Sweet // Markbam

By bamtunaa

62.8K 6.2K 1K

just give me something sweet. [160802 - ? ] More

Chapter 0: no sweets?
Chapter 1: Sweet Cake
Chapter 2: Stalker
Chapter 3: Fail
Chapter 4: Sweet Effect
Chapter 5: Past Story
Chapter 6: cctv
Chapter 7: Rooftop Kiss
Chapter 8: Gift
Chapter 9: The Truth
Chapter 10: Plan
Chapter 11: Frustrated
Chapter 13: Follow Me
Chapter 14: Invitation
Chapter 15: Sweet Labirin
Chapter 16: Flash
NOT AN UPDATE!!! BUT READ JUSEYO~
Chapter 17: Mark's Room
Chapter 18: The Real Sweet NC
Chapter 19: Boyfriend?
Chapter 20: Treat
Chapter 21: Move
Chapter 22: Distracted
Chapter 23: Solving
Chapter 24: Hesitate
Chapter 25: Unexpected
Chapter 26: On The Way to Jeju
Chapter 27: Perfect Roommate?

Chapter 12: Healing

1.6K 204 55
By bamtunaa

"Bam.. I think, I love you"

"Hm?" Bambam melangkahkan kakinya selangkah lebih dekat ke arah mark.

"I Think I lo.."

Selangkah lebih dekat

"I think.."

Selangkah lebih dekat lagi

"I.." mark kehabisan kata-kata setelah bambam berada tepat beberapa inci dari wajahnya.

Mata bambam menatap lekat ke dalam mata mark. Dan seketika nafas mark tercekat, seperti tidak ada oksigen di sekitarnya.

Lalu bambam perlahan menutup matanya dan memutus jarak di antara mereka dengan sebuah ci..

"BRUUKKK" sesuatu jatuh ke lantai

"Sial, Cuma mimpi" rutuk mark membuka mata dan meraba kepalanya yang sakit terbentur.

"Jam berapa sekarang?"

"Hufff" ia menghela nafasnya lalu bergegas ke kamar mandi.

"Semoga hari ini lebih baik dari sebelumnya" ucapnya kemudian

***

Hari ini ujian hari pertama dimulai dan Mark terlambat. Ia tidak terbeban sedikit pun, alasannya terlambat juga karena bertemu bambam di dalam mimpi, jadi apa yang perlu disesali?

Tok tok tok

"Masuk," suara dari dalam kelas

Mark membuka pintu dan memberi salam kepada..

"Oh my gosh, daddy" ucap mark nyaris tidak terdengar.

Di depan kelas sudah berdiri ayahnya dan juga guru yang mengawas ujian. Tapi kenapa ayahnya di sini?

"Kau terlambat 20 menit mark, silahkan keluar. Toleransi waktu terlambat hanya 15 menit saat ujian" perintah gurunya

"Ta..tapi.." jawab mark terbata

"Bagaimana tidurmu mark? Nyenyak? Apa yang kau mimpikan hingga sampai bangun kesiangan?" Mr.Tuan lalu membuka suara.

Seluruh kelas terkejut dan mengangkat kepala melihat ke depan, mengabaikan ujian yang mereka kerjakan.

"Apa maksud anda sajang-nim?" respon guru di sebelahnya.

"Oh, maaf sebelumnya Mr.Ahn, aku lupa memberitahumu dan yang lain, kalau anakku Mark, sudah pindah dari sekolah lamanya dan akan menetap di sini" jawab Mr.Tuan tersenyum.

Mr.Ahn membelalakan mata tidak percaya dan menutup mulutnya yang menganga dengan tangannya. Begitu juga seluruh ruangan, yang mulai ribut membicarakan itu.

"Ck, lupa katanya?" ucap youngjae pelan, lalu kembali mengerjakan ujiannya.

"Kalau begitu, apa dia boleh mengikuti ujian sekarang Mr.Ahn? kupastikan ini terakhir kalinya dia terlambat" lanjut mark's daddy.

"Te..tentu saja sajang-nim, bahkan jika 1 jam mark terlambat dia tetap bisa mengikuti ujian" jawab Mr.Ahn lagi dan di balas senyuman oleh ayah mark.

'Kemana wajah sangarnya barusan? Kenapa dia mendadak jadi manis? Dasar muka dua' batin mark

"Duduklah Mark" ucap ayahnya

"Terima kasih Mr.Ahn, kau sangat membantu. Baiklah, aku akan pergi melihat beberapa kelas lain. Jaga kelas ini supaya tetap tenang ok" lanjut Mr.Tuan sambil menepuk pundak guru di sampingnya

"Mark.." mark menoleh ke arah ayahnya.

