Sweet // Markbam

By bamtunaa

62.8K 6.2K 1K

just give me something sweet. [160802 - ? ] More

Chapter 0: no sweets?
Chapter 2: Stalker
Chapter 3: Fail
Chapter 4: Sweet Effect
Chapter 5: Past Story
Chapter 6: cctv
Chapter 7: Rooftop Kiss
Chapter 8: Gift
Chapter 9: The Truth
Chapter 10: Plan
Chapter 11: Frustrated
Chapter 12: Healing
Chapter 13: Follow Me
Chapter 14: Invitation
Chapter 15: Sweet Labirin
Chapter 16: Flash
NOT AN UPDATE!!! BUT READ JUSEYO~
Chapter 17: Mark's Room
Chapter 18: The Real Sweet NC
Chapter 19: Boyfriend?
Chapter 20: Treat
Chapter 21: Move
Chapter 22: Distracted
Chapter 23: Solving
Chapter 24: Hesitate
Chapter 25: Unexpected
Chapter 26: On The Way to Jeju
Chapter 27: Perfect Roommate?

Chapter 1: Sweet Cake

3.6K 291 29
By bamtunaa

Bambam side

"issh, apa salahnya membeli sekotak cupcakes untukku. Tidakkah itu sebanding dengan informasi yang aku berikan? kenapa orang-orang ini selalu menganggap aneh permintaanku. Bukankah itu normal menyukai sesuatu yang manis?" bambam berjalan kesal sambil menuruni anak tangga yang menghubungkan atap dan main hall sekolahnya itu.

Apa yang dilakukannya diatap? Tentu saja karna dia dipanggil seseorang yang ingin minta bantuannya. 

Bambam seperti agen terkenal disekolahnya, apapun informasi yang siswa lain butuhkan dia dapat mengetahuinya kurang dari 2 hari, hanya masalah di sekolah tentunya dan tidak termasuk mencuri soal + kunci jawaban ujian. There's no no menurut bambam. hanya masalah sekolah, selebihnya bambam tidak mau mengambil resiko. 

Tapi apa yang membuatnya terlihat aneh? Ya, bambam hanya mau membantu jika dibayar dengan sesuatu yang manis, apapun itu. Entah itu permen, cupcakes, gula kapas dan makanan manis lainnya. Dan perlu digaris bawahi, bambam hanya menerima pembayaran diawal! Ia tidak akan melakukan apapun jika tidak ada yang manis diawal pertemuannya dengan "klien"nya.

Hingga tibalah bambam didepan kelasnya sekarang, XI science. ia menggeser pintu dengan kesal, dan duduk sembarangan.

"yaa, apa lagi ini.." ucap jinyoung menatap bambam

"haisshh.." bambam menggaruk kepalanya frustasi

"permintaan tanpa 'yang manis' lagi kan?" Tanya jinyoung asal.

Bambam menganggukkan kepala nya pelan.

"wuahahahaha, sudah kuduga!"

"waeee, apa itu sesuatu yang aneh? Itu sebanding dengan apa yang akan kulakukan untuk mereka" rengek bambam

"kkkk, tentu saja itu aneh bagi mereka bam. Kau bukan anak kecil lagi tapi permintaan mu seperti anak balita. Mungkin mereka pikir tidak mungkin anak jenius sepertimu menyukai hal kekanakan seperti itu"

"apa salahnya huh? Cupcakes, permen, pie, marshmallow itu bukan sesuatu yang mahal. Lagi pula sesuatu yang manis itu baik untuk kinerja otak" sanggah bambam tidak mau kalah.

"ya, hanya baik buat otakmu. Tidak untuk otak mereka, hahaha" jinyoung sangat puas menertawakan bambam hari ini.

"ne ne, tertawa sepuasmu sampai lalat tersangkut ditenggorokkanmu, jangan coba kau berhenti tertawa" ucap bambam kesal sambil menelungkupkan kepalanya diatas meja, meredam semua kekesalannya.

                                                                         ***

Sekolah berakhir pukul 2:15 pm. Semua senang kecuali bambam, dia tidak memakan apapun yang manis hari ini. 

bayangkan saja, bagaimana bisa bambam bisa melewatkan hari ini tanpa sesuatu yang manis?

Tidak ada masalah yang harus diselesaikannya, tidak ada kasus yang harus dikerjakannya,dan tidak ada informasi yang harus dicarinya. Tinggallah dia didalam kelas sendiri sekarang, moodnya untuk pulang bersama jinyoung sudah lenyap. Entah apa yang dipikirkannya saat ini. 

Menatap kosong papan tulis sambil mengiggau.

"cupcakes, choco candy, permen kapas, pie apple, jelly, pudding.." berulang-ulang

sampai akhirnya..

