Cute Boy [idr] ✔

Por Echa-by

536K 27.4K 854

[akan segera direvisi] Kehidupan pernikahan Iqbaal dan (namakamu) baik-baik saja, sampai akhirnya datang satu... Más

Prolog
Typo
Dedek Bayi
Mulai?
Keanehan Beruntut
Hitam
Big Family
Pertengkaran Hebat?
SHIT!
Wedding AldiSalsha
Zidny Latifha
Alwan Rasyid Naufal
I Dont Care
Labil
Steffi vs Zidny
Bastian, Alwan, Iqbaal
Bunda Vita
Selesai
Epilog.
Special Part; Father And Children's Day

Harus Selesai

18K 1K 43
Por Echa-by

Author POV

"Bubububun.." Adam cekikikan girang sambil menepuk-nepuk meja yang saat ini ada dihadapannya

Ya, Adam sedang duduk dimeja makan khusus untuk bayi, ia duduk menghadap (namakamu) yang sibuk membuat sarapannya

"Iya sayang, tunggu sebentar ya." Balas (namakamu) lalu mematikkan kompor, dan meletakkan buburnya dimangkok plastik kecil

Ia duduk dihadapan Adam yang saat ini sudah berusia 7 bulan.

"Am.." ucapnya senang saat Adam makan dengan lahap

Setelah selesai, dia menggendong Adam

"Mandi, udah. Sarapan, udah. Sekarang waktunya, buka cafe." Katanya sambil berlari-lari kecil menuju lantai dasar rumahnya, membuat Adam tertawa senang

(Namakamu) ikut senang melihatnya, anaknya tumbuh menjadi anak yang murah senyum dan ceria, lalu dia membalikkan papan pada pintu cafenya menjadi 'Open', dan dia pun duduk disalah satu meja lalu menaikkan Adam dimeja tersebut

"Pagi mbak (namakamu)." Sapa salah satu pelayan cafenya yang baru saja datang, bernama Sheira

(Namakamu) tersenyum. "Pagi juga."

"Pagi Adam!" Sapanya lagi lalu berlari menghampiri Adam yang sedang berdiri diatas meja sambil tertawa kegirangan

"Yang lain belum dateng?" Tanya Sheira pada (namakamu)

"Lo liatnya gimana? Kerajinan sih lo." Jawabnya santai, membuat Sheira tersenyum, bos-nya ini orangnya memang humble, manis, dan murah senyum. Sudah berkali-kali (namakamu) bilang kalo berbicara sama dia pake bahasa santai aja, seperti lo-gue, tapi Sheira tidak mau, tidak sopan katanya.

"Yaudah, aku ganti baju dulu mbak." Pamit Sheira. "Dadah Adam!" Katanya sambil mencubit pipi gembul Adam, lalu menuju toilet

(Namakamu) tersenyum, pikirannya melambung ke kejadian dirumah sakit, kejadian dimana menurutnya ia mengambil keputusan yang tepat, saat itu Vita marah karena menurutnya dia dan Iqbaal itu 'batu', padahal menurut (namakamu) lebih batu lagi adalah Vita.

Flashback on

Vita menggerakan tangannya, isyarat berhenti. "Shut up! Masih pantes lo disebut suami?! Ha? Ngaca!" Vita menunjuk-nunjuk Iqbaal. "Dan besok, gue akan kirim surat perceraian buat lo!"

(Namakamu) terkejut saat Vita berbicara seperti itu, dia melepaskan genggamannya pada Vita

"Engga Bunda! Gue gak mau cerai sama Iqbaal!" Ucap (namakamu) lalu berlari menuju Iqbaal

Iqbaal tersenyum melihat apa yang dilakukan istrinya, dia mengecup pelipis (namakamu) dan memeluk pinggangnya

"(NAMAKAMU)! LO GAK BOLEH LAGI SAMA DIA! DIA ITU BRENGSEK!" Vita masih saja keukeuh, ingin anaknya bercerai

"Please, Bun. Ini rumah tangga aku sama Iqbaal. Aku harap Bunda gak lagi ikut campur. Maaf, kalo kali ini aku gak dengerin apa kata Bunda." Ucap (namakamu) pada Vita. Lalu dia menatap Iqbaal. "Ayo Baal. Kita ambil Adam dulu." Katanya sambil menarik Iqbaal menuju suatu ruangan

"Tapi– (namakamu), Iqbaal udah–"

"Vita! Udah! (Namakamu) bener, itu rumah tangga dia, jadi kamu atau kita gak berhak mencampuri urusannya." Vito mulai angkat bicara, dia menarik tangan Vita yang hendak menyusul (namakamu) dan Iqbaal

Vita menatap Vito dengan sengit. "Heh. Gimana gue gak ikut campur? Lo tau? Waktu (namakamu) ninggalin Iqbaal, dia curhat ke siapa? Ke gue. Dia minta bantuan ke siapa? Ke gue. Jadi gue berhak ikut campur urusan mereka!"

