That SCENT (Jungkook BTS FANF...

By bbuing10

55.2K 4.5K 158

Badan mungil Cherisha membuat dirinya hanya tinggi sebatas dada Jungkook. Membuat dia tercium aroma rambut ga... More

that first scent
that second scent
that third scent
that fourth scent
that sixth scent
that seventh scent
that eighth scent
that ninth scent
that tenth scent
bukan update
that eleventh scent
that twelveth scent
that thirteenth scent
that fourteenth scent
that fifteenth scent (END)

that fifth scent

3.3K 303 10
By bbuing10

Yang di mulmed foto adiknya Kookie yaaa. Namanya Jeon HaRam (y)
.
.
.

Jungkook yang baru saja pulang sekolah, menaiki tangga rumahnya menuju kamarnya. Selama perjalanan kekamarnya , dia teringat kejadian tadi.

.

"Aku mau kamu, Cherry."

"Maksudmu, Jungkook?" Cherisha mengernyit tidak mengerti.

Jungkook tersadar dari kecerobohan karena mengeluarkan isi hatinya secara lisan.

"Mak..Maksud gue, gue pengen manggil lo Cherry..boleh kan?" Jungkook mengacak-ngacak rambutnya. Grogi. Salah tingkah.
'Sial.' Rutuknya.

Cherisha berdiam sebentar.

"Boleh" Cherisha mengangguk sambil tersenyum manis. Membuat Jungkook tambah salah tingkah.

"Mau lihat kebawah?"

Cherisha mengangguk dan berjalan ke arah tangga bersama Jungkook.

.

'Kenapa gue bisa bilang begitu sih? Stupid!'

Saat dia ingin membuka pintu kamarnya, Jeon Boram, kakak perempuan dan tertua Jungkook, memanggilnya dari ruang keluarga.

"Yak! Jeon Jungkook! Cepatlah hari ini giliranmu menjemput HaRam. Dia pulang jam 1. Cepatlah sebelum dia menangis. " Sambil menggonta-ganti channel di tv depannya.

"Kau saj...."

"OH TIDAK!!! GANTENGNYA!!!! TINGGI SEKALI JERAPAHKUUUUU!"

'Baiklah. Tidak ada pilihan.' batin Jungkook kesal.

Kalau kakaknya sudah fangirling dengan Running Man , terutama melihat 'Gwangsoo-nya' , sudah tak bisa diganggu lagi.

Jungkook memutuskan untuk segera balik ke garasi dan memanaskan mesin mobilnya.

Tak lama kemudian dia mengeluarkan mobilnya.
.
.
.
Dia menunggu adiknya didepan gerbang sekolah.

"Oppa!!!" Jeon HaRam berteriak lantang.

Jungkook melihat adiknya berlari-lari kearahnya. Jungkook merentangkan tangannya.

"HaRam-ie come to oppa!"
Jungkook yang sudah siap menerima pelukan dari adiknya, ternyata malah memanggil tukang es krim dibelakang Jungkook.

"Dongguk Oppa, aku beli esklim coklat campul stlobeli satu neeee" HaRam berdiri disamping tukang eskrim itu.

Jungkook menatapnya datar dengan muka cemberut karena diPHP-in adiknya sendiri.

"Jungkook oppa, tumben sekali ingin menjemputku. Bolam eonni sedang gila lagi dengan tiang itu ya?" Sambil menjilat eskrimnya.

Jungkook menahan tawanya.

"Ayok pulang." Jungkook menuntun adiknya ke mobil.

Saat mereka telah sampai disamping mobil yang terparkir didepan gerbang, Jungkook melihat sesuatu yang tidak asing ditaman dekat sekolah.

'Itu....Cherisha? Bersama siapa?'
.
.
.
Cherisha saat bel pulang sekolah berbunyi, hatinya gelisah. Cherisha takut bertemu dengan 'dia' lagi.

Sebenarnya tadi Jungkook sudah menawarinya. Namun, dia menolaknya.

Baru kenal tapi sudah main numpang, cowok pula?

Tapi mereka sudah berp..ah!
'Sudah. Berhentilah.'batinnya.

Dia juga sudah berniat ingin minta Suga mengantarnya pulang. Namun, temannya itu tidak bisa karena dia mengurus mobilnya yang masih bertapa dibengkel.

