PART 14

6.5K 221 4
                                    

Setelah kejadian yang cukup membuatnya malu dan jengah setengah mati, Jodha tak mau menatap wajah Jalal lagi.

Disatu sisi yang lain, ia sebenarnya masih ragu.
Apakah benar semua yang di bilang oleh Bossnya yang tampan rupawan itu ? Ataukah..itu cuma alasan agar ia tak bisa mengelak dari perjanjian awal mereka.

Oh Tuhan...tunjukan kebenaran itu padaku...batin Jo

Jodha memijit-mijit pelipisnya.

Kepalanya mendadak terasa begitu pening.

Jalal rupanya menangkap kegundahan Jodha.
Mereka sekarang duduk bersisian di ruang tunggu di depan kamar operasi.

Di depan mereka bibi Angga dan Sujamal juga sedang menunggu.

Jalal ingin menenangkan gadis di sebelahnya tapi ia tak mau membuatnya malu untuk yang kedua kalinya.

Pria tampan itu hanya menghela nafas panjang.

Ia mengambil tempat di sudut dan mulai berkutat dengan laptop mengurusi bisnisnya.
Sesekali ia menelpon asisten pribadinya Abdul untuk memberinya perintah sementara ia ikut menunggu di depan kamar operasi.

Tiba-tiba ia dikejutkan oleh sebuah suara merdu.

"Pulanglah..jangan siksa dirimu disini..kau lebih di butuhkan di kantor Jalal ! "

Jalal mendongak.

Di lihatnya Jodha yang berbicara.

Ia pun tersenyum.

Entah mengapa, mendengar suara gadis itu berkata demikian lembut membuat hatinya damai.

Perasaan apa ini ?  teriak batinnya.

Jalal melirik ke arah Bibi Angga dan putranya Sujamal.

Mereka tengah berbincang serius.

Perlahan Jalal mengambil jemari tangan Jodha lalu mengecupnya lembut.

Jodha terkesiap.

Ia jadi salah tingkah.

"Aku ingin tetap di sini..", bisik Jalal, masih mengenggam jemari Jodha.

"Tapi..operasi berlangsung sampai 14 jam Jalal..bisa sampai dini hari...dan kau tak mungkin menunggu selama itu kan ?? "

"Kau mau mengusirku ? "

Jodha tercekat. Bingung tak tahu harus menjawab.

Ia akhirnya mengambil duduk di sebelah Jalal.

"Em..bukan begitu..aku tak mau kau terlalu repot seperti ini..kau juga harus menjaga kesehatanmu..perusahaan tergantung sepenuhnya padamu Jalal..", ucap Jodha cemas.

Jalal tersenyum..

"Aku pulang kalau kamu juga pulang. "

"Aku tak bisa..aku harus menunggu hasil operasi ibu."

"Kalau begitu akupun akan tinggal.."

"Aduuh..pulanglah...dia bukan ibumu Jalal...lagipula besok kau harus ke kantor..kau bisa mengantuk nanti..", Jodha berkata setengah frustasi. Ia benar-benar merasa tak enak melihat Jalal ikut-ikutan menunggu ibunya yang sedang di operasi sedangkan hal itu memakan waktu hingga dini hari nanti.

"Aku bisa tidur disini ",ucap Jalal santai sambil mempraktekkannya.

Jodha hanya mendelik melihat tingkahnya.

Jalal terkekeh melihat tampang gadis itu.

Seumur-umur belum pernah ia seperti ini.

Menunggu seseorang yang sedang di operasi selama itu dan demi seseorang yang ia merasa nyaman di dekatnya.

ARROGANT CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang