What's with your shoulder?
I'm sorry. Don't thank me.
Anyway, you look more beautiful without glasses uhm, just saying.
-j.m
Jimin seperti ingin mati saja melihat Hyera bersusah payah melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan tangan kanan -secara tidak langsung Hyera tidak bisa melakukan semua hal.
Tanpa Jimin sadari, langkahnya sudah bergerak mendekati Hyera. Dan tiba-tiba ia sudah membantu Hyera membawa makanannya, menaruhnya pada mejanya dan teman-temannya.
"J-Jimin, aku.."
"Tidak apa, bergabunglah!" Taehyung dan Jungkook menyambut Hyera dengan baik, bahkan sangat ramah.
Hyera tersenyum.
Dan ia tidak tahu apa yang terjadi pada Jimin kalau ia tersenyum. Laki-laki itu menggertakkan giginya, menahan untuk tidak memeluk Hyera di depan dua sahabatnya.
Dengan susah payah, Hyera mulai memakan makanannya, ia tidak bisa memakan makanan berat dengan tangan kiri. Dan akhirnya ia hanya memilih roti serta susu. Dan itu masih susah karena ia tidak terbiasa.
Jimin berdecak, "kau hanya makan itu?"
Hyera mengangguk. Terlampau kasar, Jimin malah mengagetkan Hyera. Ia menukar makanannya yang berisi empat sehat lima sempurna, dengan makanan Hyera.
"Tidak usah,"
"Aku tidak bertanya padamu, aku memberikannya padamu."
"Hm, terima kasih." Jimin hanya mengangguk.
Taehyung dan Jungkook hanya bisa menggelengkan kepalanya, kalau Jimin masih menjawab 'tidak tahu' atas pertanyaan Taehyung tempo hari, ia akan memukul the famous jibooty dengan timberland miliknya.
-
Hyera memutuskan untuk menaruh semua sticky notes j.m di lokernya, di dinding dalam. Jadi, setiap pagi ia membuka loker, hal pertama yang ia lihat adalah penyemangatnya.
Sticky note terakhir jelas membuatnya tersipu. Hyera? Tanpa kaca mata? Dirinya bahkan tidak bisa membayangkan hal itu terjadi.
It's not your fault, don't be sorry.
Seriously who are you?
Just tell me ):
-
you guys are amazinggg!! thank you for 1k votes *le cries*
this story isn't that great but you guys sbsbshdjdjd idk what to say just thank you ;(