulang"

"Kau akan menginap di rumah Sooyeon atau pulang ke mansion itu pilihanmu, jika kau ke pulang diatas jam 6 lebih baik tidak usah pulang ke mansion lagi" Taeyeon berdiri lalu meninggalkan meja kantin yang biasa mereka gandrungi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Apa ada yang terjadi?" Tanya Jessica menemui Taeyeon di rooftop, tempat yang dilarang Taeyeon untuk semua orang kunjungi kecuali dirinya.

"Apa?" Taeyeon melepas sebelah earphonenya lalu menatap Jessica.

"Setelah kau menjemputnya malam itu kalian jadi agak aneh, bukannya tambah dekat kau malah mulai bersikap seperti dulu lagi padanya"

"Anni, siapa bilang" jawab Taeyeon cuek.

"Kenapa sih kau harus selalu berpura-pura di depanku? Kau tidak menganggapku ada selama 18 tahun ini?" Jengah Jessica.

"Mungkin ini memang gayaku, aku ini ya seperti ini, jika menurut kalian aku bisa berubah ya mungkin kalian saja yang harusnya mulai membiasakan diri" jawab Taeyeon.

"Ada apa malam itu? Apa Miyoung membuatmu marah?"

"Hm" Taeyeon kembali menyilangkan tangannya didepan dada lalu menutup matanya.

"Bisa kau lebih jelas? Biar aku bisa mengetahui dengan pasti ada apa dengan adikku Jung Miyoung itu!?" Jessica dengan sengaja mengganti marga Miyoung untuk memancing Taeyeon.

"Dia Kim Miyoung!" Taeyeon berdiri hendak meninggalkan Jessica.

"Apa kalian bertengkar? Katakan padaku apa kau membuatnya menangis lagi?"

"Apa pedulimu" jawaban Taeyeon membuat Jessica geram.

"Apa peduliku? Apa pedulimu terhadap gadis yang kau panggil Kim Miyoung itu?! Bahkan membuatnya tersenyum senang pun kau tidak pernah, kau hanya membuatnya menangis sepanjang waktu, membuatnya terluka dan membiarkan ia melewati masa kelam yang dialaminya sendirian. Lalu kau tanya apa peduliku? Sudah pasti aku lebih peduli dan lebih menyayangi Jung Miyoung ku itu daripada kau Kim Taeyeon yang terhormat"

"Cukup Jessica! Tinggalkan adikku sendiri!"

"Aku tidak akan meninggalkannya seperti kau meninggalkannya, dia adikku, aku akan melindunginya dari kau dan semua bandit yang ingin menodai-" Jessica seperti keceplosan, ia terdiam lalu berjalan meninggalkan Kim Taeyeon itu.

"Apa sebenarnya yang terjadi?" Gumam Taeyeon.

Tak ada yang tau selain benda mati yang berada di rooftop itu, bagaimana gusarnya Taeyeon memikirkan kalimat tak selesai milik Jessica jung, bandit? Menodai Miyoung? Masa kelam? Aku juga terpuruk disini asal gadis itu tau. Taeyeon tidak senang dengan perkataan Jessica, ia membanting kayu lapuk bekas kursi yang sudah tak terpakai di sampingnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~

"Bisa kau sedikit menjauh? Maaf tapi aku sedang tidak enak badan" kata Miyoung pada segerombolan murid laki-laki yang berjalan di sampingnya.

Miyoung kini tengah berjalan menuju parkiran dimana Jessica memarkir mobilnya, karna siswa di sekolah itu sangat banyak jadi agak ramai untuk berjalan keluar.

"Bisa kita bicara sebentar" Miyoung terlonjak kaget ketika seseorang menyentuh dan menahan lengannya.

"Oh? I-iya boleh" Miyoung sedikit mengambil jarak diam-diam.

"Apa kau punya kesibukan malam minggu besok?" Ujar Taecyeon dengan gugup.

"Umm sebenarnya tidak ada tapi.."

"Miyoung kau tidak apa-apa?" Jessica muncul dan menarik Miyoung ke belakang punggungnya.

