Cute Boy [idr] ✔

By Echa-by

536K 27.4K 854

[akan segera direvisi] Kehidupan pernikahan Iqbaal dan (namakamu) baik-baik saja, sampai akhirnya datang satu... More

Prolog
Typo
Dedek Bayi
Mulai?
Keanehan Beruntut
Hitam
Big Family
Pertengkaran Hebat?
SHIT!
Wedding AldiSalsha
Zidny Latifha
Alwan Rasyid Naufal
I Dont Care
Labil
Steffi vs Zidny
Bastian, Alwan, Iqbaal
Harus Selesai
Selesai
Epilog.
Special Part; Father And Children's Day

Bunda Vita

18.3K 1.1K 72
By Echa-by

Author POV

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, tapi sepertinya Vita masih betah dirumah sakit.

Ya, (namakamu) baru saja melahirkan pada pukul 4 sore tadi, dan bayinya berjenis kelamin laki-laki.

Ia menengok ke arah sofa, disitu terdapat cucunya, Cecil, yang tengah terlelap sehabis makan ayam goreng

"Bun. Masih betah? Udah malem nih." Kata (namakamu) yang baru saja keluar dari kamar mandi, dengan perlahan dia berjalan menuju ranjangnya kembali

Vita mendelik. "Oh, lo ngu–"

Ucapannya terpotong karena handphonenya berbunyi, nada panggilan

"Halo babe."

Mendengar itu (namakamu) menghela nafas malas, itu pasti ayah.

"Aku– eum, aku–" Mata Vita menatap tajam mata (namakamu), meminta bantuan jawaban, dikira ulangan kali ah, wkwk

(Namakamu) hanya mengangkat bahunya, ya emang bener dia gak tau jawabannya apa?

"AH. IYA. GUE LAGI DIRUMAH SAKIT." Teriak Vita keceplosan karna lawan bicaranya membentak dia dan membuatnya kaget

'APA?! RUMAH SAKIT?! SIAPA YANG SAKIT! KAMU YANG SAKIT? KAMU BILANG DONG, KAMU SAKIT APA?!'

Vita menggeram. "Ish. Alay lu. Gue lagi dirumah sakit, ya karena anak kita lagi lahiran, emang masalah buat lo?"

(Namakamu) melotot mendengar balasan Vita, Oh my god! Abis ini pasti (namakamu) akan diwawancara sama ayahnya tercinta, Vito.

Ia menatap Vita tajam, kenapa-lo-keceplosan-omg?!

Menangkap apa yang tengah dikodekan, Vita menepuk mulutnya, merutuki ucapannya

Bego. Bego. Bego. Vito kan gak tau kalo gue pergi kerumah sakit, dia kan taunya gue lagi ajak main Cecil ke mall. Aduh, mati dah gue.

'Vita?! Vita! Kamu denger gak sih aku ngomong?!'

"Ah. Iya.. aku denger.."

'Kamu dirumah sakit mana? Aku juga mau liat keadaan (namakamu)."

"Ah.. itu.  Di rumah sakit.. eun.."

'Cepet. Kalo nggak, aku tanya ke Iqbaal aja deh.'

Mata Vita membulat. "JANGANN! Iya iya. Aku lagi dirumah sakit bunda bersalin."

(namakamu) hanya nganga saat Vita berteriak, huft, untung aja bayinya gak ditaro diruangan ini, karna dia masih ada diruang semacam ruang hangat untuk bayi gitu

'Iya iya. Iqbaal pasti udah ada disana kan? Atau, Iqbaal masih dikantornya, ya?'

"Iya.. Iqbaal masi ada dikantor, jadi kamu jangan telpon dia, takutnya ganggu, iya ganggu.." Vita menjawabnya sambil mengangkat bahunya

'Oh. Kalo gitu, aku ke kantor Iqbaal buat ajak dia ke–'

"JANGAN!"

