Cinta dan Benci (GxG) [END]

By RioPrade

231K 9.1K 274

Riandirga Agata Pradefana! Dia siapa? Dia adalah seorang perempuan yang berpenampilan dan mempunyai... More

PROLOG
Riandirga
Deg !
Awal Cerita
Hai Kak Dirga ganteng ...
Ah Lupakan
Bruk !
Shit!
Kamu mau gak jadi pacarku?
Bertemu
Masalah datang (lagi)
Api Unggun
I Hate You
Putusin aja!
First Kiss
Mishelena
Yogyakarta
Alun Alun Kidul
I Miss You
Zheya Banestria
70 % Bahagia
30 % Lagi Kebahagiaan
Terakhir Kalinya (18+)
Bertemu
Tidak, Dirga. Maaf
Move On
Rindu
Akhirnya (END)

Dia (lagi)

6.5K 267 17
By RioPrade

"Dirga bangun, lo dengerin gue kan?"

"Kak bangun kak"

"Nak bangun"

"Dirga bangun dong, gue sedih nih"

..

Perlahan mata Dirga membuka.

"Gue kenapa"

"Lo tadi pingsan di taman" jawab Mishelena

"Gue gak pingsan, gue cuma tidur"

"Lu pingsan pea"

"Oh gitu yah"

Dirga memejamkan matanya sebentar dan ia mengingat sesuatu.

"LO PENGHIANAT! LO PEMBOHONG! LO INGKARI JANJI LO"

Seketika Dirga langsung membuka matanya kembali.

"Lu kenapa?"

"Gakpapa"

Dirga masih memikirkan kejadian tadi. Dan ia berpikir bahwa maksud orang itu menyangkut antara dirinya dengan Marsa.

"Ma, Dirga mau pamit keluar sebentar"

"Kamu perlu istirahat sayang, jangan pergi dulu"

"Dirga gakpapa kok"

"Biar Diazz aja yang nemenin tante"

"Yaudah, makasih ya Diazz tolong jagain Dirga"

"Siap tante"

"Terus gue?" tanya Mishelena

"Lo di sini dulu aja gakusah ikut" perintah Dirga

"Oo..ok.oke deh"

...

"Heh pea, lu mau ketemu siapa?"

"Orang yang mukulin gue tadi"

"Lu mau ketemu dimana?"

"Kita nunggu di sini aja, dia bilang malem ini dia dateng kerumah gue"

"Lu sama sekali kaga ngerti suaranya?"

"Gak, gue beneran gak fokus dengerin suaranya. Gue fokus buat buka topengnya tapi gue kalah duluan"

"Ah elu, harusnya lu tendang sana tendang sini ,hiyaak"

"Dasar bego"

"Hahaha"

..

25 menit kemudian.

"Hai teman-teman. Lama tak jumpa" ucap orang itu

"Eh bang Zun, ngapain lu kesini? Haha"

"Main aja"

"Oh gue tau nih, lu yang mukulin Dirga tadi ya hahahaha" tawa Diazz dengan canda

"Iya"

Seketika Diazz diam tak berkutik. Terkejut dengan jawaban Zunet.

"Kenapa?"

Emosi Diazz mulai menyatu.

"Oh jadi lu yang mukulin sahabat gue! Anjing lo! Tai! Babi!"

"Wow, santai-santai"

"Lo ngapain mukulin gue?"

"Masih ingat janji antara kamu dan aku? Kamu janji sama aku kalau kamu bisa jagain Marsa setiap waktu"

"Iya gue inget. Tapi apa masalahnya sama gue? Gue jagain gimana? Dia udah ada cowok. Dia udah punya pacar. Apa janji itu masih berlaku?"

"Woy! Semalam aku selametin Marsa dari cowok jahat! Kamu kemana saja? Tidak muncul? Banci? Oh iya aku lupa kalau kamu cewek"

"Itu bukan urusan lo. Yang banci gue atau lo? Yang bisanya ngehajar cewek doang. Coba lo cowok adu cowok. Lo yakin menang? Kekuatan lo gak seberapa yang gue punya"

"Udah udah, ini sebenernya masalahnya apa gue kaga ngerti pea"

"AKU BENCI SAMA KAMU DIRGA! KAMU NGEHIANATIN JANJI YANG KAMU UCAPIN! MANA BUKTINYA? MARSA HAMPIR TERSAKITI SAMA COWOK BANGSAT ITU!"

"Lo tau siapa cowok yang lo maksud itu? Cowok yang mau ngenodai Marsa, lo tau siapa dia?!"

"Gak! Saya gaktau!"

"Ah pea lu Zunet!"

"Dia cowoknya, kenapa lo ngehajar gue? Kenapa lo gak ngehajar tuh cowok?"

"Aku tidak tau kalau itu pacarnya"

"Ah babi lu! Kenapa sasarannya si Dirga"

"Mau pacarnya, mau gebetannya saya tidak peduli. Yang penting kamu udah ingkar sama janjimu sendiri!"

"Eh ya santai kagak usah nunjuk-nujuk tuh tangan" emosi Diazz

"Udah Azz biarin aja"

"Gedek gue liat muka nya"

"Terus mau lo apa Zunet?"

"Kalau kamu gak bisa jagain Marsa! Biar aku aja yang jagain dia! Kamu pergi jauh dari kehidupan Marsa! Jangan sesekali kamu deketin Marsa lagi! Aku udah gak percaya lagi sama kamu!"

"Gimana sepakat?" tambahnya lagi

"Jangan Dirga, kesempatan lu bakal hilang buat dapetin Marsa" bisik Diazz

"Gimana? Sepakat? Deal?" Zunet memberi uluran tangannya.