"Fighting!" ucap Daddy Tuan tersenyum sambil mengangkat tangan memberi semangat pada mark, lalu pergi meninggalkan kelas itu.

Mark menelungkupkan kepalanya malu. Seluruh kelas menahan tawanya sekarang melihat romance antara ayah dan anak itu. Ayahnya sungguh tidak tau keadaan

"Mark.." mark mengangkat kepalanya lagi ke arah depan, kali ini Mr.Ahn yang memanggilnya.

"Fighting!" ucapnya mengikuti gaya Mr.Tuan

"HAHAHAHAHA...." seisi kelas pun tidak bisa menahan tawa mereka lagi dan menertawai Mark dengan tawa terbaik mereka.

"Haissh" umpat mark menutup wajahnya merah menahan malu.

***

Sekolah selesai lebih cepat karna ujian. Semua anak keluar dengan terburu-buru meninggalkan kelas, seperti mengejar sesuatu. Mereka sudah punya rencana masing-masing untuk dikerjakan, tapi tidak dengan mark. Dia tidak punya rencana apa-apa setelah ini, paling langsung tidur setelah sampai di rumah nanti.

Ia melihat youngjae bediri dari bangkunya dan berjalan keluar meninggalkan kelas.

"Youngjae!" panggil mark lalu menahan bahunya untuk pergi

Youngjae menoleh dan melihat mark dengan tatapan malas.

"Ada apa?"

"Aku.. Minta maaf.."

"Lalu?"

"Bisakah kau berhenti mengabaikanku dan kembali ke tempat dudukmu semula?" Tanya mark hati-hati, dia sungguh tidak tahan lagi.

"Dengar Mark, kau tidak perlu repot minta maaf padaku. Kau harusnya mengatakan itu pada bambam bukan aku"

"Jadi, sebelum bambam memaafkanmu, jangan harap aku akan bicara padamu" lanjut youngjae kemudian melangkahkan kakinya cepat meninggalkan ruangan itu.

Mark diam. Kenapa sulit sekali untuk semua orang memaafkan dirinya?

***

"Bam, ayo kita makan kue di toko depan sekolah" ajak jinyoung setelah ujian berakhir.

"Aku tidak mau" jawab bambam singkat

"Ayolah.."

"Tidak nyoung-ah, aku tidak suka hal-hal itu lagi. Berhenti merayuku"

"Apa kau akan terus seperti ini bam?" jawab jinyoung

"Aku tau kau sakit hati. Tapi tidak seharusnya kau memaksakan diri sejauh ini.."

"Aku tau kau hanya berpura-pura kan?"

"Membenci sesuatu yang benar-benar kau sukai, hanya akan membuat rasa sakitmu menjadi semakin dalam.."

"Aku tau.." jawab bambam menunduk

"Tidak ada yang salah dengan menyukai hal yang manis. Tidak ada hubungannya menjadi seorang yang manly dengan berhenti menyukai hal-hal manis.."

"Mencoba menyukai hal-hal yang kau benci, itu akan membuatmu lebih terlihat seperti laki-laki.." jelas jinyoung panjang lebar

Bambam menelungkupkan kepalanya di atas meja, dan menangis.

"Aku tidak tau kenapa aku seperti ini nyoung-ah" ucap bambam di sela tangisannya

"Aku hanya tidak tau bagaimana harus bersikap sekarang.."

"Aku lelah seperti ini... hyung" ucap bambam kemudian mengangkat badannya dan menatap jinyoung.

Jinyoung memeluk bambam dan membiarkan bahunya basah karna air hangat dari mata bambam.

"Menangislah, menangislah sampai kau lega. Keluarkan semuanya.." ucap jinyoung menepuk-nepuk punggung bambam pelan.

15 menit bambam menangis di bahu jinyoung. Dan bajunya basah sampai merembes ke dalam punggungnya.

Bambam melepaskan pelukannya dengan pelan.

"Sudah merasa baikkan?" Tanya jinyoung lembut

Bambam mengangguk dan tersenyum.

"Terima kasih hyung."

"Ini terakhir kalinya ku biarkan kau membuat bajuku basah. Lain kali peluklah kain pel saja" respon jinyoung

"YA! Nyoung-ah, ku kira kau tulus memberi bahumu padaku.." teriak bambam

"Haha, bambam-ku sudah kembali" ucap jinyoung lalu mengacak rambut bambam pelan.

"Hei, siapa bambam-mu? Jangan memperlakukanku seperti anak kecil." Jawab bambam kesal

Tidak masalah bagi jinyoung karna bajunya basah. Tentu dia memberikan bahu itu tulus untuk bambam. Ia hanya tidak mau membuat seseorang yang di anggapnya adik kembali menangis untuk hal yang tidak penting.