'Kamu ini kenapa sih? Daritadi aneh,'

(Namakamu) menatap teliti, lalu dia memberi kode agar Vita me-loudspaker, tapi ia menggeleng

'–kamu lagi umpetin apa dari aku?'

Mampus. Mampus lo Vita! Lo lupa kalo suami lo ini cenayang? Ergh.

"Eng-gak kok, yaudah, kamu kesini ya, tapi jangan ajak Iqbaal, kasian dia kayaknya dia lagi sibuk, bye babe!" Vita memutuskan teleponnya dan bernafas lega, gak tahan kalo diintrogasi sama Vito, diintrogasi sama Vito, sama aja kek lagi dipasang alat kejujuran, gak bisa bohong, itu karena Vito itu bisa baca pikiran orang

"Bun, baik-baik aja kan lo?" Tanya (namakamu), Vita terlihat lega bernafas dibanding lagi telfonan tadi

"Alwan dimana?" Tanya Vita balik

(Namakamu) langsung ambil handphone saat ingat Alwan, tumben jam segini Alwan belum kesini, apa lagi banyak tugas?

"Otw sini." Jawabnya sambil terus chat-an sama Alwan

"Oh." Vita ber'oh' saja, tapi saat mengingat sesuatu, dia berteriak kembali. "HUAAA. GAWAT. GAWAT. CEGAT ALWAN! JANGAN BIARIN DIA KEMARI! SOALNYA AYAH LO MAU KEMARI!!!!" Jerit Vita, membuat Cecil yang sedang tidur mengerang keganggu

Langsung saja, (namakamu) membekap mulut Vita

"Gue tau, itu gawat, tapi lo jangan teriak juga, ini rumah sakit, bukan hutan." Katanya mencoba mengingatkan

Vita menoyor kepala (namakamu) agar bekapannya dilepas

"Dasar. Gak usah pake bekep bekep segala napa! Gak inget lo, kalo gak ada gue selama ini, lo pasti terkekang hidup sama Iqbaal, huh, dasar anak gak tau diri." Ucap Vita, yang (namakamu) yakin itu hanya ungkapan keselnya

Bener juga. Kan selama masa kehamilannya tanpa Iqbaal, Vita-lah yang menjadi tempat curhat (namakamu), Vita juga yang menjadi mata-mata (namakamu), ah, pokoknya loveyou mak mpit

Flashback (on)

Saat (namakamu) tengah berada didalam perjalanan menuju apart Alwan, ia mencoba menelfon bundanya, Vita. Dia ingin memberi tau kalo dia pergi hanya pada Vita

"Halo Bun?" Sapa (namakamu) dengan nada suara tertahan, ingin menangis

'(NAMAKAMU)?! LO KENAPA?! BILANG SAMA GUE, LO KENAPA KEK PEN NANGIS GITU?!'

"Tapi, Bunda janji jangan teriak dan jangan kasi tau yang lain, ini– ini rahasia, please.."

Vita tertawa. 'Hahaha, masi aja lo main rahasian kek bocah.'

"Ih! Bunda! Mau dengerin gue gak sih?!"

'Iya, iya. Bacot deh.'

"Jadi gini Bun.."

Dan dari situlah semuanya mengalir, cerita yang terjadi antara dia dengan Iqbaal-nya.

'Gila ya tu anak! Masi aja cari rumput tetangga! Padahal rumahnya udah ditumbuhi bibit baru. Anjir!'

"Makanya, lo jangan bilang-bilang, gue gak mau ketemu dia dulu, jadi, please, jangan kasi tau dia, gue dimana, karna cuma lo yang tau."

'Oke. Oke. Gue janji, i swear. Lo boleh pegang janji gue.'

"EHMMMM. THANKS BUNDA. I LOVE YOU, MWAH."

'yayaya, too.'

•••

Setelah Vita menerima telfon dari (namakamu), dia mengeluh panas dan gerah, akhirnya dia memutuskan untuk ngadem ditaman. Nyari angin sepoi, hm.