"Oke deal. Gue sepakat" balas Dirga

"Anjirrr lu pea banget sih Dirga"

"Biarinlah serah dia"

"Oke saya mau pulang! Ingat perjanjian kamu ini!

Zunet meninggalkan rumah Dirga.

"Lu udah deket sama Marsa tapi kenapa lu malah mau jauhin Marsa lagi?"

"Ini yang terbaik Diazz. Setiap gue mau deket sama Marsa ada aja halangannya"

"Justru lu harus berusaha, lu harus bisa ngehadapin semua cobaan yang datang"

"Biarin lah, udah ayo masuk"

"Ahelah pea"

...

MARSA POV

Hampir aku ternodai. Untung ada yang nyelametin aku. Kalau gak ada? Huh udahlah gausah di bahas.

Kalau di pikir-pikir kak Dirga baik banget sama aku. Kemarin dia langsung datang gitu aja, beneran reflek meluk dia.

Rasanya nyaman banget di peluk dia.

"Marsa, ayo makan"

"Nanti aja, Ma"

"Kok nanti? Sekarang ayo!"

"Marsa gak laper Ma"

"Kamu belum makan dari semalem!"

"Nanti"

"Ada masalah? Berantem sama Rama?" tanya Mama

"Iya"

"Coba cerita"

"Gakmau"

"Kok gakmau?"

"Gakpapa kok Ma"

"Yaudah terserah kamu aja"

Aku gakmau Mama tau. Aku gakmau ngasih beban ke Mama. Sekarang aku mau mikir gimana caranya mutusin Rama.

Dan aku mau cari tau siapa yang nyelametin aku.

Apa aku telfon Lyli ya?

"Hallo Lyli"

"Iya ada apa sayang"

"Main kerumahku dong, aku mau cerita"

"Iya nih gue juga lagi gabut"

"Okey aku tunggu ya"

"Iyaa"

Sambil nunggu Lyli dengerin musik aja deh. Sambil mainan hp. Waktu buka hp ada pesan masuk.

Dari siapa?

Zunet? Ngapain dia sms aku.

Hai Marsa, masih inget aku kan? Bisa bertemu hari ini? Di cafe yang biasanya kita bertemu. Ada hal yang mau aku omongin ke kamu. Kalau kamu mau, kamu bisa datang sekarang. Terimakasih😘

Ini orang kenapa coba? Dateng-dateng ngajak ketemu. Tapi apa yang mau di omongin? Males sih. Temuin aja deh, aku ajak Lyli.

"Halo"

"Eh Lyli, anterin aku aja yok. Mau gak? Ketemu sama Zunet"

"What? Lu mau ketemu dia lagi? Lu gak takut di marahin sama nyokap lo?"

"Kita diem-diem aja"

"Emang lu masih ngebet banget ya pengen ketemu?"

"Dia mau ngomong sesuatu katanya"

"Yaudah ayo, gue bawa mobil"

"Okey aku siap-siap dulu"

"Hmmm"

....

AUTHOR POV

Marsa dan Lyli menuju cafe. Dan mereka mencari sosok Zunet.

"Mana tuh anak" kata Lyli

"Iya mana, oh itu tuh"

"Yaudah ayo samperin"

"Yok"

...

"Mau ngomong apa?" kata Marsa

"Eh Marsa, kamu cantik sekali. Jadi pangling deh sama kamu"

"Udah buruan gausah banyak bacot, kamu mau ngomong apa"

"Denger-denger kamu hampir di perkosa ya?"

"Kok dia tau" batin Marsa

"Enggak" jawab Marsa bohong

"Kenapa kok enggak? Aku udah tau"

"Tau apa?"

"Yang nyelametin kamu itu aku"

"Gausah sok deh"

"Aku serius ya, harusnya kamu balas budi dong sama saya"

"Aku kira yang nyelametin aku itu pangeran ganteng yang baik dan gak jahat kaya kamu"

"Aku kan? Terbukti yang muncul siapa?"

"Udahlah gausah bohong"

"Aku serius, waktu itu kamu sama pacarmu iya kan?"

"Heemm"

"Kamu pakai baju warna hitam dan cowokmu itu pakai baju kuning"

"Iya"

"Nah aku yang nolongin kamu , aku mau minta balas budi sama kamu"

"Apa"

"Tolong terima aku lagi"

"Gak" ketus Marsa

"Ayolah aku janji tidak akan meninggalkanmu"

"Basi lu! Lu udah ngehianatin sahabat gue! Lu inget istri sama anak lu di rumah banci!" bentak Lyli ke Zunet

"Aku udah gak ada keluarga lagi, aku di usir dari rumah hahaha"

"Oh lu sekarang gelandangan ya? Ih sok masuk cafe ini segala. Sekarang lu bayarin kita ya! Gue sama Marsa mau pulang! Bye!"

Lyli dan Marsa menuju mobil. Mereka segera pulang.

Dalam mobil mereka saling gwemes dan jijik melihat perlakuan Zunet

"Jijik gue liat muka Zunet, ganteng enggak, minta balikan. Udah bekas orang juga"

"Iya ewh"

"Oh iya, apa yang di omongin Zunet itu bener? Kok lu gak cerita sama gue sih"

"Tadinya aku mau cerita sama kamu, eh malah kamu udah tau sendiri"

"Serius si Rama gitu?"

"Iya, aku juga gak percaya"

"Kok bisa sih?"

"Aku awalnya biasa aja, terus ketemu sama kak Diazz dan dia jelasin semuanya. Kalau Rama itu pernah ngehamilin orang. Aku kaget. Kayaknya dia punya kelainan"

"Hah? Kak Diazz? Ketemu? Kok kagak bilang gue sih kalau mau ketemu kak Diazz, gue kangen dia taukk"

"Hadeh"

"Terus terus gimana ceritanya?"