"Kita makan kue sekarang? Aku yang traktir" bujuk jinyoung

"Aku tidak mau. Pasti kau akan hitung-hitungan setelahnya.."

"Ayolah.."

"Ok, karna kau memaksa. Kita pergi sekarang. lagi pula sudah tidak ada orang lagi di sini" bambam kemudian berdiri

Jinyoung tersenyum dan ikut berdiri, kemudian merangkul bambam yang sedikit lebih pendek darinya.

"YA! Tidak usah sok akrab denganku.." ucap bambam menurunkan tangan jinyoung dari pundaknya kasar

"Lebih baik aku merangkul kain pel, daripada harus dirangkul orang sepertimu" lanjut bambam kembali sarkas, kemudian berjalan mendahului jinyoung.

Jinyoung hanya tersenyum menanggapi kalimat bambam. Ia lega karna bambamnya sudah kembali seperti biasa.

"Misi selanjutnya, membuat bambam memaafkan mark.." ucap jinyoung pelan menyusul bambam.

***

Mark berjalan lesu meninggalkan kelasnya. Ia menyusuri koridor kosong dan melewati kelas Science C, B, dan sekarang A.

Ia terkejut saat melihat ke dalam kelas itu. semua siswa sudah pulang, tapi tidak dengan 2 siswa yang ada di depannya sekarang. walaupun hanya melihat dari jendela, mark tau jelas bahwa itu adalah..

"Bambam, Jinyoung.." ucapnya pelan.

Mereka berpelukan dan bambam menangis tersedu di pundak jinyoung.

'Tapi kenapa? Kenapa bambam menangis? Apa karena.. aku?' batinnya

15 menit mark berdiri mematung melihat dan mendengar bambam menangis, hingga akhirnya bambam melepaskan pelukannya.

"Sudah merasa baikkan?" Tanya jinyoung kemudian

Bambam mengangguk dan tersenyum.

"Terima kasih hyung." Pertama kalinya mark mendengar bambam memanggil seseorang dengan sebutan hyung.

'mereka sangat dekat.' simpul mark

Dan lihat senyuman itu! ini juga pertama kalinya bagi mark melihat senyuman yang sangat tulus terukir di wajah manis bambam

'Apa aku bisa menjadi alasan di balik senyum itu bam? Bukannya menjadi alasan di balik air matamu?'

"Ini terakhir kalinya ku biarkan kau membuat bajuku basah. Lain kali peluklah kain pel saja" respon jinyoung

"YA! Nyoung-ah, ku kira kau tulus memberi bahumu padaku.." teriak bambam

"Haha, bambam-ku sudah kembali" ucap jinyoung lalu mengacak rambut bambam pelan.

"Hei, siapa bambam-mu? Jangan memperlakukanku seperti anak kecil." Jawab bambam kesal

Mark tersenyum miris melihat 2 manusia di hadapannya. Dia iri melihat keakraban Jinyoung dan bambam, walau kadang terdengar kata-kata sarkas dari mulut mereka berdua, mark tau itu adalah cara mereka mengungkapkan rasa sayang satu sama lain.

"Hhh" mark membuang nafasnya kasar, kemudian berjalan meninggalkan kelas itu.

Mark senang bambam kembali tertawa seperti itu, di satu sisi ia sedih karna bukan dia yang menjadi alasannya.

'Seharusnya aku sadar lebih awal..'

'Seharusnya aku tidak bermain-main dengannya..'

'Seharusnya sekarang aku yang duduk tertawa bersamanya..'

"Kau bodoh Mark"

***

nana's note:

maafkan belum bisa double apdet😭 karna ide ga bisa dipaksa kan? Kalo di paksa, nanti jadinya ga maksimal, malah ngecewain..

oia, ada yang ikut fanfic contest ga? Aku masih ragu buat ikutan, gatau kenapa. saran dong, ikut ato ga?

Least, voment juseyoo reader-nim >< your feedback is the best support for me every chapter. Cant lie but I always smile whenever I got notif that someone vote n scream whenever that came also with comment. Thank you reader-nimm, I love u all so much.

As always thank you for taking time to read this story, thank you, thank you, thank youuuu 💕.

and for real last, thankiss😚

❤2naa

Continue Reading

You'll Also Like

42K 9.5K 111
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
76.3K 3.5K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
212K 23.4K 16
[Brothership] [Re-birth] [Not bl] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kem...
MPREG NCT By ola

Fanfiction

86.5K 1K 5
ONESHOOT!! request? dm! kumpulan oneshot nct, mpreg alias cowok hamil sampai proses melahirkan. 21+ dosa ditanggung masing-masing xoxo.