"Tetep gak boleh. Ayo kita pulang." Vito menatap Vita tajam lalu menarik tangan Vita

Vita mencoba berontak, dia masih keukeuh pengen (namakamu) dan Iqbaal cerai.

"Bisa diem?" Tanya Vito tenang, tapi membawa aura yang gak enak

Saat Vita menatap mata Vito, terpaksa ia mengangguk dan ikut saja saat tangannya ditarik Vito ke arah parkiran

Flashback off.

•••

Iqbaal berulang kali melihat jam ditangannya, lalu balik lagi mengerjakan file-filenya

Ayolah. Lama banget sih jam makan siangnya!

Iqbaal berdecak, merutuki waktu yang menurutnya berjalan sangat lambat, baru jam 11, masih ada satu jam lagi

Ah. Bodoamat. Nanti gue turunin aja file-file ini ke bawahan gue.

Iqbaal pun merapikan file-filenya, lalu dia menelfon sekretarisnya, agar segera membantu menyelesaikan pekerjaannya

"Iqbaal! Kamu mau kemana? Ini kan belum jam makan siang!" Kata seseorang yang kebetulan berpapasan dengannya

"Bunda? Bunda ngapain kesini?" Tanya Iqbaal bingung, lalu dia melihat Rike membawa tas dan tempat makan

"Ini, barang ayah kamu ada yang ketinggalan. Sekalian, bawain makanan kesukaan ayah kamu." Jawab Rike sambil mengangkat tempat makan yang ia bawa

"Aku.. aku mau nemuin (namakamu), Bun." Balas Iqbaal

Rike menatap anaknya tajam. "Awas ya kamu bikin (namakamu) nangis lagi, Bunda gak pernah ajarin kamu buat sakitin wanita."

Iqbaal tersenyum. "Siplah Bun, Bye" Pamitnya lalu mengecup pipi Bundanya

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam." Jawab Iqbaal sambil tertawa karna disindir oleh Rike

•••

(Namakamu) sedang berbicara dengan salah satu pelanggannya, saat memiliki cafe, sifat (namakamu) berubah ramah kepada siapa saja

Suasana cafenya cukup ramai, cafenya hanya menjual macam-macam dessert saja, seperti cake, martabak, dll

"Kenapa mbak (namakamu) gak tambahin aja menunya jadi ada mencorse-nya, makanan utama gitu, biar lebih rame." Saran si pelanggan, (namakamu) mengangguk

"Akan saya pikirkan nanti." Jawab (namakamu) seadanya

Pintu cafe terbuka menandakan ada yang datang

"(Namakamu)!"

"Steffi? Bastian?"

(Namakamu) pamit pada pelanggan yang baru saja diajaknya ngobrol, sedang Steffi berlari lalu menggendong Adam dan mengusel-ngusel pipi Adam, membuat Adam tertawa geli

"Lucunya. Lucunya. Aunty minta pipinya dong." Ucap Steffi senang

"Nanti juga anak lo bakal chubby kek Adam." Balas (namakamu)

Steffi mengangguk. "Semoga aja."

"Pastilah, sayang." Ucap Bastian sambil mengecup pipi Steffi

Steffi mencubit pinggang suaminya, Bastian. "Ih, jangan gitu, kasian disini ada perempuan kubel."

"Anjir. Gue gak kurang belaian, amat sih!" Kata (namakamu) kesal

Steffi dan Bastian hanya tertawa, pasangan satu ini setelah memutuskan untuk tidak mengganggu hubungan (namakamu) dan Iqbaal, mereka menjadi semakin dekat, terutama Bastian, mulai saat itu, dia gencar sekali mendekati Steffi, dan pada akhirnya, Steffi menerima cinta Bastian, dan mereka tidak mau berlama-lama, lalu memutuskan untuk menikah

Awalnya, saat (namakamu) dikirimi undangan pernikahannya, dia kaget, tapi dia juga seneng, karena Steffi bisa menjadi teman baiknya saat ini

•••

Saat menyuapi Adam makan siangnya, (namakamu) bingung saat Adam yang duduk didepannya berbicara

"Papapapapa.." Katanya sambil menepuk tangan

Papa? Maksudnya Iqbaal dateng?

(Namakamu) menengok kepintu cafe, betapa terkejutnya dia saat melihat siapa yang datang

"Alwan?"