"Bantuin aku putus sama Rama"

"Gimana caranya?"

"Bantu dong, berpikir"

"Saran nih, lu cari lagi"

"What? Cari lagi? Haduh ntar dikira aku playgirl gimana?"

"Bomat, lu cantik banyak yang maulah"

"Tapi harga diriku? Mau di taruh mana?"

"Iya juga sih, coba lu jadian sama Dirga aja sonoh"

"Kamu udah gak suka Dirga Li?"

"Enggak, sukanya sama Diazz" ceplos Lyli

"Ciyeeee jujur ciyeee"

"Maksud gue enggak suka semua"

"Ah udah keceplosan, jadi aku udah tau haha"

"Terserah lu aja deh"

...

"Dirga pea"

"Apa"

"Lu sedih ya bakal ngejauhin Marsa? Kenapa fotonya di hapus semua?"

"Ini jalan yang terbaik, kalau gue gak di bolehin deket sama dia lagi"

"Jangan pesimis dulu ayolah, Zunet itu banci. Dia penakut. Kenapa lu malah takut sama dia?"

"Gue gak takut"

"Lah kenapa elu ngikutin perintah dia? Lu penakut namanya"

"Gue gak ngerti harus gimana lagi, kalau gue tolak takutnya dia ngehajar gue lagi. Gue lagi lemes soalnya"

"Iya juga sih, yaudin lu sekarang banyakin istirahat aja"

"Iya thanks my twins tapi gantengan gue"

"Lagi sakit lu masih bisa ya ngehina gue?"

"Hahaha" tawa Dirga terbahak bahak

...

...

...

...

...

Beberapa bulan kemudian~

Hari ini adalah pengumuman kelulusan SMA.

Dirga segera bergegas berangkat ke sekolah untuk mengambil hasilnya.

Diazz pun tak kalah semangat oleh Dirga.

"Yes yes yes gue udah mau lulus terus kerja asoy asoy mantap uhuy" riang Diazz

"Lo kenapa?"

"Gue seneng banget gewlak! Gue dag dig dug nih"

"Alay"

"Apa sih lu pea"

"Hm"

...

"Hai kak Dirga, hari ini pengumuman ya?" tanya Marsa

Dirga hanya mengangguk dan meninggalkan Marsa dengan Diazz.

"Dirga kenapa kak?" tanya Marsa cemberut

"Mungkin dia lagi bete haha mana Lyli?"

"Belum datang"

"Yahhh"

"Kenapa kak?"

"Kangen"

"Ciyeee"

"Ssstt kagausah ciye ciye berisik ah"

"Maaf kak"

"Iyaaa kagakpapa bercanda"

...

Pengumuman kelulusan sebentar lagi akan di bagikan.

Hanya tinggal menunggu beberapa menit lagi.

"Semoga gue dapet yang terbaik"

"Amin, gue juga yak"

"Iya"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue lulus! Yeahhhhh" bangga Diazz

"Gue juga lulus" kata Dirga

"Nem lu berapa??" tanya Diazz kepo

"55.25, bersyukur gue" senyum Dirga

"Anjirrr keren banget vroh! Gw cuma 50.55 nih"

"Itu lumayan bego"

"Hahaha"

Diantara mereka Dirga lah yang nilainya paling tinggi. Tina hana mendapatkan 52.75 sedangkan Diazz 50.55.

Mereka memang pintar semua.

"Kak congratulation ya good job" ucap Marsa manis

"Ya makasih" jawab simple kemudian meninggalkan Marsa dan yang lainnya

"Diazz, selamat yaa lu keren banget" ucap Lyli

"Thank you princess" balas Diazz

Akhir-akhir ini Diazz dekat dengan Lyli bahkan sudah ada hubungan tapi tanpa status.

Karena si Diazz belum nembak-nembak. Haha bego kan?

"Ciyeee sosweet buruan jadian" ejek Marsa

"Ntar lu iri" jawab Diazz

"Hmm enggaklah"

...

"Kak Dirga kenapa ya kok jadi gini? Beda banget" batin Marsa

"Dirga, lu mau coret-coret?"

"Gak ah males"

"Kenapa?"

"Lumayan nih baju bisa di sumbangin"

"Iya juga sih"

...

"Diazz kenapa lo belum tembak Lyli?" tanya Dirga kepo

"Gue masih bingung nembak dia kaya gimana haha"

"Kalau lo gentle, lo tembak sekarang bego"

"Bantuin kata-katanya, gue juga belom ada barang"

"Seadanya perempuan lebih suka"

"Yaudin bentar"

..

"Permisi semuanya!"

Diazz berteriak saat berkerumunan orang.

"Ada apa azz?

"Iya nih ada apaan"

Semua orang sekelilingnya bertanya kepada Diazz.

"Gue mau berburu!"

"Hah? Apa sih lo pea gak jelas" bentak Dirga

"Udah diem lu"

"Berburu apa kak?" tanya Lyli

"Lyli gue mau ngomong sama lu, gue mau berburu. Gue udah pengen banget sejak setahun yang lalu berburu. Gue harap gue bisa dapet hasil buru nya"

"Maksudnya?"

"Gue mau berburu hati lu makanya gue mau tembak lu sekarang"

"Ciyeee ciyeeee"

"Alay ih si Diazz"

"Ihirrrr"

Sedangkan Marsa dan Dirga hanya saling menatap kemudian buang muka lagi, menatap buang muka lagi.

Diazz mulai memegang tangan Lyli di depan teman-temannya.

"Li, gue tau ini terlarang. Gue tau ini gak masuk akal, gue kagak tau kenapa perasaan gue yang selama ini nambah saat gue jauh dari lu. Karena gue begitu takut kehilagan lu. Gue tau ini kaga baik, lu harusnya dapet yg lebih pantas dari gue, gue disini cuma mau nyapein perasaan gue, udah lama gue nunggu momen ini. Lu mau jadi pacar gue?"

