ARROGANT CEO

By Kustanti

118K 3K 131

Jalalludin Muhammad Akbar seorang CEO tampan yang sangat arogant dan kasar. Jodha Khaira seorang gadis yg ber... More

PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18

PART 14

6.5K 221 4
By Kustanti

Setelah kejadian yang cukup membuatnya malu dan jengah setengah mati, Jodha tak mau menatap wajah Jalal lagi.

Disatu sisi yang lain, ia sebenarnya masih ragu.
Apakah benar semua yang di bilang oleh Bossnya yang tampan rupawan itu ? Ataukah..itu cuma alasan agar ia tak bisa mengelak dari perjanjian awal mereka.

Oh Tuhan...tunjukan kebenaran itu padaku...batin Jo

Jodha memijit-mijit pelipisnya.

Kepalanya mendadak terasa begitu pening.

Jalal rupanya menangkap kegundahan Jodha.
Mereka sekarang duduk bersisian di ruang tunggu di depan kamar operasi.

Di depan mereka bibi Angga dan Sujamal juga sedang menunggu.

Jalal ingin menenangkan gadis di sebelahnya tapi ia tak mau membuatnya malu untuk yang kedua kalinya.

Pria tampan itu hanya menghela nafas panjang.

Ia mengambil tempat di sudut dan mulai berkutat dengan laptop mengurusi bisnisnya.
Sesekali ia menelpon asisten pribadinya Abdul untuk memberinya perintah sementara ia ikut menunggu di depan kamar operasi.

Tiba-tiba ia dikejutkan oleh sebuah suara merdu.

"Pulanglah..jangan siksa dirimu disini..kau lebih di butuhkan di kantor Jalal ! "

Jalal mendongak.

Di lihatnya Jodha yang berbicara.

Ia pun tersenyum.

Entah mengapa, mendengar suara gadis itu berkata demikian lembut membuat hatinya damai.

Perasaan apa ini ?  teriak batinnya.

Jalal melirik ke arah Bibi Angga dan putranya Sujamal.

Mereka tengah berbincang serius.

Perlahan Jalal mengambil jemari tangan Jodha lalu mengecupnya lembut.

Jodha terkesiap.

Ia jadi salah tingkah.

"Aku ingin tetap di sini..", bisik Jalal, masih mengenggam jemari Jodha.

"Tapi..operasi berlangsung sampai 14 jam Jalal..bisa sampai dini hari...dan kau tak mungkin menunggu selama itu kan ?? "

"Kau mau mengusirku ? "

Jodha tercekat. Bingung tak tahu harus menjawab.

Ia akhirnya mengambil duduk di sebelah Jalal.

"Em..bukan begitu..aku tak mau kau terlalu repot seperti ini..kau juga harus menjaga kesehatanmu..perusahaan tergantung sepenuhnya padamu Jalal..", ucap Jodha cemas.

Jalal tersenyum..

"Aku pulang kalau kamu juga pulang. "

"Aku tak bisa..aku harus menunggu hasil operasi ibu."

"Kalau begitu akupun akan tinggal.."

"Aduuh..pulanglah...dia bukan ibumu Jalal...lagipula besok kau harus ke kantor..kau bisa mengantuk nanti..", Jodha berkata setengah frustasi. Ia benar-benar merasa tak enak melihat Jalal ikut-ikutan menunggu ibunya yang sedang di operasi sedangkan hal itu memakan waktu hingga dini hari nanti.

"Aku bisa tidur disini ",ucap Jalal santai sambil mempraktekkannya.

Jodha hanya mendelik melihat tingkahnya.

Jalal terkekeh melihat tampang gadis itu.

Seumur-umur belum pernah ia seperti ini.

Menunggu seseorang yang sedang di operasi selama itu dan demi seseorang yang ia merasa nyaman di dekatnya.

Tapi ia bahagia...

Apa yang telah terjadi padanya ?

Jalal benar-benar tak mengerti dengan dirinya sendiri.

Jodha menghampiri bibinya dan kakak sepupunya Sujamal.

"Kak, sebaiknya bawa bibi pulang dulu..kasian bibi..nanti bisa sakit.."

Sujamal terdiam sejenak lalu menjawab.

"Lalu..siapa yang menjaga ibumu Jodha ? "

"Aku kak...aku akan disini sampai besok.."

"Kau tidak kerja ? "

"Aku minta ijin libur sehari.."

"Tapi kau sendirian Jodha ! "

"Tak apa kak...kak Jamal bisa ganti'in aku besok..gimana?"

Sujamal berpikir sejenak.

