I'M SORRY, I LOVE YOU [TERBIT]

By TianiAzizah

637K 23K 708

"Mereka anakku. Bukan anakmu. Bukankah dulu kau yang tidak mengakui mereka Jim?" Aku memang membencimu Park... More

Prolog
Part 1 - Kim Hyerin
Part 3
Part 4
Part 7
Part 9
Part 11
Part 14
Part 16
BUKAN UPDATE
Part 18
Part 20
PEMBERITAHUAN
Happy Birthday
Numpang jualan ya...
Waktunya Promo
EHM EHM
Polling
PEMBERITAHUAN
OPEN PO
OPEN PO 2
OPEN PO BATCH 2
CERITA BARUUUUUUU

Part 2

28.1K 2K 59
By TianiAzizah

semoga suka aja deh....

hehehe ^^


Author POV

Hyerin memakirkan mobilnya di depan gerbang sekolah Hyejin dan Minji. Ia turun bersama kedua anaknya dan menggandeng mereka di kanan dan kirinya. Hyerin selalu mengantar mereka sampai ke depan kelas mereka.

"ibu akan jemput kalian pukul 12, kalau ibu belum datang kalian tau kan apa yang harus kalian lakukan?" tanya Hyerin sambil menatap kedua anaknya.

"ya ibu, kami harus menunggu di dalam sekolah dan tidak boleh berbicara dengan orang asing." Ucap Hyejin. Dia memang anak kecil yang menjadi dewasa sebelum waktunya dan sangat melindungi adiknya.

"bagus, Hyejin ingat perkataan ibu nak? Jaga adikmu baik-baik dan Minji, jaga dan turuti perkataan kakakmu. Arasseo?" Hyerin mengingatkan anak-anaknya.

"baik bu. Ibu hati-hati di jalan dan bekerjalah yang rajin dan benar ya bu." Ucap Hyejin dan mengecup kedua pipi Hyerin, Ibunya.

"aku sayang ibu, hati-hati di jalan bu dan jangan sampai telat menjemput kami ya." Ucap Minji yang juga langsung mengecup kedua pipi Hyerin.

"oke sweetheart. Masuk kelas dan dengarkan perkataan guru kalian. Ibu juga sayang kalian." Ucap Hyerin dan mengecup pipi dan puncak kepala kedua anaknya.

Setelah melihat mereka duduk dan melembaikan tangannya dari dalam kelas, Hyerin pun melangkahkan kakinya ke mobil dan segera pergi ke kantornya. Tepatnya kantor milik kakaknya. Kim Seokjin.

Hyerin langsung memakirkan mobilnya di basement gedung kantornya. Xendra Company. Itulah nama perusahaan yang harus diurus oleh Hyerin di usianya yang masih 25 tahun. Amanat dari sang kakak yang juga harus mengurus perusahaan lain yang diberikan oleh sang ayah.

Hyerin beruntung, disaat dirinya terpuruk karena hamil diluar nikah, kakaknya selalu ada dan siap untuknya. Walaupun orangtua nya sempat mengusirnya dari rumah. Namun, kakaknya bisa membujuk orangtua nya untuk memaafkannya dan menerima dirinya dan anak-anaknya kembali di keluarga Kim. Perusahaannya sempat goncang dan sahamnya turun gara-gara berita kehamilannya yang diluar nikah dan kabar bahwa dirinya menghilang. Namun, sang kakak dapat menstabilkan kembali keadaan dan kini mempercayakan satu perusahaan untuk dikelolanya.

Hyerin berjalan melewati para karyawannya yang masih berada di lobi dan membalas sapaan dari beberapa karyawannya itu. Hyerin terkenal sebagai wanita yang ramah dan murah senyum, juga pandai bergaul, namun tegas dan 'mengerikan' dalam urusan pekerjaan. Hyerin menuju ruangannya di lantai 5 dengan lift dan bertemu beberapa karyawan yang memandang kagum pada dirinya. Hyerin hanya tersenyum.

"Soojung-ah, apa jadwalku hari ini?" tanya Hyerin pada sekretarisnya, Lee Soojung.

"hem, jadwal hari ini ada meeting dengan para manager perusahaan pukul 9 dan pertemuan dengan pihak JM corp pukul 2 siang bu." Soojung selesai mebacakan jadwal Hyerin hari itu.

Soojung sudah tau kalau boss nya tidak akan menerima hadwal apapun pada pukul 11 sampai pukul 1 siang. Karena itu adalah jadwalnya untuk menjemput anak-anaknya di sekolah.