Tak disangka. Ditengah perjalanan pulangnya saat keluar sekolah, dia tiba-tina disekap dan dimasukkan ke dalam mobil. Cherisha bergetar ketakutan. Namun, tidak bisa teriak terhalang kain.

Dia akhirnya tersadar saat kain penghalang mulutnya dilepas bahwa ini mobil sedan Ravi. Ya. Dia melihat kesamping terdapat Ravi yang sedang menyetir mobil dengan topi hitam dan tampang menyeramkan.

Cherisha berusaha berteriak sekeras mungkin dan memukul-mukul kaca mobil. Tapi tidak membuahkan hasil. Orang-orang tidak melihatnya.

Dia akhirnya memutuskan mengambil aksi nekat.

Dia memang merasa Ravi menhetirnya agak cepat namun kali ini seperti diperlambat sangat sedikit. Karena mereka sedang dikawasan ramai anak-anak yang baru pulang sekolah.

Cherisha langsung membuka kunci pintunya dan menarik knopnya. Dia melompat dari dalam mobil dan terguling-guling.

Ravi melihat aksi nekat Cherisha tidak habis pikir. Dia melotot dan memberhentikan mobilnya. Dia keluar dari mobil dengan amarah yang meletup-letup.

Cherisha melihat Ravi berjalan ke arahnya berusaha untuk berdiri kembali walaupun terada sulit karena kaki dan kepalanya yang sakit. Badannya juga seperti membiru.

Namun, Cherisha tidak bisa menggerakkan badannya.

Saat merasa rambutnya ditarik dari belakang, dia semakin merasa takut.

'Ya Tuhan. Tolonglah aku.' Batin Cherisha berkata sambil menangis.

Dia heran mengapa tidak ada orang yang bersimpati atau menolongnya.
Dia hanya melihat sekitarnya menatapnya iba dan seperti tidak berani untuk ikut campur.

"HEY LO! JANGAN KASAR SAMA CEWEK , BISA?"

Suara seorang cowok itu lantang.
Disaat pasrahnya, ternyata Tuhan menjawab doanya.

"BUKAN COWOK YA LO?"

Suara seorang cowok lagi. Namun berbeda.

"LEPAS SEBELUM GUE MASUKIN LO KE PENJARA KARENA KEKERASAN TERHADAP WANITA."

Suara yang satu ini lebih berat.

Ada 3 cowok?

Ravi melihat keadaan yang tidak menguntungkan itu langsung beranjak dari tempatnya dan kembali ke mobilnya. Lalu, mengendarai mobilnya jauh.

Cherisha melihat ke arah sumber suara-suara tersebut. Mereka tidak kenal dengan dua itu namun dia kenal dengan yang ditengah. Temannya, Suga.

"Cher lo ga-- YA AMPUN CHER JIDAT LO MERAH!"

Teman yang berambut pirang dan hampir tingginya sama dengan Suga itu menjitak kepalanya.

"Itu darah bego."

"Lo ini masih sempet2nya bego lagi keadaan kayak gini. Udah cepetan bantuin bawa dia ke bangku taman situ."

Cowok yang berambut coklat itu segera menuntun Cherisha berjalan.
Cherisha sejak daritadi hanya diam. Diam karena akhirnya dia terselamatkan lagi.

Cowok berambut coklat itu mendudukannya ke bangku taman.

"Cher, mau ke rumah sakit? Kening lo juga masih ada bercak darahnya."

Cherisha berkata lemah, "Udah gapapa, Suga. Ini bisa kok dikompres dirumah."

"Ohiya gue belom kenalin temen-temen gue. Ini yang lebih pendek dari gue namanya Jimin. Yang rambut coklat bantuin lo duduk namanya Taehyung. Mereka teman sekelasnya Jungkook. Ingatkan lo?"

'Mana mungkin aku melupakan cowok yang sudah menyelamatkanku dua kali.' Batinnya.

Cherisha mengangguk.

Taehyung mengeluarkan tissuenya.

"Boleh kan?"

"Aku..aku saj--AW" tangannya tiba-tiba sakit.

Taehyung tersenyum. Dia membersihkan luka dikening Cherisha pelan.

"Gue beliin air minum deh." Jimin menyahut.

"Gue juga ikut."
Suga pun ikut.
.

