Part 11

1.5K 85 1
                                    

"Ih apaan sih. E..e..engga! Siapa juga yang cemburu. Pede banget kamu, emang kamu siapa" Michelle langsung pergi dari Dimas, dan duduk dibangku yang ada di perpustakan, sambil membolak balikan bukunya.

"Michelle! Mau kemana?" Dimas langsung menyusuli Michelle yang sedang membaca buku pinjamannya dan duduk disamping michelle.

"Siapa yang suruh kamu Duduk?"

"Loh emang ada larangan disini Dimas Anggara gak boleh duduk disini. Gitu?"

"Ada. Nanti aku yang bikin" jawab michelle dengan wajah gemasnya yang membuat Dimas tak berhenti mengagumi ciptaan tuhan yang satu ini.

"Kamu ngapain liatin aku?" Michelle melirik Dimas yang masih mematung.

"Dimas!" Ucap michelle agak keras sehingga Dimas sadar dari lamunannya.

"A..a. Apaa?"

"Kamu ngapain liatin aku kaya gitu?aku colok nih nanti matanya" Michelle menatap tajam mata Dimas menunjukan wajah juteknya.

Asli nih cewek gemesin banget! Pengen gigit pipinya!!!*batin dimas

"Ih Dimas kamu ngeselin banget! Jangan liatin aku kayak gitu Dimas."

"Kenapa sih? Gak ada yang ngelarang kan?"

"Ah tau ah. Yaudah yuk" Michelle langsung berdiri dan bergegas meninggalkan Dimas.

Asli tuh cewek minta dikejar banget*batin dimas

"Jalannya cepet cepet amat sih chel" Dimas menyusuli michelle sambil berlari kecil.

"Kamu nya aja yang lama" Jawab ichell ketus.

"Santai aja kali chel jalannya."

************

Dalam perjalanan mereka tak banyak bicara, Dimas mencoba memulai percakapan, tapi selalu dibalas dengan jawaban yang singkat dari michelle.
Setelah mereka sampai michelle langsung siap2 turun, tapi Dimas menahan pergelangan tangan Michelle.

"Eh tunggu"

"Kenapa?"

"Gak bilang makasih atau apa gitu?hm?"

"Makasih, tapi asal kamu tau. Pertama, aku gak minta kamu anterin pulang. Kedua, kamu sendiri kan yang kemaren maksa aku buat pulang bareng kamu?"

"Iya sih, tapi kan seenggaknya bilang makasih gak ada salahnya dong? Lagian juga lo jadi cewek tuh jangan galak galak apa. Nanti cowok2 gak ada yang mau deketin lo!"

"Mau cowok2 deketin aku kek, atau cowok2 gak deketin aku pun, itu gak ada urusannya sama kamu. Kamu tuh yang mulai sekarang berhenti kepoin hidup aku, inget kita cuma temen, dan rekan belajar. Jadi kamu gak usah kegeer'an"

"Ngaco lo ya?heh, siapa juga yang kepoin hidup lo! Siapa juga yang kegeer'an? Aduh Michelle lo kenapa sih?hah?udah gue bilang, lo tuh cemburu sama Adila, ya walaupun lo gak ngaku. Tapi mata lo gak bisa bohong. Kalo gini sih lo tanda nya udah cinta nih sama gue" Dimas sangat puas melihat wajah Michelle yang tiba tiba memerah.

"Aku cinta sama kamu?" sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri.

"Iya. Udah ngaku aja! Gapapa kok kalo lo cinta sama gue" jawab dimas dengan pede-nya.

"Pede banget. Nih ya, kalaupun aku mau jatuh cinta, itu gak sama kamu! Asal kamu tau aja!"

"Ohya?masa sih?kok gue ngerasanya lo cinta ya sama gue?" Ledek Dimas kembali yang membuat Michelle semakin tak berkutik.

"Heh, kamu tuh jadi cowok gak usah pede2 banget kenapa sih?aku cuma bantuin kamu ya dalam belajar! Udah itu aja gak lebih!" tegas michelle dengan memperlihatkan wajah juteknya.

Duh gemesss gue. Bawaannya pengen milikin.*batin dimas*

"Yaudah nanti juga kamu cinta sama aku."

"Ih pede banget sih nih orang! Udah ah aku mau turun, capek kalo harus ngadepin orang kayak kamu."
michelle langsung pergi meninggalkan Dimas dan masuk ke Rumahnya.

Michelle.. Michelle. Lo tuh... Duhh. Gak bisa diungkapkan dengan kata kata deh.*batin dimas sembil tersenyum senyum sendiri.

************

"Asslamualaikum Bun." Michelle memberi salam saat memasuki rumahnya.

"Bunda.."
Tak ada jawaban apapun dari bunda.

"Bunnn..."

"Bunda mana sih?"
Michelle mencari cari bunda diseluruh ruangan dirumahnya, tapi ia tak menemukan bundanya, lalu ia mengambil ponselnya dari saku, dan berniat untuk menelpon bundanya, ternyata sudah ada pesan dari bundanya.

Michelle, bunda pergi dulu sebentar ada urusan. Kamu dirumah aja ya, jaga rumah. Jangan kemana mana. Bunda udah siapin makan siang dimeja makan. Nanti malem bunda pulang, jaga diri baik baik sayang..

Michelle menghela nafas panjang, dan membaringkan tubuhnya disofa.

Bunda ngapain coba pake acara ada urusan. Kan sepi kalo gak ada bunda. Huhh.*batin Michelle.

Saat ini pikirannya dipenuhi oleh Dimas, Dimas, dan Dimas. Apa benar kini ia telah jatuh cinta pada laki-laki berandal seperti itu? Tidak. Itu tidak boleh terjadi.

"Arghhh!" teriak Michelle pelan sambil mengacak ngacak rambutnya.

"Ngapain coba aku mikirin si cowok tengil itu?! Ntar dia malah kepedean!"

"Ngapain gue harus mikirin dia?lagi juga aku sadar posisi kok, aku cuma... Loh kok aku yang sadar posisi?harusnya dia lah yang sadar posisi, dia tuh gak pantes buat aku! Apa jadinya coba kalo aku jadian sama dia? Aduh gak kebayang"

Michelle semakin tak karuan, ia berbicara sendiri, dan terus marah marah. Hmmm. Sepertinya dia benar benar jatuh cinta.

***********
Ting tong..

Michelle segera membukakan pintu Rumahnya.

"Kamu?yah aku kira bunda"

"Loh emgnya bunda kemana?"

"Gak tau. Katanya ada urusan. Yuk masuk"

Sekarang Rizky dan Michelle sudah duduk di Ruang tamu, sambil menonton televisi.

"Chel?"

"Hmm?"

"Kenapa sih kamu harus boong sama aku?"

"Bohong?bohong apa?" michelle langsung menajamkan tatapannya kepada Rizky.

Bohong apa?ia sama sekali tak mengerti.

"Kamu......"

................

Hai makasih ya udh baca💪jangan lupa vote yaa:)

SunshineWhere stories live. Discover now