"(Namakamu) mana, Bun?" Tanya Iqbaal tiba-tiva pada Vita yang lagi duduk istirahat. Yup. Pesta pernikahan anaknya sudah selesai.

"Lha. Mana gue tau. Lo kan suaminya. Gimana si lu." Kata Vita sewot. "Hah. Gerahnya, mandi enak kali ya." Ucapnya sendiri tanpa memperdulikan Iqbaal yang khawatir

Ekspresi buaya. Gumam Vita saat melihat Iqbaal menunjukkan muka-muka khawatirnya

"Tapi. Bun—"

"Hah. Udahlah, gue pen masuk dulu. Bhai." Vita pun masuk ke dalam hotel, menghiraukan semua teriakan Iqbaal

Flashback (off)

Tiba-tiba, (namakamu) memeluk Vita erat, sangat erat.

"AAAAA. MAKASI BUN. LUVLUV LHA. MWAH."

"ISH. DASAR ANAK ALAY. LEPASIN GUEEE!!" Balas Vita sambil berusaha melepaskan pelukan–yang buat dia sesak nafas

'Cklek.'

"Ah. Gue gak ganggu acara teletubies-an kalian kan?" Tanya seorang lelaki yang baru aja masuk sambil nembawa tentengan, dari aromanya, ini sih aroma nasi goreng

"Alwan!" Ucap keduanya berbarengan

Alwan mengangkat kantong plastik bawaannya. "Gue bawa nasgor, ada yang mau? Gak mau? Oh yaudah, perut gue masi kuat menam–"

"Eits. Sesama makhluk hidup harus berbagi." Sela Vita sambil merebut satu kantong plastik

(Namakamu) mengangguk. "Suapin dong Bun, berbagi." Katanya mencontoh ucapan Vita

"Apaan? Lo kan makhluk halus, jadi ngapain juga gue harus berbagi sama lo?" Vita mendecih. Membuat (namakamu) kesal, dan sedari tadi Alwan menahan ketawanya

"VITA-I!"

•••

"Iqbaal?"

Iqbaal yang sedang menyelesaikan salah satu file mendongak

"Ayah?" Katanya lalu bangkit dan menghampiri mertuanya lalu menyaliminya

"Tumben ayah dateng malem-malem kesini? Ada apa Yah?" Lanjut Iqbaal

Vito menggeleng sambil tersenyum
"Ternyata benar ya kamu sedang sibuk? Sampe-sampe kamu gak bisa nemenin (namakamu) yang baru aja ngelahirin." Ucapnya dengan senyum maklum

Tapi, lain halnya dengan Iqbaal, mendengar kata Vito, dia jadi deg-deg'an, seneng, bahagia, bersyukur, semua jadi satu.

Akhirnya. Akhirnya. Yaaaa.

"Serius Yah, (namakamu) udah melahirkan?" Vito sedikit bingung dengan pertanyaan Iqbaal, namun ia mengangguk

"Yaudah, Yah. Ayo kita kesana, Iqbaal pengen liat anak Iqbaal, pengen liat (namakamu) juga, Iqbaal kangen sama dia." Kata Iqbaal kegirangan

Vito semakin memperdalam kerutan didahinya

"Apa maksud dari, 'kamu kangen (namakamu)?', bukannya kalian kan serumah? Terus jadi kamu belum tau (namakamu) sudah melahirkan? Kamu.. kamu ini.." Vito menatap tajam mata Iqbaal, sedangkan Iqbaal menunduk, ia siap kalo harus disemprot sekarang sama Vito

"Maaf, Yah. Sebenernya, aku sama (namakamu) lagi ada masalah, dan (namakamu) pergi ninggalin aku setelah pernikahan Aldi Salsha, semenjak itu aku coba cari (namakamu) sendirian, tapi hasilnya nihil, aku udah datengin rumah temen SMA, kuliah, tapi mereka gak tau (namakamu) ada dimana, dan sampe sekarang, aku belum juga nemuin (namakamu), maaf Yah." Jelas Iqbaal sambil menunduk, Vito menatapnya tak percaya, jadi, jadi ini yang selama ini diumpetin sama istrinya? Jadi ini masalahnya kenapa Vito selama beberapa bulan sebelumnya, tidak pernah bertemu dengan (namakamu)?