Jungkook merasa hatinya mendidih.

Itu..Taehyung kan?

Jadi, Cherisha sudah lebih lama mengenal Taehyung. Dilihat dari kasualnya Taehyung menyentuh kening Cherisha, pasti mereka kenal dekat.

Jungkook berusaha untuk tetap kalem walau hatinya mendidih.

"HaRam-ie, oppa mau kesana dulu." Jungkook langsung saja berjalan tanpa menunggu jawaban adiknya.

HaRam akhirnya mengikut oppanya berjalan ke taman. Dia tidak mau ditinggal sendiri dalam mobil. Dia keluar dan menutup pintu mobil yang sempat terbuka.

Saat Jungkook dekat jaraknya dengan bangku yang diduduki Cherisha,

"Cherisha?"

Cherisha yang merasa namanya terpanggil menoleh ke sumber suara dan kaget dengan kehadiran Jungkook.

Cherisha gelagapan.
'Eh kenapa aku harus salah tingkah..seperti ketauan selingkuh saja' batinnya berkata.

"Taehyung?"

"Hoy Jungkookie! Adoh cutie gue. Sini sini abang peluk dulu"

Taehyung memang sangat suka menggoda Jungkook.

Jungkook yang sedang kesal melihat Taehyung, tidak beri respon padanya.

Beberapa detik dari keheningan itu, Jimin dan Suga balik dengan membawa sebotol air mineral besar.

"Nih udh gue beli airnya."Jimin menaruhnya dekat Cherisha.

Taehyung mengambil tissuenya lagi lalu membasahinya. Setelah itu dia mengelap luka Cherisha. Cherisha meringis pelan.

Jungkook baru menyadari kening, tangan, dan kaki Cherisha terluka. Rok abu abu selututnya terlihat kotor.

Jungkook yang panik langsung berpindah ke hadapan Cherisha dan meneliti lukanya.

Taehyung berhenti membersihkan luka Cherisha.

"Kamu kenapa Cherry?" Jungkook melihatnya dengan tatapan khawatir.

Mereka yang berada disekitar situ merasa terheran dengan Jungkook yang sangat lembut sekali serta panggilan Cherisha darinya.

Cherisha hanya tersenyum untuk menghilangkan guratan khawatir Jungkook.

Suga akhirnya bercerita kejadian itu.

"Nah tapi ini yang mau gue tanya drtd. Cowok itu siapa? Kok dia berani amat ngejambakin elo?"

Walaupun Cherisha enggan untuk menceritakannya, namun dia juga tidak bisa menutupinya. Mereka sudah menolong Cherisha.

Lalu Cherisha hanya berkata,
"Tadi...dia menculikku..lalu aku berusaha untuk loncat dari dalam mobilnya..dan jadilah begini.." Cherisha hanya menyengir seperti tidak terjadi apa-apa.

Jungkook melihat Cherisha yang masih bisa tegar seperti itu, greget sendiri.

Jungkook menggeram kesal.
"Bukannnya udah aku bilang pulang barengku saja? Kenapa kamu menolaknya?" Jungkook memberinya tatapan menutut.

"Tapi aku merasa tidak enak saja padamu...."

"Tapi akhirnya jadi beginikan, kalau kamu ikut ak--"

Kalimatnya terinterupsi oleh suara anak kecil,

"Oppa aku ngantuk...ayo kita pulang." HaRam menguap dan menarik-narik lengan baju Jungkook. Jungkook baru menyadari dia sedang menjemput HaRam.

"Dia adik kamu?" Cherisa melihat anak kecil itu berbinar.

"Gue baru nyadar daritadi ada HaRam disini." Taehyung berusaha menggendong HaRam ke pangkuannya.

"Taehyung, bawa dia pulang. Gue mau nganter Cherisha" Jungkook memegang bahu Cherisha dan berusaha membantunya berdiri.

Jungkook menatap HaRam, "Kamu sama Taehyung dulu ya. Bilang sama Noona, aku pergi mengantar teman dulu."

HaRam hanya mengangguk dan menguap.

"Ayo kita pulang HaRam!" Taehyung menggendongnya senang.

Suga dan Jimin pun ikut dengan Taehyung karena mereka menaiki satu mobil.

"Hati-hati Cher." Suga menepuk bahu Cherisha pelan.