"choco cakes with full whipy cream strawberry!" teriak bambam dan langsung berdiri sambil memegang kue itu takjub.

"mmm.. ini.. surgaaa.." ucap bambam setelah menggigit satu bagian kue itu. Matanya terpejam sambil menikmati kue yang berada dalam mulutnya, lalu tiba-tiba ia membuka matanya. 

Sadar kalau kue yang dia makan tidak mungkin turun dari langit. 

Tapi, siapa yang memberinya kue ini?

Bambam mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang memberikan 'surga'nya itu.

"hng?" ucap orang itu sambil memiringkan kepalanya dan tersenyum manis kearah bambam.

"apakah seenak itu?" lanjutnya

Bambam hanya terpaku melihat pria tampan dihadapannya. Ini kali pertama bambam melihatnya.

"apa yang bisa kubantu...?" jawab bambam tanpa melepaskan pandangannya pada anak itu.

                                                                       ***

Mark side

Ini hari kedua mark berada disekolah ini, tidak ada yang special. Sama seperti kemarin, datar. 

Tapi kali ini dia mendengar sesuatu yang menarik yang sedang dibicarakan teman sekelasnya. well mark tidak ikut bergabung mengobrol bersama mereka, tapi dia sedikit 'menguping' apa yang mereka bicarakan.

"dia namja aneh, benar-benar aneh. Aku tidak habis pikir dari mana otak jeniusnya itu kalau yg dia pikirkan hanya makanan manis saja"

"haha, iya. Dia seperti anak balita 5 tahun yang terus merengek minta permen untuk hal yang dilakukannya"

"benar. Bahkan kudengar hari ini dia menolak permintaan dari jaebum! hanya karna dia tidak membawa sesuatu yang manis katanya"

"tapi kemampuannya dalam menyelidiki dan menyelesaikan sesuatu benar-benar diatas rata-rata"

"tetap saja, dia orang pertama yang menolak permintaan seorang prince sekolah."

"benar-benar tidak bisa dipercaya"

Semua yang mereka bicarakan terekam jelas di telinga mark. 

Tapi yang membuatnya bingung, siapa namja yang mereka bicarakan? Siapa orang yang mereka sebut aneh? Siapa orang jenius itu?

Mark memutuskan untuk mencari siapa anak itu. Dari perkiraannya anak itu setingkat mereka, dan dia pasti berasal dari kelas unggul ditingkat XI mengingat mereka bilang dia anak yang jenius.

"umm, siapa peringkat pertama di tingkat kita?" mark mencoba memberanikan diri bertanya ke teman yang duduk dibelakangnya.

"oh, bambam anak kelas XI science A. orang jenius yang tak pernah turun keperingkat dua, bahkan nilainya nyaris sempurna. Kemampuan logikanya diatas rata-rata." jelasnya panjang lebar

"Cuma sayang, dia punya satu kelemahan. Seperti yang kau dengar tadi, dia maniak dalam segala sesuatu yang manis" lanjutnya dengan sedikit nada kecewa.

"tidak ada orang yang sempurna, bahkan seorang bambam pun punya kelemahan"

"wae? Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu.. ma..keu?" tanyanya membuyarkan lamunan mark tentang sosok bambam sebenarnya.

"oh ani, aku hanya ingin tau sedikit tentang siswa sekolah kita. Trima kasih, yo..u..ng.." mark berusaha membaca name tagnya

"youngjae, kau bisa memanggilku youngjae"

"ne, gomawo youngjae-ah"

mark segera berdiri dari kursinya dan berjalan keluar kelas. Sebuah ide nakal muncul diotaknya. Pertama yang harus dia lakukan adalah mencari rupa dari si jenius ini

mark berjalan menyusuri koridor kelas XI hingga tiba di koridor paling ujung dekat halaman sekolah. Seperti sekolah kebanyakan, kelas unggul pasti berada dikoridor paling depan.

"ini dia, XI science A" gumamnya. Lalu mark melihat dari jendela bagaimana suasana kelas itu, ani, bukan itu. Tujuannya adalah..

"itu dia" matanya langsung tertuju ke namja manis yang duduk dikursi keempat tiga baris dari pintu. 

Tidak sulit untuk mark menemukan si anak jenius itu, karena memang harus mark akui kalau bambam adalah yang paling manis di antara teman-temannya, termasuk dari namja cantik yang duduk disebelahnya. 

Tapi, tetap saja, bambam yang paling menarik dimata mark. Dan fakta kalau bambam adalah seorang jenius, menambah kekaguman mark padanya.

Aktivitas menatap mark terhenti, ketika matanya dan mata namja cantik disebelah bambam bertemu. 