Vito mengetatkan rahangnya, lalu dia memberi Iqbaal, satu bogeman disudut bibir.

"Bisa-bisanya kamu lalai jadi suami! (Namakamu) waktu pergi dari kamu itu lagi hamil, LAGI HAMIL. dan sampe sekarang, kamu gak ketemu (namakamu)?! Apa kamu gak mikir nanti (namakamu) tinggal dimana, sama siapa, nanti dia makan apa?! Kamu gak mikirin ya?! Hah?!" Vito menarik nafas sejenak, dia emosi.

"(Namakamu) lagi hamil, hamil anak kamu! Sampe sekarang, dia sudah melahirkan pun, kamu tidak tau?!" Lanjutnya, nafasnya sudah terengah-engah, dia gak habis pikir, kenapa Iqbaal bisa seperti itu

"Maaf Ayah. Aku, aku udah usaha semaksimal mungkin, sebisa mungkin, tapi tetep aja, Iq–"

"Berhenti. Ayah mau kerumah sakit, sekarang. Ini udah malem. Kamu mau ikut atau t–"

"Iqbaal ikut Yah!" Potong Iqbaal, Vito hanya menarik nafas panjang, mencoba menenangkan pikirannya

•••

'Cklek.'

Vito membuka ruang 201, dia pun masuk diikuti oleh Iqbaal

"Iq–Iqbaal?"

"(Namakamu)!"

Iqbaal berlari dan menubruk (namakamu) begitu saja, memeluknya erat, mereka berdua saling melepas rindu, menangis, ya, Iqbaal menangis

Kata orang, kalo cowo menangis karna cewenya, sudah pasti, cowo itu bener-bener sayang dan cinta sama cewe itu.

"Kamu kemana aja?! Aku nyariin kamu! Kamu tau gak?!" Iqbaal mengguncang tubuh (namakamu), sedang (namakamu) merasa miris melihat Iqbaal, Iqbaal bener-bener kayak remaja abis putus cinta, berantakan

"Aku.. aku ada diapart Alwan." Jawaban (namakamu) membuat Iqbaal sadar akan adanya Alwan diruangan ini

"BRENGSEK LO WAN!"

'Bugh.'
'Bugh.'

Iqbaal tak hanya memberi satu bogeman, tapi dua sekaligus, membuat Alwan kalah cepat, dan akhirnya dia yang kalah

"IQBAAL!" (Namakamu) berteriak

"CUKUP!" Bentak Vito

Suara keras itu membuat sang bayi yang baru saja tertidur setelah meminum asinya menangis, terkejut

Lantas, mereka semua diam, seakan baru menyadari bahwa ada bayi disini, dan disini adalah rumah sakit, bukan area tinju

"Sttt.. stttt.. stttt.. sayang, cup cup, anak bunda jangan nangis, stttt.." Ucap (namakamu) sambil menimang-nimang bayinya, mencoba meniduri kembali

Melihat itu, Iqbaal langsung berlari menuju (namakamu), dia tersenyum haru melihat bayi laki-laki yang saat ini sedang menangis kencang digendongan istrinya

"Biar aku yang nenangin." Pinta Iqbaal, pelan-pelan (namakamu) memberikab bayi mungilnya– ehm, bayi mungil mereka pada Iqbaal

"Sttt.. sttt.. anak ayah jangan nangis." Ucapnya sambil mengelus pipi montok anaknya

Ajaib. Bayi itu tertidur kembali. Mungkin dia mengenali tubuh ayahnya

"Kamu udah kasi dia nama?" Tanya Iqbaal sambil terus menatap wajah tenang anaknya

(Namakamu) mengangguk. "Udah."

