Part 3

4K 174 1
                                    

Shilla melangkah sendirian di sepanjang koridor sekolah seraya di iringi lantunan lagu dari suara indah miliknya. Senyuman merekah ia berikan ke setiap orang yang di temui sepanjang koridor.

Shilla tengah melangkah menuju perpustakaan sekolah seketika terjatuh di pertikungan koridor. Raut wajah cerah miliknya tiba-tiba berubah menjadi kesal ketika seorang cowok yang kini menatapnya tajam dengan rahang mengeras.

"Lo," Tunjuknya pada Shilla yang sedang menunduk itu."Jalan pake mata bodoh!" Shilla terkesiap lalu mendongak kembali mencoba menatap mata yang kini menatapnya tajam.

"Aku ... maaf," cicitnya.

Seakan tenggorokannya di sumbat dengan benda bulat yang di paksa melewatinya. Pemuda itu pergi tanpa mengindahkan permintaan maaf Shilla. Hanya kata itu yang bisa ia ucapkan. Jika diingat, kenapa dia yang minta maaf? Ini bukan salahnya, tapi salah cowok itu!

Sebelum Shilla kembali melanjutkan langkahnya, ia melihat sebuket bunga dan cokelat tergeletak tidak jauh darinya. Shilla menoleh ke arah punggung lelaki yang kini melangkah menjauh darinya.

Cowok itu ... dia siapa? Sepertinya nggak asing, pikirnya lagi. Shilla mengendik dan memilih untuk kembali ke kelas. Mood nya untuk pergi ke perpustakaan sudah rusak oleh cowok aneh yang sayangnya terasa familiar baginya.

¶Yoshil¶

"Shilla mana, Vi?" tanya Ify yang duduk di depannya.

"Tadi katanya ke perpustakaan. Tapi kok belum balik, ya?" tanya Via.

"Susul aja, yuk. Mana tau tu anak nyasar lagi," ujar Acha.

"Ya udah, yuk."

Saat mereka beranjak dari duduk, Shilla melangkah masuk dengan wajah yang pucat dan langsung duduk di samping gadis yang memakai bando bewarna merah muda itu.

"Loh, Shill. Baru aja kita mau nyamperin, lo udah di sini. Panjang umur lo," ujar Ify.

Shilla hanya diam sambil duduk di kursinya. Muka pucat kentara sekali di kulit wajahnya. Entah kenapa, tiba-tiba ia merasa tidak enak badan dan jantungnya berdetak kencang ketika melihat cowok itu menatap tajam dan membentaknya tadi. Ia bisa di katakan ketakutan saat ini.

"Shill lo kenapa? Sakit?" tanya Via yang duduk di sampingnya seraya memegang kening Shilla.

"Hah? Eh, nggak kok, Vi. Aku nggak sakit kok," balasnya cepat.

"Yakin? Wajah lo pucat banget Shill," celetuk Acha yang kini duduk menghadap ke arahnya.

"Yakin. Aku baik-baik aja kok. Kalian nggak usah khawatir," ujar Shilla meyakinkan teman-temannya.

"Bener ya Shill, kalau lo sakit mendingan ke UKS aja, biar gue antar."

"Gak usah Fy, aku gak papa."

¶Yoshil¶

"Shilla lo pulang naik apa?"

Shilla menoleh ke arah gadis berpipi tirus yang berada di sebelahnya dan berkata, "Aku di jemput supir Fy, tapi kayaknya belum datang, deh. Kamu?"

Pangeran Es [End]Where stories live. Discover now