Jin & Jun

By mybabyjy

25.4K 2.6K 349

Serupa, namun memiliki sifat yang berbeda. More

Cast
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas
Empatbelas
Limabelas
Enambelas
Tujuhbelas
Delapanbelas
Sembilanbelas
Duapuluh
Duapuluhsatu
Epilog
dipilih dipilih

Delapan

879 97 11
By mybabyjy

"Bagaimana?"

Tanya Taehyung pada Youngjae yang sedang melihat lihat buku yang tertata rapi pada rak.

"Aku belum menemukan yang cocok. Bagaimana denganmu?"

Taehyung pun menunjukan dua buah buku yang ia pegang pada Youngjae, "Kau tahu sebenarnya ini masih kurang."

"Yasudah tunggu apa lagi? Cepat cari yang kau suka!" ucap Youngjae seperti menghasut Taehyung untuk membeli banyak buku. Setelah Taehyung pergi Youngjae pun melanjutkan melihat lihat beberapa buku sampai ia menemukan sebuah buku yang menarik perhatiannya. Percaya atau tidak itu adalah buku yang termasuk dalam pelajaran, dalam kata lain Youngjae sudah sampai di rak bagian pelajaran sekolah.

Youngjae pun langsung meraih buku tersebut tanpa sadar seseorang juga ingin mengambil buku tersebut, tapi ia akhirnya sadar setelah berhasil meraih buku tersebut.

"Maaf aku lebih dulu melihatnya." ucap Youngjae sopan pada seseorang yang ada dihadapannya. Orang itu tidak membalas ucapan Youngjae melainkan hanya membalasnya dengan senyuman, -Ya Youngjae melihat orang itu tersenyum walau ditutupi oleh maskernya.

Setelah melihat senyuman itu Youngjae pun tiba tiba teringat sesuatu,

"Tunggu." ucap Youngjae spontan, karena orang itu sudah berbalik dan akan meninggalkan Youngjae. Tapi setelah Youngjae berkata 'tunggu' orang tersebut pun kembali berhadapan dengan Youngjae, Youngjae pun menatapnya lekat lekat sampai ia sudah berhasil mengingat apa yang sempat ia lupakan.

"Jinyoung?"

Tiba tiba saja Youngjae berkata seperti itu pada seseorang dihadapannya,

"Maaf?"

"Kau Jinyoungie-ku?"

Mata Youngjae pun berbinar binar seperti orang berhasil menemukan berlian.

"Maaf sepertinya anda salah orang."

"Tidak, aku tidak pernah salah. Matamu, senyum 'mu, kau benar benar Jinyoungie-ku."

"Sebentar," seseorang tersebut pun merogoh saku celananya dan mengeluarkan dompetnya lalu ia menyodorkan sesuatu pada Youngjae, dan itu adalah kartu identitas.

Youngjae menerima itu lalu membacanya, "Park Junior?"

"Ya, namaku Junior. Sudah jelas?"

Ucap Junior seraya melepas masker yang ia pakai. Ya, seseorang tersebut adalah Junior, ia dengan beraninya menunjukan identitasnya pada orang yang baru saja ia temui dalam beberapa detik lalu.

"Ma..maaf ternyata aku salah orang." dengan kikuk Youngjae pun mengembalikan kartu identitas milik Junior.

"Tidak apa." jawab Junior dengan disertai senyumannya itu. Youngjae pun hanya tersenyum kaku, tapi sekali lagi ia menatap wajah Junior lebih dalam. Orang yang ada dihadapannya ini benar benar membuatnya malu karena telah salah mengira adalah kekasihnya,

"Apa kau dari Korea? Logat dan bentuk wajahmu sangat membuktikan sekali." baru kali ini seorang Junior berani bertanya pada seseroang yang belum ia ketahui namanya.

"Ya, lebih tepatnya lagi Seoul."

"Seoul? Kau tidak mengenaliku?" Tanya Junior dan Youngjae hanya menggeleng.

"Apa kau tidak pernah menonton televisi? Apa kau tidak punya?"

