Possessive Stalker! ✔

By novamandakim

33.8K 2K 172

SOME PART ON PRIVATE. 18+ Ketika men-stalker ayahnya di NY, tidak disangka akan bertemu Sooyoung di salah sat... More

CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18

CHAPTER 4

1.2K 92 9
By novamandakim

Tolong baca ini sesuai umur ya. Cerita ini ada unsur dewasa. Mohon bila tidak sesuai umur jangan baca! ⚠⚠⚠⚠🚫🚫🚫🚫
Sudah terlanjur baca, itu diluar tanggung jawab, author 🙆😉🔎🔎😙

📝📝📝📝📝📝📝

9 P.M KST at Cheehong Restaurant, Seoul. 

Aku tiba di restoran ini. Terlihat bagus dan mewah tapi niat ku kesini hanya urusan bisnis tidak lebih. Rasanya aku tidak ingin melakukan ini. Ya Tuhan. 

Salah satu pelayan mengantar ku ke arah yang sudah di pesan. Ah aku melihat lelaki paruh baya dengan mengenakan jas berwarna biru gelap dan menyapa ku hangat. 

Park Hyun Jo. Dialah yang akan aku temui sekarang.

"Selamat anakku" ucapnya menjabat tangan ku dan memelukku. Begitu pun dengan ku membalasnya dengan hangat.

Kami duduk dan pelayan memberikan menu untuk kami.

"Pesankan kami yang terlezat dan termahal" ucapnya lalu pelayan pergi meninggalkan kami.

"Apa kabar paman?"

"Baik, nak. Kau sendiri bagaimana disini? Apa menyusahkan mu tinggal sendiri?"

"Kabar ku baik. Tidak. Ini menyenangkan hidup sendiri, paman"

Aku tahu paman akan menanyakan ini. Perihal paman sangat baik dengan ku dan keluarga ku. Bahkan ia lebih baik daripada ayah ku sendiri!

"Nak, paman sebenarnya tidak ingin mengganggu mu. Paman tahu kau sibuk akhir akhir ini setelah kau menjadi penerus ayah mu. Paman hanya menjalaskan amanat dari ayah mu, nak" kulihat dia sangat hati hati mengucapkannya.

"Aku tahu paman. Tapi.. Dengan hal lainnya aku tidak tertarik sama sekali. Kecuali bisnis saja aku jalankan"

Kini dia mendesah pelan. Dia tahu maksud ku mengenai hal lain 'perjodohan' tentu aku sangat menolak.

"Baiklah. Paman tidak akan memaksa mu. Paman mengerti, kau menjalankan bisnis ayah mu dengan satu tujuan. Itu tidak lebih. Paman tidak akan memaksa mu terkecu..."

"Maaf paman jika aku menentang, tapi aku menghargainya. Hanya saja yang aku kerjakan hanya pekerjaan saja. Sisanya itu urusan pribadi ku. Tidak ada yang boleh menentang ku"

"Permisi.. Pesananya"

Dua orang pelayan mengantarkan makanan kami. Lalu kedua pelayan itu pamit pergi.

"Nak.. Makanlah dulu"

Aku mengangguk pelan dan mulai memakannya.

******
AUTHOR POV

diwaktu yang sama seorang wanita sedang bercumbu nikmat dengan lelaki asing. Sebuah kamar mewah bernuansa coklat dan gold membuat cumbuan mereka semakin panas.

Wanitu itu duduk diatas pangkuan laki laki yang sedang asik menikmati kecumbuan mereka berdua. Pinggulnya bergoyang berirama menghujamkan kenikmatan yang tak tertahan sedangkan laki laki itu hanya mencium setiap inci tubuh wanita itu dipangkuannya.

"Aaahhh... Faster...ba...by.. Baby..please fassssteeeerrrr.... Aaarrggghhh.. Uuuh" desah wanita itu dengan desahan keras.