Jimin mengangguk dan senyum pamit.

"Kamu bisa jalan?" Jungkook memperhatikan kaki Cherisha.

Cherisha mencoba namun meringis.

Jungkook akhirnya mengggendongnya.

Cherisha sangat malu ditatap oleh anak-anak dan ibu-ibu sekitar. Dia menyembunyikan wajahnya dibahu Jungkook.

Jungkook yang mengerti maksudnya hanya melenggang jalan. Tidak peduli pada keadaan sekitar dan menikmati momen ini.

Jungkook membuka pintu mobil dan menduduki Cherisha dibangku depan sebelah bangku supir. Dan Jungkook menaiki bangku supir itu.

"Kamu mau ke Rumah sakit apa rumah?"

"Rumah saja. Maaf merepotkanmu tiga kali." Cherisha menunduk.

Jungkook tersenyum.

"Lainkali jangan nolak kalau aku ngajak kamu pulang bareng.". Ekspresi Jungkook kembali mengeras. Dia ingin sekali tau siapa yang mencelakainya. Apakah sama dengan orang yanb membentaknya tadi pagi? Tapi Cherisha berusaha seperti menutupinya. Jungkook mengeratkan pegangannya pada kemudinya. Berusaha meluapkan amarahnya lewat genggamannya.

"I...i..iya.." Cherisha melihat Jungkook seperti menggeram. Dia terlihat menakutkan bagi Cherisha.

Jungkook memarkirkan mobilnya depan rumah Cherisha dan menggendongnya sampai ke dalam rumah.

Tante Renata yang melihat Cherisha luka-luka langsung khawatir.

"Cherisha kamu kenapa nak??". Dia mendekati Cherisha dan memperhatikan luka anaknya.

"Tadi cuma ada...."

Jungkook langsung berucap,

"Maaf tante. Tadi teman-teman saya yang melihat kejadiannya bilang bahwa Cherisha sempat diculik lalu dia melarikan diri dengan melompat dari mobil itu."

Jungkook tahu dari nada Cherisha yang berusaha untuk menutupi masalahnya.

Cherisha hanya menunduk semakin dalam.
Tante Renata terkejut dari penjelasan Jungkook.

"Sayang, kamu...bertemu dengan dia lagi?" Tante Renata berlinangan airmata. Ini yang ditakutkannya.

Cherisha menjadi bergetar hebat badannya. Dia akhirnya menumpahkan ketakutannya sambil memeluk ibunya. Selama ini dia tak bercerita karena dia merasa masih bisa mengatasinya.

Tante Renata mengusap-ngusap punggung anaknya sayang. Dia juga takut.

Jungkook yang melihat kejadian ini bingung.
.
.
.
Ravi menggeram marah. Rencananya gagal untuk mendapatkan Cherisha-nya lagi. Dia tak habis pikir ternyata Cherisha mengorbankan nyawanya demi tidak bersama dia,huh?

Ravi menggertakan giginya.

Melemparkan segala barang dikamarnya.

Dia membuka lemari tersebut dan memeluk 'kekasihnya'.

"Aku akan merebutmu kembali, sayang. Jangan lupakan janji mati kita." Ravi mengecup kening 'kekasihnya'.
.
.
.
Yippie! Akhirnya 5th Scent Released!!! \(○.○)/

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 159K 50
"You all must have heard that a ray of light is definitely visible in the darkness which takes us towards light. But what if instead of light the dev...
6.6M 179K 55
⭐️ ᴛʜᴇ ᴍᴏꜱᴛ ʀᴇᴀᴅ ꜱᴛᴀʀ ᴡᴀʀꜱ ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ ᴏɴ ᴡᴀᴛᴛᴘᴀᴅ ⭐️ ʜɪɢʜᴇꜱᴛ ʀᴀɴᴋɪɴɢꜱ ꜱᴏ ꜰᴀʀ: #1 ɪɴ ꜱᴛᴀʀ ᴡᴀʀꜱ (2017) #1 ɪɴ ᴋʏʟᴏ (2021) #1 IN KYLOREN (2015-2022) #13...
3.9M 159K 69
Highest rank: #1 in Teen-Fiction and sci-fi romance, #1 mindreader, #2 humor Aaron's special power might just be the coolest- or scariest- thing ever...