"Maaf aku bukan tidak punya tv atau yang lain, itu karena aku tinggal di asrama dan jarang menonton tv bahkan tidak pernah."

Junior pun mengangguk anggukan kepalanya, "Sedari tadi kita berbincang kau belum memperkenalkan namamu."

"Ah aku lupa. Namaku Choi Youngjae, kau bisa memanggilku Youngjae."

"Baiklah Youngjae."

"Kalau begitu aku permisi sepertinya teman teman ku sudah menunggu."

Saat ingin berbalik Youngjae pun menghentikan langkahnya karena Junior mengatakan,

"Tunggu."

Youngjae pun kembali berbalik,

"Apa kau punya nomor telepon atau semacamnya? Ku rasa aku membutuhkan teman di negeri ini dan yeah, kau tahu kau juga sebangsa denganku."

Youngjae pun mengangguk lalu ia mengeluarkan sebuah kartu nama dari tasnya,

"Kau bisa hubungi aku kapanpun."

Setelah mengatakan itu Youngjae pun berbalik meninggalkan Junior yang sedang mengangguk tersenyum,

"Terima kasih Jae.."

***

Jaebum sedang berada di ruang tamunya ia sedang menunggu sesuatu, yaitu menunggu kabar dari kekasihnya itu. Waktu sudah menunjukan larut malam tapi ia rela menahan kantuknya demi menunggu kabar dari kekasihnya itu,

"Kenapa sampai sekarang dia tidak mengabariku." gumam Jaebum yang sedari tadi mengecek ponselnya. Ia terus membolak balik bahkan mengotak ngatik ponselnya itu, berharap sang kekasih menghubunginya sekarang juga.

"Belum ada kabar sama sekali?" tanya Yugyeom tiba tiba yang sudah ada disamping Jaebum.

"Belum Gyeom."

Yugyeom pun mengangguk anggukan kepalanya, "Ehmm Jaebum, kau tahu tadi Jackson sempat mengatakan ia melihat Junior di asrama J'Seoul."

Jaebum pun langsung menoleh cepat pada Yugyeom, "Benarkah?"

"Aku tidak tahu, itu Jackson yang mengatakannya. Lebih baik besok kau tanya saja dia, aku mau tidur dulu." ucap Yugyeom yang sedang menguap lalu pergi meninggalkan Jaebum.

"Asrama? J'Seoul? Tidak mungkin sekali ia kesana." gumam Jaebum, lalu ia juga beranjak dari ruang tamu menuju kamarnya.

***

Hari pun sudah menjelang pagi kembali, Jinyoung, Mark dan Bambam tengah bersiap siap untuk berangkat sekolah.

"Aku benar benar tidak sabar." seru Bambam antusias seraya menutup resleting tasnya.

Jinyoung dan Mark tahu apa maksud Bambam, ia tidak sabar untuk bertemu Yugyeom. Karena hari ini Jyj akan resmi menyandang status siswa dari J'Seoul School.

"Aku berangkat duluan." ucap Bambam lalu keluar dari kamar mereka. Menyisahkan Mark dan Jinyoung yang masih berberes dan memakai dasi.

"Ehm.. Mark,"

Merasa terpanggil Mark pun menoleh pada Jinyoung,

"Kau tahu, semenjak aku membaca berita tersebut hatiku seperti menjadi tak menentu. Aku seperti merasa senang, padahal aku tidak mengenal mereka seperti Bambam."

Mark tahu apa yang di maksud sahabatnya itu, ia pun mendekat pada Jinyoung lalu mengusap lengan Jinyoung.

"Jangan dipikirkan, semakin kau memikirkannya kau akan terus merasa seperti itu."

Akhirnya Jinyoung pun mengangguk,

"Tapi Mark aku sedikit takut."

"Apa yang membuatmu takut?"

"Kau tahu 'kan kemarin Jackson memanggil ku Junior, apakah itu benar artinya jika aku memang mirip dengannya?"

