Pangeran Es [End]

By anakumak

95.7K 3.4K 111

[Yoshil Area] = Icil/Idola Cilik Ini tetang kedatangan Ashilla ke kota baru. Mempertemukan dia dengan sepupu... More

Blurb
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Promo New Story
Part 17
Part 18
Bukan Update
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Epilog
Last and Thanks

Prolog

9.6K 313 6
By anakumak

Gadis itu berjalan dari arrival bandara sambil menyeret koper yang berada di tangan kanan. Mata bulat yang bersinar itu menelusuri setiap sudut bandara yang ramai. Tiba-tiba seorang cowok berlari dari arah berlawanan menabraknya hingga terjatuh. Ia mendongak menatap orang itu yang meliriknya tajam. Tanpa ucapan maaf, pemuda itu berlalu pergi. Ia menatap kesal punggung yang mulai menghilang di antara keramaian.

Segumpal rasa kesal di hati, ia berdiri, namun, kenyataan kembali menyentaknya pada rasa sakit. Seorang pemuda lain menabraknya lalu pergi begitu saja tanpa melirik dan mengucapkan sepatah kata pun. Ia kembali berdiri dengan rasa dongkol yang telah sampai di ubun-ubun.

Di tempat lain, seorang pemuda berkaos hitam terlihat tengah mengamati setiap orang yang keluar dari arrival bandara. Ia melirik jam tangan dan menghembuskan napas, sudah lebih dari dua jam ia di sini. Pemuda itu mengerjap seketika merasakan ponselnya bergetar. Ia melirik sekilas sebelum menempelkan benda tersebut ke telinganya.

"Hallo."

"Belum, Tan. Tante bisa kirim fotonya?"

"Baik."

Tut tut ....

Terdengar jaringan telpon terputus dari seberang sana. Selang beberapa waktu, foto yang ia minta kepada lawan bicaranya tadi, masuk ke ponselnya.

Seketika matanya membulat saat melihat siapa yang ia tunggu sejak tadi. Ternyata gadis yang sempat ia temui sebelumnya. Ia belok kanan lalu berlari mencari orang yang tadi di tabraknya hingga berhenti tidak jauh dari tempat kursi menunggu, di sana terlihat gadis itu tengah asik dengan cemilannya. Tanpa menunggu lama--Alvin-- pemuda itu menghampiri dan merampas makanannya. Membuat orang itu mendongak lalu mendengkus kesal seraya mencoba merebut kembali makanannya.

"Balikin makanan aku!" ucapnya mencoba menggapai tangan pemuda itu. "Mau kamu apa, sih?" Melihat Alvin bergeming, ia melengos lalu duduk lagi."Kamu cowok tadi yang nabrak aku tanpa minta maaf 'kan? Bukannya ke sini minta maaf, malah cari ribut. Dasar Cigaso!"

Pemuda itu mengangkat sebelah alisnya. Shilla kembali membuang napas pendek."Cina nggak sopan!" Detik berikutnya, Shilla mengaduh ketika Alvin menjitak kepalanya. "Apa sih, sakit tau. Kenal enggak punya hubungan keluarga juga enggak. Kamu udah main kasar aja. Cowok kok--"

"Cerewet lo. Ikut gue!" ujarnya seraya menarik paksa tangan gadis itu.

"Eh, eh, apa-apan, nih! Kamu mau berbuat jahat. Mau culik aku? Jangan macem-macem! Lepasin nggak atau aku teriak!" ancam Shilla takut.

Ia baru dan tidak mengenal siapa-siapa di sini. Seharusnya ia tengah menunggu orang suruhan ibunya untuk menjemputnya, tapi kenapa ada cowok asing yang main tarik tangannya tanpa permisi? Jelas hal itu membuat Shilla ketakutan.

Brukk

"Aduh," Shilla meringis saat jidatnya membentur punggung Alvin yang berhenti tiba-tiba. "Kenapa berhenti? Sakit tau," ucapnya saat Alvin memutar tubuh berhadapan dengan Shilla yang sedari tadi membuatnya jengkel.

"Iya, gue mau nyulik lo. Puas?" Pengakuan Alvin dengan sorot mata meyakinkan itu membuat Shilla melangkah mundur. Alvin memutar mata malas. "Gue di suruh nyokap lo ngejemput anaknya yang cerewet," lanjutnya.

Shilla terlihat memikirkan sesuatu dan memilih untuk mencoba mempercayai ucapan Alvin.

"Kamu beneran nggak mau nyulik aku 'kan?" tanyanya memicing mata yang dibalas dengan kepergian Alvin dari hadapannya. "Ish. Kok bisa papa punya keponakan seperti dia?" gumamnya.

"Eh. Tunggu dong! Kamu ke sini mau jemput aku, malah ninggalin." teriak Shilla sambil berlari mensejajarkan langkahnya dengan Alvin. Ketika sadar pemuda itu meninggalkannya sendirian.

¶YoShil¶

"Selamat datang Tuan, selamat datang Nona," sapa seorang wanita paruh baya yang tadi membukakan pintu untuk mereka.