Tatapannya sangat menusuk bahkan lebih mengerikan dari tatapan seekor singa. 

Tentu saja mark tidak mau berlama-lama diam disana. dia langsung membalikkan badannya dan berniat kembali kekelas. Hingga langkahnya terhenti oleh 'singa cantik' yang sepersekian detik lalu menatapnya.

"siapa kau?" tanyanya sambil menatap mata mark awas

"aku mark. Siswa baru science D"

"oh, anak D" sindirnya. Sumpah, ingin sekali rasanya mark mengeluarkan mata singa cantik dihadapannya itu agar dia berhenti menatap dan membunuh mark perlahan.

"apa maumu? Kenapa kau melihat bambam seperti itu?"

"aku.."

"kau butuh bantuan? Butuh bambam?"

"hhm" kepala mark mengangguk dengan sendirinya menatap namja sinis dihadapannya.

"ok, itu mudah. Bisa kuatur pertemuanmu dengannya. Tapi kau tau syarat untuk bertemu dengannya, anak baru?"

'kenapa anak ini selalu menyelipkan nada sarkas disetiap kalimatnya?' batin mark

"kau hanya perlu membawa sesuatu yang manis, dan dengan senang hati dia akan membantumu" lanjutnya lagi, lalu membalikkan badannya untuk kembali masuk.

"hm" angguk mark pelan.

Belum sempat mark melangkahkan kaki, singa cantik -begitu mark memanggilnya sekarang- kembali melihat kearahnya.

"kalau boleh kusarankan, beli kue yang paling mahal di café seberang sekolah. Bambam sangat ingin makan itu hari ini." lanjut singa cantik itu sampai akhirnya dia benar-benar masuk ke kelasnya. 

Dan finally, mark bisa benar-benar kembali ke kelasnya bertepatan dengan bel masuk pelajaran akhir.

                                                                         ***

2.20 pm

Entah apa yang mark pikirkan, dia benar-benar membeli kue yang disarankan oleh singa cantik teman bambam itu. 

Benar saja, namja itu benar-benar mengatur semuanya. 

Setelah dengan ajaibnya sekolah ini kosong setelah 5 menit bel pulang berbunyi, mark berjalan menuju kelas yang ia datangi saat istirahat tadi. 

dari luar jendela kelas itu, mark melihat seorang namja manis sedang duduk sendiri melamun sambil menatap kosong papan tulis didepannya. mulutnya seperti mengucapkan sesuatu.

Mark akhirnya memberanikan diri masuk keruangan itu. 

Aneh memang bambam tidak menyadari seseorang masuk menghampirinya, sampai mark tiba dihadapannya pun bambam tetap tidak sadar. ketika akhirnya sebuah teriakan keluar dari mulutnya.

"choco cakes with full whipy cream strawberry!" teriak bambam langsung mengambil kue yang dipegang mark.

"mmm.. ini.. surgaaa.." ucapnya sambil menutup mata menikmati setiap bagian kue dimulutnya. 

Sungguh, mark tidak tau harus bereaksi seperti apa. Ekspresi wajah bambam yang menikmati kue seperti itu sama seperti orang yang sedang...emmm.. ditambah lagi suara-suara yang dikeluarkan bambam lebih terdengar seduktif ditelinga mark. 

'tidak! Apa yang kau pikirkan mark? Dia hanya menikmati sepotong kue. Kenapa pikiran mu lari sejauh itu?' gumamnya sambil menggelengkan kepala mencoba menormalkan kembali pikirannya. 

Lalu mark kembali menatap bambam. 

Hingga akhirnya bambam sadar akan sesuatu dan membuka matanya. Semuanya seperti slow motion dimata mark. 

Saat bambam mengangkat kepala dan melihat kearahnya

"hng?" hanya itu yang bisa mark ucapkan sekarang

"apakah seenak itu?" lanjut mark sambil memasang wajah semanis mungkin.    

Dengan muka datar dan tanpa ekspresi apapun, bambam mengeluarkan kalimat terbaiknya pada orang yang baru dilihatnya itu.

"apa yang bisa kubantu....  makeu-ssi?"

                                                                       ***

nana's note

eotte? udah maniskah, kurang maniskah, atau kemanisan? wkwkwk

un @kyumbee , akhirnya aku memutuskan buat pake author pov aja *perang batin ini kemaren kkk. next fic mungkin mungkin baru coba pake cast pov, wait yaaa ><

tolong komen + vote nya ya, biar lebih semangat plus cepet update juga.

at least, happy reading reader-nim. semoga suka..

ketemu di chapter selanjutnya ya.

peace out!

2na

Continue Reading

You'll Also Like

193K 16.4K 86
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
86.4K 4K 22
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...
218K 23.4K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
775K 47.5K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...