"Siapa?"

"Adam Al-Fakhri Syahputra."

Iqbaal tersenyum saat mendengar namanya

"Hai Adam." Sapa Iqbaal dengan suara dibuat-buat seperti anak kecil

Hal itu membuat semua yang ada dikamar tersebut tertawa, kecuali..

Alwan.

•••

"(Namakamu).. kamu harus ikut aku kerumah, please, aku mohon, aku janji akan jelasin sejelasnya sama kamu. Aku janji gak akan buat kamu nangis lagi." Jelas Iqbaal.

Saat ini (namakamu) sudah rapi, dia sudah menginap beberapa hari dirumah sakit ini, dan sekarang adalah waktunya ia pulang

"Enggak (nam), mending lo tinggal sama gue aja. Dijamin lo akan selalu bahagia." Sindir Alwan sambil melirik Iqbaal tajam

"Aku akan janji, sekalipun itu diatas materai, aku gak akan buat kamu nangis lagi. Jadi pulanglah kerumah kita. Adam juga pasti seneng, keluarganya berkumpul." Sindir Iqbaal balik, matanya pun melirik Alwan dengan tajam

(Namakamu) menggeram, dia bingung, matanya menatap Iqbaal, lalu berganti ke Alwan

"Please.. (nam).." Ucap Alwan memohon

Lalu (namakamu) menatap Iqbaal yang sama halnya dengan Alwan, tatapan sangat memohon, cenderung ke melas

"(Namakamu)! Dengerin gue sini. Kalo lo emang masih bingung mau tinggal sama siapa." Kata Vita yang tiba-tiba ikut nimbrung

"Apa?"

"Gini, gue kan punya rumah yang nyatu sama cafe itu lho, didaerah menteng. Lo tau kan?" Vita menatap (namakamu), yang sedang mencoba mengingat, lalu (namakamu) mengangguk

"Nah. Mending lo tinggal disitu aja. Biar adil, selama lo masih bingung," Lanjut Vita, (namakamu) berfikir, ada benernya juga sih omongan Bundanya

Iqbaal menggeleng keras. "Enggak! (Namakamu) harus tinggal sama aku! Dia itu istri aku, dan aku suaminya!"

"Weits. Santai dong lo!" Vita menunjuk-nunjuk Iqbaal. "Suami apa yang main cewe saat istrinya sedang hamil? Suami brengsek!" Lanjutnya lagi

Iqbaal menggeleng, lagi. "Enggak! Aku gak ada niat buat selingkuh atau main cewe sama sahabat–"

"See? Lo bilang apa? Sahabat? Ohmygod. Please, gak ada hubungan cewe cowo bersahabat. Pasti ada aja getaran-getaran diantaranya, bener?"

"Tapi, itu gak–"

"Sttt. Lo tau? Hubungan terseksi di dunia ini adalah hubungan persahabatan antara cewe dan cowo." Sela Vita lagi, (namakamu) mengangguk, bener, gak ada cewe cowo yang gak punya perasaan satu sama lain, Bullshit.

"Lo setuju kan kalo (namakamu) gak tinggal sama lo, tapi tinggal ditempat lain?" Tanya Vita pada Alwan

Alwan mengangguk. "Setuju."

"Yaelah. Ngapain sih Bun, minta pendapat Alwan segala, dia itu bukan siapa-siapanya (namakamu)!" Iqbaal nyolot menatap Vita, siapa yang gak nyolot, mertuanya pake bawa-bawa orang lain ke rumah tangga anaknya?!