Mark pun hanya mengangkat bahunya, "Apa yang kau takutkan dari hal itu?"

"Secara tidak langsung aku mirip dengan artis, aku hanya takut jika ia tidak terima di miripkan dengan orang sepertiku."

"Bagaimana bisa kau mengambil kesimpulan seperti itu?"

"Entahlah.. Aku hanya merasa Junior adalah orang yang seperti itu."

Tiba tiba Mark menatap Junior tajam, "Kau bicara seperti itu, jangan-jangan ..."

"Jangan-jangan apa?"

"Kau..."

"Mark!"

"Jangan jangan kau adalah fans Junior yang tersembunyi." setelah itu Mark tertawa karena berhasil menipu Jinyoung.

"Kau benar benar membuatku takut." Jinyoung pun menghela nafasnya lega, ia sudah mengira yang tidak tidak pada Mark.

"Ayo lebih baik kita berangkat sekarang."

***

Para member Jyj sedang mengemas barang barang mereka, selama beberapa bulan kedepan mereka akan tinggal di asrama dan tentu saja meninggalkan apartemen mereka ini.

"Aku sudah siap!" teriak Yugyeom dari arah ruang tamu. Jaebum dan Jackson yang sudah selesai mengemas pun keluar dari kamar mereka.

"Astaga Yugyeom!" ucap Jaebum dan Jackson berbarengan, mereka terkejut karena melihat bawaan Yugyeom.

"Ada apa?"

"Apa yang kau bawa sebanyak ini?" tanya Jackson seraya menghampiri barang barang milik Yugyeom.

Jackson pun memeriksa koper milik Yugyeom,

"Untuk apa kau membawa kostum Jyj? Kita disana untuk sekolah bukan konser."

Jaebum pun tertawa karena ucapan Jackson, "Jackson benar Gyeom, lebih baik kau singkirkan koper itu."

Akhirnya mau tidak mau Yugyeom menaruh kembali koper tersebut kedalam kamarnya, setelah keluar dari kamar ia mendapatkan ide. Lalu ia menghampiri playstation mereka,

"Yugyeom apa yang kau lakukan?" tanya Jaebum yang melihat Yugyeom sedang mencabut beberapa colokan dari playstation.

"Tentu saja membawanya." jawab Yugyeom seraya ingin memasukan ps tersebut kedalam kopernya.

"Kau gila? Kita akan tinggal diasrama, jangan bermimpi kau akan bisa memainkan barang itu." kini Jackson yang mengomeli Yugyeom.

"Benarkah?" Yugyeom memandang ps nya itu, lalu berbicara pada ps nya itu seakan akan ps nya adalah makhluk hidup.

"Sayang, maafkan aku. Kau tidak boleh ikut, jaga dirimu baik baik disini. Aku akan cepat pulang,"

Jaebum dan Jackson hanya tertawa kecil melihat tingkah Yugyeom seperti itu.

"Lebih baik kita berangkat sekarang, Ceo pasti sudah menunggu kita." seru Jaebum, Jackson dan Yugyeom pun mengangguk lalu keluar dari apartemen mereka, apartemen yang akan mereka tinggalkan dalam beberapa bulan.

-

Tbc

Cieee jyj sekolah:"

Sorry for late update:' wattpad dihpku eror:(

Continue Reading

You'll Also Like

609 143 10
⚠️ PERHATIAN ⚠️ •Harsh word •Cerita ini masih banyak typo •Like bl but no •Dan ini cerita pertama ku Ini kisah sehari hari para pemuda tampan dengan...
Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

106K 11.2K 33
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
1.2K 128 3
Selama bertahun-tahun Hongyi hanya tau bahwa ia dibesarkan oleh kedua kakak laki-laki nya Ruipeng dan Xueyi. Mereka hidup rukun dan penuh tawa. Samp...
25.6K 1.5K 40
kisah seorang anak laki-laki yang di pungut oleh keluarga yang mengerikan dan melakukan pekerjaan gelap. siapa jika bukan keluarga choi, keluarga ya...