Wanita itu melingkari kedua tangannya di leher lelaki itu. Lalu lelaki itu mencium nafsu dari bibir, leher bahkan ke tempat dua gundukan yang begitu indah. Menjilatti, mengusapnya, memelintir puting yang sudah tegang dan mengisapnya seperti bayi yang sedang kehausan. Sedangkan tangan kirinya mengelus pinggul wanita itu. Membuat wanita itu mengerang nikmat.

Terus menerus tanpa henti cumbuan mereka berdua dan lelaki itu menggedongnya tanpa melepaskan penyatuannya. Dan mereka bernaring ke ranjang King Size nya. Lalu melanjtukan cumbuan yang lebih nikmat.

"Oh God! Your sweet baby. I need you... Aaah... Faster..." Ucap lelaki itu mengerang.

"Ahhh.."

"Call me.. My name...ahhh"

"Aahh uuuhh... Drew...aahahaa.."

"Yess..baby..call my name... Ughh... I wanna cum... "

"Faster...  Please come out on my inside... Ahhhhh" mereka terus menikmati cumbuannya. Sehingga keluarlah cairan bening didalam kewanitaannya.

Lelaki itu menubruk tubuh wanita itu. Dan menciumi keningnya. Mereka berdua kelelahan dengan aksi yang luar biasa. Sehingga menghabiskan tiga ronde.

"Thanks... My baby.. Soyeon" ucap Drew menciumi kening wanita itu dan wanita itu tertidur lelap.

Dddrtt..

Terdengar suara ponsel Soyeon berdering. Drew bangun dan menghampiri ponsel itu. Tertera nama yang kini mengerutkan keningnya.

My Daddy

Drew tidak berani menjawabnya karna sang ayah dari wanitanya menelpon. Lalu dia kembali tidur disamping wanitanya itu.

****

Paman itu mencoba menelpon anaknya beberapa kali tapi tidak dijawab. Rasa gelisah membuat Sungjae bertanya - tanya. Kini ia menyerah dan bukan waktu yang tepat ia menelpon.

"Maaf nak, sepertinya dia sibuk dengan pekerjaannya"

"Tidak apa - apa. Paman"

"Baiklah. Kurasa pertemuan pertama ini sudah cukup. Paman senang dan kau mau menjalaninya dengan baik. Ku harap ini berjalan dengan baik, nak"

Paman itu berdiri dan berjabat tangan.

"Jaga kesehatan ya, paman" sebuah anggukan pelan lalu dia pergi meninggalkan Sungjae.

10 menit kemudian Sungjae meninggalkan restoran itu.

***

Hey cantik.. Sudah lama aku ingin bertemu dengan mu. Kau sungguh cantik dan mempesona. Lelaki itu mendekat dan melihat tubuh wanita itu dari bawah sampai atas. Senyum smirk nya membuat wanita itu ketakutan.

Aku tidak akan menyakiti mu.. Hanya saja tubuh mu sangat menggoda. Ah.. Kekasih mu itu memang brengsek.. Dia merusak kehidupan ku.

Kini wanita itu mundur dan punggugnya sudah tersentuh dinding. terpojok. Lelaki mendekat..

Kau harus membayarnya sayang....

"Aaaah" Sooyoung terbangun kaget. Dia melihat sekelilingnya masih sama. Dia masih dipesawat. Pukul 12 malam, ia terbangun. Sedangkan disampingnya, Wendy sedang asik mendengarkan musik dengan iPhone nya. Wendy melirik Sooyoung terbangun dengan wajah pucat.

Dilepasnya headset lalu mengusap rambut temannya itu.

"Kau kenapa?" Wendy panik melihat Sooyoung berkeringat banyak diwajahnya.

Wendy mengambil air putih lalu memberinya. Sooyoung meminumnya dengan gugup.

"Ak..aku tidak tahu. Sepertinya mimpi ku aneh dan..buruk..menyeramkan"

"Jangan lagi...kau memimpikan aneh itu. Sudahlah Sooyoung.. Jangan percaya... Kau terlalu banyak memikirkan hal itu.. Istirahatlah" wendy mengambil gelas dari tangan Sooyoung. Lalu dia menuntun Sooyoung untuk berbaring lagi dan menyelimutinya.