"Terima, terima terima"

"Jangan terima!"

"Alay si Diazz, jangan terima Li" teriak salah satu siswa lain

"Terima aja"

Sorakan teman-temannya.

"Jawab ya atau kagak" kata Diazz

"Terima aja Li"

"Ihir ihir"

"Gak" jawab Lyli

"Itu jawaban lu? Iyaudin kagakpapa hehe makasih ya" sedih Diazz dan melepaskan tangan Lyli

"Kok tangan nya di lepasin?" teriak Lyli

"Terus?"

"Gue gak nolak lu Diazz"

Ciyeeeeeee ciyeeeeeeeee~

Diazz dan Lyli akhirnya resmi jadian. Hmm mereka sudah jadian Dirga sama Marsa kapan?

.....

"Li"

"Kenapa bebebku Marsa?"

"Dirga kenapa sih? Salahku apa sama dia?"

"I dont know" kata Lyli

"Bete banget Li, setiap mau deketin dia malah menjauh"

"Mungkin lu punya salah sama dia"

"Aku gak ngerasa punya salah"

"Ya lu ga ngerasa tapi kalo Dirga ngerasa? Lu tau banget kan? Si Dirga itu orangnya cuek, gue aja nyerah ngejar dia. Udah ada yg ngejar kenapa gue ngejar oranglain? Haha"

"Aku bingung, tapi untungnya aku udh lost contact sama Rama"

"Yaudah lu deketin Dirga aja, tapi lu juga harus hati-hati karna suatu saat si Rama bakal balik lagi ke lu"

"Iya juga sih"

"Ya selow aja kali, gausah baper"

"Kamu enak ada Diazz yang jagain, dan ketemu terus" sedih Marsa

"Lah? Lu kan juga bisa di temenin Dirga?"

"Hai sayangku , cintaku , my princess Lyli, hai Marsa" sapa Diazz

"Hai juga sayangku" jawab Lyli

"Hai juga kak"

"Gue mau ngomong nih sama lu Marsa, lu besok bisa kan ya ikut kita party? Sebagai perpisahan"

"Perpisahan apa kak?"

"Dirga mau lanjut study di luar negeri "

"Hah?"

"Iyeee secepat itu ya kan? Gue aja kaget, dan gue kaga mau pisah" sedih Diazz

"Serius kak?"

"Duarius gue kagak bohong, dan gue mau ngomong lagi sama lu"

"Ngomong apa kak?"

"Dirga menjauh dari lu karna dia udah sepakat sama Zunet kalo Dirga kagak boleh deketin lu untuk selamanya"

"Hah? Kok Zunet sejahat itu sih? Kak Dirga kan gak salah. Kenapa kak Dirga mau?"

"Ya karna dia lagi babak belur waktu itu jadinya kagak berani nolak. Dan kaga mau bermasalah lagi"

"Oh jadi selama ini dia menjauh karna itu?"

"Gimana lu ikutan kagak?"

"Iyaudah besok aku ikut party"

"Oke di rumah gue ya" ucap Diazz

"Okay siap"

....

....

....

DIRGA POV

Hoam

Selamat Pagi dunia~

Tinggal beberapa hari ini gue tinggal di sini. Gue mau lanjut sekolah di luar negeri. Mungkin ini yang terbaik buat masa depan gue.

Hari ini ada party di rumah Diazz, tapi mungkin si Marsa gak ikut. Gue ikut? Ikut aja deh pasti seru.

"Dirga"

"Iya Ma"

"Cariin Koko tuh di ruang tamu"

"Iya Ma, bentar"

..

"Kenapa Ko?"

"Nanti kamu party? Aku ikutan dong yayaya? Siapa tau ada si Khenza"

"Gue gaktau ada Khenza atau enggak. Tapi kayaknya ada Mishelena juga deh"

"Oh gitu, tapi Koko beda sendiri no problem kan?"

"Serah lo ah"

"Nanti ajak ya, aku tunggu"

"Hmm"

Mungkin nanti gue berangkat sama Koko. Dia suka banget kalau yang namanya party. Dasar

Mandi dulu deh, gue mau cari makan. Pengen bubur. Beli dimana ya?

Cari di mana ya? Telfon Diazz aja deh.

"Lama banget nih bocah"

"Kenpa pea?"

"Anterin gue dong, beli bubur"

"Gue lagi pergi sama Lyli, sini nyusul aja ke taman"

"Oh, gak jadi deh gue beli sendiri aja"

Gue gakmau ganggu orang pacaran ,gue matiin aja tuh.

"Koko"

"Dalem"

"Anterin gue cari bubur, gue laper"

"Yaudah ayo"

"Oke gue ambil duit dulu"

...

Nah gue pergi sama si Koko buat cari sarapan pagi. Dan gue pengen bubur. Ternyata di depan kompleks rumah gue ada bubur. Akhirnya

"Eh eh eh coba deh kamu lihat arah sana, itu Marsa kan?"

Koko ngagetin gue. Iya bener itu Marsa, ngapain dia sendirian? Gak takut di culik? Samperin atau gak ya?

"Iya Marsa"

"Nah, kesempatan lu, sana deketin Marsa"

"Tapi..."

"Ndakusah takut sama Rama, kalau kesempatan gak datang dua kali gimana? Biar aku yang beliin bubur"

Bingung. Bimbang.

Yaudah deh gue samperin aja tuh Marsa.

Semoga gak ada pengganggu.

Gue berjalan ke arah Marsa. Dia kayak lagi dengerin musik gitu.

"Hai"

Yah gue di cuekin.

"Marsa? Helo?"