"Dan, yaiyalah lo setuju! Apart lo kan ada didaerah menteng! Jadi, lo seneng kan jarak lo sama bini gue itu deket!" Kata Iqbaal emosi, enak aja, itu mah Alwannya yang kesenengan! Karna dia tinggal di daerah menteng juga, sementara gue? Di daerah pondok kopi, jauh banget! Batin Iqbaal

"Itu sih DL, derita lo." Alwan menatap Iqbaal sinis

"Udah deh, lo pada diem." Ucap Vita nyolot pada keduanya

"Dan, lo Iqbaal. Lo gak inget, selama istri lo hamil, siapa yang ngasih dia tempat tinggal? Siapa yang turutin kemauannya? Alwan kan?" Tanya Vita, Alwan yang mendengar itu merasakan kemenangan

"Tapi. Bunda gak bisa gitu! Kejadian itu udah lewat! Gak usah diungkit! Lagian, itu cuma salah paham. Aku bakal jelasin ke (namakamu) yang sebenarnya terjadi!" Jelas Iqbaal makin lama makin emosi

"Diem. Mau salah paham atau enggak. Lo tetep aja salah." Ucap Vita terus menyalahi Iqbaal

Iqbaal menggebrak meja. "Demi Allah. Aku sumpah, aku gak main cewe! Aku gak selingkuh!" Iqbaal menatap Vita tajam, dia udah bodoamatlah mau dibilang menantu durhaka kek, yang penting (namakamu) harus pulang kerumahnya, rumah mereka.

"(Namakamu)! Ayo kita pulang!" Iqbaal berseru emosi, dia menarik lengan (namakamu) kasar

Sontak, (Namakamu) berontak karena sakit. "Iqbaal lepas! Sakittt!"

"Lo lepasin (namakamu)!" Alwan ikut bangkit dan menarik lengan (namakamu) yang satunya

Mata Iqbaal menggelap. Dia menyingkirkan tangan Alwan
"Lo minggir! Gue suaminya! Lo bukan siapa-siapa! Seharusnya lo sadar! Fuck!"

"IQBAAL!" Jerit (namakamu) saat dirasakan Iqbaal semakin memperdalam cengkramannya

'Plak.'

Iqbaal nampar (namakamu).

"Kamu bisa diem gak si?! Nurut dikit sama SUAMI bisa?!" Ucapnya semakin emosi

"Iqbaal.. hiks.."

Iqbaal yang sadar, dia mengusap wajahnya kasar, lalu dia memeluk (namakamu)

"(Namakamu). Maafin aku. Aku.. aku emosi.. aku tau, aku salah.. maaf sayang." Ucapnya memohon lalu mengecup pipi (namakamu) yang baru saja ia tampar tadi

"(namakamu), ayo kita cabut kerumah baru lo." Vita menarik (namakamu) secara tiba-tiba

"ENGGAK! BUNDA! ENGGAK BOLEH! (NAMAKAMU) HARUS TETEP TINGGAL SAMA AKU!" Teriak Iqbaal sambil berlari menyusul

Vita menggerakan tangannya, isyarat berhenti. "Shut up! Masih pantes lo disebut suami?! Ha? Ngaca!" Vita menunjuk-nunjuk Iqbaal. "Dan besok, gue akan kirim surat perceraian buat lo!"

Bersambung.

Hai hai. Ulala.. Part ter-panjang yg pernah gue bikin. Goal 2000 kata. Ekek. Ngebosenin gak sih kalo panjang gini'-'?

Vitanjing bgt ya? Bangke😋

Btw, Enka udah ketemu sama Iqbaal kan? Ahaide.

VOMMENT! VOMMENT! VOMMENT!
*bawaspandukgede😋

Continue Reading

You'll Also Like

60.3K 5.4K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
Abang ✔ By hoiland_

General Fiction

59.3K 4.3K 28
SELESAI Zeta itu butuh Abang, buat nglidungin dia. Abang butuh Zeta, buat disuruh-suruh. 🌵🌵🌵 Hoiland ©2019, Februari.
54.9K 4.4K 29
[FOLLOW DULU] Tidak ada orang yang ingin di tinggalkan bukan? *** 📍BTS Fanfiction | Jimin series Cerita ini sudah selesai, tapi tetap hargai karya o...
238K 35.8K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...