Shilla membalas sapaan itu dengan tersenyum lebar lalu melirik pada Alvin yang terus berjalan tanpa menghiraukan para pegawai yang sedang menyambut kedatangan mereka.

"Mari Nona saya antar ke kamar," ujar wanita itu lagi dengan ramah.

Shilla mengangguk dan mengikuti wanita yang membawanya ke lantai dua kemudian membukakkan salah satu pintu ruangan yang berada di dekat tangga.

"Ini kamar Nona."

Shilla melangkah masuk lalu bejalan ke mana saja sekadar melihat-lihat ruangan itu.

"Bagus, aku suka," gumam Shilla berjalan ke beranda kamar.

Shilla semakin tersenyum kagum melihat apa yang ada di luar sana. Taman bunga buatan di perkarangan rumah barunya itu terlihat jelas dari kamarnya. Sangat indah.

"Sepertinya, semua ini sudah di siapkan." lanjutnya.

"Maaf Nona, pakaian dan semua barang sudah saya letakkan di tempatnya. Saya pamit ke bawah dulu Nona," ucap wanita berseragam itu yang dibalas Shilla dengan anggukan kecil.

"Eh, sebentar. Nama ibu siapa?"

"Marni, Nona. Nona bisa panggil saya Mbok Mar. Saya kepala pelayan di rumah ini," jelasnya, Shilla mengangguk mengerti. "permisi Nona." pamitnya.

Shilla kembali mengangguk. Setelah kepergian Mbok Marni, ia memilih untuk membersihkan badan yang seharian di penuhi keringat, debu, dan bakteri.

Selesai mandi Shilla menuruni setiap undakan tangga yang ada. Berjalan ke arah dapur dan mengambil gelas berkaki panjang. Satu dari pelayan yang berada di sana menatap Shilla bingung.

Shilla menoleh pada pelayan muda yang berdiri tidak jauh darinya. Dilihat dari name-tag nya tertulis Devi. Shilla mengendik pelan saat tetap di perhatikan oleh Devi, meskipun risih dan bingung, ia mengangkat gelasnya ke arah gadis tersebut sambil menuangkan air.

"Kenapa?" tanya Shilla sesudah meneguk airnya.

Devi seketika menggeleng sambil melambaikan ke dua tangannya di depan dada. Melihat respon Devi, ia mengangkat bahu dan berlalu pergi.

Ketika hendak kembali ke kamar, Shilla melihat Alvin tengah duduk di sofa ruang keluarga. Shilla terdiam, berpikir sebentar lalu berbelok menuju pemuda itu.

"Hai," sapanya. Alvin melirik Shilla sekilas. "Baca apa?" tanya Shilla yang sudah duduk di sebelah kanan Alvin.

"Kepo!" sahut Alvin dengan mata terus terpaku pada majalah otomotifnya.

Shilla menggeram kesal. "Ih, orang nanya baik-baik balasnya harus baik-baik juga dong."

Alvin menoleh lalu mengangkat majalah di tangannya. Majalah otomotif, toh.

"Puas?"

¶Yoshil¶

Keesokan harinya di pinggir lapangan outdoor sekolah, terlihat tiga pemuda yang duduk lesehan kelelahan dengan keringat mengalir membasahi tubuh mereka.

"Vin, kemaren lo kemana?" tanya pemuda yang mengibaskan baju ke depan wajahnya.

"Bukan urusan lo!" jawab Alnvin datar.

Pemuda lain yang tengah tiduran dengan kepala di letakkan di atas bola itu mendelik. "Emang bukan, tapi biasanya lo semangat ke rumah Rio."

Alvin menatap temannya malas. "Gue ke bandara."

Cakka mengernyit lalu meletakkan bajunya. Menatap Alvin bingung. "Lo ke bandara bareng Rio?"

Alvin dan pemuda yang bernama Rio itu saling melirik lalu menoleh pada Cakka.

"Maksud lo?" tanya Alvin seraya menoleh ke arah Rio yang baru meletakkan botol mineral ke depannya.

"Ya, kemaren Rio juga ke bandara. Nggak tau deh, ngapain. Kita aja main basket berdua, doang."

Alvin terus menatap Rio yang duduk di sebelahnya dengan tatapan kebingungan. Berharap ia mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang muncul di kepalanya.

Rio yang di tatap seperti itu, hanya menghela napas dan berdehem yang di artikan Alvin sebagai tanda 'iya'.

Yoshil

©2015

24 Jan 21

Salam,

Au

Continue Reading

You'll Also Like

5K 345 8
"Kamu agan kan? Yang punya burung besar? kebetulan anya suka burung apalagi yang besar, kapan-kapan ajak anya liat burung agan ya" tunjuk anya denga...
357K 5.6K 39
Kumpulan kata kata mutiara
187K 17.4K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
7.9K 524 48
Bukan hanya kata kata motivasi, disini juga ada kata kata penyemangat, saling mengingatkan, dsb. Kata kata yang ada disini berasal dari berbagai sumb...