"Hai (namakamu)! Hai Adam!" Alwan menaruh kantung plastik yang ia bawa lalu menggendong Adam

"Papapapa." Adam cekikikan sambil menepuk-nepuk pipi Alwan

Sejak kapan Adam manggil Alwan, Papa? Siapa yang ngajarin? Gak mungkin Alwan. Karena setia Alwan bertemu dengan Adam, (namakamu) pasti ada disitu

"Mbak, saya pesen tiramisu cake small 1." Ucap Alwan pada pelayan yang kebetulan lewat

"Baik mas."

Lalu, Alwan duduk, diikuti oleh (namakamu)

"Lo bawa apa?" Ucap (namakamu) sambil melirik plastik yang Alwan bawa

"Oh, itu nasi padang, gue bawain dua, kali aja lo belum makan siang." Jawab Alwan sambil terus mengajak Adam berbicara

"Ya emang sih, gue belum makan siang."

"Yaudah, lo makan yang satunya."

"Beneran nih?"

"Yaelah, masih aja lo tanya, udah makan. Adam biar sama gue dulu." Alwan mengecup pipi Adam yang masih tercium wangi minyak telon campur bedak. Memang sudah menjadi kebiasaan Alwan datang saat jam makan siang gini

"Ini pesanannya mas." Pelayan tadi meletakkan pesanan Alwan dimeja

"Eum. Caca, kamu tolong ambilin saya minum, air putih aja 2, sama sendok makan 2." Kata (namakamu) pada pelayannya itu

"Baik mbak." Caca berlari lalu tak berapa lama, dia datang sambil membawa nampan berisi 2 gelas air putih dan 2 sendok

"Makasi ca."

"Sama-sama mbak. Saya permisi dulu." Pamitnya sopan, (namakamu) mengangguk

•••

Iqbaal berlari memasuki cafe (namakamu), dia merutuki jalanan yang macet tadi saat ia menuju kesini

Jam setengah 1?! Gila. Ah, ini semua garagara Ayah, kenapa juga gue harus dipindahin kekantor pusat yang ada di daerah tebet. Padahal kalo gue gak dipindahin, gue yakin 15 menit aja gue udah sampe. Gak kayak gini, hampir 1 jam, karena kejebak macet.

Tapi, langkahnya terhenti saat melihat (namakamu) sedang bersama seorang pria. Alwan. Ya, memang Iqbaal dan Alwan sudah berbaikkan setelah kejadian dirumah sakit, tapi tetap aja Iqbaal gak suka liat Alwan yang–kayaknya–selalu curi-curi kesempatan pada istrinya

"Kenapa murung gitu sih? Berantem lagi sama Iqbaal?" Tanya Alwan sambil menyuap cake-nya

(Namakamu) mengangkat bahunya. "Yagitu deh." Jawabnya acuh

Alwan menepuk-nepuk punggung (namakamu). "Sabar."

"Gakusah sok-sok'an ngomong sabar. Benci gue!" Balas (namakamu) sambil menonjok lengan Alwan

Itu pasti gara-gara gue, eun, tepatnya gara-gara Zidny. Oke. Gue akan selesaiin hari ini juga.

Ya, Iqbaal dan (namakamu) tadi malam baru saja bertengkar mempermasalahkan Zidny. Karena Zidny masih keukeuh, Iqbaal harus memilihnya. Dan itu membuat (namakamu) kesal dan marah pada Iqbaal, yang menurutnya 'lelet' nyelesaiin masalah Zidny.

Saat Iqbaal ingin melangkah kembali, langkahnya terhenti lagi saat matanya melihat Alwan tengah memeluk (namakamu) dengan satu tangan, karena yang satunya lagi masih menyuap nasi padangnya

"Kalo lo butuh bahu, panggil gue. Karena baru aja gue buka jasa sandaran bahu." Kata Alwan pada (namakamu), walau cuma candaan, tetep aja Iqbaal gak suka

Gue harus selesaiin masalah ini sekarang juga. Harus.

Bersambung.

Baik kan gue? Atau Vito yang baik? 😷
Mereka gak cerai kan? Hehe 😋

Btw, ini gak ada sweet moment, because, 1 part lagi cute boy akan tamat, jadi ini tuh termasuk puncaknya lah, puncak konflik😂

Salam vomment ✖✖

Seguir leyendo

También te gustarán

152K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
61.4K 5.5K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
20.2K 1.4K 33
(COMPLETED) Disaat aku menjatuhkan mataku padanya, disaat dia membuatku mulai terobsesi. Hal pertama yang kulakukan adalah berdoa kepada Tuhan agar s...