"Gomawoyyo" ucap Sooyoung tersenyum sambil menggenggam tangan wendy. Wendy hanya membalas anggukan dengan senyuman. Lalu memejamkan kedua matanya.

Perjalanan mereka masih jauh. Ya membutuhkan waktu 14 jam untuk ke NY.

Wendy hanya melihat temannya mulai tertidur. Wendy sangat cemas dengannya. Mengenai mimpi aneh dan mimpi buruk membuat Sooyoung ketakutan. Sudah seminggu yang lalu ia mengalami mimpi buruk itu. Tentu wendy sangat khawatir, mengingat Sooyoung memiliki kekasih yang sangat protketif tapi yang membuatnya bertanya tanya mimpi temannya itu ada sangkut pautnya dengan kekasihnya itu. Apa yang terjadi?? Wendy menatap teman disebalahnya tidur dengan damai dan berdoa dalam hati.

Semoga tidak terjadi dengannya, Tuhan. Lindungilah Sooyoung.. Gumam Wendy dalam hati.

***
"Aaaarrgggh.. Kau sungguh nikmat sayang.."

"Lakukan sepuas mu...aaaaaahhhhh"

"Tapi setelah ini kau harus pergi dari hadapan ku!" Lelaki berwajah topeng mendesah nikmat dan memukul pinggul wanita itu.

"Baiikkllaaaah..aahaah" wanita itu amburk diranjang. Sedangkan lelaki itu melepaskan kejantananya dari liang kewanitaan wanita itu.

Lelaki itu beranjak ke kamar mandi dan membersihkan badannya. Setelah selesai dan berpakaian lalu pergi keluar meninggalkan wanita itu.

"Dasar jalang! Semua wanita sama. Akh..sial. Aku tidak merasa puas!" Gerutu lelaki itu dengan mobil sport hitamnya.

Lelaki itu tiba didepan apartemen Sungjae. Memakirkan mobilnya di sebrang apartemen sambil berdecak kesal.

Sial!

Begitupun Sungjae sudah daritadi melihat dari ponselnya dan mengamati seseorang yang mengikutinya. Dia tahu siapa kini dilihatnya. 

Suasana malam di Yoeksam-dong, Gangnam masih ramai. Sudah pukul setangah satu malam lampu lampu disetiap tempat masih menyala. Para pendatang pun masih bersantai dan menikmati alunan musik disepanjang jalan. Walau cuaca musim dingin masih panjang di bulan kedua ditahun 2018, tetap saja Gangnam menjadi pusat perhatian yang banyak disukai kaum remaja.

Sungjae terus mengamati lelaki itu entah apa yang dpikirkan lelaki itu. Sungguh keterlaluan, untuk apa lelaki itu mengikutinya. Sungjae men-Zoom dan lelaki itu memakai topeng sampai ke hidung. 

Sungjae memikirkan sejenak. Apa yang dia lakukan?? 

Tak lama Sungjae menekan nomor khusus. Jerry. dia menelponya. Muncullah sebuah ide jahat di pikiran Sungjae. 

*****

Arrived on Jhon F. Kennedy Airport, New York City, USA. 

Rombongan satu pesawat yang dinaiki Sooyoung pun keluar dan masing masing menunggu barang dan tas mereka dari bagasi pesawat. Semua terlihat lesu dan bosan karna menghabiskan waktu 14 selama di pesawat non-stop. Bgeitu pun boss dan ibu Mi-ran melemaskan otot otot badannya karna begitu lamanya duduk dan berbaring. 

Sooyoung pertama kalinya menginjak airport di NYC. Begitu megah dan bagus.

Sekitar 30 menit mereka mengemasi barang barangnya. Dan menunggu orang yang akan dijemput.

