I'M SORRY, I LOVE YOU [TERBIT]

By TianiAzizah

637K 23K 708

"Mereka anakku. Bukan anakmu. Bukankah dulu kau yang tidak mengakui mereka Jim?" Aku memang membencimu Park... More

Prolog
Part 1 - Kim Hyerin
Part 2
Part 3
Part 4
Part 7
Part 9
Part 11
Part 16
BUKAN UPDATE
Part 18
Part 20
PEMBERITAHUAN
Happy Birthday
Numpang jualan ya...
Waktunya Promo
EHM EHM
Polling
PEMBERITAHUAN
OPEN PO
OPEN PO 2
OPEN PO BATCH 2
CERITA BARUUUUUUU

Part 14

18.3K 1.3K 32
By TianiAzizah

Happy Reading~~~~

Mumpung lagi bagus moodnya... kkkk~~~



Jimin POV

Bahagia. Satu kata itulah yang menggambarkan aku sekarang. Aku sudah menemukan belahan hatiku. Separuh jiwaku. Wanitaku. Ibu dari anak-anakku. Cintaku. Kim Hyerin yang sebentar lagi akan berganti marga menjadi Park Hyerin. Membayangkannya saja aku sudah begitu bahagia. Setelah hal bodoh yang aku lakukan dulu, sungguh aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan menjaga dan membahagiakan Hyerin juga kedua anakku.

Seokjin Hyung juga sudah mau memaafkanku dan memberi kesempatan padaku. Keluargaku sudah tentu mereka sangat senang begitu tau kalau aku sudah memberi mereka cucu yang cantik dan tampan. Kedua malaikat kecilku. Hyejin dan Minji.

Setelah Hyejin keluar dari rumah sakit nanti, aku akan melamar Hyerin secara resmi, aku tidak ingin dia pergi lagi dariku, aku tidak ingin ada yang menyakitinya. Aku ingin menjaganya, aku ingin membahagiakannya, aku ingin dia menyempurnakan hidupku.

Aku tersenyum melihat Hyerin yang tidur dipelukanku setelah aku memaksanya tidur di ranjang yang sama denganku, aku tidak ingin dia tidur di sofa itu walaupun nyaman tapi aku tidak bisa membiarkan wanitaku tidur di sofa. Wajahnya yang cantik mampu membuatku hanya melihat dirinya, sifatnya juga membuatku tak bisa menjauh darinya. Aku benar-benar telah jatuh di pelukan Hyerin.

Sebenarnya apa yang aku pikirkan dulu saat menyuruhnya pergi dariku? Benar-benar bodoh. Tapi aku bersyukur dia kembali padaku. Biarkan ini berlanjut untuk selamanya ya Tuhan. Biarkan dia terus di sampingku. Menemaniku. Aku tidak mampu hidup jika dia pergi lagi dariku apalagi jika alasannya adalah karena kebodohanku.

Aku menatap wajah tidurnya, damai dan tenang. Begitu polos dan cantik. Aku mengeratkan pelukanku di pinggangnya, aku mengecup kepalanya pelan dan penuh kasih sayang, walaupun dia sudah tidur tapi aku ingin dia merasakan kalau aku benar-benar mencintai dan menyayanginya.

**

Hyerin menggeliat di dalam pelukanku dan menyamankan kepalanya di dadaku. Aku mendengar pintu yang terbuka dan mencoba melepaskan pelukan Hyerin di pinggangku, aku tidak mau membuatnya terbangun. Jungkook datang dengan Soojung yang membawa sarapan, aku membalas salam Soojung dengan menganggukkan kepala dan memberi isyarat untuk diam sambil melirik ke arah Hyerin yang masih tidur.

Soojung duduk di sofa merah sambil menata makanan, sedangkan Jungkook mengambil tas yang aku simpan kemarin di lemari baju pasien. Aku menghampiri Hyejin dan mencium keningnya.

"hei jagoan, ayo bangun. Hari ini kita pulang." Bisikku pada Hyejin, dia merespon dengan menggeliat dan memajukan bibirnya. Sungguh amat lucu sekali, kalau begini barulah dia terlihat seperti anak kecil.

"ngh, ayah. Selamat pagi." Sapa Hyejin dengan suara khas anak kecil bangun tidur.

"pagi juga jagoan. Ssssttt jangan berisik ya, ibumu masih tidur." Bisikku lagi, Hyejin pun menganggukan kepalanya dan masih mengucek matanya.

Aku membantu Hyejin untuk turun dari ranjang dan menggosok giginya. Setelah siap barulah ia berganti pakaian. Tangannya sudah terbebas dari slang infus dan itu memudahkanku untuk membantunya memakai pakaiannya.

Hyejin menghampiri Hyerin yang masih terlelap, mengecup keningnya dan mencium pipi kiri Hyerin membuatnya menggeliat pelan.

Hyerin mengerjapkan matanya perlahan dan langsung duduk begitu melihat Hyejin yang berdiri di samping ranjang yang ditidurinya sambil tersenyum lebar. Hyerin menggendong Hyejin dan mencium puncak kepalanya sayang.

"sudah siap?" tanya Hyerin yang kesadarannya masih separuh.

"sudah, sekarang kau cuci muka cantikmu itu dan kita segera pulang." Ucapku mencoba menggombalinya.

Hyerin hanya tertawa ringan menanggapi gombalan murahanku. Walaupun begitu, aku memang mencintainya. Senyumannya menjadi sarapanku pagi ini. Sungguh menawan.

Hyerin segera masuk ke dalam kamar mandi, setelah beberapa menit kemudian dia keluar sudah dengan wajah yang lebih segar.

