Half A Heart [lwt & hes]

By phenomeniallhuh

4K 372 124

Apakah kau akan rela, kehilangan orang yang kau cintai? Tentu tidak. Apakah kau rela, jika orang yang kau cin... More

Prolog
Chapter 1: The Beginning
Chapter 2: Remember Me?
Chapter 3: Hello, it's me.
Chapter 4: She's So Good
Chapter 5: Reality
Chapter 6: Hopes
Chapter 7: Memories
Chapter 8: You.
Chapter 10: I Miss You
Chapter 11: Lets Start Right Now
Chapter 12: The Rumor
Chapter 13: Jealously
CASTING❀
Chapter 14: The Other Side
Chapter 15: Trust Your Heart
Chapter 16: Flashback Mode On
Chapter 17: The Concert
Chapter 18: Finally
Chapter 19: Fake Love
Chapter 20: Changed
Chapter 21: Stay With Me
ATTENTION PLEASE!
Chapter 22: The Second Plan
Chapter 23: Bad Feeling
Chapter 24: Is This Just A Dream?
Chapter 25: Love You Goodbye
Chapter 26: Harry's Chance
Chapter 27: Crazy Feelings
Chapter 28: I'll Show You
Chapter 29: A.M.
Chapter 30: Greenwich!
Chapter 31: Bad Luck
Chapter 32: Damn!
Chapter 33: NO!!!
Chapter 34: End
Epilog

Chapter 9: Sorry

109 13 1
By phenomeniallhuh

Harry's POV

2 jam yang lalu....

"Ugh aku bosan. Aku pergi saja deh. Mungkin ke rumah Bella? Hm." aku berpikir sejenak.

"Oh jangan. Nanti ada Louis. Aku tidak mau jadi nyamuk. Beuh."

Tiba-tiba, ide muncul di benakku. Aku langsung mengambil kunci mobil dan keluar dari apartmen.

Aku akan pergi ke London Eye. Aku ingin refreshing disana. Menghabiskan waktu dengan makan cotton candy.
Tak apalah walau sendiri, haha.

2 jam kemudian....

Aku sudah lelah. Kuputuskan untuk pulang. Hm mungkin mengunjungi Bella dan memberi dia cotton candy bukan ide yang buruk.

Aku masuk ke dalam mobil dan senyum-senyum sendiri. Aku akan memberi Bella kejutan. Aku sengaja tidak memberi taunya.

Aku aku melewati jalan yang cukup sepi. Yup, arah rumah Bella berlawanan arah dengan London Eye. Hum, mungkin Bella akan senang bila aku membawakannya cotton candy.

Aku menyetir dengan santai. Aku juga tidak sedang buru-buru. Jadi, buat apa aku mengebut?

Tiba-tiba mobil hitam melaju dengan cepatnya. Aku berusaha untuk minggir, tapi mobil itu seperti ugal-ugalan. Kenapa dengan kecepatan penuh?

Aku tidak bisa mengerem begitu saja. Karena ini jalanku. Ya maksudnya dia yang salah jalur. Dasar bodoh.

Srieeeett....

Ban mobil iu mendecit keras. Ternyata pengemudinya membanting setir ke kiri.

"AAAA!" aku dapat mendengar jeritan perempuan disebelahnya. Aku tidak dapat melihat pengemudi itu secara jelas karena dia memakai kupluk dan kacamata hitam.

Dan perempuan itu....

BELLA?!

DUAR!

Mobilnya menabrak mobilku. Otomatis, bagian depan mobilku membentur mobilnya juga. Sialan!

"HEI TANGGUNG JAWAB KAU!" seruku. Aku turun dari mobil.

Kulihat pengemudi dan perempuan itu pingsan. Aku penasaran dengan wajah pengemudi itu.

Kubuka kupluk dan kacamatanya. LOUIS?!

Dan perempuan itu...BELLA?!

Ya Tuhan.

Bella's POV

Aku membuka mataku. Ugh silau sekali. Tapi...ini dimana?

Kulihat lampu dimana-mana. Cahaya dimana-mana. Ini membuatku pusing, argh.

"Ergh...dimana aku?" aku mencoba berbicara. Seseorang mendekatiku. Rambutnya coklat.

"Bella? Kau sudah sadar?" tanyanya. Aku belum dapat melihatnya jelas. Kuperjapkan mataku berkali-kali.

"Li...Liam?" tanyaku memastikan.

Dia mengangguk. Oh Liam.

"Sedang apa kau disini?"

"Seseorang memintaku untuk menjagamu. Kau ada di rumah sakit. Tadi kau kecelakaan." jelas Liam.

Aku tersentak, "hah?! Kecelakaan? Apa?!"