8.00 AM on Saturday 3, 2018

"Apa mereka akan menjemput kita?" tanya ibu Mi-ran mencari cari sesorang yang ditunggu.

"Tunggu sebentar lagi. Tuan akan menjemput kita" ucap Boss dengan santai. 

Kerumunan banyak orang di bandara membuat yang lain ikut pusing. 

"Ya! neo. Ada apa dengan mu, Sung-ho?!" Kini tatapan tajam ibu Mi-ran ke salah satu pegawainya itu yang sedang duduk dan memijat pelipisnya. 

"Aku mabuk pesawat, bu" ucap lelaki itu sambil menutup mulutnya.

"Aissh kau ini. Kim! antar dia ke toilet" 

Lelaki itu menganguk pelan dan menarik dan membimbing Sung-ho ke toilet. 

Ibu Mi-ran berdecak kesal sudah 40 menit menunggu belum kunjung datang. 

Setelah Sung-ho kembali dari toilet tak lama dua orang berbadan tegap, tinggi, berotot, berkulit hitam dan berkulit putih memakai jas hitam dan baju tebal dan syal menyelimuti tubuh mereka sambil menunjukkan karton putih bernama Sung Dong-il

Boss menghampirinya dan berjabat tangan. lalu boss menghampiri mereka.

"kalian. pekernalkan ini Mr. Benny dan disampingnya Mr. Mark" Mereka berjabat satu sama lain. Lalu pergi mengikuti kedua laki laki itu.

Tiba di parkiran ada dua mobil alphard berhenti dan mereka terkagum kagum dan melongo melihat sebuah mobil mewah yang akan mereka naiki. 

Selama perjalanan Mr. Mark memberikan jadwal selama kita di NY. Tentu waktu jalan jalan mereka sangat banyak dan cuaca disini sangat ekstrim. Mr. Mark hanya pengawal bagi mereka untuk mengantar sana sini. Sedangkan Mr. Benny adalah asisten dari Yook Jin Hee. Iya. Dialah tuan dari perusahaan ternama di Seoul yang akan bertemu nanti di hari senin. 


Nampak dari luar biasa saja tapi saat masuk kedalam sangat bagus. Mata Wendy dan Sooyoung terpana melihat hotel itu. Sungguh bagus! Tentu hotel ini memiliki kualitas diatas standar. Bagaimanapun arah hotel ini dekat menuju ke Times Square.

Rombongan turun dari mobil dan melihat suasana New York yang ramai.

Mr. Mark dan Mr. Benny membawa koper mereka. Lalu pelayan hotel membantunya.

"Wah bagus sekali! Lihat ini seperti mimpi saja" mulut Sooyoung terus berbicara dan matanya terus mengelilingi setiap dekorasi lobby hotel ini.

"Ya! Kau ini. Jaga sikap mu! Seperti anak anak saja" ucap wendy membuat Sooyoung terkekeh geli.

"You know lah. Aku takjub melihat ini hehe"

Ibu Mi-ran mendapatkan kunci dari manajer hotel. Dipanggil nama mereka dan memberinya kunci dengan beralaskan nomor.

396

Ibu Mi-ran memberi kunci kepada wendy. Wendy hanya terdiam dan berpikir bahwa ia satu kamar dengan Sooyoung. Lalu dia menghampiri Sooyoung dengan senang.

"Hey! Kita satu kamar" seru wendy dengan kegirangan. Sooyoung membalas dan memeluknya.

Boss dan ibu Mi-ran hanya menggelengkan kepalanya melihat pegawainya senang.

"Kajja! Mari beristirahat. Sampai ketemu jam 12 direstoran" Ibu Mi-ran memberi info kepada yang lain. Lalu mereka menaiki lift.

****

"Waaah ini bagus sekali! King size ini. Terasa lembut" seru Sooyoung terus menatapi kamar yang ia tempati. Wendy hanya tertawa kecil melihat temannya yang baru menginkakkan kaki di NY.