"Jodha benar ibu...ibu juga perlu istirahat...besok kita bisa kesini lagi..."

Bibi Angga akhirnya setuju. Merekapun pergi dari ruang tunggu Rumah Sakit.

Sementara itu Jalal masih saja berkutat dengan laptop bisnisnya. Sambil sesekali melirik ke arah Jodha yang berjalan ke arahnya lalu duduk di sebelahnya.

Wajah cantik itu tampak lelah.

Malam semakin larut.

Jalal tersentuh. Begitu cintanya Jodha pada ibunya.

"Tidurlah ! ", ucapnya lembut pada gadis itu.

"Aku tak bisa tidur...aku mencemaskan ibu ", Jodha menyandarkan punggungnya di sofa.

Jalal menatap wajah cantik itu lekat.

Diapun mendekat dan merengkuh tubuh Jodha dan menyandarkan kepala gadis itu di dadanya.

Jodha terkesiap.

"Jalal...a..apa yang kau lakukan..ini di Rumah Sakit "

"Ssshht...tidurlah ! ", bisiknya sambil menatap wajah Jodha intens.

Jodha tak bicara lagi. Dia sedikit merasa nyaman di pelukan Jalal. Sesaat ia bisa menghirup dalam-dalam aroma parfum yang bercampur dengan aroma maskulin lelaki tampan itu. Seperti obat penenang baginya. Sehingga tak berapa lama iapun memejamkan mata.

-

-

Malam semakin larut.

Jalal merebahkan kepala Jodha di pangkuannya.
Ia mengatur sedemikian rupa agar gadis itu bisa tertidur dengan nyaman di sofa.

Sambil sesekali membelai wajah cantik yang tengah tertidur pulas di atas pangkuannya, sementara ia tetap berkutat dengan laptop bisnisnya.

Menjalankan bisnis di beberapa tempat sekaligus sudah terbiasa baginya. Bahkan ia jarang bisa tidur bila bisnis sudah mulai ramai dengan investor-investor baru yang ingin berinteraksi dengan perusahannya.

Baru-baru ia mengenal gadis inilah ia bisa merasakan bisa tidur dengan nyenyak. Apalagi saat bisa memeluknya sepanjang malam.

Oh God...ia ingin setiap malam bisa tidur memeluk sang gadis..

Tak terasa waktu terus bergulir hingga dini hari.

Jalal menutup laptopnya ketika ia melihat pintu ruang operasi terbuka.

Seorang dokter kepala mendekati Jalal.

"Operasinya berhasil !  "

"Benarkah dok ? "

Sang dokter kepala mengangguk dan tersenyum... tampak gurat kelelahan di wajahnya.

"Alhamdulillah !! ", seru Jalal.

Dokter kepala itu lalu pergi meninggalkan ruang tunggu.

Jalal segera membangunkan Jodha yang tertidur di pangkuannya.

"Jodha..Jodha..bangun..operasi ibumu berhasil ! "

Jodha mengerjabkan mata. Ia masih berusaha mengumpulkan memorinya.

"Apa kau bilang tadi ? "

"Operasi ibumu berhasil Jodha.."

Kata-kata Jalal serasa air dingin yang mengguyur kepalanya. Matanya membulat indah. Bibirnya tersenyum lebar.

"Benarkah ? "

Jalal mengangguk. Ia tersenyum melihat ekspresi wajah gadis itu yang terlihat polos khas orang bangun tidur.

"Ya Tuhan..terimakasih..", ucap Jodha mengatupkan kedua tangannya.

"Dan..kita akan segera menikah ! ", ucap Jalal spontan.

"HAAH !!!! " Jodha terperangah.

"Sesuai perjanjian awal kita Jodha..", Jalal berkata dengan mata menatap lekat pada gadis di depannya.
Jodha menatap Jalal tak berkedip. Bingung...




Tbc...

Voment ya...thx

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 130 12
"Lia-yaa, aku tau ini salah. Tapi ayo sekali saja kita rakit hubungan ini, ya?" "Ryujin... Ini tak apa?" do u want next? Read darl... ⚠️ GxG ⚠️ Just...
1M 86.4K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
135K 5.6K 22
Dewasa 21+ [Jangan lupa follow authornya] Karena sebuah kesalahan Aeris dan Leon terpaksa harus menikah. Tidak ada cinta di antara keduanya. Perbedaa...
4.5K 186 13
[SPIN OFF UNWANTED MARRIAGE] Ini kisah sedih. Eh-bukan. Ini hanyalah kisah gadis bernama Zahra dan pemuda bernama Devan. Zahra yang selalu bergantung...