"Eh iya kak, eh maksudnya Dirga. Maaf keasikan denger lagu"

"Iya gakpapa"

"Eh btw kamu ngapain di sini?"

"Emm beli bubur tuh di sana"

Aduhai cantiknya dia, lo harus tahan Dirga.

"Tumben nih ngajak ngomong Marsa"

"Lah? Gaboleh?" jawabku dingin

"Bolehlah, gitu aja ngambek" Marsa cubit perutku

Ini anak doyan nyubit kali ya? Sakit tapi gakpapalah haha

"Oh iya, aku dapet kabar kalau kamu mau sekolah di luar negeri ya? Bener?"

"Eee i..i..iya"

"Oh gitu, terus? Ninggalin temen-temen dong?"

"Iya mau gimana lagi, jangan kangen ya"

AUTHOR POV

"Apa?"

"Oh en...enggak kok , salah denger lo"

"Lah gimana sih? Terus kapan ke Indo lagi?"

"Gatau"

"Oh iya kak, semoga sukses ya"

"Kok gak sedih sih?" batin Dirga

"Sedih kak, cuma kenapa cepet banget gitu"

"Nahloh dia bisa baca pikiran gue" batin Dirga

"Demi masa depan" jawabku

"Iyaudah aku support kok kak" jawab Marsa

"Makasih ya"

"Sama-sama"

.
.
.

"Gini, nih. Tipe pacar lo itu kaya gimana sih?" tanya Dirga kepo

"Emang kenapa kak?"

"Tanya doang"

"Kirain ada apa kak, ya tipe aku itu simple, gak ribet, care, sayang sama Marsa, intinya baik deh"

"Tapi kenapa mantan lo gak sesuai tipe lo?"

"Em karna aku salah pilih orang kak" kata Marsa sedih

"Maksudnya?"

"Aku masih labil, masih anak kecil. Jadi ya gitu..."

"Lo udah dewasa kok, gue udah tau"

"Maksudnya kak?"

"Em gakpapa hehe"

"Ehm ehm!"

Datang Mishelena dan Khenza ke arah Dirga dan Marsa.

"Kenapa lo kesini?" tanya Dirga

"Lah bebas kali, suka-suka gue dong. Ini tempat umum helow" sinis Mishelena cemburu

"Dia lagi pms Dirga" ucap Khenza

"Pantes"

"Eh Dirga, lo kutan party nanti malem?"

"Gatau"

"Lo Marsa?"

"Ikut, kak Khenza" jawab Marsa

Dirga yang tadinya menjawab tidak tau dan langsung melotot setelah mendengar jawaban Marsa.

"Eh gue ikut, sama Koko juga hehe"

"Idih ngapain lu ikutan Marsa? Ew" kata Mishelena yang mengibas rambutnya

"Santai aja napa, gue emang ikut sama Koko"

"Lo ikut Marsa? Hadeh pasti gak seru" balas Mishelena

"Oh gitu, yaudah aku gak ikut kak. Yaudah ya semuanya aku pamit mau pulang" sedih Marsa

"Marsa tunggu" teriak Dirga

"Lo kalau ngomong ga kaya gitu dong, arghh"

"Ih apa sih lo" bantah Mishelena

Dirga mengejar Marsa. Dan menarik tangannya.

"Aduh sakit"

"Maaf maaf maaf, gue minta maaf. Lo nanti ikut ya? Jangan dengerin Mishelena"

"Enggak aja deh kak, nanti gak seru"

"Plis lah? Ya? Gue mohon lo ikut. Kan partynya di sahabat gue sendiri. Masa iya lo gak dateng?"

"Okey deh kak"

"Tangan kamu gakpapa kan?" lembut Dirga kepada Marsa sambil memegang tangan Marsa yang di tariknya tadi

"Ee i..i..ya iya gakpappa kok"

Marsa menatap muka Dirga sambil senyum senyum karena baru ini dia dapet perhatian dari manusia cuek dan manusia aneh.

"Kenapa lo liatin gue gitu? Gue salah?" heran Dirga sambil mengerutkan kedua alisnya

"Haha gakpapa kok kak"

"Kok kak? Kan udah gue ajarin jangan panggil gue gitu"

"Oh maaf kak, eh maaf Dirga"

"Lebaran udah lewat Marsa"

"Hehe maaf"

"Tuhkan maaf lagi"

"Yaudah kak, Aku mau pulang dulu. See you ya"

"See you hati-hati di jalan"

Hati Dirga serasa berbunga bunga karena bisa dekat dengan Marsa walaupun rada sedikit canggung.

"Heh, pacaran mulu. Aku udah capek nih nungguin kamu. Sampe ini bubur udah gak ada bentuknya"

"Hahaha sorry Ko, tadi ada si Mishelena sama Khenza gangguin gue. Dan bikin Marsa jadi gak mood, yaudah deh gue tenangin Marsa dulu tadi"

"Hah? Ada Khenza? Dimana? Kok gak bilang sama Koko?"

"Ah elo"

.
.
.
.
.
.
.
.

Party in the night🎊

Dirga bersiap-siap menuju rumah Diazz bersama Koko.

Dengan berpenampilan casual.

Dirga hanya menggunakan kaos hitam di selimuti kemeja putih, celana panjang jeans dan bersepatu putih.

Sedangkan Koko menggunakan kemeja andalannya warna biru.

"Udah siap belum Ko?"

"Belum bentar lagi sabar, biar wangi"

"Okey gue tunggu di mobil"

"Siap"

...

"Haloo sayangku" sapa Diazz ke Lyli

"Halo Diazz"

"Eh Marsa mana dia ikutan?" tanya Diazz

"Ikut kok sayang, dia udah di dalem tuh kayanya"

"Mishelena sama Khenza juga?"