"Aku akan membersihkan wajah ku dan sikat gigi" wendy langsung beranjak ke kamar mandi.

Sooyoung menumpahkan tubuh nya di ranjang besar yang berwarna putih itu. Matanya melebar ketika ia melihat langit langit kamar bernuasa biru dan putih. Awan. Iya seperti awan ketika ia melihat dipesawat. Lama kelamaan mata Sooyoung mulai sayu dan mulai memejamkan kedua matanya dengan kedua tangan telentang.
Wendy keluar dari kamar mandi hanya melihat temannya tergeletak bebas di tempat tidur. Lalu mengampirinya dengan mencubit pipi tembeb temanya itu.

"Aaww" Sooyoung tetiba bangun meringis kesatikan di pipi nya. Melihat didepannya Wendy sudah memakai krim dengan tebal. Sooyoung kaget melihat temannya itu.

"Kkau..gila! Membuat ku kaget saja, huh!"

"Haha. Kau ini begitu saja takut. Aku hanya memakai krim" Sooyoung lalu berlari kecil ke kamar mandi.

Sebelum masuk ke kamar mandi Sooyoung berbalik dan berbicara dengan wendy.

"Kau tidak mandi??"

"Tidak. N anti saja jam 11. Aku ingin tidur dulu"

"Baiklah aku mandi saja" Sooyoung masuk ke kamar mandi.

Ddrrt..

Pesan masuk dari ponsel Sooyoung. Wendy hanya melihatnya sekilas. Lalu melanjutkan tidurnya.

20 menit kemudian Sooyoung selesai mandi. Lalu berpakaian sehari hari. Tak lama ia mengecek ponselnya ada pesan masuk.

Sebuah nomor asing membuat dia bingung. Tanpa ragu ia membukanya. Matanya terbalalak kaget. Rasa pedih telah mengiris hatinya. Amarah pun mengeluarkan air kristal yang membasahi kedua pipinya itu.

Foto Sungjae sedang bertelanjang dada sambil memeluk wanita yang tertutup selimut tanpa baju.

Saki. Pedih. Amat sangat menguras pikiran itu. Baru saja tiba dan sehari Anniversary saja, dia sudah membuat masalah besar.

Selingkuh

Entah pikiran Sooyoung memutaru kata itu. Sungguh sakit. Karna lelaki yang ia cintai dan percayai telah tega.

Sooyoung mematikan ponselnya lalu menangis terseduh - seduh..

Wendy pun terbangun kaget melihat temannya menangis tiba tiba...

"Kau kenapa?? Hey" tanya Wendy langsung memeluknya erat bahkan Sooyoung terus menangis.

"Ddi..dia..se..ling..kuuuh..hiks..hiks" Wendy kaget dan dia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Sooyoung.

****

Di waktu yang berbeda. Lelaki bertopeng itu melampiaskan dengan wanita di salah satu apartemennya. Dia sedang duduk menikmati segelas wine dan mengamati wanita yang tanpa sehelai benang pun tertidur pulas.

Ting!

Sebuah satu pesan masuk diponselnya. Lalu lelaki itu membaca pesanya dan tertawa puas.

Rasakan Yook Sungjae... Satu persatu kau akan jatuh! Gumam lelaki didalam hati.

Lalu menaruh wine nya dan mengampiri wanita itu dengan cumbuan, desahan nikmat serta memulai permainan dengan wanita itu sampai puas..

📱🔎






To be continue 📝📝📝

Continue Reading

You'll Also Like

293K 11.2K 29
"Karena dendam pasti berakhir dengan hal yang tidak terduga. Yang tidak direncanakan.... dan diluar akal" _________________________________________ P...
1.4M 12.9K 23
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
126K 12.8K 28
"Hey, Kei, kau tahu tidak?" "Tihdhakh," "Kau dan aku makan dengan 1 sendok yang sama," "Lhalhuh?" "Secara tidak langsung kita berciuman,"
16.6M 692K 40
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...