"oke, terima kasih Soojung-ah, dan sudah ku bilang bukan kalau hanya kita berdua panggil aku eonnie, memangnya aku sudah setua itu ya untuk dipanggil ibu?" ucap Hyerin yang langsung disambut tawa oleh Soojung.

"bukankah kau memang ibu beranak dua eonnie ?" jawab Soojung dengan pertanyaan lagi, Hyerin memutar bola matanya dan mendengus pelan. Lalu tertawa berdua dengan Soojung.

Soojung adalah adik tingkatnya saat kuliah dulu, dia anak yang baik dan jujur, kerjanya selama 4 tahun ini juga bagus. Soojung pun tau tentang kisah cintanya dan alasan kenapa Hyerin tak pernah mau terlalu dekat dengan lelaki manapun.

Soojung sendiri sudah pernah menjodohkannya dengan beberapalelaki yang dirasa cukup baik dan bisa menerima Hyerin yang berstatus ibuberanak dua. Tapi, Hyerin tidak pernah mau menerima laki-laki manapun dalamkehidupannya setelah apa yang dialaminya dulu.


Hyerin POV

Meeting dengan para manager itu cukup menyita tenagaku pagi ini. Aku melihat jam tanganku dan melihat jarum jam sudah menunjukkan angka 11 lewat 5. Aku segera pergi ke basement untuk mengambil mobilku setelah menitip pesan pada Soojung, sekretarisku.

Aku melajukan mobilku ke arah sekolah anak kembarku. Satu jam kemudian aku sudah berada di depan sekolah si kembar dan menunggu anakku keluar kelas, aku putuskan untuk menunggu mereka di taman depan kelas mereka.

Berselang 10 menit kemudian, aku melihat kedua anakku keluar dari kelasnya dengan bergandengan tangan. Aku tersenyum melihat adegan itu.

"ibbuuuuuu...." Teriak Minji dan langsung berlari memelukku. Aku merentangkan tanganku menyambut pelukan Minji.

"kok teriak sih nak?" tanyaku, aku merasakan Minji terisak di bahuku. Aku melihat ke arah Hyejin.

"tadi Minji dijahili sama anak kelas lain bu, Hyejin tidak menjaga Minji seperti yang ibu suruh. Maaf bu." Ucap Hyejin sambil menunduk dan hampir menangis. Aku memeluk kedua anakku. Sedewasa apapun Hyejin, dia tetaplah anak kecil berusia 5 tahun yang dapat menangis kapan saja.

"sudah tidak apa-apa, buktinya Minji tidak luka kan?" ucapku menenangkan Hyejin yang mulai terisak. Aku mengelus rambutnya yang halus. Minji sudah berhenti dari isakannya.

"ini bukan salah kakak kok bu, tadi Minji kan nggak sengaja nabrak anak yang badannya besar padahal Minji udah minta maaf bu tapi anak itu malah narik baju Minji, untung ada kakak yang langsung narik Minji dari mereka dan langsung marahin mereka." Ucap Minji setelah isakannya mereda. Aku mengelus kepalanya pelan.

"tuh kan, Hyejin udah jadi pahlawan kan buat Minji?" tanyaku pada Minji yang dijawab anggukan oleh Minji.

"kakak jangan nangis, biar bisa ngelindungin Minji kayak tadi." Ucap Minji yang membuat Hyejin mengangkat kepalanya dari bahuku dan menatap Minji. Mereka pun berpelukan dan langsung tersenyum.

"jadi, mau ikut ibu kerja?" tanyaku, yang dijawab anggukan semangat dari keduanya.

Memang setelah aku menjemput mereka, aku langsung membawa mereka ke kantor. Aku tidak mau menitipkan mereka pada pengasuh, bukannya aku tidak percaya, tapi aku tidak mau anak-anakku tidak dekat dengan aku, ibunya.

Kadang-kadang, aku menitipkan mereka pada orangtuaku, tapi karena rumah orangtuaku lumayan jauh dari rumahku maupun kantorku jadi aku lebih baik membawa mereka ke kantor. Tapi orangtua ku selalu menyempatkan untuk berkunjung ke rumah ataupun kantorku untuk menengok cucu kembar mereka.

Aku langsung membawa anak-anakku ke dalam mobil dan melajukan mobilku ke kantor. Setelah sampai di depan kantor, aku memberikan kunci mobilku pada security yang langsung sigap membawa mobilku ke basement.