"Iya udah ada di dalam, lu nunggu siape?"

"Gue nunggu Dirga aja deh, nunggu di luar sambil ngegame"

"Masuk aja ayok yang, kan ini rumahmu"

"Kagak deh yang, gue nunggu Dirga aja"

"Yaudah deh , gue duluan masuk ya"

"Okay"

...

Dirga dan Koko sudah datang walaupun terlambat sedikit.

"Lu darimana aja? Gue udah nunggu lama"

"Salah lo sendiri, siapa suruh nunggu"

"Yaudah ayo masuk"

"Yoaa"

..

Dirga, Koko, dan Diazz masuk ke rumah Lyli dengan bergaya sok cool.

"Ya ampun kak Dirga ganteng banget" batin Marsa

"Dirga seksinya dirimu" batin Mishelena

"Dirga gantengnya ga ketulungan"

Tiga cewek itu pada memuji Dirga dalam batin nya.

"Diazz sini" ajak Lyli

Koko mulai mendekati Khenza yang sedang berdiri dengan membawa secangkir minuman.

"Khenza kamu cantik sekali malam ini"

"Thank you Ko"

"Ciyee ahoy ahoy ahoy" ejek Diazz

"Udah jangan ganggu orang pedekate" kata Lyli

"Iya yang"

..

Dirga mendekati seorang wanita. Entah Marsa, Mishelena atau Khenza.

Ternyata yang ia dekati adalah tengah-tengah.

"Marsa"

"Iya Dirga"

"Eh lo sopan dikit kenapa sama Dirga, lo itu junior" bentak Mishelena

"Lha? Salah ya?"

"Jelas salah lah, lo gak ngaca ya jadi orang"

"Apa sih? Biasa aja kali gausah nunjuk-nunjuk" bantah Marsa

"Basi, lo ngajak gue berantem? Lo itu masih bocah"

"Stop it! Kalian ini kenapa sih? Gausah kaya bocah semua. Lo juga Mishelena, Marsa emang manggil gue kaya gitu itu gue yang nyuruh"

"Hah basi lo Ga! Dasar php!" bentak Mishelena dan meninggalkan Dirga berdua dengan Marsa

"Maaf ya, dia emang suka gitu" kata Dirga

"Gakpapa kok, maksudnya php gimana kak? Eh Ga?"

"Gausah di bahas, duduk disana yok"

"Aa.a.yoo"

..

..

..

Dirga dengan Marsa, Diazz dengan Lyli, Khenza dengan Koko, Mishelena sendiri.

"Ih bete banget gue, semua pada pasangan! Terus gue sama siapa!" kesal Mishelena

"Sama gue mau gak lo?" ajak seorang laki-laki

"Idih lo siapa berani ngajakin gue pasangan"

"Gue orang yang bisa bikin cewek nyaman"

"Siapa lo! Basi! Cowok murahan ewh"

"Sini deh, lu cemburu kan sama mereka" tunjuk cowok itu ke arah Dirga dan Marsa

"Kok lo tau?"

"Yaahelah ikut gue yok"

"Kemana?"

"Udah ayok ikut aja!" geret tangan Mishelena kasar

"Lo mau apa? Jangan aneh-aneh ya! Gue bisa teriak kalau lo ngapa-ngapain gue"

"Gue gak takut"

"Ih, lo siapa? Pejabat? Presiden?"

"Diem lu!"

"Lo yang diem!"

Cowok itu mulai memegangi tangan Mishelena dan membelainya.

"Lo ngapain! Hei! Kalau lo macem-macem gue hajar lo"

"Apa sih, lu cantik banget. Gue tertarik. Oh iya nama lu siapa?"

"Udah ah buang-buang waktu gue sama lo!"

"Katanya lu mau tau"

"Apa! Buruan!"

"Cium gue dulu baru gue kasih tau! Haha" ancam cowok itu

"Lo siapa? Enak banget minta cium. Najis"

"Lu lesbian? Ya kan? Gak doyan cowok? Kalo lu doyan cowok buktiin lu cium gue!"

"Gue gak lesbian! Gausah soktau!"

"Buktikan!"

"Ogah gue sama lo, bau lo aja ewh"

"Yaeelah yaudah gue aja yang cium lo"

"Ogah!"

"Sini lah"

"Gue gakmau cowok gilak!"

"Sini"

Cowok itu terus memaksa Mishelena untuk diam. Dan harus ikuti perintahnya.

Sedangkan Mishelena terus memberontak dan berusaha berteriak.

"Tolong!"

"Lu diem! Gak ada yang nolongin dijamin pasti"

"Dasar cowok baj*n*a*!!!"

"Lu sexy banget bikin gue tersepona"

"Lo kurang belaian? Iyuh! Lepasin gue! Help me! Help me God!"

Cowok itu terus-terusan memaksa Mishelena dan terus nyosor ke bibir Mishelena.

...

Dirga yang sedang asik ngobrol dengan Marsa tiba-tiba lari ke kamar mandi rumah Diazz.

Dirga mendengar sesuatu. Tetapi

Samar-samar.

"Tolong"

Dirga mencoba menghilangkan pikirannya yang mendengar orang minta tolong. Tapi setiap dia mau melangkah dia mendengar suara itu lagi.

Dirga langsung mendekati suara minta tolong itu.

Setelah sampai di tempat itu Dirga langsung mengepalkan kedua tangannya.

"An*i*g dia lagi! Cari masalah dia sama gue" batin Dirga kesal

Dirga langsung mengahajar cowok itu habis-habisan sampai hidungnya berdarah.

Dirga raih kerah bahu cowok itu.

