Pagi ini hellen sudah dirias sedemikian cantiknya walaupun hanya sederhana
Hellen menggunakan wedding dress warna putih dengan high heels
Walaupun pernikahannya baru akan di publish 1 minggu lagi hellen tetap berpenampilan luar biasa
"Hellen ayo keluar kau sudah di tunggu pangeran mu " daddynya tersenyum lembut
"Daddy, hellen... hiks " hellen yang terlalu tengang dengan keadaan pun malah menjadi takut dan langsung memeluk daddynya
"Hei, sayang kenapa ? Jangan menangis daddy akan seoalu berada di samping mu nak jadi jangan nangis ya " daddynya mengusap punggung hellen pelan
"Ya dad "
"Ayo kita keluar nak " daddynya hellen menggandenga anaknya keluar dari kamar
***
Acara terus berlanjut hingga selesai hellen yang sudah mulai kelelahan menyalami kerabat yang datang pun akhirnya menggerutu kesal
"Ada apa sayang ? " tanya rio pada istrinya yang menampakkan muka cemberutnya
"Kenapa masih banyak sekali tamunya ? " tanya hellen sebal
" kamu pasti capek kan, duduklah hellen itu tidak jadi masalah " ucap rio sambil mendudukan hellen di kursi yang tersedia
"Hellen selamat ya, gak nyangka banget kamu nikah terus aku di undang " dinda menghambur kepelukan hellen
"Tante.. mommynya jangan di peluk lama lama nanti mommy sakit" deeva muncul di sebelah hellen sambil berkacak pinggang
"Ups.. sorry len, baiklah anak cantik tante gak peluk mommymu lagi " ucap dinda
"Yasudah mom, dad deeva turun dulu ya oma, opa uncle Ducan datang mommy " ucap anaknya itu sambil mencium pipi hellen
"Ducan ?" Ucap hellen pelan
"Ducan Walters ? Oh my god" ucap hellen histeres, karena terlalu tenang sahabat lamanya itu datang
Sedangkan dinda yang berada di depan hellen mukanya langsung pucat pasi dan tangannya gemetaran
"Dinda kamu kenapa ?" Tanya hellen pelan ketika melihat sahabatnya itu sangat pucat tapi bertepatan dengan itu ducan sedang bersalaman dengan rio
"Hei nona dragon, selamat atas pernikahanmu" ucap ducan sambil menepuk hellen pelan
"Thanks ducan aku fikir kau tidak akan datang" ucap hellen sambil senyum sedangkan dinda mematung di depan hellen
"Hmm ok lah ya, hei nona bisakah anda terus berjalan ?" Ucap ducan melihat dinda diam di tempat
"Baiklah hellen kita bertemu lagi besok ya " ucap dinda sambil menatap hellen, seketika dinda menampakkan mukanya di depan ducan
"Nona Diamond Dreadinda Walters, diam di tempat atau kakakmu ini akan murka " ucap ducan lantang ketika dia mengenali muka perempuan yang ada di depannya tadi
"Diamond pulanglah daddy, mommy mereka mengkhawatirkan mu" ucap ducan pada dinda
"Hentikan omong kosongmu tuan ducan, mereka membuangku ketika aku hamil" ucap dinda dengan mata memerah dan mengecilkan suaranya ketika mengucapkan bahwa dia pernah hamil
"Diamond kau tahu Alexan adalah teman baikku, dia mengaku salah dan akan bertanggung jawab 1 hari setelah kau pergi tapi semenjak kejadian dirumah aku tidak menemukanmu dan anakmu lagi "
"Setelah 1 tahun kakak baru bisa menemukanku ?" Ucap dinda sedikit berteriak
"Kalau kakak mau tau hidupku kenapa menghilang cari tau alasannya sendiri, cari tau kehidupanku setelah kalian membuangku " dinda langsung turun dari atas panggung sedangkan ducan masih diam disana
"Mr ducan anda bisa menenangkan diri dulu, dan kita hellen ayo istirahat " ucap rio sambil mengamit tangan hellen
****
Pagi harinya kediaman hellen didatangi oleh ducan bersama dengan andrea
"Tok tok tok... hellen bangun ini sudah siang " ucap andrea di balik pintu
Sedangkan yang di dalam sedang melakukan hubungan dan tidak daoat di ganggu gugat
Clek...
