ARROGANT CEO

By Kustanti

118K 3K 131

Jalalludin Muhammad Akbar seorang CEO tampan yang sangat arogant dan kasar. Jodha Khaira seorang gadis yg ber... More

PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 18

PART 17

6.5K 213 3
By Kustanti


Malam itu Jalal tak bisa memejamkan matanya di penthouse. Bayangan Jodha yang menyusup pergi saat ia bersitegang dengan Atifa berkelebat.

God ! Apa yang terjadi denganku...?

Apa yang membuatku tak bisa menghilangkan bayangan gadis itu ?

Jalal mengacak-acak rambutnya frustasi.

Diambilnya ponselnya dan mencoba menghubungi Jodha.

Tuuut Tuuut Tuut.....

Tak ada yang mengangkat telpon.

Apa dia pulang kerumahnya ?

Atau ketempat lain ?

Kenapa dia tak mengangkat ponselnya ?

Damn !

Jalal membanting ponselnya di tempat tidur.

****

Di tempat lain...

Jodha tertidur pulas. Ia begitu lelah. Matanya terpejam rapat. Bahkan suara ponselnya di dalam tas tak terdengar olehnya.
Gadis cantik itu hanya ingin melepaskan rasa penatnya saat masuk ke dalam rumahnya yang cukup sederhana. Tak mewah. Hanya beberapa perabot lama dan foto-foto keluarganya di dinding.

*****

Keesokan paginya Jodha bangun dan menyiapkan makanan untuk bibi dan kakak sepupunya yang menunggu sang ibu di Rumah Sakit.
Setelah siap Jodha segera bergegas pergi ke halte bis terdekat.

Di tengah jalan ia memberi pesan pada Salima untuk ijin datang agak terlambat karena mengantar makanan untuk bibinya.

Sesampainya di halte bis Jodha tertegun.

Sebuah mobil mercy terbaru yang mirip dengan mobil sang Boss berada di dekat halte.

Karena kaca mobil yang gelap Jodha tak bisa melihat sang pengendara mobil mewah itu.

Saat gadis itu melewati sisi mobil tiba-tiba kaca mobil pengemudi di turunkan.

"NONA JODHAA ! "

Jodha spontan menoleh.

"ABDUL ? "

"HA nona Jodha..! "

"Kenapa kau disini ? "

"Bos menyuruhku pergi ke rumahmu tapi..aku tak tahu alamatmu. Jadi aku tunggu kau disini saja sesuai petunjuk beliau.."
Ucap Abdul ramah.

"Kenapa ? Apa yang terjadi dengan Pak Jalal ? ", Jodha terlihat khawatir.

"Aku tidak tahu nona Jodha. Yang jelas beliau menyuruhku mengantarkanmu ke penthouse.."

"Em..tentu tapi..aku mau mengantar makanan buat bibi di Rumah Sakit.."

"No problem nona Jodha, aku antar makanan itu buat bibimu tapi kau harus segera ke penthouse.."

Jodha mengangguk.

Abdul keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Jodha di jok belakang.

****

Di PENTHOUSE

Jalal hilir mudik di dalam seperti sebuah setrikaan. Bibirnya tak lepas tersenyum. Abdul rupanya sudah menghubungi lewat telpon kalau ia sedang sedang dalam perjalanan bersama Jodha.

Tiba-tiba....terdengar suara ketukan di pintu.

TOK TOK TOK

"BOSS ! "

"MASUK ! "

Abdul muncul di pintu sambil berkata...

"Boss saya bersama nona.."

"BODOH KAU ! KENAPA DIA DI LUAR ! "

Jalal segera keluar dan melihat Jodha sedang memainkan ponselnya di depan lift pribadinya.

Sejenak Jalal tertegun.

Gadis itu terlihat begitu cantik dan segar dengan baju pink tanpa lengan dengan scraf motif bunga-bunga melilit di lehernya yang putih dan halus.

Oh God....batin Jalal terpana.

Tampaknya sang gadis tak menyadari bila sang Boss yang tampan tengah menatapnya sedari tadi. Ia masih terus asyik mengirim teks pada Salima juga pada sang kakak sepupunya Sujamal.

Tiba-tiba ia di kejutkan oleh suara..

EHEMM !!!!

Jodha serta merta menoleh.

Alangkah terkejutnya saat ia melihat Jalal sudah berdiri di sampingnya. Menatapnya dengan penuh arti.

"Oh...Em..kau....em...Jalal...",suara merdunya terdengar.

Jalal tersenyum.

Ia begitu menyukai saat Jodha menyebut namanya tanpa embel-embel boss atau pak..atau tuan...
Begitu merdu di telinganya. ( Lebay nih boss ! ")

"Ayo masuk ! ", tangannya meraih jemari Jodha tanpa menunggu gadis itu berpikir lagi.