"Maaf, tapi Miyoung sibuk seumur hidupnya tidak ada waktu untuk berkencan dengan lelaki manapun" kata Jessica membuat Taecyeon cukup terkejut.

"Hmm baiklah, maaf mengganggu waktumu" Taecyeon membungkuk lalu berjalan menjauh.

"Kau tak apa?" Tanya Jessica, jelas sekali kekhawatiran di wajahnya membuat Miyoung senang ada yang mengkhawatirkannya.

"Nan kwenchana unnie, aku bisa mengatasinya"

"Kalau ada apa-apa kau katakan saja padaku okey?"

"Baiklah unnieku yang cantik, ayo kita pulang" Miyoung menggenggam tangan Jessica dan berjalan menuju mobil Jessica.

Jessica tau sesuatu telah terjadi malam itu. Jika tidak, tak mungkin trauma Miyoung kembali. Sudah lumayan lama semenjak Miyoung terlihat tidak nyaman didekati orang lain. Dan semenjak malam itu, saat ia menyarankan Taeyeon untuk menjemput adiknya di kantor, mereka mulai kembali seperti dulu. Taeyeon dengan sikap dinginnya, dan Miyoung yang menyendiri. Jessica sedikit menyesal mengirim midget itu pada Miyoung malam itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Taeyeon tengah gusar, membalikan tubuhnya ke kiri dan ke kanan, matanya tidak bisa ditutup. Miyoung benar-benar menginap di rumah Jessica namun ia tidak yakin karna Miyoung ataupun Jessica tidak ada yang mengabarinya.

Paginya Taeyeon bangun dengan sangat malas, bahkan malas sekali untuk berangkat sekolah hari ini.

Drrtt.. drrtttt...

Dilihatnya nama Jessica tertera di layar ponselnya, dengan muka masam diangkatnya telfon tersebut.

"Eung.." gumam Taeyeon.

"Yah! Kau ini bersemangat sedikit menangkat telfonku, ulang!"

"Morning princess ada apa kau menelfonku sepagi ini? Tidak taukah kau aku baru banguunn" ujar Taeyeon perlahan.

"Ish! Kau ini, baguslah kau sudah bangun jadi aku tidak repot membangunkanmu lagi, Miyoung hari ini ke Jeju jadi tidak masuk, jadi kau tidak usah cemberut menunggunya muncul di meja kantin nanti siang"

"Siapa yang mencemberuti nya, lagian kau bisa beritahu aku nanti di kelas, pakai repot repot menelfonku segala"

"Itu karna aku juga ikut dengannya ke Jeju pabo"

"Kau ikut dengannya? Kenapa tidak ajak aku?"

"Menurutmu jika dia mengajakmu kau akan ikut? Kau ini, aku disini untuk menjaganya bukan berlibur, aku akan mati bosan menunggunya di ruang meeting"

"Dia kan bisa membawa bodyguardnya yang banyak dan sok seram itu, kenapa harus kau?"

"Bukan saatnya cemburu Ki-"

"Aku tidak cemburu!"

"Oh yaa? Kau tenang saja aku akan menjaganya dengan baik tidak seperti kau yang mengaku unnie nya. Aku bingung padamu, kau sayang padanya beberapa hari lalu memusuhinya for the rest of the time, kau pikir Miyoung tidak akan bingung dengan sikapmu"

"Tidak usah bawel, pergi sana dan lindungi adikku Kim Miyoung itu, awas sampai dia kehilangan sehelai rambut saja"

"Ahahaha kau ini aneh bin ajaib Kim Taeyeon, jagalah dia seperti tuhan menjagamu, beri dia aman seperti tuhan memberimu, cintai dia dengan jujur dasar pengecut"

"Ku tutup jika kau hanya ingin mengataiku" suara Taeyeon menjadi dingin.

"Wae? Kau takut kalah saing? Kau takut Miyoung akan berhenti peduli padamu? Kau ini apa Kim Taeyeon? Kami cukup bingung dengan sikapmu itu. Tidak kah kau iba melihat adikmu itu? Tidakkah kau khawatir dengannya setiap kali pulang malam? Kau tidak akan tau seberapa ia trauma karna-"

"Unnie ayo ke bandara nanti macet" sorak Miyoung terdengar jauh dari telinga Taeyeon.