"Hellen... rio bangun sudah si.."ucapan andrea terpotong ketika melihat tubuh adiknya melengkung dibalik tirai
"Astaga kalian ini kalau mau melakukannya kunci pintu kenapa " ucap andrea sewot
"Ngapain juga kakak masuk masuk udah tau pengantin baru dasar " ucap rio gak lalah sewot
"Dasar bocah, didepan ada ducan " saat andrea membalikan badan dia menabrak terisa yang ada di belakangnya
"Astaga risa.." ucap andrea ketika melihat penampilan istrinya
"Apaan sih dre ?" Risa penasaran dengan apa yang dilihat suaminya sehingga suaminya itu sangat kaku sekali
"Masuk kamar risa"
"Tapi..." risa yang tabiatnya bandel langsung di gendong sama andrea ke kamar mereka
***
Beberapa menit kemudian hellen dan rio turun menggunakan baju santainya
"Ada apa mr ducan pagi pagi kemari ?" Ucap rio tenang
"Pagi kau bilang ? Ini sudah jam 1 siang" ucap ducan kesal
"Yasudah ada apa Duck ?"ucap hellen yang sudah duduk
"Aku mau tanya dinda tinggal dimana ?" Tanya ducan
"Di sebrang" ucao hellen
"Hellen, kakakmu ini mengganggu deeva yang sedang tidur " teriak terisa dari kamar deeva
"Iya kak terisa " ucap hellen
"Terisa ? Dokter itu kan ?" Ucap ducan
"Iya"
"Hellen liat anakmu nangis lagi" ucap risa sambil menggendong deeva
"Yasudah sini" ucap hellen sambil mengambil anaknya dari gendongan risa
"Kamu tau kalau dinda anak dari keluarga walters ?"
"Dinda ? Walters ? Bukannya anak kedua dari walters bernama Diamond Dreadinda Walters ?" Ucap terisa
"Iya benar kak ris itu dinda " ucapan hellen membuat risa melongo
"Anak itu dinda ? Aku yang menanganinya hellen" ucapan risa membuat semua orang binggung
"Maksudnya ?" Hellen dan rio mengucapkannya berbarengan
"Dinda, aku kenal dia pertama kali di rumah sakit kelita dia mendapatkan pendarahan pada kandungannya yang saat itu berusia 1 bulan saat itu aku bisa menangani pendarahannya sehingga dia tidak kehilangan anaknya" ucapan risa membuat semua orang mendegus lega
"6 bulan kemudian saat umur kandungannya 7 bulan dia mengalami tabrakan beruntun" terisa menjeda sebentar dan membuat semua orang menahan nafasnya
"Anaknya berhasil kami selamatkan dengan teknologi kedokteran, sedangkan dinda mengalami koma 2 bulan setelah dinda sadar dia merawat anaknya dengan baik sampai saat umur 1,5 tahun anaknya mengidap penyakit menginitis pada otaknya ketika umur anaknya 2 tahun anaknya telah tiada, dinda mengalami depresi berat hingga dia dirawat di RSJ namun nasihat anaknya yang dia terima di mimpinya yang dulu dia bilang membuat dia tersadar bahwa menyesal tidak akan pernah ada gunanya " ucapan terisa membuat hellen menangis sesegukan sedangkan Ducan hanya terduduk diam dan menatap kosong
"Jadi 10 hari sebelum dia meninggalkan rumah waktu dia pulang malam dia asa di rumah sakit dengan keadaan pendarahan hebat " Ducan mengatakannya dengan nada menyesal
"Pergilah temui adikmu duck " hellen menepuk punggung ducan bagaikan seorang kakak kepada adiknya
"Tapi aku yang menyeretnya keluar dari rumah" ducan menatap pintu rumah dengan nyalang
"Satu lagi yang di lupakan mr ducan, adikmu mendapatkan tempat tinggal dariku selama di prancis " kak jason menyela ucapan ducan
Ducan yang mengetahui itu segera mungkin pergi kerumah adiknya
Ketika di buka
"Siapa ?" Ucap dinda
"Diamond, maafkan kakakmu ini " ducan langsung memeluk adiknya itu erat...
TBC guya sorry updatenya lama aku udh mulai sekolah jadi agak lebih sibuk cari waktunya
XOXO