Part 15

1.4K 90 0
                                    

Akhirnya Adila pun menyetujui permintaan Dimas untuk menemaninya membeli boneka untuk Michelle.
Mereka mulai memilih milih boneka mana yang cocok untuk Diberikan kepada Michelle.

"Duh yang mana ya?" dimas kebingungan sambil mencari cari boneka yang cocok.

"Yang ini aja, lucu" tunjuk Adila pada salah satu boneka Hello kitty dengan ukuran lumayan besar.

"Iya bagus, tapi michelle suka gak ya boneka kayak gini?"

"Pasti suka kok, percaya deh sama gue" Adila menatap teduh dimas.

"Oke deh, gue beli yang ini. Eh lo mau beli boneka jg gak?gue beliin deh, sebagai tanda terimakasih karna lo udah mau nemenin gue"

"Emm, gak usah. Gue udh banyak boneka dikamar, nanti bingung juga mau ditaro mana lagi" dusta Adila, padahal sebenarnya ia sangat ingin diberikan boneka juga sama Dimas.

"Oh oke, yauda yuk ke kasir"

Mereka pun sudah mendapatkan apa yang mereka cari, setelah itu Dimas mengajak Adila ke salah satu Restoran untuk makan bersamanya sebagai tanda terimakasih karena sudah menemaninya hari ini.

"Dil, mau makan apa?"

"Terserah lo aja"

"Kok terserah gue sih dil?yaelah lo gak asik ah, lo gak suka sm restoran ini ya?"

"Suka kok suka" jawab adila sambil melontarkan senyum palsunya.

"Yaudah kalo suka, pilih dong makanan nya, selera makan kita beda, gak mungkin gue pesenin makanan yang gue suka kan?"

"Emmm, iya. Yaudah gue mau makan steak aja"

"Minum nya?"

"Ice milktea aja"

"Oke"

Dimas memanggil pelayan, dan memesan makanan untuk mereka berdua. Mereka tak banyak bicara, hanya seperlunya saja. Selesai makan Dimas sibuk dengan ponselnya, dan begitupun Adila. Sesekali Adila menatap wajah teduh Dimas.

Zap!
Begitu indah ciptaan tuhan yang sedang duduk didepannya ini, tapi sayang, orang yang dihadapannya ini, tak pernah menoleh ke arahnya sedikitpun, ia hanya menganggapnya seorang teman.

Kenapa sih lo gak peka dim?kenapa lo malah suka sm michelle?gue tau, gue baru kenal lo. Tapi apa salah gue punya perasaan ini ke elo?*batin adila.

"Dil?"

Adila tak menjawab, ia masih terhanyut dalam lamunannya sambil menatap wajah dimas.

"Dil?!"

"Adila!"

"Eh..kenapa?" adila gelagapan.

"Lo ngapain ngelamun ngeliatin gue?"

"E...engga. Siapa yang ngeliatin lo?pede banget sih lo!"

"Alah pake ngeles! Udah jelas jalas tadi gue ngeliat pake mata kepala gue sendiri"

Adila hanya tertunduk diam, ia memilih untuk diam karena takut jika ia berbicara terlalu banyak, ia akan terbawa perasaan lagi.

"Dil, pulang yuk. Gue mau siap siap nih. Kan gue harus ganteng nanti di depan Mimut"

"Mimut?"

"Iya michelle imut hehe. Panggilan sayang gue kedia" Dimas nyengir kuda, memperlihatkan deretan giginya yang rapih membuat Adila klepek klepek.

"Oh, gue kira tadi siapa. Gue pikir cewek lo yang lainnya"

"Yakali banyak banget cewek gue, Michelle aja belom dapet, masa gue udah cari cewek lain aja. Gak mungkin lah"

SunshineWhere stories live. Discover now