Anak-anakku sudah terkenal di kantor, mereka bisa akrab dengan siapa saja tapi dengan sikap waspada dan hati-hati seperti yang diajarkan olehku. Banyak karyawan yang menyapa Hyejin dan Minji dan selalu dijawab oleh kedua anakku itu ditambah senyum manis dari Minji. Hyejin termasuk anak yang lumayan dingin, jadi dia terlalu sulit untuk senyum pada orang lain.

"nah, anak-anak tunggu ibu sebentar disini oke." Ucapku setelah sampai di ruanganku. Anak-anakku mengangguk dan aku langsung keluar dari ruanganku dan menghampiri meja Soojung.

"apa pihak JM corp belum datang?" tanyaku pada Soojung.

"belum eonni. Mungkin sebentar lagi, lagipula ini masih pukul 1 lewat 25 menit eonnie." Ucap Soojung, aku langsung melirik jam tanganku. Benar juga masih ada waktu 35 menit lagi.

"si kembar belum makan siang Soojung-ah, aku takut kalau rapat ini akan lama. Kasihan mereka. Tapi kalau aku mengantar mereka makan siang dulu, aku takut telat rapat." Ucapku pada Soojung. Soojung menatapku.

"kalau begitu, biar aku saja yang mengajak mereka makan siang. Bagaimana? Eonnie siap-siap untuk rapat, bahan-bahan rapatnya sudah aku siapkan di meja eonnie." Tawar Soojung. 'benar juga ya, lagipula mereka sudah dekat dengan Soojung, jadi aku tak perlu khawatir.' Batinku.

"baiklah, ayo ke ruanganku." Ajakku, dan Soojung pun langsung mengekor di belakangku.

Sesampainya di ruanganku, kulihat Hyejin sedang mengajari Minji mengerjakan pr nya. Aku tersenyum pada mereka yang langsung melihat ke pintu begitu aku masuk.

"anak-anak, ibu ada rapat pukul 2. Jadi, kalian makan siang dengan aunty Soojung dulu, bagaimana?" tanyaku, mereka menatapku.

"kami menunggu ibu saja." Ucap Hyejin serius yang disetujui dengan anggukan oleh Minji.

"oh ayolah sayang. Hm, begini saja, bagaimana kalau kalian beli roti dan es krim dulu di bawah lalu tunggu ibu selesai rapat. Bagaimana?" tawarku. Hyejin tampak berfikir sedangkan Minji menunggu perintah sang kakak.

"baiklah, tapi nanti kami menunggu disini ya bu?" Hyejin menatapku. Walaupun dia sudah terbiasa dengan kantorku, tapi Hyejin pernah bilang dia menuruti perintahku untuk tidak berbicara dengan orang asing jika tidak ada aku atau keluargaku. Dia percaya pada Soojung karena Soojung salah satu orang kepercayaanku.

"ayo, aunty akan belikan roti dan es krim kesukaan kalian." Ajak Soojung dan anak-anakku pun berdiri dari duduknya dan mendekat pada Soojung.

"ingat Soojung, beli roti dan es krim dan langsung kembali karena kau ikut rapat denganku. Arraseo?" ucapku pada Soojung sambil meneyrahkan beberapa lembar uang untuk membelikan roti dan es krim untuk anak-anakku.

"siap boss. Kajja anak-anak." Ucap Soojung dan langsung meninggalkan ruangan dengan menggandeng kedua tangan anak-anakku.

Aku langsung berkutat dengan lembar presentasi yang sudahdipersiapkan Soojung sebelum pergi ke ruang rapat, aku harus mempelajari initerlebih dulu.




tbc

Continue Reading

You'll Also Like

HURT? By ...

Teen Fiction

217 51 13
"Kamu bukan lagi bagian dari keluarga saya." "Bukankah dari awal aku tidak dianggap sebagai keluarga?"-sabrina. [Sad, broken home, romance, komedi, f...
67.3K 3.1K 14
"Nurut sama gue, kalo lo gak mau durhaka sama suami." -Lucas Alena Olivia harus menjalani pernikahan yang tidak di dasari oleh cinta. Dia menikah de...
15.2K 1.5K 16
"Aku ingin membeli bunga yang kau pegang" "Uh?, Bunga Camelia?" ☆☆☆ At start » 3 Juli 2023✧ End » ✧ ✿✿✿ Kalo minat jangan lupa votmen kalo gak minat...
354K 29.6K 56
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.