"Mau lo apa! Lo mau nyakitin cewek lagi?! Lo mau nyebar penyakit lo?! Sadar diri lo!" bentak Dirga kepada cowok itu yang berusaha melukai Mishelena

"Harusnya lu yang sadar! Lu udah cari masalah sama gue waktu itu! Banci!" bentak balik cowok itu

Dirga yang datang langsung memeluk Mishelena, dan Mishelena pun juga memeluknya sangat erat.

..

Mendengar suara pertengkaran tersebut, salah satu teman Dirga mendengar dan langsung memberitahu Diazz dan lainnya bahwa di dekat rumahnya ada kerusuhan.

"Lyli! Gawat, Dirga berantem tuh sama cowok! Coba lo lihat buruan" kata seorang anak yang berumuran dengan Dirga

"Serius kak? Siapa?"

Lyli, Diazz, Marsa, Koko, Khenza langsung berlari kearah kerusuhan tadi.

Marsa yang shock melihat cowok yang sedang berdebat dengan Dirga.

Dan Marsa merasa sakit hati saat Dirga memeluk Mishelena.

"Ada apa ini Tuhan?" batin Marsa

"Ya ampun lo gakpapa kan?" tanya Khenza ke Mishelena

Mishelena hanya diam saja dan masih memeluk Dirga. Sedangkan Dirga yang masih debat dengan cowok itu belum sadar kalau dia masih memeluk Mishelena dan tepat di belakangnya ada Marsa.

"Dirga!" teriak Marsa lantang

Dirga langsung melepaskan kerah baju cowok itu dan melepaskan pelukan Mishelena yang daritadi nempel dan senyum kemenangan kepada Marsa.

"Ma..marsa?" Dirga terbata-bata

"Rama! What are u doing in here? Aku udah bilang sama kamu! Jangan ganggu aku lagi!" bentak Marsa

"Ehh ada kamu sayangku, apa kabar? Kemana aja? Sudah lihat dia pelukan sama orang ya? Yang tadi di dalem lu berduaan nungguin dia, eh taunya makhluk aneh ini nolongin cewek lain? Duhduh kasihan amat, sini balik lagi aja sama gue aja"

"Diem! Kamu bisa pergi dari sini?" teriak Marsa

"Bisa bisa bisa"

Diazz langsung menghampiri saudaranya itu dan memukulnya berulang ulang.

"Urusan lu! Ada ada di gue!" bentak Diazz ke Rama

Rama langsung pergi tak lupa dia mengedipkan mata kepada Mishelena.

Marsa berpikir ucapan Rama itu ada benarnya, tapi mungkin bisa jadi

Dirga kebetulan nolongin Mishelena. Dan Marsa sempat berpikir apakah Dirga punya perasaan ke Mishelena (?)

Duh rumitnya.

Marsa setelah berteriak dan melamun langsung berlari ke dalam rumah Diazz untuk mengambil tas dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah.

"Marsa! Tunggu!" teriak Dirga dari jauh

Dirga mengejar Marsa tapi hasilnya zonk.

(Kalau udah pergi kenapa gak di kejar terus ya?)

Di sisi lain Mishelena minta di temenin Dirga karena trauma dan ketakutan. Terpaksa Dirga ikuti semua keinginan Mishelena.

"Lo udah gedhe Mishelena! Plis jangan alay gini. Masih mending gue bisa bantuin lo"

Mishelena langsung bermuka sinis dan mirip banget kaya angrybird.

"Kenapa muka lo gitu?"

"Siapa suruh lo nyelametin gue? Jadi superhero gitu? Gue juga ogah kali kalau lo yang nolongin"

"Udah Dirga , jangan berantem. Kasihan Mishelena dia ketakutan"

"Bodo amat"

Dirga langsung meninggalkan Mishelena, Koko dan Khenza.

Sedangkan Lyli dan Diazz mengejar Marsa tapi tidak kekejar.

"Lu kejar Marsa, Dirga. Jangan gini dong! Biarin Mishelena udah ada yang lain" kata Diazz

"Tapi dia udah jauh Azz"

"Lu itu suka sama Marsa kan? Kejar walaupun sampai pucuk dunia pun lu kejar!"

"Tapi Azz"

"Buruan pea! Kagak usah pake tapi, Pake otak aja! Buruan kejar!"

Dirga mendengar perkataan Diazz langsung bersemangat untuk mengejar Marsa.

Dirga mengejar sampai rumahnya Marsa.

MARSA POV

Baru aja aku mau seneng, pasti ada halangannya.

Udah hampir sedikit lagi aku coba suka sama Dirga tapi kenapa dia juga yang ngehancurin semuanya.

Aku udah coba buka hati buat Dirga.

Jadi keinget tadi dia bilang ...

"Ini emang aneh tapi gue itu sebenernya sa..."

"Sakit perut"

Aku kira dia sayang sama aku, ternyata dia mau ke kamar mandi. Jujur itu sebenernya bikin aku ngakak,lucu.

Hampir bahagia padahal tinggal 40% lagi, aku bisa buka hatiku buat dia. Eh malah dia bikin aku jadi nutup hatiku lagi.

Aku sensitif, kalau emang cowok yang kita suka pelukan sama orang lain? Tapi dia cewek sih. Sakit gak? Aku ini terlalu cemburuan padahal bukan siapa-siapanya. Huhuhu

..

Kenapa cowok busuk itu dateng lagi di kehidupanku huft

Semoga aja ada jalan buat aku, aku pulang karena aku kecewa sama Dirga sama Rama juga.

Rama dateng gak diundang udah kaya jelangkung, sedangkan Dirga bikin aku baper abis.

Waktu aku coba nutup mata aku buat lupain semuanya eh taunya ada yang ketok jendela kamar aku.

Aku takut kalau itu antara Rama dan Zunet. Karena yang tau ada jendela kamar juga cuma mereka berdua setiap mereka minta maaf ke aku.

