Didalam perjalanan, dimas memutar lagu kesukaannya yang ternyata lagu kesukaan Michelle juga.
Mereka pun bernyanyi bersama.
Selamanya kita akan bersama..
Melewati segalanya, yang dapat pisahkan kita berdua..
Selamanya kita akan bersama..
Takkan ada keraguan, kini dan nanti. Percayalah...
"Loh, kamu juga suka lagu ini?"
"Banget, ini lagu kesukaan gue, lagu nya tuh ngena banget gitu. Tiap hari gue setel lagu ini"
"Ohya? Sama dong, aku juga suka banget sama lagu ini"
"Haha, kok kita banyak samanya ya?jodoh kali. Ehh.."
"Dimas.." Michelle mencubit lengan Dimas.
"Aww. Ih sakit ih"
"Uuuu lebay!"
"Chell, kita ke taman dulu yuk?"
"Mau ngapain?gak ah! Tadi niatnya kamu mau nganterin aku kan?bukan ngajak aku jalan jalan"
"Yaelah sebentar doang chel. Mau ya?"
"Gak! Aku gak mau!"
"Yah kok gak mau sih?kita makan ice cream. Hayoo mau kan?"
Michelle menggigit bibir bawahnya, karna sebenarnya ia pengen sekali makan ice cream tapi ia mencoba, tidak tertarik sama sekali.
"Gaak. Aku gak mau"
"Yakinn.. Emmm? Enak loh ice cream nya." goda dimas.
"Aku bisa beli ice cream sendiri, nanti aku minta beliin iky aja"
"Udah ayuk, gak usah malu malu kucing deh."
"Apaan si, siapa juga yang malu malu kucing. Orang aku gak mau ya gak mau"
"Sebentar chel. Sebentar yaa plisss"
"Okee oke! Tapi sebentar aja ya"
"Sip. Dari awal emang gue udah yakin lo gak akan nolak gue"
"Apaan sih ih nyebelin!!!" Michelle menggebuk gebuk lengan dimas.
"Aww. Aw.. Aduh sakit chel gue lagi nyetir ini."
"Biarin aja! Abis kamu ngeselin banget!"
"Entar kalo nabrak gimana?gue belom mau mati chel"
"Ih kalo ngomong sembarangan banget sih! Kamu pikir aku udh siapa apa? Apalagi matinya sama kamu, ih gak banget sih!"
"Berarti itu tandanya kita sehidup semati. Hahaha"
"Ewhhh. Gak mau aku sehidup semati sama kamu!"
"Kalo tuhan yang takdirin kita gimana?"
Michelle tersipu malu mendengar kata kata Dimas barusan.
"Jodoh gak akan kemana."
Dimas tersenyum hangat kepada michelle.
**********
"Dimas.." panggil michelle sambil memakan ice cream nya.
"Emm?"
"Soal kemaren. Kamu..."
Dimas menatap michelle tajam tajam, kini mereka saling berhadapan.
"Chel, aku serius sama kamu. Aku gak pernah ngerasa kaya gini sebelum aku deket sama kamu chel."
"Ka..kamu.."
"Chel. Aku harus gimana chel biar kamu percaya sama aku?"
Tiba tiba michelle tertawa kecil dan menoyor pipi dimas.
"Kamu lucu ya, serius banget mukanya. Udah gitu ngomongnya sekarang lebih lembut ya?pake aku kamu lagi. Haha"
"Michelleeee! Udah ah males." dimas memanyunkan bibirnya. Dan menundukan kepalanya.
"Aduh Dimas. Aku tuh udah percaya sama kamu."
"Seriously?"
Michelle tersenyum hangat, dimas langsung memeluk tubuh michelle erat erat. Michelle pun terhanyut dalam peluk hangatnya dimas. Nyaman sekali!
"Makasih ya kamu udah percaya sama aku. Berarti kamu mau dong jadi pacar aku?" tanya dimas lalu melepas pelukannya.
"Eitsss! Tunggu dulu. Kamu jangan geer dulu kalo aku mau jadi pacar kamu. Percaya aja itu gak cukup buat jadi pacar aku"
"Terus aku harus gimana lagi Michi?"
"Emmm... Kamu beneran cinta kan sama aku?"
"Iya chel iya cinta banget malah"
"Oke, berarti kamu akan lakuin apapun demi aku?"
"Iya apapun asal kamu bahagia, dan bisa nerima aku jadi pacar kamu pasti aku lakuin chel"
"Aku punya tantangan buat kamu."
"Tantangan apa?"
"Gak susah kok"
"Iya tapi apa?"
"Nilai kamu harus bagus semua, diatas 8. Kalo ada satu pelajaran aja dibawah 8, aku gak akan mau nerima kamu jadi pacar aku!"
"Aduh michelle. Kamu tau kan otak aku aja pas pasan, mana mungkin aku dapet nilai tinggi kaya gitu!"
"Kamu aja dari awal udah pesimis gimana nanti kedepannya?"
"Aku akan coba. Tapi kamu harus bantuin aku ya"
"Pasti. Tapi inget! Gak boleh nyontek pas ulangan!"
Aduh sial banget nih cewek. Malah jadi gue yang kejebak gini. Sialan!!! Arghhh*batin dimas
"Dim?.. Dimass?!"
"Hah?iya apa?"
"Jangan bengong! Bisa gak?"
"Bi..bisaa. Bisa hehe"
"Oke, aku pegang omongan kamu! Minggu depan kita ulangan akhir semester 2. Jadi kamu cuma punya waktu seminggu untuk bljr"
What the...*batin dimas.
"Chel. Mana bisa. Aku gak yakin"
"Yaudah kalo gak yakin. Kamu bisa mundur dari sekarang."
"Ya. Ya jangan dong. Ah kamu mah gitu, oke oke. Aku akan usahain."
"Gitu dong! Inget. Cowok yang dipegang itu janjinya!"
Sumpah nih cewek ngeselin banget. Apa gue batalin aja ya rencana ini.?ah tapi engga engga, masa baru segini gue udh nyerah. Bukan dimas tuh. Liatin aja lo chel, bentar lagi lo yang klepek klepek.*batin dimas
"Dimas! Ih dari tadi bengong bengong aja"
"I..iya maaf maaf. Yuk kita pulang, udah sore. Nanti bunda kamu nyariin loh"
"Yuk.."
*********
Didalam perjalanan mereka tak banyak bicara seperti tadi. Dimas terus memikirkan tantangan yang diberikan Michelle.
"Dah sampe."
"Makasih ya dim buat hari ini"
"Makasih?buat apa? Kita tuh cuma makan ice cream doang kali yaelah, gak usah bilang makasih. Harusnya aku yang bilang makasih"
"Makasih buat apa?perasaan aku gak ngasih kamu apa apa deh"
"Makasih karna kamu sekarang aku jadi ada motivasi buat belajar giat lagi. Makasih ya, makasih banyak"
Michelle tersenyum.
"Yauda aku masuk ya. Kamu mau mampir gak?"
"Gak usah, next time aja. Aku jg capek nih pengen buru buru pulang"
"Oh yaudah, selamat istirahat ya. Sampai ketemu besok. Dah"
Michelle turun dari mobil dimas.
"Arghhh!" teriak dimas sambil memukul stir mobilnya.
*********
Hayo, gimana ya kelanjutannya?bisa gak ya dimas nyelesaiin tantangan dari Michelle?atau justru malah dimas mundur?pengen tau?baca terus ya💕jangan lupa vote dan comment. Hargain yang ngetik capek!!!!!