Jodha tak bisa mengelak. Ia mengkuti saja saat Jalal mengajaknya masuk ke dalam penthousenya dan lelaki itu menutup pintunya rapat tanpa memperdulikan para bodyguardnya yang berada di luar.

BLAMM !

Jodha tersentak dan ia semakin terkejut ketika merasa tubuhnya di tarik mendekat, menabrak tubuh kokoh di hadapannya.

Mata mereka beradu.

"Jalal...A Apa yang kau la........

Belum selesai Jodha berkata Jalal membungkamnya dengan ciuman yang bertubi-tubi. Kerinduannya semalaman membuat dirinya tak bisa membendung keinginannya menyentuh gadis itu. Lidahnya merangsek masuk dan menjelajah kedalam ruang mulut Jodha mencari pasangannya dan menari-nari bersama. Membelit dan menghisapnya tanpa ampun.

Lutut Jodha terasa lemas, jantungnya berdegub sangat kencang. Ciuman Jalal membuatnya melayang. Hingga tak terasa kedua tangannya melingkar di leher Jalal. Menekan tengkuknya supaya ciuman itu tidak terlepas.

Jemari satunya menyisir helaian rambut ikal Jalal membuatnya sedikit geli.

Jalal menggerang, ia semakin memperdalam ciumannya.

Jodhapun mulai membalas ciuman Jalal.

Bibir saling memagut. Lidah saling bertaut. Mencecap dan melumat.
Saling membelitkan lidah hingga hampir kehabisan nafas.

"Oh Jodha.....", suara Jalal serak terdengar.

Ia melepaskan ciumannya. Memberi kesempatan mereka mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Nafas mereka terengah-engah. Kening mereka bertaut.

"Aku..aku.......Jalal berkata terputus-putus..

"Ya.."

"Kita harus secepatnya menikah...",sambung Jalal.

"Tapi..kau..atifa...",bisik Jodha menatap kemata Jalal.

"Jangan hiraukan dia..."

"Tapi Jalal...a......

Hempph..

Jalal tak memberi kesempatan Jodha meneruskan kata-katanya. Ia membungkam bibir gadis itu kembali dengan ciuman panasnya yang memabukkan.

Jodha kembali terbuai.

God ! Jalal memang pencium yang handal.

Bergetar lutut gadis itu saat Jalal memperdalam ciumannya.

Tangannya mulai merambah kemana-mana, tak terasa tubuh Jodha sudah terangkat dan dibaringkan di kasur superking yang empuk.

"Ooh..Jodha...aku...aku...mencintaimu...", bisik Jalal di sela ciumannya yang mulai turun ke leher. Menjilatnya sepanjang dagu dan leher jenjang Jodha. Memberinya gigitan kecil dan menyesap dalam lekukan lehernya.

Jodha mendesah sambil meremas rambut Jalal.

Ia tersenyum kecil mendengar kata-kata cinta Jalal sambil terengah ditengah desahannya.

Keduanya sudah berada dalam hasrat yang tinggi.

Ciuman dan gigitan serta kuluman Jalal di leher dan dadanya yang entah kapan sudah terbuka membuat Jodha hilang akal. Desahan dan remasan Jodha membuat Jalalpun tak bisa berpikir lain.

Ia menginginkan gadis ini sekarang.

Bukan hanya karena hasrat. Tapi karena ia mencintai Jodha.
Cinta yang baru-baru ini di sadarinya.

"Oh joo...aku...ingin kau sekarang...", bisiknya dengan suara serak.

Jalal mengulum ujung puting Jodha yang menegang bergantian.
Meremas dan menghisapnya . Tangannya lain mengelus lembut punggung halus gadis itu dan di sepanjang lekukan tubuhnya.

Jodha menggerang keras. Tubuhnya melengkung naik mendesak ke bibir Jalal.

Mendesah menyebut namanya.




Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 60.6K 36
FYI : 21+ banyak adegan dewasanya anak dibawah umur di larang mampir :) Kehidupan Aletta yang damai dan tentram seketika kacau dan rumit setelah bert...
26.9M 3M 67
Dijodohin sama ketua geng motor ?! *** ⚠️JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, VISUAL DISINI HANYA UNTUK MENGHIDUPKAN TOKOH, JANGAN SANGKUT PAUTKAN SAMA KEHIDU...
6.4M 716K 53
FIKSI YA DIK! Davero Kalla Ardiaz, watak dinginnya seketika luluh saat melihat balita malang dan perempuan yang merawatnya. Reina Berish Daisy, perem...