"Kau dengar? Kami akan berangkat, pelajari lagi isi hatinu dan apa yang kau inginkan Kim Taeyeon, jangan egois"

Jessica memutuskan sambungan begitu saja menyisakan Taeyeon dengan bingung nya 'karna apa? Miyoung trauma apa? Jessica menyembunyikan sesuatu dariku, awas gadis itu' ujar Taeyeon dalam hatinya.

Dua hari tanpa Miyoung dan Jessica Taeyeon banyak menghabiskan waktunya bersama trio konyol Sooyoung, Hyoyeon, Yuri.

"Kau ini, semakin hari semakin jarang tertawa"

"Jangankan tertawa Soo, tersenyum saja jarang" sahut Hyoyeon.

"Hah.. aku merindukan Miyoung ku" semua orang menatap Yuri dengan aneh.

"Sejak kapan dia menjadi Miyoung mu? Heh" sinis Hyoyeon.

"Sejak aku memeluknya untuk pertama kali" Hyoyeom mencibir pada Yuri.

"Lagian apa hak mu merasa tidak senang?" Tanya gadis yang kulitnya sedikit gelap itu.

"Lagian sejak kapan kau move on dari Jessica?" Sambung Taeyeon.

"Aku tau diri Kim, dia hanya memandangmu"

"Aku? Kau gila? Kita tau Jessica itu normal, kau ini membuatku marah saja"

"Kau masih saja sama Taeng" gumam Yuri.

Taeyeon yang tak ingin menjadi bahan pembicaraan lagi menukar siaran televisi yang sedang menayangkan iklan air mineral. Ternyata sedang ada siaran mengenai kondisi pulau Jeju hari ini. Dikatakan bahwa sejak malam, hujan badai tak henti-hentinya menerjang pulau kebanggaan Korea Selatan itu.


"Huh.. Jeju badai, semoga saja mereka tidak pulang hari ini, pasti pesawat akan delay" gumam Taeyeon mematikan siaran berita yang ditontonnya lalu mengambil soda dan pizza di dapur.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam ini lagi-lagi terjadi badai di Jeju, ombak yang mengamuk di pantai seakan ingin menelan semua yang mendekat. Di sebuah kamar seorang gadis sudah menggigit bibirnya dari tadi, mencengkram selimut hotel di atas kasurnya, airmata tak kunjung surut dari wajahnya.

Teriakan seorang gadis sangat memekakkan telinga terasa pilu bagi siapapun yang mendengarnya, gadis itu menutup telinganya sekuat mungkin dengan tangannya.

Tiba-tiba saja listrik padam dan menyisakan gelap malam itu, membuat gadis yang menjerit setengah mati itu semakin ketakutan. Suara pintu yang dibuka kasar mengejutkannya lalu ia merasakan sepasang tangan berusaha menyentuhnya.

"Ya tuhan maafkan aku, tenanglah aku disini sekarang" gadis itu menendang dan memukul seakan bahaya datang menyerangnya.

"Ini aku, aku tidak akan menyakitimu, tidak akan ada yang bisa menyentuhmu sayang" sekali lagi ia berusaha merengkuh gadis yang ketakutan itu.

"Pergi! Jangan sentuh aku! Pergi! Aku akan berikan apapun pergilah!" Ia terima begitu saja pukulan gadis itu yang mengenai pipinya.

##############

Continue Reading

You'll Also Like

12.2K 4.1K 33
Im Nayeon, bukanlah gadis licik atau sembrono. Dia hanya seorang gadis miskin biasa yang begitu lugu, dan naif. Mendapati harga dirinya dihina dan di...
255K 28K 36
(END)_ bagaimana jadinya ketika seorang jennie kim yang belum sepenuhnya move on dari sang mantan hanbin, tiba² saja mendapat undangan pulang dari sa...
32.3K 3.1K 47
Sejak mata ini pertama kali melihatmu, kamu berhasil menyita perhatianku. Kala itu, kalau kamu masih ingat, kamu menggunakan sepatu nike, yang sepert...
192K 16.3K 86
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...