Tapi siapa?

Aku takut.

Tok tok tok tok tok

Ini orang ngetok banyak berkali kali, coba aku buka pelan-pelan ternyata Dirga.

Aku udah terlanjur sakit lihat dia kaya gitu. Cuma dia kan bantuin Mishelena? Tapi aku masih belum percaya kalau dia suka sama aku. Ya ampun gimana dong.

Aku coba pecahi suasana. Jangan baper Marsa.

"Ada apa kak"

"Aku mau minta maaf sama lo Marsa"

"Maaf buat?"

"Buat apa ya em"

Dih malah mikir keras. Hadeh

"Iya buat apa?" tanyaku jutek

"Buat masalah yang tadi"

"Iya gak masalah kok,maaf ya. Aku mau istirahat. Baru gakmau di ganggu orang" jawabku singkat

"Tapi kan partynya belum selesai, dan baru aja mulai Marsa"

"Kak plis ngertiin aku"

"Oh yaudah"

Ya ampun ini anak emang aneh. Romantis dikit kenapa ya. Aku bilang mau tidur malah yaudah. Ampun dah

Aku juga kenapa keceplosan minta di ngertiin ya. Haduh salah deh

Tapi dia

Cuek banget.

Aku coba ninggalin dia jendela kamar, cuma gak tega lihatnya di luar dan lari ngejar aku dari rumah kak Diazz.

Waktu aku mau buka jendela nya lagi dia udah ngilang entah kemana. Haha tuyul nih bisa menghilang cepet banget.

Yaudah deh aku mau tidur. Waktu coba buat nutup mata ada yang ketok pintu kamar aku.

Aku buka deh.

"Iya ada apa Ma?"

"Dicariin sama Riandirga itu di ruang tamu"

"Ha? Bukannya dia tadi udah pergi ya?"

"Pergi kemana sayang?" tanya Mamaku

"Eeh.. Gakpapa kok Ma, bilang aja aku ngantuk mau tidur"

"Kok ada tamu malah suruh pergi? Temuin dulu sana"

"Gakmau, Marsa capek"

"Marsa?"

"Ma ngertiin aku plis"

"Yaudah sayang, istirahat sana"

Aku pun mengangguk. Sebenernya pengen nemuin Dirga cuma harus gengsi dong.

AUTHOR POV

Dirga berpikir untuk pulang. Dan tidak lupa dia berpamitan ke nyokapnya Marsa.

Dirga moodnya hancur.

Bukannya pulang malah balik lagi kerumah Diazz.

....

"Gimana? Dapet kagak?" tanya Diazz

"Gak. Gak sama sekali"

"Yang tabah ya kak" kata Lyli

"Itu juga si Rama juga ngapain ke sini seenaknya. Dan di saat gue mau ngeyakinin Marsa dan udah gue coba buat suka sama Marsa pun gagal"

"What?!" teriak Mishelena

"Kenapa lu?" tanya Diazz curiga

"Ehh gakpapa, oh jadi si Dirga itu suka sama Marsa?"

Adanya kehadiran Mishelena, Dirga langsung pergi.

...

Dirga terus memikirkan Marsa.

"Udah jangan lu pikirin lagi dia" ucap Diazz

"Gue gak mikirin dia"

"Udah ayo kita party aja"

"Enggak, lo aja. Gue lagi pengen sendiri"

"Yaudin kalo lu maunya begitu"

Diazz pergi, Mishelena datang.

"Dirga maafin gue ya"

Mishelena minta maaf ke Dirga karena sudah ngehancurin rencananya Dirga.

Dirga masih diam.

"Gue tau gue salah"

"Maafin gue Dirga"

"Plis dong jangan bisu gini"

"Hey handsome"

"Plis respon gue"

"Gue udah kaya orang gila"

"Jawab dong"

Akhirnya Dirga buka mulut.

"Mishelena"

"Akhirnya, maafin gue ya, gue salah, maafi.."

"Tolong jangan ganggu gue. Gue pengen sendiri"

"Tapi"

"Mishelena"

"Plis maafi.."

"Lo bisa denger kan?"

"Okey gue pergi!"

...

Next day~

Dirga mencoba melupakan masalahnya semalam.

"Dirga, makan dulu sayang"

"Nanti aja Ma"

"Ayo sini turun kita udah kumpul nih"

"Enggakmau, Ma" teriak Dirga

"Eh yaudah Mama aja yang kesana ya"

..

..

Tok tok tok ...

"Masuk aja Ma"

Sosok itu masuk dan mendekati Dirga yang sedang membelakanginya.

Dia mengelus rambut Dirga dengan lembut.

"Ma, Dirga mau cerita nih"

Dirga masih terus menghadap arah yang salah dan masih membelakangi orang itu.

"Ma?" Dirga terus bertanya

Saat Dirga berbalik posisi ia terkejut melihat sosok orang itu.

Continue Reading

You'll Also Like

99K 9.5K 58
𝐒𝐲𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬 Cinta pada pandangan pertama. Apakah ini cinta nyata, atau hanya sebatas kagum akan sosoknya? El Viera Ardhinata. Seorang gadis peri...
339K 42.7K 45
Yohana Alison adalah perempuan lugu yang tidak mengerti akan artinya cinta sampai akhirnya dia benar-benar dihancurkan oleh cinta pertama nya hingga...
83.6K 3.6K 17
'Gimana rasanya punya pacar cuek+dingin?' Awalnya aku cuma kagum sama dia. Sikap nya yang dingin,cuek buat aku makin penasaran. Perasaan aneh mulai m...
1.2M 4.1K 8
WARNING! 21+| Harap bijak dalam membaca cerita ini khusus dewasa jadi yang dibawah umur harap bijak dalam memilih bacaan.