Soojung menghampiri Hyerin dengan memberikan beberapa lembar kertas yang aku tau kalau itu adalah pekerjaan Hyerin yang beberapa hari ini ditinggalkan Hyerin. Aku segera merebut kertas itu sebelum Hyerin menggapainya.

"makanlah dulu. Ini bisa menunggu." Ucapku. Hyerin dan Soojung berpandangan sejenak. Lalu setelah Soojung mengangguk barulah Hyerin mengangguk juga lalu duduk di meja yang sudah tertata makanan yang tadi ditata oleh Soojung.

Selama Hyejin dirawat, aku baru tau beberapa kebiasaan Hyerin. Seperti dia tidak makan acar timun. Dia juga selalu mandi dengan cepat. Jarang berdandan, tapi tetap cantik. Ya Tuhan. Kemana saja aku selama ini?

Setelah sarapan, Hyerin pergi ke bagian administrasi. Aku dan Jungkook membereskan bekas sarapan kami dan Soojung membantu Hyejin bersiap.

Hyerin kembali ke kamar rawat setelah agak lama keluar. Lalu menggendong Hyejin menuju mobil yang sudah aku siapkan.

**

Author POV

"kita jemput Minji dulu ya Jim." Ucap Hyerin memandang Jimin yang duduk di sebelahnya.

Jungkook dan Soojung duduk di kursi depan.

"Minji sudah di rumah kok." Jawab Jimin sambil tetap mengelus kepala Hyejin yang tertidur di pangkuannya.

"di rumah siapa? Di rumahku kan tidak ada orang Jim." Seru Hyerin.

"tenang saja Hyerin-a, Minji di rumah kita sayang bersama ayah dan ibuku." Ucap Jimin tenang, menatap Hyerin lembut. Namun yang di tatapnya malah menunjukkan wajah yang tidak bersahabat.

Jimin menaikkan sebelah alisnya. Mencoba bertelepati dnegan Hyerin yang memberikan tatapan yang sulit dimengerti.

"rumah kita?" tanya Hyerin, menaikkan sebelah alisnya. Melipat tangan di depan dada.

"iya. Rumah kita bee. Kau akan pindah ke rumahku, tapi sekarang jadi rumah kita. Rumahku, rumahmu, rumah anak-anak." Ucap Jimin dalam satu tarikan nafas. Hyerin menatap tidak percaya pada Jimin.

Jungkook yang mendengar kakaknya mengucapkan sesuatu dengan semangat selain pekerjaan mulai terkikik geli. Hyerin beralih menatap Jungkook.

"maaf noona. Ini pertama kalinya Jimin hyung mengucapkan sesuatu dengan bersemangat diluar pekerjaan. Aku takjub padamu noona." Ucap Jungkook masih dengan tawa yang tertahan.

"maksudmu?"

"Jimin hyung tidak akan bicara begitu semangat selain untuk memenangkan tender perusahaan. Jadi, aku kagum padamu yang bisa membuat Jimin hyung terlihat 'hidup'." Ucap Jungkook yang membuat Hyerin kembali menatap Jimin tidak percaya.

Jimin membuang muka melihat ke jendela mobil. Merasa malu di tatap terus menerus oleh Hyerin. Ingatkan dia untuk memukul kepala Jungkook ketika sampai di rumah.

Jimin mendengus kesal. Hyerin memegang lengan Jimin dna membuat lelaki yang sedang asyik melihat ke luar jendela mobil itu tersentak dan menoleh dengan cepat ke arah wanita yang memegang tangannya itu.

"kenapa Jim? Kenapa kau terlihat 'mati' selama ini?" tanya Hyerin lirih.

Jungkook dan Soojung menoleh sebentar ke belakang lalu beralih lagi ke menatap jalan di depan mereka. Tidak ingin mendengarkan kisah cinta yang rumit itu.

"karena hidupku adalah dirimu Hyerin-a." ucap Jimin. Membalas sentuhan tangan Hyerin di lengannya. Menggenggam erat tangan yang lebih kecil dari tangannya itu.

Hyerin tertunduk mendengar ucapan Jimin. Hatinya menghangat. Hati yang sempat beku itu kini mulai mencair kembali.

Hyerin memberikan senyum terbaiknya pada Jimin.

Jimin mencium telapak tangan Hyerin pelan dan sangat mesra. Senyuman tidak hilang dari bibirnya.

Tiba-tiba Hyejin menggeliat di pangkuan Hyerin. Jimin segera mengambil alih si sulung itu dan menempatkan di pangkuannya. Jimin mencium puncak kepala Hyejin. Membiarkan mobil yang di tumpangi mereka membawa mereka ke rumah.



TBC...

Maafkan kalau kependekan.

jangan jadi silent readers dong, please berikan komentar apapun. aku masih butuh masukan dan pendapat tentang gimana cerita ini.

makasih.

Continue Reading

You'll Also Like

3.4K 62 7
Bagi yang lagi pusing mencari contoh makalah, jangan khawatir. Disini saya memberi contoh makalah yang boleh kalian copypaste atau merubah sesuai den...
HURT? By ...

Teen Fiction

217 51 13
"Kamu bukan lagi bagian dari keluarga saya." "Bukankah dari awal aku tidak dianggap sebagai keluarga?"-sabrina. [Sad, broken home, romance, komedi, f...
157K 14.8K 55
[17+] ❗ CERITA INI LEBIH DARI 50 CHAP, TETAPI SATU CHAP HANYA TERDIRI MAKS. 700 KATA ❗ Jihyun yang hidup nya sudah hancur harus menelan fakta bahwa h...
970K 83K 91
"kenapa ninggalin anak istri demi karier?" "Karna karier lebih penting" Bagaimana jadinya jika seorang Jung Jaehyun menikah dengan gadis Indonesia...