Liam terdiam sejenak. Aku pun masih bertanya-tanya. Kecelakaan apa?

"Hm...sayangnya iya. Kau kecelakaan saat kau ingin pergi ke London Eye bersama Lo...,"

Liam tidak melanjutkan kata-katanya. "Apa Liam? Bersama siapa? KATAKAN!"

Liam masih terdiam. Sepertinya ada yang ingin disembunyikannya.

"Katakan Liam! Katakan! CEPAT!" aku mendesaknya.

Liam terlihat cemas. "Sahabatmu yang lama...Louis."

Jeduag. Louis? Louis dan aku kecelakaan? Dan siapa yang membuatku kecelakaan.

"Liam, sekarang jelaskan padaku semuanya."

Liam speechless. Dia diam saja.

"Uh, okay okay. Saat itu kau dan Louis ingin pergi ke London Eye. Iya kan?" tanyanya. Aku mengangguk.

"Nah saat itu, ada mobil yang menabrak kalian. Tapi aku tak tau siap pelakunya." jelasnya.

Apa? Ditabrak. Fck. Perbuatan siapa ini? Astaga.

Tanpa aku sadari, air mataku mengalir begitu saja.

"Bella jangan menangis. Semua akan baik-baik saja." Liam menenangkanku.

Aku menangis sejadi-jadinya.

"A...akan kubunuh kau siapa saja yang berani menyakiti kami berdua. Dan akan kubunuh kau siapa pelaku dari semua ini! Argh!" ancamku.

Liam terdiam, tidak berbicara apa-apa lagi.

"BELLA?! Kau sudah sadar?!" dua orang masuk ke kamarku. Niall dan Elsa.

Aku tersenyum walaupun mataku masih sembap.

Elsa datang memelukku. Niall tersenyum. "Bagaimana kabarmu?" tanya Elsa.

"Seperti yang kau lihat." ucapku. "Okay okay. Kami membawakan ini untukmu."

Niall memberikan cheese cake rasa stroberi kepadaku. "Terima kasih."

Aku, Niall, Elsa, dam Liam mengobrol sepanjang hari untuk membunuh kebosananku.

Tapi...jika Louis berada di kamarnya, lantas dimana Harry? Apakah dia sedang menjaga Louis? Entahlah.

Liam's POV

Maafkan aku Bella. Aku membohongimu. Yang salah seharusnya adalah Louis. Dan yang menabrak kalian adalah Harry.

Sebenarnya saat itu Louis tidak sabar mengajak Bella ke London Eye. Karena saking senangnya, Louis mengebut seperi ugal-ugalan.

Dan Harry...Harry pulang dari Londom Eye. Dia berniat untuk pergi ke rumahnya Bella. Tapi dia menabrak-entah atau ditabrak-Louis. Sebenarnya pelakunya bukanlah Harry. Tapi ini salah Louis.

Aku sengaja menyembunyikan ini dari Bella. Yup, Harry menyuruhku untuk menyembunyikannya.

Louis's POV

Fck! Sakit sekali rasanya. Aku memegangi kepalaku. "Tahan sebentar." kata dokter itu.

Aku mengerang kesakitan. Kepalaku serasa ditusuk-tusuk oleh jarum.

"Sudah. Istirahat yang cukup dan minum obatnya secara teratur. Saya permisi, selamat sore." dokter itu meninggalkan ruang rawatku.

Kepalaku terasa pusing. Ralat, sangat pusing.

"Argh." erangku. Aku benci ini. Aku ingin pulang. Aku benci dengan bau obat-obatan. Ugh.

Kriet....

"Louis?" Niall memasuki ruanganku. Dia sendiri, tidak bersama Elsa.

"Kau sudah sadar? Baguslah kalau begitu." Niall menyuggingkan senyum.

Seperti yang kau lihat, Nialler.

"Dimana Bella?" dua kata yang aku ucapkan pertama kali.

Niall terdiam.

Dia menghela nafas, "di ruang sebelah. Sama sepertimu, tapi dia lebih parah."

Fvck. Ini semua gara-gara aku. Aku mengemudikan mobilku terlalu cepat dan remku blong.

Aku meremas selimut putih yang menutupi tubuhku.

Niall mengernyit khawatir. "Eng...Louis, kau tidak perlu khawatir. Bella baik-baik saja."

Aku memukul meja kecil di sebelahku. "BAIK-BAIK SAJA KAU BILANG?!"

Sorry br update :v banyak tugas mwehehe

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
6M 474K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
13.2M 1.1M 81
β™  𝘼 π™ˆπ˜Όπ™π™„π˜Ό π™π™Šπ™ˆπ˜Όπ™‰π˜Ύπ™€ β™  "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...